Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOLOGI CITRA PENGINDERAAN JAUH

“BENTUKLAHAN”

OLEH :

LUTHFIYYAH MOHAMAD DIN

411218103

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat kesehatan serta rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”BENTUKLAHAN”

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah Adapun


kekurangan dalam penulisan makalah ini penulis mohon maaf karena masih dalam tahap
pembelajaran dan pembimbingan. Tentunya dalam penulisan makalah ini penulis
mendapatkan bimbingan dan arahan sehingga Laporan ini dapat tersusun dengan lancar
tanpa kendala yang berarti.

Terima kasih kepada yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam
mengarahkan maupun membimbing Penulis secara baik. Makalah ini mempunyai titik
kelemahan maupun kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun sebagai referensi untuk pembuatan makalah - makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan menjadi referensi
yang baik dalam ilmu penginderaan jauh.

Yogyakarta, 24 Oktober 2018

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penginderaan Jauh

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini.
Perkembangannya meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa sensor, jenis
citra serta liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan jumlah pengguna serta
bidang penggunaannya.
Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah
dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar banyak
jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada,
Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun dengan pendapatan per
kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat Cina. Berbagai satelit sumberdaya
yang diluncurkan itu menawarkan kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6
meter (QuickBirth milik Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga
milik Amerika Serikat). Berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika
Latin, Asia dan bahkan Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk
pembangunan

1.2. Maksud dan Tujuan

Dengan mempelajari penginderaan jauh dan interpretasi citra diharapkan kita


dapat menumbuhkan kemampuan, sehingga mempunyai perspektif yang luas mengenai
eksistensi penginderaan jauh, baik pada masa lalu, masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan berbagai manfaat
dari penginderaan jauh di berbagai bidang baik di bidang geologi maupun yang lainnya.
Sehingga kita tahu apa itu penginderaan jauh, manfaat, fungsinya, dll.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penginderaan Jauh


Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari
jarak jauh dengan menggunakan sensor.
Data yang digunakan dalam penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari variasi
daya gelombang bunyi dan atau energi elektromagnetik.Sebagai contoh grafimeter
memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada sistem navigasi
memperoleh data dari gelombang bunyi dan maka kita memperoleh data dari energi
elektromagnetik. Data yang diperoleh itu dikelola dan akan digunakan untuk kepentingan
tertentu.
Salah satu pemanfaatan penginderaan jauh tersebut adalah Sistem Informasi
Geografi. Citra yang diperoleh melalui penginderaan jauh merupakan data dasar atau
input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh Sistem Informasi Geografi. Posisi data
dari citra Penginderaan Jauh dapat dikoreksi kembali dalam Sistem Informasi Geografi.
Dengan demikian, integrasi antara data Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi
Geografi akan memperoleh informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.
Sementara itu, penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan dalam
kaitannya dengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak dari citra.
Penggunaan lahan tidak memiliki satu definisi yang benar – benar tepat di dalam
keseluruhan konteks yang berbeda. Sedangkan penutup lahan merupakan gambaran
kostruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan lahan. Konstruksi tersebut
merupakan konstruksi yang tampak dari sebuah citra penginderaan jauh.
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan studi
vegetasi, tanaman pertanian dan tanah dari biosfer. Karena data penggunaan lahan dan
penutup lahan sangatlah penting untuk sebuah perencanaan. Lahan merupakan material
dasar dari suatu lingkungan, yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami
yaitu iklim, geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan biologi.
Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan
a. Pemetaan Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah
pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun
daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi
lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan
daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu
bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.Dasar
penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian,
perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan lahan untuk usaha
pertanian atau budidaya permukiman.

b. Penentuan Arahan Lahan


Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu aspek utama
dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bahan pertimbangan
penyusunan konsep tata ruang kawasan.Ketetapan penataan tata ruang didasarkan pada
tiga faktor yaitu lereng lapangan, jenis tanah menurut kepekaannya terhadap erosi dan
intensitas hujan harian wilayah yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan
dalam tiap-tiap unit lahan untuk mendapatkan angka skor yang secara makro
dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung,
kawasan penyangga, kawasan budidaya atau kawasan pemukiman.Aplikasi GIS dapat
menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari komposit Peta Kelerengan,
Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih masing-masing data
atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam membuat peta baru (Peta Arahan).

c. Penggunaan Lahan Pertanian


Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal pertanian maka
diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu mengamati, menganalisa, menyajikan
serta membuat model-model keputusan sehingga aktifitas pertanian yang berkelanjutan
tetap terjaga. Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi pendekatan
terintegrasi yang dapat memodelkan masalah-masalah pertanian kaitannya dengan usaha
menjaga konsistensi penggunaan lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan
(analisis degradasi lahan dan identifikasi sumber air) dan analisa keruangan (basis data
spasial).

d. Penggunaan Lahan Kehutanan


Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk
perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali,
pengelolaan dan pencacahan margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya
hutan, rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap
bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam
penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur secara
kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan
dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.

e. Penggunaan Lahan Perkebunan


Manfaat dari menggunakan RS dan teknologi GIS tergantung pada tingkat
keberhasilan penerapannya untuk menyelesaikan masalah spasial.Secara umum, manfaat
ini dapat dibagi menjadi empat kategori seperti efisiensi ilmiah, teknologi, metodologi,
dan ekonomi. Efisiensi ilmiah penginderaan jauh data juga termasuk memperoleh fakta-
fakta baru untuk menguatkan dan klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif, data
kualitatif yang dipelajari. Teknologi efisiensi berarti peningkatan produktivitas kerja
(terutama lapangan pekerjaan yang paling mahal), membuat norma-norma untuk
lapangan dan mempercepat proses pemetaan kebun, mengurangi volume lapangan,
memperpendek waktu yang diperlukan untuk survei dan mengurangi jumlah karyawan
yang terlibat monitoring kebun. Berdasarkan manfaat dan aplikasi remote sensing dan
GIS, sektor perkebunana telah mengadopsi pendekatan ini untuk mempelajari kerugian
yang disebabkan faktor lingkungan karena berbagai alasan.Meskipun kebun menderita
berbagai kerugian penyebab utama adalah kerusakan berat akibat serangan
Helopeltis.Jadi dalam proyek ini inisiatif telah dilakukan untuk mempelajari kesehatan
tanaman perkebunan menggunakan analisis tekstur dan bagaimana kesehatan tenaman
perkebunan tersebut mempengaruhi hasilnya.
Berikut ini contoh pemanfaatan interpretasi citra satelit penginderaan jauh untuk
penggunaan lahan dengan objek kajian Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Peta hasil interpretasi citra SPOT5 tanggal perekaman 29 Juli 2005 disini adalah
Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang Tahun 2005 dengan
skala 1 : 50.000.
Di peta ini tergambarkan berbagai penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Pedurungan,
Kota Semarang. Beberapa penggunaan lahan di Kecamatan Pedurungan sebagai berikut
;
Jenis Penggunaan Ciri-ciri Interpretasi
Lahan
Pemukiman Bentuk persegi ataupun limas, rona cerah, pola teratur,
tekstur kasar, dan asosiasi dengan jalan
Kebun Tekstur kasar, rona gelap, pola terputus-putus dan situs
dengan sungai
Sawah Rona cerah, tekstur halus, dan situs dengan sungai
Industri Bentuk persegi panjang, warna coklat kekuningan, rona
terang, ukuran besar, tekstur kasar
Jalan Bentuk memanjang, ukuran cukup lebar, warna hitam,
rona gelap, pola teratur, dan berasosiasi dengan
pemukiman
Pepohonan/ Hutan Bentuk agak membulat, tekstur kasar, pola tidak teratur,
warna hijau tua, dan rona cerah
Sungai Bentuk memanjang, ukuran lebar, warna biru tua, rona
terang, situs dengan sungai, dan asosiasi dengan
pemukiman

Dari interpretasi citra satelit tersebut, dapat diketahui berbagai jenis penggunaan
lahan di Kecamatan Pedurungan. Penggunaan lahan paling besar adalah untuk
pemukiman. Penyebaran wilayah pemukiman terjadi pada Kecamatan Pedurungan
sebelah barat, dan wilayah sebelah timur banyak di gunakan sebagai daerah industri,
sawah, dan perkebunan, serta sebelah utara banyak ditumbuhi pepohonan. Luasnya areal
pemukiman dikarenakan di Kecamatan Pedurungan terdapat areal pemukiman sehingga
memiliki tingkat hunian yang tinggi. Selain itu, karena merupakan salah satu bagian dari
wilayah perkotaan, Kecamatan Pedurungan tentu saja memiliki tingkat aksesibilitas dan
konektivitas yang baik, sehingga menarik minat untuk dijadikan wilayah pemukiman.
Penggunaan lahan untuk pemukiman ini diproyeksikan semakin meningkat karena sektor
industri yang semakin berkembang.
Sementara itu, sektor industri dapat berkembang karena Kecamatan Pedurungan
memiliki aksesibilitas dan konektivitas yang baik sehingga memudahkan mobilitas
barang dan jasa. Meskipun penggunaan lahan untuk industri tidak terlalu luas, namun
dapat memberikan dampak yang besar, terutama dalam pembangunan di wilayah
Kecamatan Pedurungan. Adanya penggunaan lahan untuk persawahan lebih disebabkan
oleh adanya aliran sungai, sehingga memudahkan untuk sistem pengairan. Meskipun
sangat potensial dan produktif untuk sektor ini, namun areal persawahan tidaklah luas
karena tergusur oleh perluasan lahan untuk pemukiman dan industri. Demikian halnya
dengan perkebunan, juga semakin tergusur karena perluasan lahan untuk pemukiman dan
industri, meskipun sebenarnya lahan ini mampu untuk produktif. Sedangkan adanya
pepohonan/ hutan merupakan salah satu bentuk pengelolan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Hal ini dikarenakan Kecamatan Pedurungan masih termasuk Kota Semarang, sehingga
adanya pepohonan merupakan kebutuhan untuk kegiatan rekreasi masyarakat setempat
maupun untuk stabilitas iklim mikro wilayah tersebut.
Pola penggunaan lahan di atas muka bumi mencerminkan tingkat dan orientasi
kehidupan masyarakat di wilayah itu. Akan banyak sekali kebutuhan akan lahan di
Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Yang rencannya kedepannya menjadi perluasan
daerah perekonomian Kota Semarang dan akan banyak sekali perubahan penggunaan
lahan di Kecamatan Pedurungan. Perubahan penggunaan lahan selain dampak dari
perluasan daerah perekonomian Kota Semarang juga karena perkembangan penduduk
yang semakin bertambah. Penambahan bangunan perekonomian, pemukiman, sarana dan
prasarana penunjang sangat diperlukan. Namun pembangunan tersebut harus tetap
memikirkan dampak lingkungan dari setiap perubahan penggunaan lahan.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang
diamati sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai contoh,
memotret bunga di taman. Citra taman di halaman rumah yang berhasil dibuat merupakan
citra taman tersebut. Proses pembuatan citra dengan cara memotret objek dapat dilakukan
dengan arah horisontal maupun vertikal dari udara (tampak atas).
Hasil citra secara horisontal tampak sangat berbeda jika dibandingkan dengan
hasil pemotretan dari atas atau udara. Gambar yang dicitra dengan arah horisontal
menghasilkan citra tampak samping, sedangkan dengan arah vertikal menghasilkan citra
tampak atas baik tegak maupun miring (obliq).
Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat
sensor lain. Adapun menurut Simonet dkk, citra adalah gambar rekaman suatu objek
(biasanya berupa gambaran pada citra) yang diperoleh melalui cara optik, elektro-optik,
optikmekanik, atau elektromekanik.
Pakar geologi, khususnya yang berkaitan dengan penanggulangan bencana alam,
memerlukan informasi dari teknologi ini untuk mengetahui/ memperkirakan potensi dan
melokalisasi daerah rawan bencana.
Kegiatan alam tersebut dapat diamati melalui foto citra indera jauh, yang
datanya kemudian dianalisis dan dipakai sebagai data dasar peta dampak lingkungan.
Jadi, penginderaan jauh memiliki peranan yang sangat penting dalam mengidentifikasi
daerah rawan bencana alam. Informasi potensi rawan yang dihasilkan oleh penafsiran
penginderaan jauh dapat berupa:
a. jenis dan sebaran batuan;
b. hubungan antarbatuan;
c. struktur/ geologis, seperti sesar dan pelipatan;
d. morfologi tanah;
e. sebaran, bahaya informasi-informasi itu, maka kita akan sangat terbantu dalam
mengevaluasi kerawanan bencana dan risiko bahayanya.
DAFTAR PUSTAKA

Asriningrum W. 2002. Studi Kemampuan Landsat ETM+ Untuk Identifikasi Bentuklahan


(Landforms) Di Daerah Jakarta-Bogor. Tesis S-2. Program Pascasarjana IPB, Bogor

Cooke R.U and Doornkamp J.C.1990.Geomorphology in Environmental Management.


Clarendon Press.Oxford

Nontji A.1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta

Fakultas Geografi UGM dan Bakosurtanal. 2000. Pembakuan Spek Metodologi Kontrol
Kualitas Pemetaan Tematik Dasar Dalam Mnedukung Perencanaan Tata Ruang. Proyek
Inventarisasi dan Evaluasi Sumberdaya Nasional Matra Laut. Bakosurtanal. Bogor

Nontji A.1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.

Retaubun, Alex S.W.2002. Pulau-pulau Kecil di Indonesia : Data dan Masalah


Pengelolaannya.

Kumpulan Makalah Lokakarya Penetapan Luas

Terumbu Karang, Panjang Garis Pantai dan Jumlah Pulau. COREMAP – LAPAN

Ritter D.F. 1979. Process Geomorphology , Southern Illnuois University at Carbondale,


Brown Co. Publishers Duque. Iowa

Supriharyono.2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir


Tropis. Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Sutanto.1999.Penginderaan Jauh, Jilid 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Thornbury, W.D. 1954. Principles of Geomorphology. 2nd ed. John Wiley & Sons, Inc.
New York Tetelepta, J.M.S. 2001. Ekosistem Pulau-Pulau Kecil di Indonesia dan
Pengelolaan Sumberdaya Alamnya Guna Pembangunan Berkelanjutan. Makalah
Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana IPB.
(http://rudyct.250x.com/sem1_012/j_tetelepta.htm )

Anda mungkin juga menyukai