Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA FISIKA III

FOTOKIMIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
MIFTAHUL JANNAH(E1M017037)

NONIPRATIWI(E1M017051)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT, kami dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Fotokimia”
dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Fisika
III . kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
saran atas penyusunan makalah ini:

1. Ibu Dr. Yayuk Andayani,M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Fisika III
2. Semua rekan sekelas Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Mataram

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi kami maupun para pembaca.

Mataram, 22 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan

BAB II: PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotokimia
B. Reaksi Fotokimia
C. Hukum Fotokimia
D. Penerapan Ftokimia

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cara untuk memulai reaksi adalah dengan absorpsi sinar. Konsep intwraksi
sinar dengan materi berkembang sejak ditemukan konsep kuantisasi energi. Sejumlah reaksi baik
reaksi rantai maupun bukan rantai dapat dimulai dengan absorpsi foton. Banyak reaksi dapat
didefinisikan dengan absorpsi sinar. Hal yang paling terpenting adalah proses fotokimia yang
menangkap energy pancaran matahari. Beberapa reaksi ini menyebabkan pemanasan atmosfer
pada siang hari karena absorpsi berada dalam daerah ultra ungu. Tanpa fotokimia dunia ini hanya
akan merupakan batuan steril yang hangat. Dalam fotokimia akan dibahas masalah perubahan
kimia yang dihasilkan sebagai absorpsi cahaya.

Fotokimia merupakan bidang ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang
disebabkan oleh cahaya. Kajian tentang dampak cahaya terhadap sistem kimia memberikan
informasi tentang mekanisme dan laju reaksi. Oleh karena itu fotokimia sering dimasukkan ke
dalam kajian kinetika kimia. Ada beberapa yang sering dikaburkan dengan bidang fotokimia
karena batas kajiannya memang tidak terlalu tegas. Bidang yang dimaksud adalah kimia radiasi,
radiokimia, dan kimia inti. Kimia radiasi mempelajari dampak radiasi energi (sinar X, sinar
gamma, partikel α, partikel β atau elektron, proton, netron, dan fragmen fisi) terhadap sistem
kimia. Radiokimia membahas aspek kimia dari unsur-unsur radioaktif dan pengukuran
keradioaktivan serta penggunaanya. Kimia inti mengkaji transformasi inti, terutama hasil fisi dan
unsur transuranium.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu fotokimia ?


2. Apa pengertian reaksi fotokimia ?
3. Bagaimanakah bunyi hukum fotokimia ?
4.Bagaimana penerapan fotokimia dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai fotokimia, hukum fotokimia, Bagaimana cara menghitung jumlah kuantum suatu
proses penyerapan radiasI, mengetahui beberapa penerapan fotokimia dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fotokimia
Fotokimia adalah bidang ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang
disebabkan oleh cahaya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya fotokimia
menggunakan sistem satuan SI atau metrik. Cahaya adalah jenis radiasi elektromagnetik, suatu
sumber energi. Hukum Grotthuss-Draper (untuk ahli kimia Theodor Grotthuss dan John W.
Draper) menyatakan bahwa cahaya harus diserap oleh zat kimia agar reaksi fotokimia
berlangsung. Kajian tentang dampak cahaya terhadap sistem kimia memberikan informasi
tentang mekanisme dan laju reaksi. Oleh karena itu fotokimia sering dimasukkan ke dalam kajian
kinetika kimia. Pengaruh cahaya terhadap system kimia mungkin saja kecil atau justru besar.
Efek yang dihasilkan apakah cahaya tersebut besar atau kecil dapat dihasilkan dari penyerapan
cahaya oleh suatu system tertentu. Suatu reaksi kimia terjadi hanya ketika molekul yang ada
mendapatkan "energi aktivasi". Contoh sederhana dapat berasal dari pembakaran bensin
(hidrokarbon) menjadi karbon dioksida dan air. Dalam reaksi ini, energi aktivasi yang diberikan
dalam bentuk panas atau percikan api. Dalam kasus reaksi fotokimia, cahaya menyediakan
energi aktivasi. Simpelnya, cahaya adalah salah satu mekanisme untuk menyediakan energi
aktivasi yang diperlukan untuk berbagai reaksi. Proses fotokimia merupakan suatu proses yang
sangat penting, mengingat bahwa kehidupan di bumi dimulai dengan pemanfaatan tenaga
matahari.

B. Reaksi fotokimia
Suatu reaksi kimia dapat terjadi akibat dari radiasi elektromatik, dapat pula terjadi
akibat reaksi termal, dimana energi yang diperlukan untuk melampaui rintangan pengaktifan
sebagai akibat dari gerakan termal molekul-molekul atau radikal-radikal. Selain terdapat
radiasi elektromagnetik, terdapat pula radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah
radiasi yang tidak memiliki massa sedangkan radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel
yang memiliki massa. Berikut contoh kedua radiasi tersebut:
Radiasi elektromagnetik Radiasi partikel
Radiasi infra merah Partikel α (inti He)
Cahaya tampak Partikel β (electron)
Radiasi ultraviolet Sinar katode (electron)
Sinar-X Berkas electron, proton, deuterium dsb
Sinar-γ Yang dihasilkan dalam suatu accelerator

Reaksi kimia akibat dari kedua jenis radiasi tersebut dikenal sebagai reaksi radiasi kimia atau
reaksi fotokimia. Reaksi fotokimia adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh cahaya atau radiasi
ultraviolet.Foton yang masuk diserap oleh molekul pereaksi menghasilkan molekul tereksitasi
atau molekul radikal bebas yang selanjutnya bereaksi lagi. Reaksi fotokimia melibatkan radikal
atau ion yang biasanya tidak mudah diamati dengan metode konvensional. Reaksi termal biasa
yang berlangsung dalam gelap memperoleh energy pengaktifannya melalui tunbukan antar
molekul yang acak dan berurutan. Reaksi fotokimia menerima energy pengaktifannya dari
penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekulnya. Karena itu reaksi ini memberikan
kemungkinan untuk reaksi tertentu saja. Jadi tahap pengaktifan dalam reaksi fotokimia cukup
berbeda dan lebih selektif dibandingkan pengaktifan reaksi biasa (termal). Keadaan elektronik
molekul yang tereksitasi mempunyai energy dan ditribusi electron yang berbeda dari keadaan
dasar, sehingga sifat kimianyapun berbeda (Alberty. 1984: 219).
Reaksi fotokimia melibatkan reorganisasi elektronik diprakarsai oleh radiasi elektromagnetik.
Reaksi yang beberapa kali lipat lebih cepat daripada reaksi termal. Dalam mengkaji fotokimia
diperlukan aplikasi dari beberapa konsep yang bersifat lanjut seperti mekanisme reaksi Hukum
Lambert-Beer dan mekanika gelombang.

C. Hukum Fotokimia
Planck mengembangkan teori radiasi benda hitam atas postulat bahwa radiasi memiliki
sifat partikel,atau foto,yang memiliki energi sebanding dengan frekuensinya yaitu:
E=hv
Keterangan: E :energi radiasi
V:frekuensi
λ:panjang gelombang
h:tetapan planck(6,63x10-34 J.s)
Teori kuantum radiasi planck kemudian diganti oleh Albert Einstein untuk menginterpretasi efek
fotolistrik. Selanjutnya pada awal abad ke 19 Grotthus dan Draper merumuskan hukum
fotokimia, yang menyatakan bahwa: perubahan fotokimia hanya dapat ditimbulkan oleh cahaya
yang diserap. Radiasi yang tidak diserap tetapi dapat mendorong molekul tereksitasi untuk
memancarkan sinar. Berarti, Hanya cahaya yang benar-benar terabsorbsi (diserap) oleh sistem
yang dapat menghasilkan perubahan fotokimia.. Perkembangan teori kuantum menghasilkan
suatu realisasi bahwa radiasi diserap hanya dalam energi-energi tertentu.Hukum fotokimia yang
dinyatakan oleh Grotthus dan Draper inilah yang disebut sebagai hukum fotokimia I. Jika cahaya
memasuki medium dengan Intensitas (I0), sebagian akan terpantulkan pada permukaan (Ir)dan
diserap oleh media (Ia) maka intensitas cahaya yang muncul (It) dari media yang dilalui :

Itotal = I0 – Ia - Ir
Kelemahan : Tidak dapat menggambarkan radiasi yang tidak diserap tetapi dapat mendorong
molekul tereksitasi untuk memancarkan sinar. Selanjutnya, Johannes Stark dan Albert Einstein
kemudian mengusulkan bahwa, hanya satu foton diserap/diabsorpsi oleh partikel tunggal untuk
menyebabkan reaksi fotokimianya. Berarti, Satu foton hanya diserap oleh satu molekul yang
berperan dalam proses fotokimia primer. Akan tetapi berbagai proses dapat terjadi setelah
molekul tereksitasi karena mengabsorpsi radiasi. Selanjutnya Eintein-Stark menyatakan bahwa
jika suatu spesies menyerap radiasi maka satu partikel tereksitasi untuk setiap kuantum radiasi
yang di serap. Sehingga ada hubungan satu lawan satu antara jumlah foton yang diserap dengan
jumlah molekul yang dieksitasi secara elektronik. Berdasarkan hukum ini, maka produk suatu
reaksi fotokimia dapat diprediksi dari jumlah foton yang terserap atau terabsorpsi. Jumlah
molekul yang dihasilkan dalam reaksi fotokimia sesuai dengan jumlah foton yang terserap
Hukum ini merupakan hukum fotokimia II.
Hukum fotokimia kedua merupakan dasar perhitungan dari hasil kuantum  untuk suatu
proses tertentu. Hasil dari kuantum dapat didefinisikan sebagai jumlah mol reaktan yang hilang
atau jumlah mol produk yang terproduksi per einstein cahaya yang terserap.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠


=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
Sebaliknya, hasil kuantum dinyatakan sebagai

𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
=
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖

CONTOH SOAL: Dalam suatu eksperimen fotolisis gar HI dengan radiasi pada 𝜆 = 253.7 nm
Diperoleh data, bahwa absorpsi 307 J cahaya mampu menguraikan 1.3 × 10−3 mol HI. Berapa
hasil kuantum untuk proses tersebut ?
JAWAB:
Energi kuantum pada 𝝀 = 𝟐𝟓𝟑. 𝟕 nm adalah :
𝟖)
𝒉𝒄 (𝟔.𝟔𝟐 ×𝟏𝟎−𝟑𝟒) (𝟑.𝟎 ×𝟏𝟎
𝑬= = = 𝟕. 𝟖𝟒 × 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑱
𝝀 (𝟐.𝟓𝟑𝟕 ×𝟏𝟎−𝟓 )
𝟑𝟎𝟕 𝑱
Jumlah Kuanta cahaya yg diserap HI = 𝟕.𝟖𝟒 × 𝟏𝟎−𝟐𝟎 𝑱/𝒌𝒖𝒂𝒏𝒕𝒂 = 𝟑. 𝟗𝟐 × 𝟏𝟎𝟏𝟗 kuanta

1 Einstein = Bil. Avogadro, maka


𝟑.𝟗𝟐 ×𝟏𝟎𝟏𝟗
Jumlah Einstein cahaya yg diserap adalah = 𝟔.𝟎𝟐 × 𝟏𝟎𝟐𝟑 = 𝟔. 𝟓 × 𝟏𝟎−𝟓

Maka:
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒐𝒍𝒆𝒌𝒖𝒍 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒑𝒓𝒐𝒔𝒆𝒔/𝒆𝒎𝒊𝒔𝒊(𝒎𝒐𝒍)
𝝓=
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒖𝒂𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒓𝒂𝒑/𝒂𝒃𝒔𝒐𝒓𝒃𝒔𝒊(𝒆𝒊𝒏𝒔𝒕𝒆𝒊𝒏)
𝟏.𝟑 × 𝟏𝟎−𝟑 𝒎𝒐𝒍
= 𝟔.𝟓 × 𝟏𝟎−𝟓 𝒆𝒊𝒏𝒔𝒕𝒆𝒊𝒏

= 𝟎. 𝟐 × 𝟏𝟎𝟐

D. Penerapan hukum fotokimia

Fotokimia banyak dimnfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh utama adalah


fotosintesis, di mana sebagian besar tanaman menggunakan energi matahari untuk mengubah
karbon dioksida dan air menjadi glukosa, membuang oksigen sebagai produk samping. Manusia
mengandalkan fotokimia untuk pembentukan vitamin D dengan sinar matahari. Namun, perlu kita
ingat juga fotokimia dapat sangat merusak. Contohnya, botol obat sering dibuat dengan kaca gelap
untuk mencegah obat dari teroksidasi dan mencegah cahaya masuk ke dalam botol yang
menyebabkan aroma obat yang cepat menguap ketika kena cahaya.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Fotokimia adalah
bidang ilmu kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang disebabkan oleh cahaya,dimana
umumnya fotokimia menggunakan sistem satuan SI atau metrik. Reaksi fotokimia adalah reaksi
kimia yang disebabkan oleh cahaya atau radiasi ultraviolet.Dalam fotokimia terdapat dua hukum
yang menjadi dasar hukum fotokimia. Pertama,hukun fotokimia yang di kemukakan oleh
Grotthus dan draper yang menyatakan bahwa perubahan fotokimia hanya dapat ditimbulkan oleh
cahaya yang diserap. Radiasi yang tidak diserap tetapi dapat mendorong molekul tereksitasi
untuk memancarkan sinar. Kedua, hukum fotokimia yang di kemukakan oleh Einstein dan Stark
yang mennyatakan bahwa hanya satu foton diserap/diabsorpsi oleh partikel tunggal untuk
menyebabkan reaksi fotokimianya. Sehingga, untuk menentukan bilangan kuantum digunakan
rumus:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑎𝑚𝑖 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠


=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝

Penerapan fotokimia dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat dari proses fotosintesis,
pembentukan vitamin D.

B. Saran
Sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu tentunya kita banyak belum menemukan hal-
hal yang berkaitan dan lengkap dengan masalah yang ada di makalah ini. Oleh karena itu, kami
berharap kita semua tidak hanya puas dengan materi ini saja, marilah kita mencoba mencari lagi
dan menguak ilmu ini agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang mudah heran dengan
suatu fotokimia.

DAFTAR PUSTAKA
Alberty,R.A.,and F. Daniel.1984. Kimia Fisika Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Mursydi,Achmad.2002.”Aspek Umum Fotokimia terhadap Manusia”.Majalah Farmasi


Indonesia.13(3):149-155.
http://www.scribd.com/doc/32764921/fotokimia 18 Desember 2010
https://id.wikipedia.org/wiki/Fotokimia

Anda mungkin juga menyukai