Anda di halaman 1dari 6

I.

LATAR BELAKANG

Sekolah merupakan salah satu tempat untuk membimbing, mendidik, mengarahkan dan
membentuk pribadi seseorang berperilaku yang baik. Inilah hal yang paling rumit dilakukan
karena anak itu berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda-beda maka sekolah
membentuk suatu alat untuk mengatur dan membatasi bagi anak-anak untuk berperilaku yang
mengarah pada pendisiplinan terhadap norma-norma yang berlaku di sekolah dan sebagai alat
pengendalinya adalah penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).

II. PENDAHULUAN

Pengertian Tata Tertib Sekolah

Menurut Depdikbud (1989) tata tertib sekolah adalah aturan atau peraturan yang baik dan
merupakan hasil yang konsisten dari peraturan yang ada.Menurut Mulyono (2000) tata tertib
adalah kumpulan aturan-aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota
masyarakat.Aturan-aturan ketertiban dan keteraturan terhadap tata tertib sekolah,meliputi
kewajiban,keharusan dan larangan-larangan. Apa yang dapat terjadi jika seorang siswa tidak
memiliki sikap disiplin baik dalam belajar maupun bertingkah laku sehari-hari? Dalam setiap
sekolah pasti ada peraturan dan peraturan tersebut tidak semua siswa mematuhinya, banyak siswa
yang masih melanggar tata tertib sekolahnya hanya karena sering terlambat atau tidak masuk
sekolah tanpa keterangan, atau melanggar peraturan-peraturan lainnya.

Dampak Dari Tata Tertib Sekolah

Dampak Positif: tidak mengulangi kesalahan yang sama, patuh pada peraturan sekolah atau guru,
introspeksi dan berjanji tidak akan melanggar peraturan lagi, menjaga ketertiban sekolah, dan
membantu mendisiplinkan siswa.
Dampak Negatif: bersifat acuh pada peringatan sekolah atau guru, selalu mengulang kesalahan
yang sama, tetap tidak mentaati peraturan sekolah, mempropokasi teman-temannya untuk
melanggar peraturan sekolah, cenderung bersikap kearah kriminalitas, dendam kepada guru dan
membentuk geng-geng supaya ditakuti siswa lain.

Tujuan Tata Tertib Sekolah

Tujuan tata tertib sekolah sangat penting.Secara umum dibuatnya tata tertib sekolah mempunyai
tujuan utama agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan kewajiban serta
melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan dengan lancar. Prinsip tata
tertib sekolah adalah diharuskan, dianjurkan dan ada yang tidak boleh dilakukan dalam pergaulan
di lingkungan sekolah. Tata tertib sekolah harus ada sanksi atau hukuman bagi yang
melanggarnya. Menjatuhkan hukuman sebagai jalan keluar terakhir, harus dipertimbangkan
perkembangan siswa. Sehingga perkembangan jiwa siswa tidak dan jangan sampai dirugikan.Tata
tertib sekolah dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
Agar siswa mengetahui tugas, hak dan kewajibannya.
Agar siswa mengetahui hal–hal yang diperbolehkan dan kreatifitas meningkat serta terhindar dari
masalah–masalah yang dapat menyulitkan dirinya.
Agar siswa mengetahui dan melaksanakan dengan baik dan sungguh–sungguh seluruh kegiatan.

Pentingnya Tata Tertib Sekolah

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi
pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang
siswa sukses dalam belajar.
Disiplin yang dimiliki oleh siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam tingkah laku sehari-hari,
baik di sekolah maupun di rumah. Siswa akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
dihadapinya. Aturan yang terdapat di sekolah akan bisa dilaksanakan dengan baik jika siswa sudah
memiliki disiplin yang ada dalam dirinya.
Kedisiplinan sebagai alat pendidikan yang dimaksud adalah suatu tindakan, perbuatan yang
dengan sengaja diterapkan untuk kepentingan pendidikan di sekolah. Tindakan atau perbuatan
tersebut dapat berupa perintah, nasehat, larangan, harapan, dan hukuman atau sanksi. Kedisiplinan
sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses pembentukan, pembinaan dan
pengembangan sikap dan tingkah laku yang baik. Sikap dan tingkah laku yang baik tersebut dapat
berupa rajin, berbudi pekerti luhur, patuh, hormat, tenggang rasa dan berdisiplin.

Di samping sebagai alat pendidikan, kedisiplinan juga berfungsi sebagai alat menyesuaikan diri
dalam lingkungan yang ada. Dalam hal ini kedisiplinan dapat mengarahkan seseorang untuk
menyesuaikan diri terutama dalam menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan
itu.

Peraturan Sekolah Disiplin, ketertiban, pelanggaran, hukuman


.

Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan
menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan juga berguna bagi perkembangan
mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan
pribadi yang baik.

Peraturan sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk
memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondungsif dalam
menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah. Memang, beda sekolah beda peraturan, karena
sekolah memiliki suatu batasan-batasan tertentu yang masih bisa dipercayakan kepada
kedewasaan siswa-siswa sekolah tersebut. Pada dasarnya peraturan sekolah tersebut dibuat untuk
menjaga relasi antar individu yang di dalam sekolah.

Namun, realita terhadap peraturan sekoolah yang diterapkan sekarang ini, sering menimbulkan
berbagai kontroversi yang tidak jarang berujung dengan pengrusakan. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan tujuan awal dibuatnya peraturan sekolah tersebut.

Seperti contoh kasus, banyak siswa yang mengeluh tentang larangan perijinan rambut panjang.
Bagi sebagian siswa, peraturan itu bukan lah hal masuk akal. Menurut mereka, suatu intelegentia
seseorang tidak bisa dinilai dari penampilan semata namun dari bagaimana mereka bisa
mempergunakan kecerdasan otak mereka dalam hidup. Menurut beberapa poling terhadap siswa,
mereka mengangkat cerita kehidupan Ilmuwan terkenal yaitu Einstein. Memang hal ini
membuktikan bahkan kepintaran seseorang tidak dapat dinilai dengan penampilan saja. Einstien
terbukti dengan bentuk dan susunan rambut yang kurang rapi, beliau bisa menjadi Bapak Dunia.
Kiprahnya di bidang pendidikan bukan didapat melalui bentuk rambutnya, melainkan ditentukan
bagaimana kemampuannya mempergunakan kemampuan berpikir manusia dengan baik.

Tidak sedikit peraturan-peraturan sekolah yang sesungguhnya tidak masuk akal namun ditetapkan
demi keuntungan pihak sekolah. Hal ini bisa dibilang sangat merugikan siswa. Namun, bagaimana
siswa dapat mengungkapkan ketidakpuasannya?? Memang mereka diberi kesempatan untuk
berbicara menyampaikan ketidakpuasan mereka, namun apa yang terjadi setelah itu?? Pihak
sekolah akan berkata,” Opini dan saran siswa-siswa sekalian kami terima dan kami tampung
sementara waktu untukdibicarakan pada rapat Guru.” Tapi semua itu hanya untuk menyenangkan
siswa saja. Sebagian besar dari siswa tidak mendapat konfirmasi lagi dari pihak sekolah?? Yang
terjadi adalah siswa semakin kecewa karena seakan-akan sekolah hanya menganggap opini
tersebut hanya angin lalu. Dari pihak sekolah hanya menyuruh Guru BP untuk menjelaskan
kepada siswa, bukan memberi solusi. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang tidak menyukai
Guru BP. Memang pada awalnya Guru BP diadakan untuk menjadi tempat siswa mencurahkan isi
hati mereka, namun sekarang ini siswa tidak melakukan hal itu lagi karena hal-hal tertentu. Pihak
sekolah yang seolah-olah menjadikan Guru BP sebagai tameng untuk menghadapi keluhan siswa.

Setelah berbagai macam persoalan yang terjadi di lingkungan sekolah tersebut, apakah fungsi
sekolah yang sesungguhnya dapat tercapai dengan baik, lancar, dan tidak merugikan orang lain??
Apakah itu kondisi yang kondungsif dalam proses belajar mengajar?? Hasil prestasi siswa dan
sekolah dapat menjadi tidak optimal akibat peraturan-peraturan sekolah yang tidak jelas fungsi
dan tujuannya.

Maka dari itu baiknya sekolah menciptakan kondisi sekolah yang kondungsif dan menyenangkan.
Dari hal tersebut salah satunya adalah peraturan sekolah. Maka dari itu peraturan sekolah harus
dibuat dengan ‘basic’ yang jelas dan kuat, serta pempublikasiannya terhadap siswa harus tepat dan
jelas, sehingga siswa dapat mengerti betul pasal-pasal dalam peraturan sekolah tersebut. Selain itu,
bila muncul protes atau ketidakpuasan dari pihak siswa, baiknya pihak sekolah benar-benar
membicarakan hal tersebut dalam rapat guru yang setelah itu kembali dipublikasikan kepada
siswa. Sehingga siswa tidak merasa tertekan dan kecewa terhadap pihak sekolah yang mungkin
dapat menurunkan niat siswa untuk belajar dan berprestasi. Apalagi sifat keremajaan siswa yang
masih labil dapat sangat mengganggu berkembangnya individu siswa.
I. WAKTU MASUK DAN PULANG

1. Hari Senin,Selasa, Rabu, dan Kamis, sekolah mulai belajar pagi pukul 6.30 – 12.40
2. Khusus Hari Jumat masuk pukul 6.30 -10.15.
3. Siswa kelas III dan IV masuk pukul 10.00-15.25.
4. Untuk Piket Kelas harus datang 15 menit sebelum bel masuk, untuk membersihkan kelas dan
halaman teras sekolah serta pulang belakangan untuk membersihkan kelas dan menutup jendela
terlebih dahulu.
5. Sebelum masuk kelas, murid-murid berbaris di depan kelasnya masing-masing dipimpin oleh
ketua kelas.

II. TATA TERTIB BERPAKAIAN

1. Senin – Selasa, pakaian putih merah, berdasi, berlokasi, kaos kaki putih, sepatu hitam, baju
dimasukan. rok wanita dibawah betis.
2. Rabu , kelas I, II dan III Pakaian Pramuka Siaga, Kelas IV, V dan VI Pakaian Pramuka
Penggalang lengkap.
3. Kamis, baju batik dan bawahan putih, kaos kaki putih, sepatu hitam dan baju dimasukan.
4. Jumat, baju muslim batik warna hijau, bagi yang non muslim baju putih merah, kaos kaki
putih dan sepatu hitam.
5. Sabtu, pakaian senam dan membawa pakaian ekskul.
6. Rambut harus disisir, wanita diikat rapi, khusus yang putra tidak boleh melebihi daun telinga.

III. TATA TERTIB UPACARA BENDERA

1. Semua murid wajib mengikuti upacara penaikan bendera pada hari Senin.
2. Pembina upacara dipimpin oleh Kepala Sekolah/Salah satu Guru.
3. Setiap ketua kelas harus membariskan teman-temannya dilapangan dengan tertib.
4. Petugas upacara harus mempersiapkan naskah-naskah persiapan upacara.
5. Setiap peserta upacara harus tertib, tidak boleh berisik.
6. Selesai upacara, siswa langsung mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

IV. TATA TERTIB KELAS

1. Setelah tanda bel masuk dibunyikan semua siswa harus sudah berada di kelas;
2. Siswa/siswi diharuskan berdo'a sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran berakhir
dipimpin oleh ketua kelas;
3. 10 menit setelah bel masuk, guru belum berada di kelas, ketua kelas segera menghubungi
guru piket;
4. Murid-murid yang terlambat harus memperlihatkan surat izin dari guru piket sebelum
memasuki kelas;
5. Anak yang datang terlambat tanpa alasan yang tepat tidak diperkenankan mengikuti
pelajaran jam pertama dan hari berikutnya harus membawa surat keterangan dari orang tua.
6. Tugas yang diberikan guru (PR) setelah dikerjakan harus dimintakan tanda tangan dari orang
tua/wali dan Tidak boleh mengerjakan PR di sekolah.
7. Selama belajar murid-murid tidak diperkenankan meninggalkan kelas tanpa seizin guru.
8. Murid-murid yang tidak masuk sekolah, pada hari berikutnya harus membawa surat ijin dari
orang tua/wali atau pemberitahuanlewat telepon.
9. Murid-murid tidak diperkenankan pindah-pindah tempat duduk selama belajar, kecuali
selama belajar kelompok.
10. Selama KBM berlangsung murid-murid tidak diperkenankan bercanda, berisik, dan
melakukan kegiatan yang mengganggu proses belajar mengajar.
11. Murid-murid wajib memiliki buku pelajaraan bagi yang mampu.
12. Seluruh murid berkewajiban menjaga dan merawat sarana dan prasarana di kelas termasuk
meja-kursi, papan tulis, alat kebersihan dan lain-lain.
13. Kebersihan, kerapihan dan keindahan kelas menjadi tanggung jawab ketua kelas, guru piket
dan seluruh siswa.

V. TATA TERTIB 7 K

1. Semua murid wajib membuang sampah pada tempatnya.


2. Murid yang bertugas menjadi piket pada hari itu wajib menyiram tanaman yang berada di
depan kelasnya.
3. Tidak boleh mencoret-coret meja – kursi pakai Tip-ex, menghapus papan absen kelas tanpa
seijin guru.
4. Membuang sampah pada tempatnya, dan memperhartikan kebersihan lingkungan sekitar
sekolah.
5. Berperilaku senyum, salam, sapa, sopan dan santun.

VI. LAIN-LAIN

1. Murid-murid tidak diperkenankan membawa, menggunakan HP berkamera, makan dan tidur


di kelas saat belajar.
2. Tidak boleh merokok di sekolah dan dilingkungan sekolah.
3. Dilarang membawa dan minum minuman yang beralkohol.
4. Tidak diperkenankan membawa senjata tajam dan sejenisnya.

VI. SANKSI ATAU PELANGGARAN

1. Murid yang melanggar tata tertib akan diberikan teguran/peringatan lisan dari guru (peringatan
pertama)
2. Bagi yang masih melanggar, orang tua/walinya akan dipanggil dan mendapat peringatan secara
tertulis.
3. Bagi murid yang masih melanggar ketiga kalinya akan diberikan sanksi skorsing selama 3 hari
untuk dibina oleh orang tuanya.
4. Sanksi terakhir dikonsultasikan dengan orang tua atau dikembalikan kepada orang tua/wali
murid.

Anda mungkin juga menyukai