Penyusun:
CPMK
Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang benar
sesuai standar minimal pada pelayanan terhadap penularan pasien ke tenaga
pelayanan kesehatan gigi, tenaga pelayanan kesehatan gigi ke pasien, pasien
ke pasien, tempat pelayanan kesehatan gigi ke komunitas masyarakat dan
komunitas ke pasien pelayanan kesehatan gigi meskipun dalam keadaan
sumber daya dan dana yang terbatas.
SUB CPMK
1. mampu menjelaskan kejadian infeksi dan penyebaran penyakit;
2. mampu melakukan tindakan pencegahan dan Pengendalian Infeksi
dengan cara menerapkan kewaspadaan isolasi yang meliputi
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi ;
3. mampu melakukan tatalaksana pencegahan dan pengendalian infeksi
terhadap Pasien;
4. mampu melakukan tatalaksana pencegahan dan pengendalian Infeksi
terhadap tenaga pelayanan kesehatan gigi, yang meliputi:
a. kewaspadaan standar (kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung
diri (APD), manajemen limbah dan benda tajam, manajemen
lingkungan, penanganan linen, peralatan perawatan pasien,
perlindungan kesehatan karyawan, penyuntikan yang aman, etika
batuk)
b. kewaspadaan transmisi
5. mampu melakukan penanganan instrumen dan alat pelayanan
kedokteran gigi yang meliputi pembatasan kontaminasi, penentuan
zona, pre cleaning, pembersihan instrumen, disinfeksi tingkat tinggi,
sterilisasi, penatalaksanaan dental unit;
6. mampu mengetahui fasilitas pencegahan dan pengendalian infeksi;
7. mampu melakukan tindakan KIE dan konseling mengenai penyebaran
dan isolasi infeksi;
8. mampu melakukan tatalaksana kecelakaan kerja meliputi tertusuk
jarum, terpajan bahan yang beresiko terkena infeksi misalnya HIV,
Hepatitis B baik pada diri sendiri maupun tempat kerja.
MATERI PEMBELAJARAN
Dokter gigi mempunyai andil yang cukup besar pada penularan penyakit
tersebut. Resiko tinggi infeksi silang dapat terjadi di tempat pelayanan
kesehatan gigi. Transmisi penyakit bisa terjadi dari pasien ke pasien, tenaga
medis ke pasien, pasien ke tenaga medis, pasien atau tenaga medis ke
komunitasnya misalnya anggota keluarga, teman, tetangga, dll. Penyebabnya
adalah sebagai berikut.
1. Pasien ke tenaga pelayanan kesehatan gigi
Penularan melalui kontak langsung, tidak langsung, penyebaran droplet dan
melalui udara yang terkontaminasi mikroorganisme.
2. Tenaga pelayanan kesehatan gigi ke pasien
3. Infeksi dapat berasal dari tenaga pelayanan kesehatan gigi yang tidak
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
4. Pasien ke pasien
Infeksi dapat berasal dari kontak tidak langsung pada peralatan kedokteran
gigi yang tidak dilakukan sterilisasi dengan sempurna dan permukaan
peralatan. Dental unit yang terkontaminasi, paling sering di sentuh tenaga
peiayanan kesehatan gigi juga pasien.
5. Tempat pelayanan kesehatan gigi ke komunitas masyarakat, termasuk di
dalamnya keluarga dari tenaga peiayanan kesehatan gigi
a. Infeksi dapat berasal dari kontak tidak langsung karena tidak
menggunakan APD misalnya meialui baju, handphone, ataupun alat
lainnya yang terkontaminasi.
b. Limbah medis (cair dan padat) yang tidak dikelola sesuai aturan yang
benar, untuk itu perlu memiliki instalasi pengeiolaan limbah medis.
6. Komunitas ke Pasien
Infeksi dapat berasal dari sumber air yang digunakan di tempat peiayanan
kesehatan gigi.
Ada prinsip prinsip dasar untuk mencegah terjadinya transmisi tersebut
yaitu menghilangkan sumber infeksi dan memutus siklus penularan
penyakit tersebut (Standar, 2012; WHO, 2012).
Soal
1. Verbalkan apa saja ynng termasuk tatalaksana terhadap pasien untuk
pencegahan dan pengendalian infeksi di tempat praktek
2. Verbalkan apa yang harus perhatikan mengenai pembersihan tangan
3. Jelaskan apa perbedaan antara hand washing and hand hygiene
4. Lakukan cara melakukan hand hygiene
N NILAI
Uraian Keterangan
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Tata laksana penanganan pasien untuk pencegahan dan <60 =
pengendalian infeksi jawaban
a. Melakukan kebersihan salah
tangan. 60-70 =
b. Pakai Alat Pelindung Diri jawaban
(sarung tangan, masker). benar >5
c. Berkumur antiseptik 70-80 =
sebelum diperiksa. jawaban
d. Pemberian antiseptik pada benar >8
daerah operasi untuk >80 =
tindakan invasif. jawaban
e. Penggunaan suction sekali lengkap dan
pakai yang berdaya hisap benar
tinggi.
f. Penggunaan gelas kumur
disposable (sekali pakai).
g. Jumlah alat diagnosa set
yang tersedia minimal 10 %
jumlah ratarata jumlah
kunjungan pasien per hari.
h. Perjelas area yang
dikhususkan bagi bahan dan
alat yang telah disterilkan
dari bahan dan alat yang
belum dibersihkan.
i. Buat SOP untuk pemrosesan
instrumen: mulai dari
penerimaan instrumen
terkontaminasi,
pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi dan penyimpanan.
j. Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk perawatan
sebelum memulai suatu
perawatan.
k. Penempatan posisi pasien
dengan benar sehingga
memudahkan kerja operator
dan mencegah timbulnya
kecelakaan kerja.
l. Dianjurkan pemakaian
isolator karet (rubberdam)
untuk mencegah terjadinya
percikan dari mulut pasien
dan mereduksi kontak yang
tidak perlu antara tangan
dan mukosa pasien.
2 Yang harus diperhatikan mengenai pembersihan tangan <60 =
a. Sebelum membersihkan jawaban
tangan: cincin, jam dan salah
seluruh perhiasan yang ada 60-70 =
di pergelangan tangan harus jawaban
dilepas benar >3
b. Kuku harus tetap pendek 70-80 =
dan bersih jawaban
c. Jangan menggunakan benar >8
pewarna kuku atau kuku >80 =
palsu karena dapat menjadi jawaban
tempat bakteri terjebak dan lengkap dan
menyulitkan, terlihatnya benar
kotoran di dalam kuku.
d. Selalu gunakan air
mengalir, apabila tidak
tersedia, maka harus
menggunakan salah satu
pilihan sebagai berikut:
Ember berkeran yang
tertutup.
Ember dan gayung,
dimana seseorang
menuangkan air
sementara yang Iainnya
mencuci tangan.
e. Tangan harus dikeringkan
dengan menggunakan paper
towel atau membiarkan
tangan kering sendiri
sebelum menggunakan
sarung tangan (Yee, 2006).
3 Jelaskan apa perbedaan antara hand washing dan hand hygiene <60 =
a. Hand washing mencuci jawaban
tangan saja, bisa dengan salah/tidak
detergen maupun tidak menjawab
tanpa metode yang 60-70 =
ditentukan jawaban
b. Hand hygiene mencuci kurang
tangan dengan detergen relevan
maupun antiseptik dengan 70-80 =
metode yang ditentukan jawaban
benar tetapi
tidak lengkap
>80 =
jawaban
lengkap dan
benar
5 Melakukan hand hyegiene <60 =
a. Lama cuci tangan 40-60 melakukan
detik salah/tidak
melakukan
60-70 =
melakukan
benar tidak
berurutan
dan tidak
lengkap
70-80 =
jawaban
benar dan
lengkap
tetapi tidak
berurutan
>80 =
jawaban
lengkap dan
benar dan
berurutan
Soal:
1. Sebutkan macam macam APD
2. Verbalkan penggunaan sarung tangan
3. Lakukan memakai sarung tangan
4. Verbalkan penggunaan masker
5. Verbalkan penggunaan APD
N NILAI
Uraian Keterangan
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Macam APD <60 = jawaban
a. Sarung tangan salah
b. Masker 60-70 = jawaban
c. Kacamata pelindung benar lebih
d. Gaun/baju pelindung dari> 2
70-80 = jawaban
benar > 3
>80 = jawaban
lengkap dan
benar
2 Tata cara penggunaan sarung tangan <60 = jawaban
a. wajib menggunakan salah
sarung tangan ketika 60-70 = jawaban
melakukan perawatan benar > 3
yang memungkinkan 70-80 = jawaban
berkontak dengan darah benar > 3 tetapi
atau cairan tubuh tidak berurutan
lainnya. >80 = jawaban
b. sarung tangan harus lengkap dan
diganti tiap pasien, benar
c. lepaskan sarung tangan
dengan benar setelah
digunakan
d. segera lakukan
kebersihan tangan untuk
menghindari transfer
mikrroorganisme ke
pasien lain atau
permukaan lingkungan.
e. lepaskan sarung tangan
jika sobek, atau bocor
dan lakukan kebersihan
tangan sebelum
memakai kembali
sarung tangan.
Disarankan untuk tidak
mencuci, mendisinfeksi
atau mensterilkan ulang
sarung tangan yang
telah digunakan.
3 Lakukan prosedur memakai sarung tangan <60 = jawaban
a. Ambil salah satu sarung salah
tangan dengan 60-70 =
memegang sisi sebelah melakukan satu
dalam lipatannya. yang benar
b. Posisikan sarung tangan 70-80 =
setinggi pinggang dan melakukan
menggantung ke lantai, dengan benar
sehingga bagian lubang tetapi tidak
jari-jari tangannya berurutan
terbuka, lalu masukkan >80 = jawaban
tangan. lengkap dan
c. Ambil sarung tangan benar
kedua dengan cara
menyelipkan jari-jari
tangan yang sudah
memakai sarung tangan
ke bagian lipatan
(bagian yang tidak
bersentuhan dengan
kulit tangan).
d. Pasang sarung tangan
kedua dengan cara
memasukkan jari-jari
tangan yang belum
memakai sarung tangan,
kemudian luruskan
lipatan dan atur posisi
sarung tangan sehingga
terasa pas di tangan.
5 Penggunaan masker <60 = salah
a. Wajib menggunakan 60-70 = jawaban
masker pada saat benar >2
melakukan tindakan 70-80 = jawaban
untuk mencegah potensi benar > 4
infeksi akibat >80 = jawaban
kontaminasi aerosol lengkap dan
serta percikan saliva benar
dan darah dari pasien
dan sebaliknya.
b. Masker harus sesuai dan
melekat dengan baik
pada wajah sehingga
menutup mulut dan
hidung dengan baik.
c. Ganti masker diantara
pasien atau jika masker
lembab atau basah dan
ternoda selama tindakan
ke pasien .
d. Masker akan kehilangan
kualitas
perlindungannya jika
basah.
e. Lepaskan masker jika
tindakan telah selesai.
6 Penggunaan APD <60 = salah
a. Sebelum melakukan 60-70 = jawaban
perawatan bagi pasien, benar >2
gunakan baju 70-80 = jawaban
pelindung, benar > 4
b. Lalu masker bedah dan >80 = jawaban
selanjutnya kaca mata lengkap dan
pelindung sebelum benar
mencuci tangan.
c. Tangan dikeringkan,
ambil sarung tangan,
kenakan dengan cara
seperti tertera di atas.
d. Setelah selesai
perawatan dan seluruh
instrumen kotor telah
disingkirkan, lepaskan
sarung tangan yang
telah terkontaminasi
dengan memegang sisi
bagian luar dan
menariknya hingga
terlepas dari dalam ke
luar.
e. Setelah salah satu
sarung tangan terlepas,
lepaskan sarung tangan
lainnya dengan
memegang sisi bagian
dalam sarung tangan
dan menariknya hingga
terlepas.
f. Apabila seluruh alat
pelindung diri telah
dilepaskan, hindari
menyentuh darah
terkontaminasi.
g. Selalu lakukan
kebersihan tangan dan
keringkan tangan
sebelum memasang
kembali sarung tangan.
4. Manajemen lingkungan
a. Ikuti instruksi pabrik untuk pemakaian yang tepat bahan disinfektan
untuk pembersihan permukaan lingkungan.
b. Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk disinfeksi
permukaan lingkungan.
c. Pakai Alat Pelindung Diri saat melakukan pembersihan dan disinfeksi
pemukaan lingkungan.
d. Pasang pelindung permukaan untuk mencegah permukaan kontak
klinik terkontaminasi, khususnya yang sulit dibersihkan seperti
switches on dental chair dan ganti pelindung permukaan setiap pasien.
e. Bersihkan dan disinfeksi permukaan kontak klinik yang tidak di
lindungi dengan pelindung setelah kegiatan satu pasien, gunakan
disinfeksi tingkat sedang jika kontaminasi dengan darah.
f. Bersihkan seluruh permukaan lingkungan (lantai, dinding, meja, troley)
dengan detergen dan air atau disinfektan, tergantung dari permukaan,
tipe dan tingkat kontaminas.
g. Bersihkan kain pembersih setelah digunakan dan keringkan sebelum
dipakai ulang, atau gunakan yang sekali pakai (disposable kain).
h. Sediakan cairan pembersih atau cairan disinfektan setiap hari.
i. Bersihkan dinding, pembatas ruangan, gordyn jendela di area
perawatan pasien jika terlihat kotor, berdebu dan ternoda.
j. Segera bersihkan tumpahan darah atau bahan infeksius lainnya
menggunakan cairan disinfektan.
k. Hindari penggunaan karpet dan furniture dari bahan kain yang
menyerap di daerah kerja, laboratorium dan daerah pemerosesan
instrumen.
Soal:
1. Simulasikan pembuangan limbah medis pada tempatnya
2. Simulasikan pemakaian disinfektan yang tepat
N NILAI
Uraian Keterangan
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Simulasi pembuangan limbah medis pada tempatnya <60 = jawaban
a. Warna kuning untuk salah
limbah infeksius dan 60-70 = jawaban
warna hitam untuk benar >2
Iimbah non infeksius. 70-80 = jawaban
b. Limbah tajam seperti benar >3
jarum, blade scapel, >80 = jawaban
orthodontic bands, lengkap dan benar
pecahan instrumen metal
dan bur pada kontainer
yang tepat yaitu tahan
tusuk dan tahan bocor,
kode warna kuning.
c. Darah, cairan suction atau
limbah cair lain di buang
ke dalam drain yang
terhubung dengan sistem
sanitary.
d. Buang gigi yang dicabut
ke limbah infeksius,
kecuali diberikan kepada
keluarga.
Soal:
1. Verbalkan upaya untuk melakukan perlindungan kesehatan karyawan
2. Lakukan tindakan cara pencegahan terjadinya luka di klinik KG
3. Peragakan teknik satu tangan penutupan syring
N NILAI
Uraian
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Perlindungan kesehatan karyawan
a. Imunisasi tetanus, difteri,
poliomyelitis, tifoid,
meningococcal, hepatitis
A, hepatitis B, rubella,
tuberkulosis, measles,
batuk rejan, mumps
b. manajemen pasca
pajanan.
c. Pencegahan pajanan
darah dan bahan infeksius
lainnya
d. Pencegahan kecelakaan
kerja.
2 Cara pencegahan terjadinya luka di klinik KG
a. Minimal jarum, syringe
dan instrumen tajam
Iainnya setelah
penggunaan.
b. Tangani instrumen tajam
dengan hati-hati.
c. Buang instrumen/alat
tajam dalam wadah yang
tidak dapat robek segera
setelah digunakan .
d. Apabila wadah tersebut
penuh, keluarkan isinya
dan bakar atau diisi
dengan semen
selanjutnya dikubur.
e. Selalu gunakan utility
gloves ketika mencuci
instrumen yang taja m.
f. Apabila instrumen tajam
harus diberikan dari
asisten ke operator
selama perawatan maka
instrumen tersebut tidak
boleh dipegang secara
bersamaan oleh keduanya
g. Asisten meletakkan
instrumen tajam dalam
baskom atau baki yang
telah didisinfeksi,
beritahukan pada operator
bahwa instrumen tersebut
telah siap untuk
digunakan.
h. Gunakan 'teknik satu -
tangan'
3 Teknik satu tangan penutupan jarum suntik
a. Letakkan tutup jarum
suntik di atas permukaan
datar dengan satu tangan
memegang syringe dan
jarum dimasukkan ke
tutupnya .
b. Apabila tutup jarum
suntik telah menutup
jarum, tekan tutup jarum
suntik pada permukaan
datar jangan
menggunakan tangan
yang lainnya untuk
mengencangkan tutup.
9. Etika batuk
a. Terapkan etika kebersihan pernapasan/batuk (lihat gambar)
b. Tutup mulut & hidung saat batuk/bersin dengan tisu.
c. Buang tissu ke tempat limbah.
d. Lakukan kebersihan tangan.
e. Jika tissu tidak tersedia , bersinkan atau batukkan ke lengan bagian
dalam.
Soal:
1. Verbalkan dan peragakan etika batuk
N NILAI
Uraian
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Etika batuk
a. Tutup mulut & hidung
saat batuk/bersin dengan
tisu.
b. Buang tissu ke tempat
Iimbah.
c. Lakukan kebersihan
tangan.
d. Jika tissu tidak tersedia,
bersinkan atau batukkan
ke lengan bagian dalam.
N NILAI
Uraian
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Kewaspadaan berdasarkan transmisi
a. Berdasarkan transmisi
airborne
Gunakan masker
N95/respiratorik.
Segera lepas selesai
tindakan.
b. Berdasarkan transmisi
droplet
Gunakan masker
bedah, pelindung mata
dan wajah.
Segera lepaskan
selesai tindakan.
c. Berdasarkan transmisi
kontak
Gunakan sarung
tangan dan gaun/baju
pelindung.
Segera lepaskan
selesai tindakan.
Soal:
1. Bagaimanakah penanganan instrumen dan alat pelayanan di KG untuk
menghindari infeksi silang?
2. Jelaskan dan sebutkan alat kritis, semi kritis dan non kritis dan bagaimana
pengelolaan sterilisasinya
3. Bagaimana cara pelaksanaan precleaning di KG
N NILAI
Uraian
o < 60 60-70 70-80 >80
1 Penaganan instrumen dan alat KG untuk menghindari infeksi
a. Pembatasan kontaminasi
b. Penentuan zona
c. Pre cleaning
d. Pembersihan instrumen
e. Desinfeksi tingkat tinggi
f. Sterilisasi
g. Penata laksanaan dental
unit
2 Alat alat kritis, semi kritis dan non kritis
Peralatan kritis:
a. peralatan kritis adalah alat
yang masuk ke dalam
pembuluh darah atau
jaringan mulut.
b. contoh peralatan yang
dimasukkan dalam kategori
kritis adalah semua
instrumen bedah,
periodontal scaller, scalpel,
bur diamond, bur tulang,
dll.
c. wajib dilakukan sterilisasi
dengan menggunakan
panas.
Peralatan semi kritis:
a. peralatan semi kritis adalah
alat yang masuk ke dalam
rongga mulut tetapi tidak
masuk ke dalam jaringan
mulut.
b. contoh peralatan adalah
instrumen diagnosa,
kondensor, sendok cetak,
handpiece dll.
c. wajib dilakukan minimal
desinfeksi tingkat tinggi
(DTT) atau apabila
terdapat alat yang dapat
bertoleransi terhadap
panas, maka dapat
dilakukan sterilisasi
dengan menggunakan
panas.
Peralatan non kritis:
a. peralatan non kritis adalah
alat yang tidak masuk ke
dalam rongga mulut
b. contoh peralatan kategori
nonkritis adalah tensimeter,
occipital calipers,
radiograph cone, glass
plate, semen spate, dental
unit, dll
c. dilakukan disinfeksi karena
sering terpapar percikan
darah maupun air liur.
Dilakukan dengan
menggunakan disinfektan
tingkat rendah.
3 Pelaksanaan pre-cleaning di
KG
a. Pre-cleaning dilakukan
dengan cara merendam alat
dengan larutan
enzymatik/detergen
b. Tujuan
melepas noda, darah,
lemak dan cairan tubuh
Iainnya dari suatu benda
untuk memudahkan
pengelolaan
selanjutnya.
meminimalkan pajanan
terhadap petugas,
c. Pemilahan alat-alat
terkontaminasi dilakukan
Iangsung oleh si pemakai
sebelum melepaskan alat
pelndung diri (APD).
d. Proses ini dilakukan
selama 5-10 menit atau
sesuai produk yang
digunakan.
4 Pembersihan instrumen:
a. Seluruh instrumen yang
digunakan dalam proses
perawatan harus
dibersihkan/digosok
menggunakan sabun dan
air.
b. Larutan deterjen harus
disiapkan setiap hari, dan
diganti lebih sering jika
nampak kotor.
c. Operator harus selalu
menggunakan sarung
tangan khusus, celemek,
masker dan kacamata
ketika membersihkan
instrumen.
d. Gunakan selalu sikat atau
sikat gigi yang berbulu
lunak untuk menggosok
instrumen dan alat Iainnya
untuk menghilangkan
seluruh materi organik
(darah dan saliva) dan
kotoran lainnya.
e. Harus dilakukan dibawah
permukaan air untuk
menghindari terjadi
cipratan.
f. Penanganan bagi alat-alat
yang memiliki engsel
(misalnya forceps) dan
lekukan (misalnya bone
file) harus ditangani secara
khusus.
g. Setelah dibersihkan,
seluruh instrumen dan alat
harus dibilas menggunakan
air mengalir atau air yang
disimpan dalam wadah
(diganti secara berkala)
untuk membersihkan
seluruh larutan deterjen
h. Alat dikeringkan dengan
handuk bersih.
5 Disinfeksi tingkat tinggi:
a. Instrumen yang
bersentuhan dengan tulang
atau jaringan lunak atau
telah kontak dengan darah
harus disterilisasi.
b. Apabila tidak tersedia
panci tekan atau autoklaf,
instrumen dapat di
disinfeksi dengan direbus
dalam panci berisi air
selama 20 menit setelah
dibersihkan dengan
menggunakan air dan
sabun.
c. 20 menit dihitung sejak air
mulai mendidih.
d. Setelah air dalam panci
mulai mendidih, jangan
tambahkan air ataupun
instrumen selama proses
disinfeksi berlangsung.
e. Alkohol dan yodoform
tidak dipakai untuk
disinfeksi tingkat tinggi
(DTT) tetapi dapat untuk
disinfeksi tingkat rendah
dengan cara merendam alat
tersebut selama 20 menit.
6 Sterilisasi:
a. Instrumen dengan engsel
seperti forceps untuk
ekstraksi harus terbuka
sebelum diletakkan dalam
alat sterilisasi.
b. Instrumen harus diletakkan
yang menyebabkan uap
dapat berputar
mengelilinginya.
c. Apabila menggunakan
panci tekan, instrumen
diletakkan pada wadah di
atas permukaan air.
d. Pertahankan temperatur
sampai 121°C (250°F)
dengan tekanan 15 pound
selama 20 menit untuk
instrumen yang tidak
dibungkus dan 30 menit
untuk instrumen yang
dibungkus.
e. Mulai penghitungan waktu
ketika uap nampak terlihat
dan turunkan panas sampai
batas temperatur tetap
menghasilkan uap panas.
f. Pada akhir proses terilisasi,
biarkan uap keluar Ialu
buka tutup panci tekan
untuk membiarkan
instrumen mendingin
secara perlahan.
g. Bila menggunakan autoklaf
digunakan temperature
121°C, tekanan 15 psi
(pressure per square inch)
selama 30 menit.
h. Metode sterilisasi panas
kering dilakukan dengan
menggunakan oven dengan
panas yang tinggi, adapun
temperatur dan waktunya
adalah sesuai petunjuk
pabrik.
i. Setelah proses sterilisasi
atau disinfeksi tingkat
tinggi, instrumen yang
tidak dibungkus dapat
segera digunakan atau
disimpan dalam wadah
yang juga telah disterilisasi
atau didisinfeksi yang telah
diberi tanda
j. Instrumen harus disimpan
dalam tempat tertutup
(lemari, laci atau
kontainer) dan harus
digunakan lagi dalam
waktu kurang dari satu
minggu.
k. Sterilitas alat yang
dibungkus dapat bertahan
lebih lama kecuali apabila
pembungkus sobek atau
basah, yang dapat
mengakibatkan
kontaminasi
l. Instrumen dalam
pembungkus yang rusak
harus dibersi hkan,
dibungkus dan disterilkan
kembali.
7 Penatalaksanaan dental unit:
a. Dental unit dan dental
chair harus selalu dalam
keadaan bersih dan siap
pakai.
b. Tempat-tempat yang harus
mendapat perhatian pada
dental unit:
Meja instrument, harus
bersih dan diulas
dengan alkohol 70%.
Handpeace harus
bersih dan diberi
pelumas sesudah
digunakan.
Three way syringe.
Penghisap saliva.
Penghisap darah
(vacuum tip).
Spittoon cuspidor
bowl. Spittoon bowl,
disiram dengan lisol
kemudian disiram
dengan air bersih lalu
disikat dengan deterjen
dan dibilas kembali.
Peganga lampu harus
bersih dan diulas
dengan alkohol 70%.
c. Pada dental chair:
Sandaran kepala/head
rest bersih.
Sandaran tangan/arm
rest bersih.
Tempat duduk bersih.
Tempat menaruh
kaki/foot rest bersih.
d. Apabila akan melakukan
tindakan:
Lapisi dengan plastik
(wrapping), Engsel-
engsel di dental unit,
Pegangan lampu,
Meja, Pegangan kursi,
Sandaran kepala.
Desinfeksi
permukaan: siapkan
larutan Morin 0,05%,
semprotkan ke semua
permukaan, tunggu
sampai 10 menit, lap
dengan lap basah dan
keringkan dengan
lap/handuk kering.