Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI WILAYAH MENURUT AHLI DAN

KONSEP-KONSEP WILAYAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Geografi Pengembangan Wilayah

Yang diampu oleh Ibu.

Nailul Insani, S.Pd, M.Sc.

Disusun oleh:

Anditya Bagus Krisna Mukti (170721636515)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL


JURUSAN GEOGRAFI
AGUSTUS 2019
DEFINISI WILAYAH MENURUT AHLI

Menurut Rustiadi, et al. (2011) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit


geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah
tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah
tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis. Komponen-
komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya buatan
(infrastruktur), manusia serta bentuk-bentuk kelembagaan.

Menurut Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis
yang antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional.

Menurut Hagget, Cliff dan Frey, 1977 (dalam Rustiadi et al., 2011)
mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori,
yaitu: (1) wilayah homogen (uniform/homogenous region); (2) wilayah nodal (nodal
region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming region).

Menurut A. J. Hertson A region is a complex of land, water, air, plant, animal


and man regarded in their special relations as together continuing a definite
characteristic portion of the earth surface(Wilayah adalah komplek tanah, air, udara,
tumbuhan, hewan dan manusia dengan hubungan khusus sebagai kebersamaan yang
kelangsungannya mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi).

Menurut Fannemar A region is an area characterististized thouroughout by


similiar surface features and which is contrasted with neighbouring areas (Wilayah
adalah area yang digolongkan melalui kenampakan permukaan yang sama dan
dikontraskan dengan area sekitarnya).

KONSEP-KONSEP WILAYAH

1. Wilayah Nodal
Konsep wilayah nodal menurut Richardson (1969) lebih berfokus pada
peran pengaruh central atau pusat (node) serta hubungan ketergantungan pusat
(nucleus) dan elemen-elemen sekelilingnya dibandingkan soal batas wilayah.
Pusat wilayah berfungsi sebagai :1) tempat terkonsentrasinya pemukiman, 2)
pusat pelayanan terhadap hinterland, 3) pasar bagi komoditas pertanian maupun
industry , dan 4) lokasi pemusatan industry manufaktur yakni kmengoreksikan
factor-faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu.
Dengan demikian wilayah nodal adalah wilayah yang memiliki sifat
saling ketergantungan antara pusat dan hinterland. Ketergantungan antara pusat
dan daerah dapat diketahui dari sector produksi, penduduk, barang, jasa,
komunikasi, transportasi dan perhubungan diantara keduanya. Beberapa contoh
wilayah nodal seperti Jabodetabek yang mana Jakarta sebagai inti dan Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi sebagai hinterland.

2. Wilayah Administrasi

Wilayah administrasi merupakan wilayah yang batasnya ditentukan


berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik, seperti
propinsi, kabupaten, kecamatan, desa atau kelurahan. Penggunaan wilayah
administrasi disebabkan oleh dua factor, yaitu berdasarkan satuan administrasi
dalam melaksanakan kebijakan dan rencana pembangunan wilayah, dan wilayah
didasarkan pada satuan administrasi pemerintahan untuk mempermudah
dianalisis dalam pengumpulan data di berbagai bagian wilayah.

3. Wilayah Perencanaan

Wilayah perencanaan merupakan wilayah yang batasannya didasarkan


secara fungsional dalam kaitannya dengan maksud perencanaan. Wilayah
perencanaan mengalami perubahan-perubahan penting dalam pengembangannya
dan memungkinkan persoalan-persoalan perencanaan sebagai suatu kesatuan.

Ciri-ciri dari wilayah perencanaan yaitu masyarakat mempunyai


kesadaran terhadap permasalahan yang dihadapi daerah, memiliki kemampuan
untuk merubah industri yang dilaksanakan sesuai dengan tenaga kerja yang
tersedia, menggunakan salah satu model perencannaan, dan memiliki pusat
pertumbuhan.
Contoh wilayah perencanaan adalah Jawa Barat yang dibagi menjadi
enam wilayah perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut : 1) Wilayah
Pembangunan JABOTABEK, 2) Wilayah Pembangunan Bandung Raya, 3)
Wilayah Pembangunan Priangan Timur, 4) Wilayah Pembangunan Karawang,
5) Wilayah Pembangunan Cirebon dan sekitarnya, 6) Wilayah Pembangunan
Banten.

4. Wilayah Homogen

Wilayah homogen adalah wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan


keseragaman atau seperangkat ciri atau karakteristik tertentu dari aspek fisik,
sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan beserta kombinasi dan turunannya.
Wilayah homogen dibatasi oleh keseragaman secara internal (internal
uniformity). Sifat dan ciri homogenitas dalam hal ekonomi seperti struktur
produksi dan konsumsi yang homogem dan tingkat pendapatan yang homogen.
Dalam hal geografi yaitu wilayah yang mempunyai topografi dan iklim yang
sama. Contoh wilayah homogen adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari
indramayu, subang dan karawang).
DAFTAR PUSTAKA

Rustiadi, Ernan, 2006, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, edisi Mei


2006, Fakultas Pertanian, IPB, Bogor.

Rustiadi, Ernan; Saefulhakim, Sunsun dan Dyah R. Panuju, 2011. Perencanaan


dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Pres dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
Jakarta.

Saefulhakim, dkk. 2002. Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis


(Strategic Development Regions). IPB dan Bapenas. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai