Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme

glukosa dan lipid, disertai oleh komplikasi kronik penyempitan pembuluh darah,

akibat terjadinya kemunduran fungsi sampai dengan kerusakan organ-organ

tubuh. Bahaya diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan pasien menjadi

lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi serius

dan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi. Pasien diabetes melitus

menghadapi bahaya setiap harinya karena kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu ancaman utama bagi

kesehatan umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa pada tahun

2025, jumlah pasien DM akan membengkak menjadi 300 juta orang. Sedangkan

di Amerika Serikat setiap 60 detik seorang didiagnosa menderita DM dan

mencapai lebih dari 14 juta orang Amerika mengidap penyakit DM.

Menurut WHO kasus DM di Indonesia pada tahun 2000 adalah 8,4 juta

orang berada pada rangking 4 dunia setelah India (31,7 juta), Cina (20,8 juta),
dan Amerika Serikat (17,7 juta), dan WHO memperkirakan akan meningkat

pada tahun 2030, India (79,4 juta), Cina (42,3 juta), Amerika Serikat (30,3 juta)

dan Indonesia (21,3 juta). Menurut data Riskesdas 2018 prevalensi Diabetes

Mellitus di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 4% dari tahun 2013 jika

dilihat dari kriteria diagnosis Perkeni 2015.

DKI Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan angka

prevalensi diabetes melitus tertinggi di Indonesia, dengan angka sebesar 3,4

persen. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebutkan, prevalensi

diabetes melitus tersebut naik dalam kurun waktu lima tahun dari data Riskesdas

2013 sebesar 2,5 persen. Di Kelurahan Kayu Putih sendiri, kasus diabetes

melitus menempati angka kasus keempat tertinggi setelah hipertensi,

nasofaringitis akut dan ISPA. Jumlah total pasien yang berobat ke Puskesmas

dengan diagnosis diabetes melitus dalam 1 tahun terakhir didapatkan sejumlah

1.887 jiwa. Lalu berdasarkan wawancara terhadap warga di RW 003 Kelurahan

Kayu Putih, didapatkan informasi bahwa kejadian diabetes melitus di RW

tersebut cukup tinggi.

Tingginya angka penderita DM di RW 003 Kelurahan Kayu Putih

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurangnya tingkat

pengetahuan warga mengenai diabetes melitus.

Berdasarkan hasil uraian di atas mendorong penulis untuk mengetahui

“Efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan warga mengenai DM di RW 003

kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana efektivitas penyuluhan terhadap pengetahuan

warga mengenai DM di kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung”.


C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penyuluhan

terhadap pengetahuan warga mengenai DM di RW 003 kelurahan Kayu Putih,

Kecamatan Pulo Gadung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bagi pihak Puskesmas

Dapat memperoleh informasi dan mengidentifikasi masalah mengenai

efektifitas penyuluhan diabetes melitus di RW 003 kelurahan Kayu putih.

2. Bagi Klien Diabetes Mellitus

Dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan mengenai penyakit

diabetes melitus pada warga di RW 003 Kelurahan Kayuputih.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti khususnya mengenai efektivitas penyuluhan

diabetes melitus di RW 003 Kelurahan Kayuputih.

Anda mungkin juga menyukai