Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
PENGANTAR
Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dr proses akuntansi. Laporan
keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan
informasi bagi pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Di
samping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau
accountability. Sekaligus menggambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
1. Konsep income dalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada istilah income
menurut akintansi secara tradisional
2. Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap
sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertian revenues,
expense, gains dan losses menyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama periode
tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).
3. Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense,
gain, loss.
Dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 6 elemen akuntansi itu
adalah :
Asset
Liabilities
Owners’ Equity
Revenues
Gain
Expenses
Losses.
Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal
dua pendekatan, yaitu
24
Elemen Laporan Keuangan
1. Revenue – Expense Approach, menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba
rugi.
2. Asset Liability Approach, menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba,
tetapi mengukur harta dan kewajiban
ASET
Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di
kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit. Aset atau aktiva
dipahami sebagai harta total. Namun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa
kategori, seperti:
1. Aset lancar
2. Investasi jangka panjang
3. Aset tetap
6. Aset lain
Daftar aset atau aktiva di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang
paling likuid hingga yang tidak likuid.
Penggunaan
24
Elemen Laporan Keuangan
Bagi manajemen, di dalam membaca neraca, nilai aset perlu dicermati karena menjadi dasar
pengukuran prestasi keuangan perusahaan. Ukuran ini menjadi pembanding prestasi sesuatu
perusahaan dengan prestasi perusahaan yang lain dalam hal yang sama, apakah lebih baik atau
tidak, sehingga dapat menjadi dasar keputusan manajemen untuk mempertahankan atau
meningkatkannya.
Salah satu ukuran yang menyangkut aset atau aktiva adalah angka rasio penjualan/total aset,
yang dinyatakan sebagai persentase. Asumsinya, semakin besar penjualan yang diwujudkan,
semakin efisien penggunaan aset seluruhnya. Angka penjualan diambil dari laporan laba-rugi,
sedang angka total aset berasal dari neraca. Dalam hal ini rasio dari tahun terakhir dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Optimalisasi laba
Ukuran yang lain menyangkut profitabilitas, yaitu angka laba harta atau laba investasi, yang
berasal dari perbandingan angka laba (dipetik dari laporan laba rugi) dan total harta atau total
aset, yang nilainya sama dengan istilah total investasi (dipetik dari neraca).
1.Aset lancar
Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan
dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain adalah kas,
piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Pada suatu neraca, aset
biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar.
Komponen aset lancar di dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang
paling likuid hingga yang tidak likuid.
Ada tiga indikasi umum bagi manajemen mengenai efisiensi dan profitabilitas dalam
penggunaan aset atau aktiva lancar.
24
Elemen Laporan Keuangan
1. Perputaran harta lancar, yaitu angka yang diperoleh dari jumlah harga pokok penjualan
dan biaya operasi (keduanya dipetik dari laporan laba rugi) dibagi angka rata-rata aset
lancar pada permulaan operasi (dipetik dari neraca tahun lalu) dan aset lancar pada akhir
operasi (dipetik dari neraca terakhir). Angka ini dinyatakan dalam kali.
2. Rasio laba dibanding perputaran harta lancar. Ini mengukur besarnya laba dalam sekian
kali perputaran dalam satu masa operasi. Dinyatakan dalam persen.
3. Tingkat laba per perputaran. Angka persentase yang diperoleh dari angka rasio laba
dibanding perputaran harta lancar dibagi perputaran harta lancar. Nilai no.2 dibagi nilai
no. 1 di atas
Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru
dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun.
Ada banyak bentuk investasi jangka panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh diantaranya:
Properti.
Properti merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan. Harga
properti akan terus merangkak naik dari tahun ke tahun. Bagi yang memiliki dana yang cukup
besar, investasi ini patut menjadi pilihan.
Berbagai macam properti bisa Anda lirik, mulai dari tanah, rumah, ruko dan lain-lain. Yang
paling penting di dalam mengambil investasi jangka panjang ini adalah kejelian dalam melihat
kondisi masa depan dari daerah tempat properti tersebut berada.
24
Elemen Laporan Keuangan
Selain properti, investasi jangka panjang yang juga bisa diambil adalah membeli dan menyimpan
emas dan berbagai logam mulia. Harga emas dan logam mulia ini juga akan cenderung terus naik
karena sifatnya yang berupa bahan tambang yang terbatas.
Kondisi ekonomi dunia yang sering tidak stabil juga merupakan salah satu pemicu naiknya harga
emas dan logam mulia. Oleh karena itu membeli dan menyimpan emas serta logam mulia untuk
jangka panjang bisa menjadi alternatif yang bisa dipilih.
Saham.
Saham juga merupakan salah satu investasi jangka panjang. Walau demikian, ada pula yang
memperdagangkan saham dalam jangka pendek.
Untuk menyimpan saham dalam jangka panjang, Anda harus jeli melihat kondisi perusahaan
yang sahamnya akan dibeli. Membeli saham-saham yang kondisi usahanya cukup stabil
merupakan salah satu cara investasi jangka panjang yang bisa Anda pilih,
Reksadana.
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli
unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam
portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Tak
berbeda jauh dengan saham, reksadana juga merupakan investasi jangka panjang yang
melibatkan pasar modal. Bedanya, di reksadana, ada banyak pilihan kombinasi jenis investasi
yang bisa Anda pilih.
24
Elemen Laporan Keuangan
ahli, diperoleh informasi bahwa pada umumnya tujuan investasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti
bunga, royalti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainnya
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi,
kepentingan sosial.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang
dihasilkan.
3.ASET TETAP
Aset tetap dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Jenis aset tidak lancar ini biasanya dibeli untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimaksudkan
untuk dijual kembali. Contoh aset tetap antara lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat
produksi, mesin, kendaraan bermotor, furnitur, perlengkapan kantor, komputer, dan lain-lain.
Penyusutan nilai
Kecuali tanah, semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau depresiasi. Artinya nilai aktiva
tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan realisasi masa umur
pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah
24
Elemen Laporan Keuangan
nol. Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah
metode garis lurus (straight-line method).Beberapa usaha pertambangan di Indonesia
berdasarkan peraturan kontrak karya diharuskan menerapkan metode yang lain.
Penggunaan
Bagi manajemen perhatian pada pos aset tetap dalam neraca adalah terutama karena pengadaan
bentuk-bentuk aset tetap benar-benar menyerap dana perusahaan dalam jumlah yang relatif besar
ke dalam ikatan jangka panjang. Jumlah aktiva tetap yang terlalu besar dan tidak produktif dapat
mengurangi efisiensi dan profitabilitas.
Aset takberwujud (Inggris: intangible asset) adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud
fisik. Yaitu hak-hak istimewa, atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan.
Jenis utama aset tidak berwujud adalah hak cipta, hak eksplorasi dan eksploatasi, paten, merek
dagang, rahasia dagang, dan goodwill.
Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun (aset tidak lancar) dan dapat diamortisasi
selama periode pemanfaatannya, yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.
Dengan kata lain, aktiva pajak tangguhan berasal dari selisih temporer yang boleh dikurangkan
dan kompensasi dari koreksi negatif yang menyebabkan penurunan jumlah laba sehingga
berakibat turunnya jumlah pajak.
24
Elemen Laporan Keuangan
6.ASET LAIN
Asset lain adalah suatu asset yang mana menempatkan pos-pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam aktiva tetap, dan juga tidak dapat digolongkan dalam aktiva lancar,
investasi/penyertaan maupun aktiva tak berwujud, seperti: aktiva tetap yang tidak digunakan,
piutang kepada pemegang saham, beban yang ditangguhkan dan aktiva lancar lainnya.Oleh
karena itu, disajikan dalam kelompok aset lain-lain.
KEWAJIBAN (LIABILITIES)
Utang adalah: Pengorbanan manfat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan
dating, yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan usaha yang
akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain di masa
yang akan datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi masa lalu.
Menurut PSAK NO.1 suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika:
1. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan
2. Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca.
Utang Dagang
24
Elemen Laporan Keuangan
Utang dagang adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat dari perolehan
barang dan jasa yang digunakan untuk opersai perusahaan.
Utang Wesel
Utang wesel mirip dengan utang dagang namun mempunyai jangka waktu
yang lebih lama.
Utang Dividen
Utang dividen diakui pada saat pembagian dividen diumumkan oleh
perusahaan. Utang dividen diakui sebesar jumlah dividen yang
diumumkan.
Utang Pajak
Utang pajak adalah pajak yang terutang oleh perusahaan tetapi belum
disetorkan ke kas Negara.
Kewajiban jangka panjang adalah: kewajiban yang pelunasannya melebihi satu periode
akuntansi dan tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar.
24
Elemen Laporan Keuangan
Utang Obligasi
Utang Wesel Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang Lainnya
3.Kewajiban Lain
Kewajiban Lain merupakan kewajiban yang bukan termasuk kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang seperti kewajiban pajak tangguhan dan kewajiban kontinjen.
Kewajiban kontinjen
Kewajiban kontinjen merupakan kegiatan masa lalu mungkin
menghasilkan suatu kemungkinan kewajiban di masa mendatang,
meskipun kewajiban tersebut tidak ada secara nyata pada saat tanggal
neraca.
Contohnya: Asuransi Sendiri, dan Garansi Pinjaman.
Ekuitas
Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya. Dalam
sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan. Ekuitas pemegang saham
diklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan.
MODAL SAHAM/
MODAL YURIDIS
MODAL SETORAN
Modal pemegang saham: Seluruh hak pemegang saham atas aktiva perusahaan
Modal setoran : Modal pemegang saham yang berasal dari setoran pemegang saham
Modal operasi=laba ditahan : Modal pemegang saham yang berasal dari operasi perusahaan
24
Elemen Laporan Keuangan
24
Elemen Laporan Keuangan
Jenis-jenis saham
1. ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, saham dapat dibedakan
menjadi :
a. saham biasa ( common stock ), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya paling
yunior terhadap pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b. Saham preferen ( preferred stock ), lebih senior dibanding dengan saham biasa.
2. Saham dilihat dari cara peralihannya terbagi dalam :
a. Saham atas unjuk ( bearer stock ), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama
pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
b. Saham atas nama ( registered stock ), merupakan saham yang tertulis dengan jelas
siapa nama pemiliknya, sehingga cara peralihannya harus melalui prosedur
tertentu.
24
Elemen Laporan Keuangan
e. Counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupunsituasi bisnis secara umum. Contohnya : pada saat resesi
ekonomi, harga saham ini tetap tinggi.
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan,
tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis.
Dividen dapat dibagi menjadi 4 jenis:
24
Elemen Laporan Keuangan
1. Dividen tunai; metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam
bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya.
2. Dividen saham; cukup umum dilakukan dan dibayarkan dalam bentuk saham tambahan,
biasanya dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki.
Contohnya, setiap 100 saham yang dimiliki, dibagikan 5 saham tambahan. Metode ini
mirip dengan stock split karena dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil
mengurangi nilai tiap saham sehingga tidak mengubah kapitalisasi pasar.
3. Dividen properti; dibayarkan dalam bentuk aset. Pembagian dividen dengan cara ini
jarang dilakukan.
Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai
dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan
kepemilikan. Aktiva adalah bentuk yang paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik,
tetapi investasi ini bisa juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi kewajiban perusahaan.
Penurunan aktva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva,
penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada
pemilik akan menurunkan kepentingan kepemilikan dalam perusahaan.
Laba Komprehensif
Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh
transaksi dan kejadian lain yang bersumber dari pemilik. Hal ini termasuk semua prubahan
24
Elemen Laporan Keuangan
ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan
didistrinusi kepada pemilik.
Laba komprehensif (comprehensive income) meliputi semua perubahan ekuitas selama satu
periode kecuali perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Karena
itu, laba komprehensif meliputi semua pendapatan, dan keuntungan, beban dan kerugian, yang
dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga mencakup keuntungan dan kerugian yang tidak
dimasukan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas pemegang saham. Pos-pos yang
melewati laporan laba-rugi disebut sebagai laba komprehensif lainnya (other comprehensive
income).
FASB memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah
satu dari tiga cara berikut
a. Laporan laba-rugi kedua. Pelaporan laba komprehensif dalam laporan
terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang diidentifikasi sebagai
laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian
tradisional. Di samping itu, hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan
laba-rugi komprehensif terlihat jelas karena laba bersih merupakan titik awal dalam
laporan laba-rugi komprehensif.
b. Laporan laba-rugi dan laba komprehensif gabungan. Pendekatan kedua
untuk melaporkan laba komprehensif lainnya adalah membuat laporan gabungan laba
komprehensif (combined statement of comprehensive income). Komprehensif ditunjukan
sebagai total akhir. Laporan gabungan ini memiliki keunggulan karena tidak perlu
membuat laporan keuangan baru. Akan tetapi, menyembunyikan laba bersih sebagai
subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemahannya.
c. Bagian dari laporan ekuitas pemegang saham. Pendekatan ketiga adalah
melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas pemegang saham
(statement of stockholders’ equity). Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun
ekuitas pemegang saham dan total sekuitas pemegang saham selama tahun berjalan.
Laporan ekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format berkolom untuk setiap
akun dan total ekuitas pemegang saham.
24
Elemen Laporan Keuangan
Sebagian besar perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang saham untuk
menyajikan informasi yang berhubungan dengan komponen laba komprehensif lainnya. Banyak
perusahaan telah membuat laporan ekuitas pemegang saham, mereka menambahkan kolom-
kolom baru untuk menampilkan informasi yang berkaitan dengan laba komprehensif tanpa biaya.
2. Dasar perspektif dari laba komprehensif adalah aset dan kewajiban bukan pendapatan dan
biaya, laba komprehensifmengaplikasikan perpektif aset-liabilitis untuk mengakui laba,
dibandingkan dengan perpektif pendapatan dan biaya yang diaplikasikan di laba tradisional.
3. Aspek pengukuran tidak sebatas hanya biaya historis saja, namun harga pasar juga dapat
digunakan sebagai optional
PENDAPATAN ( REVENUE )
FASB SFAC No.6 memberikan pemahaman pendapatan adalah Revenues are inflow or other
enhancemant of assets of an entity or settlements of it’s liability (or combination of both) from
delivery or producing goods, rendering, services, or other activities that constitute the entity’s on
going major or central operations.
24
Elemen Laporan Keuangan
Definisi di atas, menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk penambahan lain atas
aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan-kegiatan lain yang
merupakan operasi inti.
Menurut PSAK, pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Unsur penghasilan dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu :
2. Pendapatan dari luar usaha / bukan kegiatan utama ( Non Operating Income )
Pendapatan ini bersifat sampingan, terjadi sewaktu –waktu dan tidak berhubungan
dengan kegiatan utama perusahaan. Contoh pendapatan bunga, pendapatan dividen, jasa
giro, laba penjualan aktiva tetap, keuntungan nilai tukar uang, hadiah, dan sebagainya
BEBAN ( EXPENSES )
Menurut PSAK, beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
24
Elemen Laporan Keuangan
FASB menerbitkan SFAC no.6 yang mendefinisikan beban adalah arus keluar atau
penggunaan aset lainnya ATAU timbulnya kewajiban (ATAU kombinasi keduanya)
selama satu periode mulai dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau
aktifitas lain yang merupakan operasi utama perusahaan.
Unsur beban dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :
Pengakuan BEBAN : beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau
peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
24
Elemen Laporan Keuangan
Keuntungan (gains) adalah pertambahan equitas atau harta bersih yang timbul dari transaksi yang
tidak biasa terjadi pada suatu entitas. Keuntungan timbul dari transaksi atau peristiwa ekonomi
yang tidak berakibat terhadap pendapatan pendapatan atau investasi pemilik
Kerugian (losses) adalah penurunan ekuitas atau harta bersih yang timbul dari transaksi yang
tidak biasa terjadi dari satu entitas. Kerugian timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi yang
tidak berakibat pada beban atau pendistibusian pada pemilik ekuitas
Ada beberapa perbedaan penting antara pendapatan dan keuntungan dan antara beban
dan kerugian, yaitu :
Pertama, pendapatan dan beban berhubungan dangan aktivitas utama suatu perusahaan,
sementara keuntungan dan kerugian berhubungan dengan aktivitas yang tidak biasa
terjadi. Konsekwensinya, pendapatan dan beban memberikan perbedaan sinyal arus kas
dari yang diberikan oleh keuntungan dan kerugian. Untuk mengilustrasikannya,
disebabkan pendapatan terus berlangsung sehubungan dengan aktivitas operasi
perusahaan, para pengguna daftar keuangan akan mengakses dan meramal arus kas yang
berhubungan dengan pendapatan dan membuat peramalan pedapatan di masa datang
secara berbeda dengan arus kas sehubungan dengan keuntungan.
Kedua, pendapatan dan beban menghasilkan arus masuk dan keluar kotor (gross),
sementara keuntungan dan kerugian menghasilakan arus masuk dan keluar bersih (net).
Contoh, pendapatan dari penjualan adalah satu item pendapatan utama dari satu
perusahaan dagang dan menghasilkan arus masuk kotor sumber-sumber yang berakibat
dari aktivitas penjualan. Sebaliknya, satu keuntungan atas penjualan bangunan, peralatan
milik perusahaan berbeda antar nilai buku aktiva tetap dengan kas atau sumber-sumber
yang dari penjualan itu.
Keuntungan Keuntungan dan kerugian tersebut ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan
laba-rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Dengan demikian perlu batasan
atau definisi mengenai transaksi apa saja yang dapat digolongkan yang sifatnya luar biasa.
Keuntungan dan kerugian terbagi atas biasa (ordinary) dan luar biasa (extraordinary). Yang
dimaksud dengan keuntungan dan kerugian luar biasa adalah pos yang memenuhi kedua kriteria
sebagai berikut:
24
Elemen Laporan Keuangan
Kejadian atau transaksi yang bersangkutan memilih tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak
berhubungan dengan aktifitas perusahaan sehari-hari.
Kejadian atau transaksi yang bersangkutan tidak dihubungkan akan terulang lagi di masa yang
akan datang.
Jadi yang dalam menerapkan kedua kriteria tersebut, harus dipertimbangkan faktor lingkungan
dari perusahaan yang bersangkutan, faktor geografis perusahaan, dan faktor lainnya seperti
politis dan lain sebagainya. Pengakuan pendapatan yang bersifat luar biasa ini akan mengacu
kepada prinsio Akuntansi Indonesia. Kejadian yang selalu menjadi pertimbangan adalah
perubahan kurs valuta asing terhadap mata uang Rupiah. Kenaikan atau penurunan selisih kurs
valuta asing tidak dapat dijadikan sebangai keuntungan atau kerugian luar biasa. Akan tetapi,
apabila terjadi selisih kurs yang naik secara tiba-tiba, atau naik dengan jumlah yang cukup besar
seperti adanya devaluasi Rupiah terhadap valuta asing, maka kejadian ini dapat digolongkan
kedalam pos luar biasa (extraordinary item). Keuntungan yang timbul dari kenaikan selisih kurs
akibat dari devaluasi merupakan keuntungan atau pendapatan yang timbul dari transaksi yang
luar biasa. Disebut luar biasa karena peristiwa devaluasi bukan merupakan yang biasa. Akan
tetapi, bila kenaikan atau penurunan yang sagat tajam terjadi di negeri America selatan, yang
terkenal dengan seringa adanya devaluasi dan tingkat inflasi yang hipper tinggi, maka peristiwa
ini tidak dapat dianggap sebagai peristiwa luar biasa. Sama halnya dengan keuntungan luar
biasa,. Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi
di masa yang akan datang. Peristiwa seperti gempa bumi dan apabila merugikan bank dapat
digolongkan sebagai kerugian atau pos luar biasa. Tetapi apabila di satu Negara, seperti Jepang
misalnya, peristiwa ini sangat sering terjadi. Dengan demikian kerugian akibat ini tidak biasa
digolongkan sebagai peristiwa luar biasa.
Pos luar biasa dalam laporan laba rugi disajikan setelah laba yang berasal dari kegiatan normal
perusahaan. Hakikat dari pos luar biasa dan pertimbangan yang mendasari pengelompokan
kejadian atau transaksi tersebut sebagai pos luar biasa harus diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan tetap dapat melakukan
evaluasi mengenai kinerja perusahaan yang berasal dari kegiatan normal selama periode tersebut
sekaligus juga melihat pengaruh dari pos luar biasa terhadap perhitungan laba rugi perusahaan
untuk periode yang bersangkutan.
Ilustrasi penyajian Pos Luar Biasa dalam laporan laba rugi perusahan sebagai berikut :
24
Elemen Laporan Keuangan
24
Elemen Laporan Keuangan
24