Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KLINIK OPTIK 1

LENSA PLASTIK
Dosen :

KELOMPOK 1 :

Aldi Ramdani. P Lia Lestari


Audi Marfiqia N. Amri Multazzam
Fianti Rahmania Shendy Setiawan
Inggit Terisnaning Romi Adi S

AKADEMI REFRAKSI OPTISI & OPTOMETRY GAPOPIN


JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta hidayah-Nya. kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang perkembangan tenaga kesehatan
ini.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang perkembangan tenaga


kesehatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 22 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

2.1. Pengertian Lensa .............................................................................. 3

2.2. Pengertian Indeks Bias ..................................................................... 4

2.3. Pengertian Abbe Number ................................................................. 5

2.4. Lensa Plastik .................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14

3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 14

3.2. Saran ................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan
atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang
dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi
elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa gelombang
mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".

Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara


Aristophanes The Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas-
pembakar(sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya
matahari untuk menciptakan api).

Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar


juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan
adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetul: Nero juga
diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk cekung
(kemungkinan untuk memperbaiki myopia).

Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari


sebuah gelas bulat yang diisi oleh air. Matematikawan muslim
berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham), (965-
1038) menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan
bahwalensa di mata manusia membentuk sebuah gambar di retina.
Penyebaran penggunaan lensa tidak terjadi sampai penemuan kaca mata,
mungkin di Italia pada 1280-an.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan lensa?


2. Apa yang dimaksud dengan lensa plastic?
3. Apa yang dimaksud dengan indeks bias?
4. Apa yang dimaksud dengan abbe number?
5. Mengetahui indek bias dan abbe numbe dari lensa plastic!

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi


salah satu tugas mata kuliah Klinik Optik 1, dengan materi Lensa Plastik
yang dapat kita uraikan dalam makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lensa

Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau


membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika
suatu benda berada di depan lensa, maka bayangan dari benda
tersebut akan terbentuk. Lensa umumnya tersebut dari kaca atau
plastik.

Lensa sederhana (en: simple lens, singlet lens) atau sering disebut
lensa saja adalah sebuah lensa tunggal speris.
Lensa sederhana dibedakan berdasarkan kelengkungan kedua bidang
antarmukanya. Sebuah lensa cembung(en: biconvex lens)
mempunyai dua bidang antarmuka yang cembung, lensa dengan dua
bidang cekung disebutlensa cekung (en: biconcave lens).

Jika salah satu bidang antarmuka datar (mempunyai radius yang tak
berhingga), maka lensa tersebut disebut lensa plano cembung atau
lensa plano cekung. Lensa cembung cekung mempunyai satu bidang
antarmuka cekung dan satu bidang antarmuka cembung, juga sering
disebutlensa meniskus (en: meniscus lens).
Lensa sederhana sangat rentan terhadap aberasi kromatik dan aberasi
optis lainnya.
1 - Symmetrical double convex lens.
2 - Asymmetrical double-convex lens
3 - Plano- convex lens.
4 - Positive meniscus lens.
5 - Symmetrical biconcave lens.

3
6 - Asymmetrical biconcave lens.
7 - Plano-concave lens.
8 - Negative meniscus lens.

2.2. Pengertian Indeks Bias

Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang


hampa udara dibandingkan dengan kecepatan cahaya pada suatu
medium. Alat untuk mengukur Indek bias disebut Refrakrometer. Cotoh
indeks bias yang terjadi di keseharian kita adalah saat kita melihat
permukaan kolam renang yang terlihat dangkal atau pensil yang terlihat
bengkok saat berada di dalam gelas berisi air, hal ini disebabkan oleh
terjadinya pembiasan cahaya.

Seperti kita ketahui bahwa kecepatan cahaya di ruang hampa lebih cepat
dari kecepatan cahaya di medium tertentu, sehingga nilai indek bias ini
selalu lebih besar dari satu. Semakin tinggi nilai Indeks bias suatu
medium maka semakin besar cahaya dibelokkan oleh medium tersebut.

Jenis-jenis indeks bias ada dua yaitu indeks bias mutlak dan indeks bias
reatif. Indeks bias mutlak adalah perbandingan antara kecepatan cahaya
di ruang hampa (3x10^8) dibandingkan dengan kecepatan cahaya pada
suatu medium. Sedangkan indeks bias relatif adalah perbandingan indeks
bias mutlak dari dua buah medium.

2.3. Pengertian Abbe Number

Angka Abbe memberi tahu kita tentang sifat-sifat optis material daripada
karakteristik mekanisnya. Angka Abbe adalah kebalikan dari daya sebar
material dan menunjukkan tingkat penyimpangan kromatik transversal

4
(TCA) yang akan dialami pemakainya. Nilai yang dikutip dalam Tabel 1
adalah angka Abbe untuk helium d-line, Vd, di mana Vd = (nd - 1) / (nF
- nC)

nC adalah indeks bias material untuk panjang gelombang, hidrogen


merah, C (656.27nm) dan nF adalah indeks untuk panjang gelombang,
hidrogen biru, F (486.13nm); dua panjang gelombang ini dipilih untuk
menunjukkan ujung merah dan biru dari spektrum yang terlihat masing-
masing.

Efek dari penyimpangan kromatik sudah dikenal. Ketika cahaya dari


benda putih kecil dibiaskan oleh prisma, ia terdispersi ke dalam
konstituen monokromatiknya, panjang gelombang biru lebih banyak
menyimpang daripada merah (Gambar 1). Untuk mata yang melihat
melalui prisma, gambar objek tampak dibatasi dengan warna biru di sisi
puncak prisma.

Dalam kondisi kontras rendah, pinggiran warna mungkin tidak


diperhatikan. Sebaliknya, efek TCA adalah menyebabkan penurunan
ketajaman visual (blur off-axis). Ini sering muncul dalam keluhan,
“Lensa ini baik-baik saja ketika saya melihat melalui pusat tetapi
penglihatan kabur ketika saya melihat melalui tepi”.

5
2.4. Lensa Plastik beserta indeks bias dan abbe number

NO MATERIAL INDEX ABBE DENSITY


1 CR-39 1.499 58 1.32
2 Spectralite 1.537 47 1.21
3 Polycarbonate 1.586 30 1.21
4 RLX Lite 1.555 36 1.24
5 Ormex 1.558 37 1.23
6 Finalite 1.600 42 1.22
7 1.60 MR-6 1.597 36 1.34
8 1.66 MR-7 1.660 32 1.35

Dispersi kromatik yang dihasilkan oleh bahan lensa dinilai berdasarkan nilai
Abbé-nya. Bahan lensa dengan nilai Abbé yang lebih tinggi menghasilkan
dispersi kromatik. kurang berat suatu material dikontrol oleh kepadatannya,
yang merupakan massa material per satuan volume (umumnya diukur dalam
gram per sentimeter kubik) Semakin rendah densitas, semakin ringan
material tersebut untuk kuantitas tertentu. Ini secara signifikan dapat
mempengaruhi kenyamanan lensa pada wajah. Istilah lain yang sering
digunakan adalah gravitasi spesifik, yang merupakan rasio massa suatu
material atau cairan dibandingkan dengan massa volume air yang sama (pada
suhu 4 ° C). Kerapatan istilah, bila diukur dalam g / cm, identik dengan
gravitasi spesifik karena satu gram sama dengan satu sentimeter kubik air.

Lensa plastic yang paling seing digunakan adalah CR-39 (indeks bias : 1.499
& abbe : 58) karena sangat popular, ringan dan sudah lolos test tahan
benturan dari FDA, tahan partikel panas dan percikan api, tahan embun serta
mudah disesuaikan dengan design optic.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
lensa plastic sangat direkomendasikan karena selain popular harga nya
juga tergolong murah dan cocok untuk dipakai dari mulai anak kecil
sampai orang dewasa kemudian dapat digunakan saat berolahraga/segala
kegiatan karena tahan bentur dan ringan.

3.2. Saran
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat
memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan
selanjutnya supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sigit, Dkk. Standar Pemeriksaan Optik, 1995


SMSA, Mo Jaie. Continuing Education and Training, 2005. Rodenstock
Meister. Darryl & James E. Sheedy, Introduction To Opthalmic Optics,
1999-2010

Anda mungkin juga menyukai