Anda di halaman 1dari 20

TINJAUAN MENYELURUH: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 1

KELOMPOK 1

Nama:

1. ARDINA OCTAVIA 2173310004

2. RUTH MARGARETHA S. 2173310018

3. AGISTA ANGGUN 2173310003

Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

AKADEMI AKUNTANSI

YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA

JAKARTA, 2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada Dosen Mata Kuliah, bapak Jhonny Z.A, Ir., M.M
yang telah memberikan penulis kesempatan untuk mempelajari ilmu secara detail melalui
pembuatan makalah ini.

penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan proposal ini, karena
penulis memang masih dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran dari pembaca sungguh
penulis harapkan untuk hasil yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca sekalian.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 5

1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 5


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………... 6
1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………………………………… 6

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………… 7

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi…………………………………………. 7


2.2 Keuntungan Mempelajari Sistem Informasi Akuntansi…………………………. 8
Mempelajari SIA adalah hal yang Penting dalam Akuntansi…………………8
Mata Kuliah SIA Melengkapi Mata Kuliah Sistem Lainnya……………….....9
Fokus Mata Kuliah SIA…………………………………………………….....9
2.3 Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Rantai Nilai ( value chan )…………….10
Bagaimana SIA dapat Menambah Nilai Bagi Organisasi……………….…….11
Data dan Informasi……………………………………………………….…....11
Pengambilan Keputusan………………………………………………………13
Struktur Keputusan……………………………………………………………13
Ruang Lingkup Keputusan……………………………………………………14
Nilai Informasi dalam Pengambilan Keputusan………………………………14
2.4 Sistem Informasi Akuntansi dan Strategi Korporat……………………………….15
Strategi dan Posisi Strategi………………………………………………….....15
Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis………………………………………16
Peran SIA……………………………………………………………………...17

3
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...18

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...18
3.2 Saran…………………………………………………………………………….....18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………19

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi Keuangan dibutuhkan oleh berbagai
macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon
investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan
kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan
Informasi untuk mengetahui, mengawasi, daan mengambil keputusan-keputusan untuk
menjalankan keputusan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan disusun
suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang berguna
bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu
perusahaan dapat diproses secara manual atau proses dengan menggunakan mesin-mesin
mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Sistem Informasi Akuntansi salah satu sistem Informasi diantara berbagai sistem yang
digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem
Informasi manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian Sistem Informasi Akuntansi?
2. Mengapa Harus Mempelajari Sistem Informasi Akuntansi?
3. Apa Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Rantai Nilai ( Value Chan )?
4. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi dan Strategi Korporat?

5
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang dinamakan dengan Sistem Informasi Akuntansi
2. Mengetahui komponen dan fungsi-fungsi Sistem Informasi Akuntansi
3. Mengetahui alasan penting untuk mempelajari desain dan manajemen suatu Sistem
Informasi Akuntansi
4. Mengetahui peran yang dimainkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dalam rantai nilai (
value chain ) perusahaan, dan cara-cara Sistem Informasi Akuntansi dapat menambah
nilai sebuah usaha

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung
jawab untuk penyiapan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data
transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun diluar perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiatan-kegiatan dari
organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang
didapatkan dari transakssi data untuk tujuan pelaporan internal maupun eksternal perusahan.

Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bgi manajemen dengan melaksanakan


operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi
hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 5 komponen :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi


2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan daalam
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan
peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu Sistem Informasi Akuntansi
memenuhi 3 fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh


organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan paraa

7
pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para
pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang
telah terjadi
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat
keputusan dalam aktivitaas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga asset-aset organisasi, termasuk
data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat,
dan andal.

2.2 Keuntungan Mempelajari Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi yang efektif penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
Tanpa perangkat untuk mengawasi aktivitas-aktivitas yang terjadi, tidak akan ada cara untuk
memutuskan seberapa baik kinerja perusahaan. Setiap organisasi juga perlu menelusuri
pengaruh-pengaruh berbagai aktivitas atas sumber daya yang berada dibawah pengawasannya.

Mempelajari Sistem Informasi Akuntansi adalah Hal yang Penting dalam Akuntansi

Dalam Statement of Financial Accounting Concepts No.2, Financial Accounting Standards


Board mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Di dalam standar akuntansi keuangan
disebutkaan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna
bagi para pengambil keputusan. Oleh sebab itu, accounting education change commission
merekomendasikan bahwa kurikulum akuntansi harus menekankan bahwa akuntansi adalah
suatu proses identifikasi, pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi. Komisi
tersebut menyarankan agar kurikulum akuntansi harus dirancang untuk member para mahasiswa
sebuah pemahamaan yang kuat atas tiga konsep dasar sebagai berikut:

1. Pemakaian informasi di dalam pengambilan keputusan


2. Sifat, desain, pemakaian, dan implementasi Sistem Informasi Akuntansi
3. Pelaporan informasi keuangan

Mata kuliah akuntansi lain ( akuntansi keuangan, akuntansi manajerial, akuntansi perpajakan,
dan auditing ) berfokus sebagai penyedia informasi. Di lain pihak SIA berfokus pada
pemahaman cara sistem akuntansi bekerja, bagaimana cara mengumpulkan data tentang aktivitas

8
dan transaksi suatu organisasi, bagaimana mengubah data tersebut menjadi informasi yang dapat
digunakan pihak manajemen untuk menjalankan organisasi mereka, dan bagaimana cara
memastikan ketersediaan, keandalan, dan keakuratan informasi tersebut.

Para auditor perlu memahami sistem-sistem yang digunakan untuk menghasilkan laporan
keuangan perusahaan. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan akan hal tersebut, bahkan inilah
alasan mengapa universitas membuat mata kuliah SIA sebagai mata kuliah prasyarat untuk mata
kuliah auditing.

Mata Kuliah SIA Melengkapi Mata Kuliah Sistem Lainnya

Mata kuliah SIA berbeda dari mata kuliah sistem informasi yang lain dalam hal focus
akuntabilitas dan pengendalian. Isu-isu tersebut penting karena pada kebanyakan bisnis besar,
para manajer bukan pemilik. Melainkan, paraa manajer mempercayakan asset-aset ke
manajemen untuk membuatnya akuntabel untuk penggunaan yang sesuai.

Data dan informasi adalah asset yang paling penting bagi organisasi. SIA haarus mencakup
pengendalian untuk memastikan keamanan dan ketersediaan data organisasi. Pengendalian juga
diperlakuan untuk memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dari data terebut dapat
diandalkan dan akurat. Mata kuliah SIA melengkapi mata kuliah sistem lainnya yang mungkin
anda ambil dan mata kuliah SIA merupakan bagian yang penting dari kurikulun sistem
informasi.

Fokus Mata Kuliah SIA

Tiga faktor yang mempengaruhi desain SIA, yaitu: perkembangan teknologi informasi,
strategi organisasi, dan budaya perusahaan.

Mata kuliah SIA lebih dari sekedar “ mata kuliah komputer “. Anda perlu mengetahui
bagaimana mengevaluasi biaya dan manfaat dari pengembangan TI yang baru. Hal ini
memerlukan pemahaman dasar mengenai strategi bisnis dan bagaimana TI dapat digunakan

9
untuk mengimplementasikan strategi tersebut serta bagaimana pengembangan baru dalam bidang
TI dapat menciptakan peluang untuk memodifikasi strategi tersebut.

Karena SIA berfungsi di dalam organisasi, maka SIA harus didesain dengan mencerminkaan
nilai-nilai dari budaya organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi desain SIA. Meskipun
budaya organisasi seharusnya mempengaruhi desain SIA, penting diketahui juga bahwa desain
SIA juga dapat mempengaruhi budaya organisasi dengan mengendalikan arus informasi di dalam
organisasi.

2.3 Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Rantai Nilai ( value chan )

Rantai nilai organisasi terdiri dari 5 aktivitas utama yang secara langsung memberikan nilai
kepada para pelanggannya, yaitu:

1. Inbound logistic terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan


masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang
dijualnya
2. Operasi ( operations ) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa
atau produk yang sudah jadi. Sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah
perusahaan otomotif mengubah bahan menttah menjadi mobil yang lengkap
3. Outbond logistic adalah aktivitas-aktivitaas yang melibaatkan distribusi produk yang
sudah jadi ke para pelanggan. Contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi melalui jasa
pelayaran ke para dealer mobil
4. Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
Contoh, pemasangan iklan
5. Pelayanan ( service ) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para
pelanggan. Contoh, perbaikan dan perawatan.

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung yang memungkinkan kelima


aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung
tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori:

10
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum,
dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk berperasi. SIA adalah
bagian dari infrastruktur perusahaan
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitaas yang berhubungan dengan
perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi
pegawai
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa
4. Pembelian ( purchasing ) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahann
mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-
aktivitas utama.

Tiap tahap dalam rantai nilai organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari satu kumpulan
berbagai aktivitas. Contoh, tahap pemasaran dan penjualan melibatkan aktivitas-aktivitas seperti
penelitian pasar, menghubungi para pelanggan lewat telpon, memproses pesanan, dan
menyetujui kredit. Sebagai tambahan, rantai nilai organisasi itu sendiri adalah suatu bagian dari
sistem yang lebih besar. Organisasi berinteraksi dengan para pemasok, distributor, dan
pelanggan.

Bagaimana SIA dapat Menambah Nilai Bagi Organisasi

SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan
efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara:

1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa.
Contoh, SIA dapat mengawasi mesin sehingg para operatornya akan diberitahukan
dengan segera saat proses yang berjalan keluar dari batas kualitas yang dapat diterima.
Hal ini dapat membantu mempertahankan kualitas produk dan juga mengurangi jumlah
bahan yang terbuang dan biaya untuk pengerjaan ulang
2. Memperbaiki efisiensi. SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki
efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.

11
Contoh, pendekatan produksi just in time membutuhkan informasi yang konstan, akurat,
dan mutakhir tentang persediaan bahan-bahan mentah dan lokasi mereka
3. Memperbaiki pengambilan keputusan. SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan
dengan memberikan informasi dengan tepat waktu. Contoh, Wal-Mart membuat suatu
database lengkap yang berisi informasi rinci tentang transaksi-transaksi penjualan ditiap
tokonya. Perusahaan tersebut menggunakan informasi ini untuk mengoptimalisasikan
jumlah tiap produk yang dijual ditiap took. Perusahaan tersebut juga menganalisis data
tersebut untuk menemukan pola barang-barang yang tampaknya dibeli sekaligus dan
menggunakan informasi ini untuk memperbaiki tata letak barang dagangannya agar
penjualan barang-barang tersebut bertambah
4. Berbagi pengetahuan. SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses
berbagai pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi
perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif. Contoh, kantor-kantor
akuntan public yang terbesar menggunakan sistem informasi mereka untuk berbagai cara-
cara terbaik dan untuk mendukung komunikasi antar pegawai yang berada di berbagai
lokasi kantor yang berbeda.

SIA yang dirancang dengan baik juga dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan
memperbaiki efisiensi dan efektivitas rantai persediaannya. Contoh, dengan mengizinkan para
pelanggan secara langsung mengakses sistem persediaan dan order penjualan milik perusahaan,
biaya aktivitas penjualan dan pemasaran dapat dikurangi. Apabila akses seperti itu mengurangi
biaya yang ditanggung para pelanggan dan waktu pemesanan, baik tingkat penjualan dan
perolehan pelanggan akan meningkat. Tentu saja dengan membuat sistem informasi antar
organisasi seperti itu akan menimbulkan kekhawatiran baru mengenai sistem pengendalian yang
harus dibicarakan. Hal ini juga membutuhkan peningkatan keandalan dan keakuratan data SIA.

Data dan Informasi

Data mengarah pada fakta-fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem
informasi. Terdapat 3 jenis data yang perlu dikumpulkan untuk aktivitas apapun: fakta-fakta

12
tentang kejadian itu sendiri, sumber daya yang dipengaruhi oleh kejadian tersebut, dan para
pelaku yang terlibat di dalam kejadian tersebut.

Setelah data dikumpulkan, merupakan tugas SIA untuk mengubah berbagai fakta tersebut agar
dapat digunakan untukk membuat keputusan. Jadi, informasi adalah data yang telah diatur dan
diproses untuk memberikan arti.

Pengambilan Keputusan

Para peneliti telah membuat banyak model tentang proses pengaambilan keputusan dan
pemecahan masalah. Pertama, identifikasi masalah. Lalu, pengambil keputusan harus memilih
suatu metode untuk memecahkan masalah. Kemudian, pengambil keputusan harus
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan tersebut, dan
selanjutnya menginterpretasikan model tersebut, serta mengevaluasi sisi positif dari tiap
alternative yang ada. Akhirnya, pengambil keputusan memilih dan melaksanakan solusi yang
dipilihnya.

SIA dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambil keputusan. Laporan dapat
membantu untuk mengidentifikasikan masalah yang mungkin terjadi. Akan tetapi, sejauh mana
SIA dapat mendukung pengambilan keputusan tergantung pada jenis keputusan yang dibuat.

Struktur Keputusan

Keputusan dapat berbeda-beda dalam hal tingkat mereka distrukturkan. Keputusan


terstruktur bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik hingga dapat didelegasikan
kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah dalam suatu organisasi. Contoh, keputusan untuk
memberikan kredit ke para pelanggan lamaa, hanya membutuhkan pengetahuan tentang batas
kredit pelanggan dan saldo saat ini.

13
Keputusan semi terstruktur ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap untuk
mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian serta pertimbangan
subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal. Contoh, menetapkan anggaran pemasaran
untuk suatu produk baru.

Keputusan tidak terstruktur bukan merupakan keputusan yang berulang dan rutin. Contoh,
memilih sampul depan sebuah majalah, mengontrak manajemen tingkat senior, dan memilih
proyek penelitian awal yang akan dilakukan.

Ruang Lingkup Keputusan

Berdasarkan pengaruhnya, terdaapat bermacam-macam jenis ruang lingkup keputusan.


Pengendalian operasional berurusan dengan kinerja yang efektif dan efisien atas tugas tertentu.
Contoh, keputusan yang berhubungan dengan manajemen persediaan dan pemberian kredit.
Pengendalian manajemen berurusan dengan pemakaian yang efektif dan efisien atas sumber
daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Contoh, penganggaran, pengembangan
praktek sumber daya manusia dan keputusan atas proyek penelitian serta perbaikan produk.
Perencanaan strategis berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dan kebijakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Contoh, menetapkan kebijakan keuangan dan akuntansi,
mengembangkan produk baru dan mengakuisisi bisnis baru.

Nilai Informasi dalam Pengambilan Keputusan

Informasi yang dihasilkan oleh SIA yang didesain dengan baik dapat memperbaiki
pengambilan keputusan dalam beberapa cara. Pertama, SIA dapat mengidentifikasikan berbagai
situasi yang membutuhkan tindakan manajemen. Contoh, sebuah laporan biaya dengan banyak
sekali penyimpangan atau perbedaan, dapat menstimulasi manajemen untuk menyelidiki dan
mengambil tindakan korektif. Kedua, dengan mengurangi ketidakpastian, informasi akuntansi
sering digunakan untuk menetapkan harga dan kebijakan kredit. Ketiga, informasi tentang hasil-
hasil keputusan terdahulu memberikan umpan balik berharga yang dapat dipakai untuk
memperbaiki keputusan di masa mendatang.

14
Terdapat batas jumlah informasi yang dapat diserap dan diproses otak manusia secara efektif.
Kelebihan informasi terjadi ketika batas tersebut dilewati. Kelebihan informasi itu mahal, karena
kualitas pengambilan keputusan menurun sementara biaya untuk menyediakan informasi
meningkat. Jadi, kelebihan informasi mengurangi nilai informasi itu sendiri.

Selanjutnya adalah hal yang penting untuk diketahui bahwa ada biaya-biaya yang
berhubungan dengan proses untuk menghasilkan informasi. Biaya tersebut termasuk waktu dan
sumber daya yang dihabiskan untuk mengumpulkan, memproses, serta menyimpan data, dan
juga waktu serta sumber daya yang dipakai untuk mendistribusikan informasi yang dihasilkan ke
para pembuat keputusan.

2.4 SIA dan Strategi Korporat

Strategi dan Posisi Strategi

Menurut Michael Porter, seorang professor bisnis di Harvard ada 2 jenis strategi dasar bisnis
yang dapat diikuti oleh perusahaan:

1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan


atas produk anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini
perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya
2. Strategi biaya rendah memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil suatu produk
atau jasa yang paling efisien.

15
Porter menggambarkan tiga posisi strategi dasar, yaitu :

1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman melibatkan produksi atau penyediaan sebagian


dari produk atau jasa dalam industry tertentu. Contoh, Jiffy Lube International yang
mengadopsi posisi strategis berdasarkan keanekaragaman
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh
kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Contoh, AARP memfokuskan pada para
pensiunan
3. Posisi strategis berdasar akses melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari
pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran.

Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut memungkinkan
perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya, perusahaan berisiko mencoba
menjadi segalanya untuk semua orang.

Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis

Internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai nilai dilaksanakan. Contoh, untuk
produk-produk yang dapat diubah menjadi data digital, internet memungkinkan organisasi untuk
secara signifikan mempersingkat inbound daan outbound logistics mereka.

Internet juga dapat secara signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh,
internet secara dramatis dapat mengurangi biaya dan karenanya membantu perusahaan
mengimplementasikan strategi biaya rendah. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan dalam
suatu industry mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai mereka,
pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti strategi
biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk.

Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relative untuk mengikuti ketiga posisi strategis
yang digambarkan sebelumnya. Contoh, dengan secara drastis mengurangi atau menghilangkan
halangan geografis, internet membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat.

16
Peran SIA

SIA suatu organisasi memainkan peranan penting dalam membantu organisasi mengadopsi
dan mempertahankan posisi strategis. Mencapai kesesuaian yang baik antar aktivitas
membutuhkan pengumpulan data tiap aktivitas.

Dulunya, SIA disebut sebagai sistem untuk memproses transaksi, karena memiliki perhatian
hanya pada data keuangan dan transaksi keuangan. Contoh, ketika terjadi penjualan, SIA akan
mencatat jurnal yang menunjukkan hanya tanggaal penjualan, debit atas kas atau piutang, dan
kredit penjualan. Informasi non-keuangan lain yang mungkin berguna tentang penjualan, seperti
jam saat terjadinya penjualan, biasanya akan dikumpulkan dan diproses di luar SIA.

Sistem enterprise resource planning didesain untuk mengatasi masalah-masalah ini karena
mereka mengintegrasikan seluruh aspek operasi perusahaan dengan SIA. Jadi, ketika staf
penjualan memasukkan pesanan, pengaruh transaksi ini akan secara otomatis mengalir keseluruh
bagian perusahaan yang dipengaruhinya. Kunci utama ERP adalah integrasi data keuangan dan
non-keuangan operasional. Nilai dari integrasi semacam ini adalah adanya kemungkinan
keuntungan strategis, yaitu dengan cara mendekatkan hubungan antara fungsi sistem informasi
dengan fungsi akuntansi yang dulu terpisah.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data dari
kegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi serta
menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.

Cara kerja SIA adalah semua sumber data baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
perusahaan dikumpulkan menjadi satu dan diubah kedalam bentuk database. Setelah itu
semua data yang telah berbentuk database diubah dengan menggunakan perangkat lunak
menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat bagi semua pemakai informasi. Kemudian
data yang telah diubah menjadi informasi disampaikan ke semua pemakai yang
membutuhkan, seperti manajemen dan pemakai intern maupun pemakai ekstern perusahaan.

Karakteristik SIA meliputi: SIA melaksanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada
prosedur yang relatif standar, menangani data terinci, berfokus histories, menyediakan
informasi pemecahan masalah.

Golongan SIA terbagi menjadi 2 yaitu golongan pemakai intern dan pemakai
ekstern.pengolahan data dalam SIA yaitu: pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan
data, penyiapan dokumen. Salah satu contoh SIA adalah sistem distribusi barang.

3.2 Saran

Semoga isi dalam makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat mempelajari dan
melakukannya dalam kehidupan sehari-hari agar bisa mengaatur keuangan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Marshall dan Robert.Accounting Information Systems Edisi 9, Jakarta: Salemba Empat

19
20

Anda mungkin juga menyukai