Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Dengan alasan bahwa materi IPS adalah materi ilmu sosial maka
cukup dengan menggunakan metode ceramah yang monoton saja ilmu
IPS itu dapat dipahami/ dimengerti oleh siswa, ternyata fakta ini
membuat siswa tidak manarik terhadap materi IPS.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber
dari kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi menggunakan
konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran. Dengan alasan konsep ini maka dibutuhkan guru yang
berkualitas dalam hal ini guru yang telah mengusai materi IPS dengan
baik, artinya penyampaian materi IPS jangan terpaku pada buku
melainkan harus dapat mengaitkannya dengan kondisi masyarakat
pada saat itu sehingga siswa dapat memahami dengan baik tentang
pelajaran IPS. Tetapi pada faktanya banyak guru yang kurang
menguasai materi IPS dengan baik dan terpaku saja pada buku
sehingga membuat siswa tidak dapat memahami materi IPS dengan
baik dan akan berorientasi pada keterbelakangan siswa terhadap
perkembangan kondisi dimasyarakat.
3. Persepsi siswa bahwa IPS tidak penting. IPS dipandang tidak ada
gunanya dalam konteks kehidupan sehari-hari baik dalam konteks
kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa. IPS tidak praktis,
tidak dapat membangun gedung atau membangun jembatan, tidak
dapat mendatangkan uang, tidak ada les IPS, dan begitu seterusnya
yang pada intinya tidak langsung menghasilkan materi atau uang.
Dalam konteks ini, masyarakat kita sudah banyak terbius oleh paham
materialisme dan pragmatisme. Masyarakat juga berparadigma bahwa
prospek kerja IPA lebih menjanjikan.
4. Persepsi siswa bahwa IPS ada tingkat dua. Pembelajaran di IPS
dikenal santai, sebab tidak dikelilingi oleh rumus-rumus seperti pada
IPA. Maka dari itu, para peserta didik IPS jarang terikat oleh waktu dan
sedikit lebih longgar dalam belajar. Hal tersebut menjadikan
masyarakat lebih menomor satukan IPA yang notabene
lebih fulltime karena ada waktu untuk praktikum dan lain sebagainya.
Mayoritas para orang tua juga menganggap bahwa longgarnya waktu
peserta didik IPS menjadikan mereka menghabiskan waktunya untuk
bermain dan melakukan hal yang kurang bermanfaat. Anggapan
tersebut akhirnya mengubah mainset masyarakat tentang IPS dan
meletakkannya di tingkat kedua. Kebanyakan orang tua juga menyuruh
anaknya untuk terjun ke IPA, dan tentunya mereka akan sangat
bangga sekali jika hal itu dapat tercapai.
5. Tekhonologi merupakan kemajuan dalam Ilmu pengetahuan yang
sangat diharapkan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam
dunia pendidikan , suka atau tidak Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi menyebabkan pembelajaran IPS menjadi kurang diminati
siswa, tekhnologi telah menggusur pembelajaran IPS menjadi
pelajajaran yang terpinggirkan dan tidak lagi diminati para
siswa. Harusnya guru mampu mengadaptasikan IPS pada teknologi
dalam model pembelajaran.