09e01703 PDF
09e01703 PDF
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
RACHMAD HIDAYAT
040200042
BAGIAN PERDATA DAGANG
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
ABSTRAKSI
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
namun dengan lapang hati penulis selalu menerima kritik, saran maupun masukan
besarnya kepada :
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
3. Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S. selaku Ketua Departemen
6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Ibunda Hj. Ratna Dewi, Spd serta kakak penulis Devi Silviana S.H dan
adek penulis Ismail (Een) yang telah banyak memberikan motivasi dan
skripsi ini. Dan kepada Nuraisyah Matondang (aisyah) terima kasih atas
8. Buat adik sepupuku Cut (Manda), bule har dan om Budi yang bersedia
juga saudara-saudaraku yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
10. Seluruh teman-teman stambuk 2004, my best friend Rudi, Andres, Octo,
Dan akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
Penulis,
Rachmad Hidayat
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
E. Tinjauan Kepustakaan........................................................ 9
Praktek Perbankan.............................................................. 31
DAN NASABAH
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Nasabah deposan................................................................ 43
Deposito Berjangka............................................................ 62
Deposito Berjangka............................................................ 87
B. Saran................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang digali dari berbagai sumber yang ada. Dana yang dimaksud bersumber dari
Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan yang bersumber dari luar
dilakukan pihak pemerintah maupun pihak swasta banyak yang dibiayai dengan
adanya fasilitas yang diberikan oleh pihak bank sebagai lembaga keuangan.
paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berfungsi dan menjalankan kegiatan
usahanya dengan baik. Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank
ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. 1
Uang tunai yang dimiliki ataupun yang dikuasai bank tidaklah berasal dari uang
milik bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari uang orang lain yang “dititipkan”
pada bank dan sewaktu-waktu atau pada suatu saat tertentu, akan diambilnya
1
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, h. 59.
2
Ibid.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dari apa yang dikemukakan di atas, berarti bahwa dana yang dibutuhkan
dimiliki oleh bank saja, tetapi harus sedimikian rupa dapat memobilisasi dan
berupa simpanan maupun dalam bentuk lain, dan melalui kerjasama dengan
dana dari masyarakat tersebut sudah tentu bank harus sedemikian rupa mengenal
dibedakan antara dana ektern, yaitu dana yang dihimpun dari luar bank dan dana
intern, yaitu dana yang dihimpun dari dalam bank itu sendiri. 3 Menurut
a. Dana sendiri (sering disebut juga dana dari Pihak kesatu yaitu dana dari
b. Dana dari pinjaman pihak luar bank (sering disebut dengan dana dari
Pihak kedua)
c. Dana dari masyarakat (sering disebut dengan dana dari pihak ketiga)
3
www. Yahoo. com, Sumber Dana Bank, 19 Desember 2007.
4
Muchdarsyah Sinungan,Op.Cit, h. 60.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Peranan yang
penting dan strategis dari lembaga keuangan itu merupakan bukti bahwa lembaga
perbankan merupakan salah satu pilar utama bagi pembangunan ekonomi nasional
pemerintah dan swasta, maupun perorangan untuk menyimpan dananya, dan juga
kegiatannya. Seperti kita ketahui salah satu aktivitas perbankan di dalam usahanya
Tahun 1968. Bank-bank yang diikutsertakan dalam gerakan ini pada umumnya
menganggur atau dana yang tidak dikonsumsikan untuk disimpan di dalam bank.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun
bank”.
pada waktu tertentu saja sesuai dengan apa yang diperjanjikan oleh para pihak.
Dana yang diperoleh bank dari masyarakat baik melalui deposito berjangka,
tabungan biasa, giro disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Dengan kata lain, bank melakukan kegiatan penyediaan dana untuk pemberian
masyarakat, jadi kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat sebagian
dananya berasal dari simpanan masyarakat dimana pihak bank bertindak sebagai
berjangka. Dari kenyataan ini menunjukkan bahwa deposito berjangka bukan hal
baru lagi baik bagi masyarakat maupun pihak perbankan. Tetapi walaupun dalam
kenyataannya deposito berjangka bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar
anggota masyarakat, terutama yang diperkotaan, namun hal ini agak sedikit
sudah menjadi sorotan dan telah banyak dibahas dalam tulisan-tulisan ahli hukum,
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
ekonom, mahasiswa maupun ahli perbankan, padahal deposito berjangka adalah
Jika kita tinjau dari sudut person dalam suatu perjanjian, maka deposito
(pemberi kredit) dan peminjam (penerima kredit) sebagai debitur. Jika dilihat
dari segi peredaran uang, bank tidak lebih dari suatu perantara yang memutarkan
Faktor lain adalah bahwa dalam perjanjian kredit, bank bertindak dan
kedudukan yang lebih kuat dibanding dengan si penerima kredit. Sebagai pihak
harus menerima ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh bank secara sepihak. Pada
atau sebagai debitur yang menginginkan uang deposito dari pihak kreditur
bunga yang telah disetujui oleh bank dan deposan. Dalam kenyataannya walaupun
bank sebagai penerima kredit, bank tetap mempunyai kedudukan yang lebih kuat
Hal ini dapat kita lihat dalam formulir permohonan dalam deposito berjangka
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
yang telah disediakan bank untuk diisi calon deposan ataupun surat bukti
Dalam skripsi ini adapun alasan utama penulis memilih judul mengenai
(Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan) adalah untuk mengetahui
lebih jauh tentang tindakan dan aturan-aturan yang akan diberlakukan oleh PT.
sebelum jatuh tempo. Walaupun seperti kita ketahui bahwa dana yang disimpan
oleh deposan kepada bank merupakan dana miliknya sendiri, akan tetapi deposan
tetap harus tunduk pada perjanjian yang telah disepakati dengan pihak bank
kenyataan tersebut di atas maka deposan sebagai pihak kreditur tetap dalam posisi
Selanjutnya yang menjadi hal yang menarik perhatian bagi penulis, yaitu
atau nilainya berkurang, baik simpanan pokok maupun bunganya. Oleh sebab itu
jaminan perlindungan atas dana yang disimpan oleh nasabah tentunya mutlak
diperlukan. Berkaitan dengan jaminan terhadap dana masyarakat yang ada pada
dikemukakan bahwa :
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
“Setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank
yang bersangkutan”.
Dari ketentuan tersebut, jelaslah bahwa adanya suatu kewajiban bagi bank
untuk menjamin dana dari nasabah penyimpan. Ketentuan ini juga memberikan
suatu jaminan bagi nasabah penyimpan bahwa apabila bank dimana ia menyimpan
Berkaitan dengan itu, dalam ketentuan Pasal 37 B ayat (2) dikemukakan bahwa :
B. Perumusan Masalah
Agar lebih memahami apa yang menjadi pokok permasalahan yang akan
dibahas dalam skripsi ini, maka perumusan masalah secara per point akan lebih
permasalahan yang akan penulis kaji di dalam skripsi ini, antara lain :
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
berjangka
lebih lanjut bagi para teoritis yang ingin memperdalam pengetahuan tentang
deposito berjangka sebelum jatuh tempo pada PT. BRI Cabang Medan.
dan pengetahuan bagi pihak- pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut
jatuh tempo.
D. Keaslian Penulisan
Perpustakaan Fakultas Hukum USU, belum ada tulisan yang mengangkat tentang
Pada PT. BRI Cabang Medan”. Oleh Karena itu penulisan skripsi ini dapat
dikatakan masih orisinil dan data yang dipakai guna melengkapi pengerjaan
skripsi ini memanfaatkan informasi yang diperoleh dari berbagai media, baik itu
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
media cetak maupun pengumpulan informasi melalui internet, sehingga data-data
E. Tinjauan Kepustakaan
Tempo (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan)” adalah
Sumatera Utrara.
akan menguraikan tentang batasan atau defenisi untuk memudahkan dan tidak
tersebut. Adapun batasan dan defenisi dari judul tersebut, antara lain:
selaku pemberi kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas transaksi keuangan,
mereka yang telah menyimpan dana di sana akan memperoleh hak atas saldo uang
pada bank dan baru dapat diambil kembali pada waktu yang telah ditentukan. 9
uang di bank dengan mendapat bunga (biasanya pengembalian uang itu ditentukan
lamanya). 10
waktu atau ukuran waktu tertentu untuk dapat mencairkan kembali deposito
dimaksud.
simpanan uang pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setelah masa
8
Aryono Suyono, Op. Cit, h. 28.
9
J.C.T. Simorangkir, Rudy T. Erwin, J. T. Prasetyo, Kamus Hukum, Sinar Grafika,
Jakarta, 2005, h. 36.
10
W.J.S. Poerwadarminta, Op. Cit, h. 243
11
Ibid, h. 401.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
pemberitahuan sebelumnya, tetapi jika penarikan uang tersebut dilakukan sebelum
Sehingga jatuh tempo dapat diartikan yaitu bertepatan dengan batas waktu
dipakai di depan kata benda yang menyatakan benda bukan tempat, ganti orang,
PT. Bank Rakyat Indonesia” artinya adalah sebuah bank milik pemerintah
“Cabang” artinya adalah bagian dari BRI yang pusatnya ada di Jakarta. 17
“Medan” artinya adalah tanah lapang, alun-alun, tempat yang luas (untuk
berpacu kuda dan sebagainya). 18 Tetapi “medan” dalam judul skripsi ini
merupakan ibukota Pronvinsi Sumatera Utara, yang mana pada PT. Bank Rakyat
pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan ini pulalah Penulis mengadakan
12
Aryono Suyono, Op. Cit, h. 28
13
W.J.S. Poerwadarminta, Op.Cit, h. 114
14
Ibid, h. 406
15
Ibid, h. 1044
16
Ibid, h. 965
17
Ibid, h. 175
18
Ibid, h. 640
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Adapun pengertian dari judul tersebut di atas secara keseluruhan adalah
mengenai perbuatan dan aturan-aturan yang akan di berlakukan PT. Bank Rakyat
oleh nasabah deposan kepada bank sebelum jangka waktu yang disepakati oleh
kedua belah pihak. Apakah nasabah deposan ini akan dikenakan penalty atau
denda atas pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo atau tidak.
berjangka sebelum jatuh tempo tersebut. Dalam hal ini nasabah deposan tentunya
harus mentaati ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat
Indonesia dan sebaliknya bank harus menjamin tersedianya jumlah dana yang
Dengan menguraikan kata demi kata sebagai tersebut diatas telah memberi
pengertian yang mendalam tentang arti kata tersebut sehingga dengan demikian
dapat mempermudah untuk memberi pengertian dan penegasan judul dari skripsi
ini dan agar tidak terjadi dualisme penafsiran dalam mengartikan judul.
F. Metode Penelitian
Untuk memperoleh hasil yang baik dari suatu tulisan karya ilmiah yang
fakta ataupun data yang akurat dan up to date. Data tersebut harus relevan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
1. Penelitian kepustakaaan (library research), yaitu mengadakan penelitian
data yang diperlukan serta pengamatan lapangan pada PT. Bank Rakyat
G. Sistematika Penulisan
disebut dengan bab guna mempermudah dan memperjelas uraiannya. Maka secara
garis besar, penulis membagi skripsi ini atas lima bab yang secara terperinci
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
deposito berjangka sebagai salah satu sumber dana bank dan sebagai
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB III TINJAUAN HUKUM TERHADAP HUBUNGAN BANK DAN
NASABAH
Dalam bab ini dibahas tentang hak dan kewajiban para pihak, perikatan
deposito berjangka sebelum jatuh tempo khusus pada PT. Bank Rakyat
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB II
Deposito adalah simpanan wajib dari pihak ketiga kepada bank yang
pada bank, sehingga bagi mereka yang telah menyimpan dana disana akan
Deposito juga merupakan uang yang disimpan pada bank dan baru dapat
diambil kembali pada waktu yang telah ditentukan : simpanan berjangka dengan
bunga. 20
“Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang
uang di bank dengan mendapat bunga (biasanya pengambilan uang itu ditentukan
lamanya). 22
19
Aryono Suyono, Op. Cit, h. 28.
20
J.C.T. Simorangkir, Rudy T. Erwin, J. T. Prasetyo, Op. Cit, h. 36.
21
Thomas Suyatno, dkk., Kelembagaan Perbankan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
1997, h. 36.
22
W. J. S. Poerwadarminta, Op.Cit h. 243.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Deposito berjangka adalah simpanan uang pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setelah masa tertentu sesuai dengan ketentuan yang telah
dari masyarakat kepada bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu, sesuai yang telah diperjanjikan antara penyimpan dengan
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan
1998, memakai istilah deposito saja, yang pengertiannya adalah simpanan yang
diterbitkan surat keterangan. Hal ini dilakukan bank sebagai salah satu upaya
penurunan biaya kertas dan mungkin biaya materai. Apabila deposito tersebut
berjangka tersebut, terlebih dahulu harus dipenuhi biaya dan syarat pemateraian
23
Aryono Suyono, Op. Cit, h. 28.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
tersebut hanya diterbitkan berupa surat keterangan, biasanya tidak dikenakan bea
materai, walaupun secara hakikat hal tersebut melanggar ketentuan bea materai.
waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya untuk menghimpun dana
volume dana yang berhasil dihimpun akan menentukan pula volume dana yang
dapat dikembalikan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana yang
Dalam usaha menghimpun dana tersebut sudah barang tentu bank harus
dengan bentuk yang berbeda-beda dan salah satunya adalah deposito berjangka.
Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang
saham bank yakni pemilik bank. Dalam neraca bank, dana sendiri ini tertera
dalam Rekening Modal dan Cadangan yang tercantum pada sisi Passiva
(Liabilities). Dana sendiri ini terdiri dari beberapa bagian (pos) yaitu:
24
Muchdarsyah Sinungan, Op. Cit, h. 60.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Modal yang disetor, yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh
para pemegang saham pada waktu bank berdiri. Umumnya modal setoran
c. Laba yang ditahan atau Retained Earnings yang mestinya milik para
pemegang saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi
Dana dari pihak kedua ini yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana
a. Pinjaman dari bank-bank lain yang dikenal dengan call money yaitu
pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini biasanya diminta bila ada
kebutuhan mendesak yang diperlukan bank. Jangka waktu call money ini
biasanya tidak lama yaitu sekitar satu bulan dan bahkan hanya beberapa
hari saja. Kadangkala ada yang meminjam hanya satu malam sehingga
b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negeri, yang
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
tidak langsung Bank Indonesia selaku Bank Sentral ikut serta mengawasi
bersangkutan.
pinjaman atau kredit tapi lebih banyak berbentuk surat berharga yang
sertifikat bank atau deposit on call dengan jangka waktu melebihi 3 bulan
Dalam banyak hal, pinjaman seperti ini dapat digolongkan pada sumber
koperasi dan sebagainya), kredit produksi dan modal kerja dan kredit-
kredit kecil lainnya, maka Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang
dalam rangka memberikan motivasi gerakan moneter bagi bank dan masyarakat
ekonomi. Kredit likuiditas ini merupakan sumber dana yang tergolong murah (soft
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
loan) yaitu dengan jangka waktu yang relatif panjang dan dengan suku bunga
yang rendah.
sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank dan terdiri dari 3 jenis yaitu:
Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Dalam pelaksanaannya, tata usaha
Rekening atas nama nasabah dibagi dalam dua golongan yaitu rekening
perorangan dan rekening atas nama suatu badan. Perkembangan rekening giro
pada bank, tidak hanya berdasarkan kepentingan bank semata-mata, tapi juga
kepentingan masyarakat modern, karena giro adalah uang giral yang juga
bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
bank akan mempunyai suatu jangka yang cukup lama untuk menggunakan dana
deposito untuk keperluan pemberian kredit atau investasi lain jangka pendek yang
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
karena ada jangka waktu tertentu yang menyakinkan bank bahwa dana itu tidak
c. Tabungan (Saving)
hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Dewasa ini ada 4 macam
Selain dari tiga macam bentuk dana dari pihak ketiga di atas, yaitu giro,
deposito dan tabungan ada beberapa macam dana pihak ketiga lainnya yang
diterima bank. Tetapi dana-dana ini sebagian besar berbentuk dana sementara
yang sukar disusun perencanaannya. Misalnya setoran jaminan yaitu dana untuk
setoran jaminan L/C (dalam dan luar negeri) dan untuk jaminan bank. Dana-dana
ini bersifat sementara saja dan pada saatnya tidak lagi berada pada bank. Yang
juga termasuk dalam kategori dana pihak ke 3 lainnya adalah sertifikat bank yang
25
Ibid, h. 67.
26
Rizal, Baginda Ali, M. Sidik, Ferianto, Dasar-Dasar Praktek Dan Kegiatan Usaha
Bank, Yayasan Pembinaan Keluarga UPN Veteran, Jakarta, 1986, h. 144.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hermansyah berpendapat bahwa pada prinsipnya sumber dana bank itu
4. Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan
Bukan Bank
Deposito berjangka selain sebagai salah satu sumber dana bank, juga
sebagai salah satu instrumen surat berharga perbankan. Menurut Widjanarto, surat
berharga adalah surat bukti pembawa hak yang dapat diperdagangkan, atau surat-
surat yang bersifat dan mempunyai nilai seperti uang tunai dan dapat dialihkan
Deposito berjangka disebut sebagai salah satu alat surat yang berharga itu
adalah karena deposito berjangka itu adalah berbentuk atas nama, yaitu bentuk
yang berwujud, bahwa nama pemilik akta (kreditur) atau pemilik bilyet deposito
berjangka (deposan) ditulis dengan jelas dalam bilyet deposito berjangka tersebut,
tanpa tambahan apa-apa. Akibat adanya bentuk ini, bila bilyet deposito berjangka
ini akan dipindahkan kepada orang lain, maka harus mempergunakan cessie (Pasal
membuat akta baik akta authentik maupun akta di bawah tangan, perbuatan kedua
27
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Prenada Media Group, 2007, h.
44.
28
Widjanarto, Hukum Dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 2003, h. 187.
29
Man Suparman Sastrawidjaja & Endang, Hukum Asuransi, Alumni, Bandung, 2004,
h. 92.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Hal ini berbeda dengan pengalihan dari pada surat berharga yang adalah
atas unjuk atau atas bawa, yaitu dengan endosemen, yaitu dengan menulis
terlepas dari unsur-unsur yang harus dipenuhi sebagai suatu surat berharga. Surat-
usahanya. Adapun instrumen surat berharga perbankan itu antara lain deposito.
antara bank dengan penyimpan (deposan). Bila waktu yang ditentukan habis,
suatu periode yang diinginkan. Jangka waktu deposito berjangka dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.
Bunga deposito berjangka dapat diambil setiap 1 bulan 1 kali. Deposito berjangka
Pada umumnya deposito berjangka jika ditinjau dari segi bank, maka
dana (uang) yang berlebih, yang tidak dikonsumsir, yang terdapat di dalam
masyarakat. Dana yang dapat dikumpulkan ini sangat diperlukan oleh bank dalam
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Jika deposito ini ditinjau dari segi dana yang terdapat di dalam suatu
negara, maka tujuan utamanya adalah untuk lebih memanfaatkan perkreditan serta
Agar tujuan deposito dapat tercapai secara optimal, maka kepada para
bank setiap saat, walaupun belum sampai pada jatuh waktu yang diinginkan
3. Pengembalian dana kepada para deposan dijamin oleh Bank Indonesia sebagai
Bank Sentral
4. Pemerintah tidak akan mengusut (untuk keperluan pajak) mengenai asal usul
Pada saat ini telah banyak masyarakat yang menyimpan uangnya dalam
bentuk deposito berjangka. Seperti yang kita ketahui bahwa program deposito
berjangka adalah program yang sangat penting dalam pembangunan. Tentu bank
mereka tidak ragu menyimpan uangnya dalam bentuk deposito berjangka. Jika
kita lihat dari manfaat yang ditimbulkan dengan adanya produk ini maka manfaat
1. Dilihat dari sudut bank, maka deposito berjangka adalah sumber utama bagi
bank yang paling mudah diperoleh dari masyarakat; jatuh tempo dari deposito
30
Julius. R. Latumaerisra, Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum, Bumi Aksara,
Jakarta, 1999, h. 105.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
berjangka sudah ditentukan pada saat pembukuan, maka bank dapat mengelola
oleh bank sebagai sarana untuk mempromosikan produk-produk yang lain dari
2. Dilihat dari sudut nasabah, maka tingkat bunga deposito yang tinggi akan
menjanjikan suatu perolehan pendapatan yang relatif baik dan jumlah dana
membutuhkannya.
1. Uang deposan akan aman artinya terhindar dari segala kemungkinan yang
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Deposito juga menyediakan sebagian terbesar dana yang dipakai
investasi. Oleh karena itu, fungsi ini merupakan tiang utama dan terpenting bagi
sebuah bank.
Dari pengertian deposito yang telah diuraikan pada sub bab diatas,
dapatkan kita simpulkan bahwa deposito adalah simpanan dari pihak ketiga
dimana penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
1. Time Deposit
Time Deposit yaitu deposito yang terikat oleh jangka waktu yang telah
ditentukan, dimana apabila jangka waktu tersebut telah berakhir, maka deposan
12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik
31
American Institute of Banking, Manajemen Bank , Bina Aksara, Jakarta, 1987, h. 66.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama
diterbitkan surat keterangan. Hal ini dilakukan bank sebagai salah satu upaya
penurunan biaya kertas dan mungkin biaya materai. Apabila deposito berjangka
deposito berjangka tersebut, terlebih dahulu harus dipenuhi biaya dan syarat
tidak dikenakan bea materai, walaupun secara hakikat hal tersebut melanggar
mempunyai aspek hukum bahwa yang dapat mencairkan deposito tersebut adalah
pihak yang namanya tercatat pada bilyet deposito tersebut. Oleh karena deposito
diterbitkan dengan status atas nama, maka pengalihannya harus melalui lembaga
setelah jatuh tempo atau sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan
secara tunai maupun pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak
dari jumlah bunga yang diterima. Pada umumnya pembayaran bunga dilakukan
setiap bulan. Bunga deposito dibayar pada tanggal yang sama dengan tanggal
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito, maka tanggal
Deposit of automatic call over yaitu deposito dimana uang secara otomatis
dapat diperpanjang oleh bank tanpa permintaan terlebih dahulu oleh pihak
deposan. Dengan perpanjangan secara otomatis ini, maka terhadap deposito yang
telah jatuh tempo tetap diberikan bunga dan tidak pernah menganggur, seandainya
deposan tersebut tidak menarik deposito yang telah jatuh tempo tersebut.
tersebut sudah jatuh tempo berarti uang deposan menganggur tanpa bunga.
3. Deposit On Call
Terdapat jenis produk simpanan yang oleh bank yang sering diberikan
nama deposit on call (DOC). Produk ini tidak diatur secara khusus dalam UU
dijelaskan sebelumnya, maka produk bank ini sama dengan deposito berjangka,
hanya terdapat perbedaan mengenai jangka waktunya, yakni kurang dari 1 bulan
sehingga dalam deposit on call ini jatuh temponya dihitung berdasarkan hari yang
kurang dari 1 bulan, sedangkan bukti kepemilikan dari DOC tersebut dapat berupa
Deposit On Call yaitu simpanan deposito yang mana simpanan itu tetap
itu pula bunga tetap diberikan kepadanya. Apabila deposan yang bersangkutan
32
Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2006, h. 190.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
memberitahukannya kepada bank. Kapan pemberitahuan kepada bank itu
dengan bank, misalnya satu atau dua bulan sebelum jangka penarikannya harus
jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Deposit on call
4. Demand deposit
Dalam praktek perbankan dewasa ini, kita juga mengenal suatu bentuk
deposito adalah surat berharga atas tunjuk, maka sertifikat deposito dapat
(cessi), bahkan sertifikat deposito dapat dijadikan jaminan atas suatu kredit bank.
Dalam hal ini jaminan tersebut dibayar dimuka (diskonto, dalam arti
diperhitungkan dimuka pada saat penyetoran). Hal ini sesuai dengan isi Keputusan
“Sertifikat deposito adalah surat berharga atas tunjuk dalam rupiah yang
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Ciri-ciri dari sertifikat deposito sebagai berikut:
diperjualbelikan.
6. Jangka waktunya minimal 30 (tiga puluh) hari dan maksimum 24 (dua puluh
empat) bulan.
simpanan, kecuali dapat dibuktikan bahwa yang bersangkutan tidak berhak. Hal
kepada pihak lain dengan cara penyerahan fisik atas bilyet sertifikat deposito.
Dengan sifat yang demikian, maka apabila sertifikat deposito rusak/cacat, bank
dalam tabungan. Terdapat bank yang memberikan fasilitas asuransi jiwa dan atau
asuransi kesehatan dan atau asuransi pendidikan dan atau asuransi hari tua, dan
lain sebagainya pada produk depositonya. Namun, dalam hal ini yang perlu
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
perusahaan bank yang bersangkutan. Antara bank dan perusahaan asuransi
oleh bank kepada perusahaan asuransi. Dengan demikian, hubungan hukum antara
bank dengan nasabah merupakan hubungan hukum antara nasabah deposan dan
bank sebagai pihak yang menyimpan dana yang diatur dalam hukum perbankan,
masyarakat pemilik uang untuk lebih mengefektifkan uang tersebut disatu pihak
sedangkan dipihak lainnya bank ingin kepastian berapa lama tabungan ini
dikuasainya.
maka deposan meminta suku bunga deposito berjangka lebih besar dari pada suku
bunga jasa giro. Bank bersedia membayar suku bunga deposito berjangka lebih
besar dari suku bunga jasa giro, karena ada kepastian bagi bank lamanya tabungan
Jangka waktu tersebut antara lain 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Semakin lama jangka waktu deposito berjangka, maka tingkat suku bunganya
akan semakin besar pula. Hal tersebut dilakukan oleh bank-bank dengan tujuan
Seperti telah kita ketahui peranan sub sektor bank-bank pemerintah sangat
suku bunga deposito serta tabungan pada bank- bank pemerintah, oleh pemerintah
atau Bank Indonesia merupakan salah satu inti kebijakan pengerahan dana
perbankan.
mengambil kredit perbankan, maka tingkat suku bunga pinjaman yang rendah
akan mendorong para usahawan berproduksi dan mengambil kredit lebih banyak.
Sebaliknya tingkat suku bunga deposito rendah mengurangi gairah para penabung
Tabanas dan Taska, untuk deposito dalam jumlah kecil dan dengan jangka waktu
yang lebih pendek diberikan tingkat suku bunga lebih tinggi, yang terakhir
dana jangka pendek menjadi dana-dana jangka panjang berupa penyertaan dalam
karena tidak dapat dicairkan dengan uang giral, jadi resiko tabungan deposito bagi
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
bank hanya kalau tidak dapat memanfaatkan tabungan itu. Maka manajer bank
deposito yang diberikan cukup besar dan bervariasi. Dalam hal ini “cukup
besar” diartikan suku bunga itu kuat bersaing dengan besarnya suku bunga
maka makin besar bunganya. Hal ini yang merupakan daya tarik
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
masanya. Semakin banyak dan semakin lama deposito, maka semakin
banyak dan semakin lama kredit dan investasi yang dapat diberikan bank
Bagi suatu bank, biasanya lama deposito itu bukan merupakan hal yang
berlaku mutlak. Dalam hal pihak bank dapat mengubah lama masa
mempunyai tabungan dengan jumlah tertentu akan diberi hadiah oleh bank
yang bersangkutan.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Agar dapat menarik calon deposan, maka haruslah diusahakan agar
prosedur pembukaan tabungan deposito ini tidak berbelit, jelas dan dapat
calon deposan mengenai segala sesuatu yang harus diisi. Formulir ini disebut
beserta bukti pengenal untuk dicocokkan dengan formulir. Setelah formulir diteliti
diberikan nomor kode, jangka waktu deposito yang diinginkan dan tingkat suku
bagian kas, kemudian membukukannya untuk kuasa kas. Bagian kas lembaran
deposito menyiapkan satu bilyet deposito yang terdiri dari 3 (tiga) lembar untuk
diketik. Setelah diketik dan diperiksa kemudian ditandatangani oleh kepala bagian
deposito dan discounter sign oleh pimpinan bank. Dalam bilyet deposito harus
selalu dibubuhi materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dan stempel dari bank
yang bersangkutan. Jangka waktu deposito dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan
yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Bunga deposito dapat diambil setiap
1 (satu) bulan sekali sedangkan deposito berjangka ini bentuknya atas nama,
dengan cessie.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB III
Sampai saat ini belum ada undang-undang atau peraturan tertentu yang
mengatur deposito berjangka secara khusus, tegas dan lengkap. Hal ini
mengatur tentang perjanjian deposito berjangka itu sendiri. Oleh sebab itu maka
perjanjian deposito berjangka itu perlu ditinjau dari sudut perjanjian yang diatur
diantara para sarjana. Dalam Bahasa belanda kita dapati istilah “verbintenis” dan
perikatan. Sebagian lagi berpendapat bahwa perjanjian itu sama dengan perikatan.
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih. Menurut Subekti mengatakan bahwa “perjanjian adalah
suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua
33
R. Subekti, Hukum Perjanjian, Intermassa, Jakarta, 1984, h. 1.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dari definisi perjanjian yang dikemukakan oleh para sarjana dapat kita
ambil suatu kesimpulan bahwa perjanjian terjadi antara dua pihak atau lebih yang
Bila hal ini kita hubungkan dengan deposito berjangka maka jelaslah
berjangka dibuat oleh dua pihak yaitu bank dan deposan. Pihak Deposan
sebelum jangka waktu tertentu. Sementara itu kepada pihak bank dibebankan
kewajiban untuk membayar kembali deposito beerjangka yang telah jatuh tempo
yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan-
peraturan umum yang termuat dalam bab ini (maksudnya bab 2) dan bab
Maksud dari pasal ini adalah bahwa KUH Perdata khususnya Buku III
adalah induk dari hukum perjanjian. Semua jenis perjanjian harus tunduk pada
Bab I dan Bab II KUH Perdata. Kitab Undang-undang Hukum Perdata tidak ada
Deposito berjangka) adalah perjanjian pinjam-meminjam uang bunga (van het ter
34
R. Subekti Dan R. Tjitrosudibio., Kitab Undang-undang Hukum Perdata, terjemahan,
Pradnya, Jakarta, 1986, h. 305.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
leen gegeven op interissen) karena pihak yang menerima deposito (bank)
bunga”. 35
secara deposito, pihak yang menitipkan uang mendapat bunga dari uang tersebut.
Ini disebabkan karena uang itu dapat dipergunakan oleh bank dalam
menggunakan uang yang berasal dari simpanan dalam bentuk deposito itu untuk
usaha bank lain. Jika dilihat dari segi tujuannya maka deposito berjangka lebih
cocok dengan perjanjian pinjam mengganti, yaitu memakai uang (barang) yang
dipinjamnya.
Pendapat tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 1754 KUH Perdata yang
berbunyi :
35
R. Subekti, Aneka perjanjian, alumni, Bandung, 1982, h. 119.
36
Wiryono Prodjodikoro, Hukum perdata Tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu,
Alumni, Bandung, 1985, h. 126.
37
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Op. Cit, h. 399.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
milik atas objek perjanjian tersebut. Penerimaan pinjaman adalah pemilik dari
barang atau uang yang dipinjamnya (vide pasal 1755 KUH Perdata ). Ketentuan
pasal 1755 KUH Perdata tersebut sangat identik dengan perjanjian deposito
deposito adalah pemilik uang yang didepositokan deposan kepadanya, karena itu
bank bebas untuk menggunakannya dalam usaha-usaha yang lazim dilakukan oleh
bank. Hanya saja bila deposito berjangka tersebut telah jatuh tempo bank harus
membayar kembali dalam jumlah nominal yang sama dan mata uang yang sama
pula. Sebagai pemilik uang deposito tentu saja bank bertanggung jawab atas
memaksa/overmacht).
dimintakan pembayaran kembali sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini dapat kita
bank”.
bahwa pengertian deposito berjangka itu sesuai dengan pasal 1759 KUH Perdata
yang berbunyi :
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
”Orang yang meminjamkan tidak dapat meminta kembali apa yang telah
persetujuan”. 38
memintanya.
berjangka adalah suatu bentuk perjanjian pinjam-meminjam uang dan tunduk pada
buku III KUH Perdata. Dalam perjanjian tersebut bank berkedudukan sebagai
oleh deposan walaupun belum jatuh tempo, dengan ketentuan kepada deposan
dikenakan penalty atau denda yang besarnya ditentukan menurut ketentuan bank
yang bersangkutan.
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan ketentuan tentang bunga dalam
yang diatur dalam Bab 13 bagian ke-4 Buku III KUH Perdata.
sehingga bank-bank pelaksana bebas untuk menentukan sendiri tingkat bunga atas
38
Ibid, h. 400.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
deposito yang diselenggarakannya, tergantung kepada kemampuan dan
bunga atas pinjaman uang (barang) lain yang habis karena pemakaiannya. Pasal
1765 KUH Perdata ini memberikan kebebasan bagi para pihak untuk
uang. Tetapi besar bunga tersebut harus dinyatakan secara tertulis seperti yang
1. Bunga atas deposito berjangka adalah bunga yang diperjanjikan, yakni antara
bank sebagai peminjam dan deposan sebagai pemberi telah sepakat bahwa
undang (6% setahun, karena menurut pasal 1767 ayat 2 KUH Perdata adalah
undang-undang).
atau setelah jatuh tempo. Pasal 1766 KUH Perdata memberikan kebebasan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
membayar bunga, untuk menetapkan sendiri cara-cara pembayaran bunga
berjangka ini adalah konsekuensi dari asas yang dikandung oleh KUH Perdata
itu sendiri, yaitu dalam ketentuan umum tentang perikatan pada umumnya.
Pasal 1319 dan 1338 KUH Perdata adalah pasal-pasal yang menunjukkan bahwa
setiap perjanjian harus tunduk pada ketentuan umum hukum perikatan atau
bunga.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank
No.51 Tahun 2001 tentang Pemotongan PPH atas bunga deposito dan
tabungan.
bunga deposito.
6. Perjanjian yang disetujui oleh kedua belah pihak yaitu peryaratan yang
terdapat dalam bilyet deposito berjangka atau yang terdapat dalam peraturan
Hubungan antara bank dan nasabah didasarkan pada dua unsur yang saling
terkait, yaitu hukum dan kepercayaan. Suatu bank hanya bisa melakukan kegiatan
masyarakat untuk ditempatkan pada banknya, dan bank akan memberikan jasa-
jasa perbankan. 39
39
Ronny Sautama Hotma Bako, Hubungan Bank Dan Nasabah Terhadap Produk
Tabungan Dan Deposito, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1995, h. 32.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Dari segi kacamata hukum, hubungan antara nasabah dengan bank terdiri
dari dua bentuk, yaitu hubungan kontraktual dan hubungan non kontraktual.
1. Hubungan Kontraktual
Hubungan yang paling lazim dan utama antara bank dengan nasabah
adalah hubungan kontraktual. Hal ini berlaku hampir terhadap semua nasabah,
suatu kontrak yang dibuat antara bank sebagai kreditur (pemberi dana) dan pihak
Hukum kontrak yang menjadi dasar terhadap hubungan bank dan nasabah
III). Sebab, menurut Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata menyatakan bahwa semua
perjanjian yang dibuat secara sah berkekuatan sama dengan undang-undang bagi
untuk semua jenis kontrak, sebagian sarjana berpendapat bahwa perjanjian kredit
(Verbruiklening) vide Pasal 1754 sampai dengan Pasal 1769 KUH Perdata.
terdapat ketentuan yang khusus mengatur untuk kontrak jenis ini dalam KUH
Di samping itu, berbeda dengan kontrak untuk nasabah debitur, in casu kontrak
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
kredit yang sering kali diatur cukup komprehensif, maka untuk kontrak antara
bank dengan nasabah deposan, lazimnya hanya diatur dalam bentuk kontrak yang
sangat sederhana, dan diberlakukan dalam bentuk kontrak standar (kontrak baku),
yang biasanya terdapat ketentuan- ketentuan yang berat sebelah, di mana pihak
penyimpan dana dengan bank adalah hubungan kontraktual, dalam hal ini
sedangkan pihak nasabah berfungsi sebagai kreditur, prinsip ini juga tidak dapat
kontrak pada hubungan antara nasabah penyimpan dana dan pihak bank, yaitu
sebagai berikut: 40
b. Sebagai hubungan kontraktual lainnya yang lebih luas dari hanya sekedar
hubungan debitur-kreditur;
2. Hubungan Nonkontraktual
Selain dari hubungan kontraktual seperti yang disebut diatas, kita dapat
melihat adanya hubungan hukum yang lain antara pihak bank dengan pihak
40
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, h. 101
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Hubungan Fidusia (Fiduciary Relation),
b. Hubungan Confidencial.
yang sebenarnya hal tersebut tidak pernah diperjanjikan sama sekali, juga
hubungan kontraktual semata- mata. Dalam hal ini ada semacam “amanah” yang
Hubungan hukum antara bank dan nasabah penyimpan dana selain diliputi
asas-asas umum dari hukum perjanjian tetapi juga asas-asas khusus. Artinya
nasabah penyimpan dana hanya bersedia menyimpan dananya pada suatu bank,
apabila nasabah percaya kepada bank yang bersangkutan dan mampu untuk
membayar kembali dana apabila ditagih. Bank juga mempunyai kedudukan yang
khusus di dalam masyarakat yaitu sebagai bagian dari sistem moneter yang
terpercaya, maka hubungan hukum antara bank dan nasabah penyimpan dana
Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank
antara debitur (bank) dan kreditur (nasabah penyimpan dana) yang dilandasi oleh
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
asas kepercayaan. Dengan kata lain, bahwa menurut undang-undang perbankan
hubungan antara bank dengan nasabah penyimpan dana bukan hanya hubungan
kontraktual biasa antara debitur dengan kreditur yang diliputi oleh asas umum dari
penyimpan dana.
nasabah penyimpan dana bukan sekedar hubungan kontraktual antara debitur dan
kreditur tetapi juga hubungan kepercayaan atau fiduciary relation. Ini dapat dilihat
dalam penjelasan Pasal 29 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang Nomor10 Tahun
1998 yang menyebutkan “Mengingat bank terutama bekerja dengan dana dari
masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan maka setiap bank
padanya. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia diberi wewenang dan kewajiban
Hubungan bank dan nasabah penyimpan dana juga mempunyai suatu sifat
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
itu sendiri yang memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang menyimpan
merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain- lain
dari nasabah yang merupakan kelaziman dalam dunia perbankan. Kerahasiaan ini
mempercayakan uangnya pada bank atau memanfaatkan jasa bank apabila bank
tentang Perbankan. Hal itu dapat dilihat dalam Pasal 40 ayat (1) yang berbunyi :
41, Pasal 41 A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 44 A”.
nasabah penyimpan dana dilandasi oleh asas kerahasiaan. Oleh karena itu,
hubungan kerahasiaan.
Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Tujuan dari prinsip kehati-hatian tidak lain adalah agar bank selalu dalam
keadaan sehat, dengan kata lain agar bank selalu dalam keadaan liquid dan
tentang Perbankan Pasal 29 ayat (2) dan (3). Asas kehati-hatian harus dijalankan
oleh bank bukan hanya karena dihubungkan dengan kewajiban bank agar tidak
yaitu sebagai bagian dari sistem moneter yang menyangkut kepentingan semua
anggota masyarakat dan bukan hanya nasabah penyimpan dana dari bank itu saja.
nasabah penyimpan dana telah menjadi milik bank sejak disetor dan selama dalam
menggunakan uang tersebut. Bank hanya boleh menggunakan uang itu untuk
tujuan dan dengan cara-cara yang dapat menjamin kepastian bahwa bank itu
kepadanya apabila ditagih oleh para penyimpannya. Mengingat hal yang demikian
ini, maka hubungan bank dan nasabah penyimpan dana adalah hubungan
kontraktual antara debitur dan kreditur yang dilandasi oleh asas kehati-hatian.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
D. Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Deposan
berusaha melindungi masyarakat atau nasabah dari tindakan lembaga atau oknum
pegawai bank yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, kehadiran hukum
bergantung pada penerapan hukum perdata, tetapi juga pada hukum pidana dan
hukum administrasi negara yang memuat ketentuan aturan yang dapat melindungi
yang bertanggung jawab atas kelalaian atau kesalahan yang telah terjadi dalam
pengelolaan atau pengurusan bank sehingga terjadi suatu kerugian yang dialami
oleh nasabah penyimpan dana. Dalam rangka melindungi konsumen secara umum
untuk:
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
dilakukan secara luas dan dalam. Kekuasaan yang demikian disebut sebagai hak.
Tetapi dengan demikian, tidak semua kekuasaan yang terdapat dalam masyarakat
disebut sebagai hak, melainkan hanya kekuasaan tertentu saja, yaitu diberikan
dasar hukum dalam arti formal maupun dasar hukum dalam arti material. Dasar
hukum dalam arti material adalah dasar hukum yang menentukan isi hukum itu
sendiri. Yang terdiri dari bermacam-macam jenis sehingga tergantung dari mana
penyimpan dana tidak hanya terbatas pada dasar hukum tertulisnya saja melainkan
Perbankan.
41
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, h. 121.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia.
Pada Bank.
Penjamin Simpanan.
Perlindungan Konsumen.
diberikan kepada nasabah penyimpan dana terhadap segala resiko kerugian yang
timbul dari suatu usaha yang dilakukan oleh bank. Hal ini adalah suatu upaya dan
tindakan pencegahan yang bersifat internal oleh bank yang bersangkutan dengan
42
Hermansyah, Op. Cit, h. 124.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Dari ketentuan ini, menunjukkan
bahwa prinsip kehati-hatian adalah salah satu asas terpenting yang wajib
ketentuan Pasal 2 diatas, kita dapat menemukan pasal lain di dalam Undang-
prinsip kehati-hatian itu diterapkan dalam setiap kegiatan usaha bank, yakni dalam
hukum. Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 29 ayat (3) terkandung arti perlunya
Limit) telah diatur dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 dan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
berdasarkan Prinsip Syariah, pemberian jaminan, penempatan investasi surat
berharga atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh bank kepada
yang sama dengan bank yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan kelompok
adalah kumpulan orang atau badan yang satu sama lain mempunyai kaitan dalam
melebihi 30 % dari modal bank yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Bank Indonesia dapat menetapkan batas maksimum yang lebih rendah dari
30 % dari modal bank. Pengertian modal bank ditetapkan oleh Bank Indonesia
sama.
investasi surat berharga atau hal lain yang serupa, yang dapat dilaksanakan oleh
bank kepada:
3. anggota Direksi.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
4. keluarga dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan
huruf c
d, dan huruf e.
bank yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.”
modal bank.
bertujuan untuk memelihara kesehatan bank dan meningkatkan daya tahan bank
nasabah peminjam. Lebih dari itu, adanya ketentuan batas maksimum pemberian
kelompok peminjam tertentu saja serta memelihara kesehatan bank dan wujud
rugi diatur dalam Pasal 35 UU No. 10 Tahun 1998 yang menyatakan bahwa :
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
“Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam
kepada Bank Indonesia sebagaimana diatur oleh Pasal 34 UU No. 10 Tahun 1998.
dan mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi sebagaimana diatur dalam
terutama nasabah penyimpan mengenai tingkat kesehatan bank dan hal-hal yang
oleh pelaku usaha terhadap badan usaha bank yang dimilikinya. Salah satu yang
rakyat banyak, dan persaingan yang sehat dalam melakukan usaha bank.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Berdasarkan ketentuan tersebut, jelaslah bahwa dalam rangka pelaksanaan
2. Perlindungan Langsung
timbulnya resiko kerugian dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank.
hal, yaitu:
Hak preferen adalah suatu hak yang diberikan kepada seorang kreditur
preferen, dalam arti bahwa nasabah penyimpan yang harus didahulukan dalam
Berkaitan dengan hak preferen dari nasabah penyimpan ini, dalam hal
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. Lembaga Asuransi Deposito
yang dananya relatif kecil, maka perlu diciptakan suatu sistem asuransi deposito.
Misi dari lembaga asuransi deposito ini adalah memelihara stabilitas dari
sistem keuangan negara dengan cara mengasuransikan para deposan bank dan
Berkaitan dengan jaminan terhadap dana masyarakat yang ada pada bank,
dikemukan bahwa :
“Setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank
yang bersangkutan.”
Dari ketentuan tersebut, jelaslah bahwa adanya suatu kewajiban bagi bank
untuk menjamin dana dari nasabah penyimpan. Ketentuan ini juga memberikan
diterimanya kembali.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Berkaitan dengan itu, dalam ketentuan Pasal 37 B ayat (2) dikemukakan,
bahwa :
dana penyangga ataupun skim lainnya yang disetujui oleh Bank Indonesia.
kewenangannya.
2 menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi
peserta
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
3 melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban Lembaga Penjamin
Simpanan
kerahasiaan bank.
simpanan, dan
menjadi peserta dan membayar premi penjamin. Dalam hal bank tidak
Simpanan akan membayar simpanan setiap nasabah bank tersebut sampai jumlah
tertentu.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Perlindungan hukum terhadap nasabah penyimpan dana dalam bentuk
deposito pada Bank Rakyat Indonesia secara tidak langsung telah tercantum
dalam Bilyet Depobri yang menyebutkan bahwa depobri ini dijamin dengan
seluruh harta dan kekayaan Bank Rakyat Indonesia. Untuk melindungi dana
terjadinya resiko kerugian maka Bank Rakyat Indonesia sesuai dengan ketentuan
Pasal 8 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Simpanan dan Bank Indonesia maka Bank Rakyat Indonesia juga memberlakukan
ketentuan yang sesuai dengan Lembaga Penjamin Simpanan dan Bank Indonesia
pada rekening deposito, yaitu bahwa nilai dari deposito yang kurang dari
100.000.000,- (seratus juta rupiah) hanya dijamin oleh Bank Rakyat Indonesia,
sedangkan nilai dari deposito yang lebih dari 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
maka yang menjamin adalah Bank Indonesia. Oleh sebab itu, Bank Rakyat
juta rupiah) ditentukan oleh Bank Indonesia, sedangkan suku bunga deposito yang
nilainya kurang dari Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) murni diatur oleh
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Untuk menghindari adanya tindak pidana money loundering dan untuk
(yaitu nasabah yang bukan nasabah dari Bank Rakyat Indonesia yang hanya
menjadi nasabah dari Bank Rakyat Indonesia) yang melakukan transaksi yang
nasabah yang melakukan transaksi kepada pihak yang berwajib untuk diperiksa
Indonesia.
permohonan adalah:
a. Memberi tanda silang pada kotak yang telah disediakan, apakah tunai,
b. Jumlah uang
setelah itu calon deposan dipersilahkan menyetor uang tunai atau dengan
check/rect check, bila tunai uang dihitung kembali dan dicatat pada daftar
penerima kas, dan aplikasi distempel teller selanjutnya applikasi yang telah
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Lembar 4 untuk vocher pembukuan pada saat pelunasan
yang telah diisi dan selanjutnya ditandatangani pada tempat yang telah
2. Karena atas permintaan deposan sendiri dan disetujui oleh bank untuk menarik
mengembalikan bilyet deposito tersebut kepada bank dan dapat juga berdasarkan
deposito berjangka baru, dalam jangka waktu yang sama dari suku bunga sesuai
dengan ketentuan yang berlaku pada perpanjangan. Setelah itu petugas bank
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
diminta untuk menandatangani bukti pelunasan deposito berjangka dan kasir akan
membayar kepada deposan sejumlah uang seperti tertera dalam bilyet deposito
Sedangkan untuk deposito yang belum jatuh tempo (belum habis jangka
lewatnya waktu suatu ketetapan waktu yang dicantumkan dalam suatu perjanjian.
atau meninggalnya orang yang memberikan perintah dan karena curatele atau
berjangka pun dapat berakhir dengan salah satu atau beberapa cara yang
disebutkan dalam Pasal 1381 KUH Perdata, ataupun dengan cara-cara yang tidak
43
R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermassa, Jakarta, 2003, h. 152.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
disebutkan dalam pasal tersebut, misalnya: dengan persetujuan para pihak.
Dengan melihat kepada ketentuan yang ada dan kebiasaan yang lazim
deposito berjangka itu dapat berakhir dengan beberapa cara antara lain:
Pencairan deposito berjangka dengan cara ini dapat dicairkan sebelum dan
saat atau sesudah jatuh tempo. Jadi kapan saja deposito berjangka tersebut
Dalam hal telah lewatnya waktu deposito, tetapi deposan belum juga
maka perjanjian deposito itu telah berakhir. Namun perikatan diantara deposan
dengan bank masih tetap berlaku , yaitu dalam hal pengembalian nominal
hutang (novasi).
hutang baru, debitur lama dengan debitur baru, dan kreditur lama menjadi
kreditur baru. Dalam hal hutang lama diganti dengan hutang baru terjadilah
44
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 1982, h. 64.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Novasi dalam perjanjian deposito berjangka terjadi dengan cara yanng
disebutkan dalam Pasal 1413 ayat (1) KUH Perdata, yaitu dengan
Berdasarkan Pasal 1967 KUH Perdata, maka hutang bank atas pokok
tahun dari saat jatuh tempo. Setelah lewat waktu tersebut deposan sebagai
kreditur tidak lagi dapat menuntut pembayaran kembali hutang bank padanya.
dibayarkan oleh bank. Ketentuan ini sesuai dengan pasal 1975 ayat (3) KUH
Perdata.
e. Meninggalnya Deposan.
piutang yang dibentuk oleh perjanjian deposito berjangka, perikatan itu tetap
45
R. Subekti, Op. Cit, h. 434.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
ada, hanya saja deposannya telah digantikan tempatnya oleh ahli warisnya
kepada siapa bank harus membayar kembali uang deposito berjangka itu.
penting dalam menciptakan sistem perbankan yang sehat dan efisien. Karena
sedangkan secara khusus bank bentral mempunyai peranan yang penting dalam
mencegah timbulnya resiko-resiko kerugian yang diderita oleh bank itu sendiri,
produk hukum yang diterbitkan pada tanggal 24 Januari 2005 yaitu Peraturan
Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah dan Peraturan Bank
terhadap bank.
mengenai produk yang ditawarkan bank kepada nasabah harus memuat sekurang-
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
kurangnya nama produk, jenis produk, manfaat dan risiko yang melekat pada
produk, persyaratan dan tata cara penggunaan produk, biaya-biaya yang melekat
pada produk, perhitungan bunga, jangka waktu berlakunya produk dan penerbit
produk. Di samping itu, bank juga dilarang mencantumkan informasi dan atau
keterangan mengenai karakteristik produk yang letak dan atau bentuknya sulit
terlihat dan atau tidak dapat dibaca secara jelas dan atau yang pengungkapannya
sulit dimengerti.
Ketentuan rinci tentang produk yang ditawarkan dapat membantu nasabah menilai
menggunakan haknya untuk meminta ganti rugi. Untuk itu, bank diwajibkan
potensi kerugian finansial pada nasabah yang diduga karena kesalahan atau
kelalaian bank. Setiap bank harus menetapkan kebijakan dan memiliki prosedur
46
Zulkarnain Sitompul, Problematika Perbankan, Books Terrace dan Library, Bandung,
2005, h. 185.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Kewenangan bank sentral dalam melakukan pengaturan dan pengawasan
adalah sebagai alat atau sarana untuk mewujudkan sistem perbankan yang sehat,
undangan yang terkait dengan penyelenggaraan usaha bank oleh bank yang
bersangkutan.
pengawasan dini melalui penelitian, analisis, dan evaluasi laporan bank. Dalam
bank. Di samping itu pemeriksaan dapat dilakukan secara insidentil setiap waktu
47
Satjipto Rahardjo, Op. Cit, h. 121.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
merupakan seleksi paling awal dalam tata cara perizinan dan pendirian suatu
bank.
pengawas bank mencegah pendirian bank yang tidak didukung dengan modal
yang cukup, kurang dipersiapkan dengan baik atau yang dapat dipergunakan
kepentingan masyarakat.
yang sehat dan mampu memenuhi jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan
likuiditas, dan solvabilitas bank, jenis usaha yang dapat dilakukan dan resiko.
umum dan pemeriksaan khusus. Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk
side supervision), yaitu pengawasan yang dilakukan melalui alat pantau seperti
laporan berkala yang disampaikan bank, laporan hasil pemeriksaan, dan informasi
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
lainnya. Dari data yang disampaikan maka otoritas pengawasan bank dapat
kurang atau tidak memenuhi hal-hal yang diatur atau dipersyaratkan kewenangan-
kewenangan tersebut diatas. Pengenaan sanksi tersebut agar pihak bank sungguh-
kemungkinan adanya resiko yang dapat timbul dari transaksi yang dilakukan oleh
penyimpan dana maka bank dianggap telah melaksanakan ketentuan dari Bank
Indonesia. Informasi tersebut harus diberikan oleh bank sebab dalam hal ini bank
dapat dilihat dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh
Bank Indoensia”.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
suatu bank kepada bank Indonesia diperlukan mengingat keterangan tersebut
rekening dapat dilihat pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 6 Tahun 2003
tentang Suku Bunga Pinjaman Simpanan Pihak Ketiga dan Pasar Uang Antar
Simpanan.
simpanan nasabah maka secara tidak langsung Bank Indonesia melindungi dana
mempunyai peranan yang besar dalam usaha menjamin dan melindungi agar
nasabah tidak mengalami kerugian akibat tindakan bank yang salah. Bank
oleh seluruh bank yang beroperasi di Indonesia. Pengawasan efektif dan baik
mengurangi kasus kerugian nasabah karena tindakan bank atau lembaga keuangan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB IV
Sebelum dibahas lebih lanjut tentang hak dan kewajiban diatas, perlu
kiranya penulis memberikan gambaran umum tentang PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Medan.
oleh sebab itu Bank Rakyat Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam dunia
perbankan Indonesia.
atau lebih dikenal dengan nama Bank Priyayi yang merupakan cikal bakal dari
yang akan merupakan Badan Usaha Milik Negara. Tujuan didirikan AVB adalah
kebangkrutan.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Pada masa Kolonial Jepang Tahun 1942, setelah dibekukan AVB di buka
kembali oleh Pemerintah Jepang dengan nama Syomin Ginko, yang mempunyai
arti Bank Rakyat. Lembaga keuangan ini menerapkan sistem cabang yang
Gafar Pringgodigdo, Syomin Ginko diganti nama dengan nama Bank Rakyat
Indonesia (BRI). Melalui PP No.1 Tahun 1946 pada tanggal 22 Februari 1946,
Syomin Ginko resmi berganti nama menjadi Bank Rakyat Indonesia. Pada tahun
umumnya, membina dan mengawasi BPR, serta memberi kredit kepada golongan
Desember 1956, BRI ditetapkan sebagai Bank Devisa, sehingga BRI dapat turut
Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp. 203,3 juta. Berdasarkan Undang- undang
No.42 PRP Tahun 1960 yang tercatat dalam Lembaran Negara No. 29/1960, maka
Bank Rakyat Indonesia dilebur dalam Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN).
Pada masa orde baru tahun 1969, Bank Rakyat Indonesia ditunjuk
Bank Rakyat Indonesia untuk membentuk Unit Desa BRI. Tahun 1983-1984,
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
pedesaan yang artinya Bank Rakyat Indonesia turut memasyarakatkan perbankan
produktif. Tahun 1991 akibat tingginya suku bunga simpanan dan pinjaman ,
sedangkan pada tahun 1992 melalui PP No.21 Tahun 1992, status badan hukum
Bank Rakyat Indonesia berubah bentuk menjadi perusahaan persero dengan nama
tanggal 3 Oktober 2003 yang dibuat dihadapan I Mas Fatmial ,SH, notaris di
Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23726 HT. 01. 04 Tahun 2003
tanggal 6 Oktober 2003. Pada tahun 2004, BRI mengukir prestasi dengan meraih
penghargaan The Best BUMN of The Year 2004 dan pada tahun ini juga dilakukan
terbit sektor perbankan, info bank award sebagai bank dengan kinerja terbaik
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Setelah dilakukannya merger termasuk Bank Milik Pemerintah maka Bank
Rakyat Indonesia adalah salah satu Bank BUMN yang terdiri dari:
pelayanan jasa perbankan yang utama dari semua kegiatan lembaga perbankan.
Oleh karena Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan selain menyalurkan kredit
hal menghimpun dana dari masyarakat Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan
kepada pihak bank maupun kepada pihak nasabah. Produk perbankan tersebut
1. Tabungan Haji
2. Tabungan Britama
3. Simpedes
4. Simaskot
1. Giro Valas adalah simpanan dalam valuta asing pihak ketiga pada Bank
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Giro BRI adalah jenis simpanan Bank Rakyat Indonesia yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek dan bilyet giro.
1. Depobri rupiah adalah simpanan berjangka dalam mata uang rupiah yang
dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan yang telah diperjanjikan.
2. Deposito on call adalah simpanan deposito yang mana simpanan itu tetap
dengan jangka waktu kurang dari 1 bulan sehingga dalam deposit on call ini
3. Depobri valas adalah simpanan pihak ketiga berupa deposito dalam mata uang
asing yang hanya dapat diambil setelah jangka waktu sebagaimana telah
simpanan giro yang pada umumnya berjumlah besar dan uang dapat ditarik
sewaktu-waktu.
Bila menyimpan sejumlah uang tertentu dan menariknya pada saat jatuh
tempo setelah jangka waktu yang telah ditentukan, mereka ini biasanya
menyimpan uang untuk setiap saat yang diperlukan dan penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu maka mereka ini akan memilih tabungan.
berjangka, karena pihak bank dapat memperkirakan cadangan kas yang tersedia
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
yang dapat memproyeksikan berapa jumlah kredit yang akan diberikan kepada
masyarakat.
Dalam kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank, maka akan
terlihat adanya dua sisi tangung jawab, yakni kewajiban yang terletak pada bank
itu sendiri dan kewajiban yang menjadi beban nasabah penyimpan dana sebagai
akibat hubungan hukum dengan bank. Hak dan kewajiban nasabah diwujudkan
dalam suatu bentuk prestasi. Prestasi yang harus dipenuhi oleh bank dan nasabah
adalah prestasi yang telah ditentukan dalam perjanjian antara bank dengan
4. bank wajib menolak aplikasi pembukaan rekening dari calon nasabah yang
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Sedangkan PT. Bank Rakyat Indonesia berhak untuk mempergunakan
pemberian kredit) serta mengenakan denda atau penalty dan biaya administrasi
berjangka pada Bank Rakyat Indonesia harus mengacu kepada Kebijakan dan
1. Nasabah perorangan
persyaratan sekurang-kurangnya :
pembukaan rekening
anak”.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
b. Data yang di pergunakan adalah data si anak dan orang tua, tetapi
c. Nama gadis ibu kandung yang wajib dicantumkan dalam formulir aplikasi
sekurang-kurangnya :
d. NPWP bagi calon nasabah yang diwajibkan untuk memeliki NPWP sesuai
dimaksud
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
h. Petugas wajib bertemu dengan calon nasabah, minimal pada saat
pembukaan rekening
1. Deposan berhak untuk mendapat bunga atas deposito berjangka yang telah
rekening
deposito berjangka
nasabah penyimpan dana merupakan suatu hal yang timbul akibat adanya
kerjasama antara bank dengan nasabah akan tetapi hak-hak dan kewajiban-
kewajiban bank itu sendiri. Dalam pelaksanaan kegiatan usaha perbankan, sering
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
pengaduan nasabah. Dalam perkembangan dunia perbankan di Indonesia,
terutama sejak deregulasi perbankan tahun 1988, terjadi persaingan yang tajam
antara perbankan. Hal positif yang timbul dapat dilihat dari segi nasabah bank
adalah meningkatnya upaya bank untuk memberikan pelayanan yang baik kepada
para nasabahnya termasuk dalam bentuk jaminan atau perlindungan atas apa yang
Perikatan adalah suatu istilah atau pernyataan yang bersifat abstrak, yang
menunjukkan hubungan hukum dalam lapangan harta kekayaan antara dua atau
lebih orang atau pihak, dimana hubungan hukum tersebut melahirkan kewajiban
kepada salah satu pihak yang terlibat dalam hubungan hukum tersebut.
Perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih orang
(pihak) dalam bidang/ lapangan harta kekayaan, yang melahirkan kewajiban pada
48
Kartini Muljadi & Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004, h. 17.
49
Ibid.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Hubungan hukum tersebut adalah hubungan hukum dalam lapangan hukum
harta kekayaan
4. Hubungan hukum tersebut melahirkan kewajiban pada salah satu pihak dalam
perikatan
Ekstensi perjanjian sebagai salah satu sumber perikatan dapat ditemui pada
ketentuan Pasal 1233 KUH Perdata yang menyatakan bahwa “Tiap-tiap perikatan
Dari rumusan diatas dapat diketahui bahwa diluar perjanjian dan hal-hal
hak dan kewajiban dalam lapangan hukum harta kekayaan. Demikian juga dengan
perjanjian, perjanjian melahirkan hak dan kewajiban dalam lapangan hukum harta
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu guna kepentingan dan keuntungan dari pihak
siapa ia telah membuat perjanjian atau mengikatkan diri, dengan jaminan atau
tanggungan berupa harta kekayaannya yang dimiliki oleh pihak yang membuat
1. Hubungan hukum
“hak” pada satu pihak dan melekat kewajiban pada pihak lainnya. Apabila salah
satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka hukum dapat memaksakan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Kekayaan
tersebut dapat disebut suatu perikatan. Adapun ukuran atau kriteria yang
dipergunakan dapat dinilai dengan uang atau tidak. Apabila hubungan hukum
tersebut dinilai dengan uang maka hubungan hukum tersebut merupakan suatu
atau dinilai dengan uang, tetapi kalau masyarakat menghendaki adanya suatu
hubungan yang diberi akibat hukum, maka hukum pun akan melekatkan akibat
3. Pihak-pihak
Perikatan haruslah terjadi antara dua orang atau lebih. Pihak yang berhak
atas prestasi adalah kreditur, sedangkan pihak yang wajib memenuhi prestasinya
adalah debitur.
nasabah penyimpan dana dalam bentuk deposito berjangka, yang menjadi debitur
adalah PT. Bank Rakyat Indonesia dan kreditur adalah nasabah penyimpan dana.
Hal ini tidak sesuai dengan unsur perikatan yang menyatakan bahwa kreditur
adalah bank sedangkan debitur adalah nasabah. Hal ini disebabkan karena pada
dengan suku bunga deposito berjangka yang tertera pada bilyet depobri,
sedangkan dalam hal ini pihak nasabah penyimpan dana menyetorkan sejumlah
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
uang yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PT. Bank Rakyat
Indonesia.
mengikatkan diri terhadap pihak lain, dalam hal ini pihak nasabah penyimpan
dana melakukan perikatan terhadap PT. Bank Rakyat Indonesia, pihak nasabah
menyerahkan sejumlah uang kepada pihak PT. Bank Rakyat Indonesia untuk
disimpan dalam produk dari PT. Bank Rakyat Indonesia yaitu depobri yang
berupa bunga deposito yang dibayar oleh pihak PT. Bank Rakyat Indonesia setiap
bulannya. Guna kepentingan dan keuntungan pihak PT. Bank Rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia yang telah mengikatkan diri pada nasabahnya menjamin uang
masyarakat dengan harta kekayaan yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia.
Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 8 ayat (1) Undang-undang Nomor 24 Tahun
yang dapat terjadi baik pada nasabah penyimpan dana maupun pada bank itu
rekening tabungan dan rekening deposito. Dengan adanya perjanjian yang telah
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
ditandatangani oleh nasabah penyimpan dana tersebut maka secara langsung pihak
nasabah penyimpan dana telah mengikatkan dirinya pada PT. Bank Rakyat
Indonesia untuk mematuhi dan melaksanakan seluruh hak dan kewajiban dari
perikatan tersebut.
antara lain:
bank pelaksana
sebagai berikut:
pada PT. BRI Cabang Medan, pada suatu saat kehilangan bilyet deposito
berjangkanya, baik karena dicuri atau tercecer atau sebab lain misalnya terjadi
karena tanpa tanda bukti ini deposan tidak akan bisa mencairkan deposito
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
berjangkanya. Maka untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya
pencairan deposito berjangka oleh orang yang tidak berhak), maka deposan harus
tersebut.
laporan kehilangan deposan kepada pihak bank bahwa bilyet deposito tersebut
cara membuat surat pernyataan yang dibubuhi dengan materai cukup (Rp.6000,-)
atas beban deposan, dimana surat pernyataan ini berisi tentang kehilangan bilyet
depositonya.
kepolisian dan pelaporan deposan kepada pihak bank yang diikuti dengan surat
pernyataan kehilangan bilyet deposito oleh deposan kepada bank, maka bank akan
yang berhak atas nominal deposito yang tertulis dalam bilyet deposito yang
hilang itu. Surat keterangan ini juga menunjukkan bahwa bank benar-benar
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
pencairan bilyet deposito yang hilang itu, karena mungkin saja setelah pelaporan
ditemukan kembali. Tetapi apabila dalam satu minggu ternyata bilyet deposito
yang hilang tersebut tidak dapat ditemukan maka bank akan memberikan bilyet
deposito yang baru sebagai pengganti bilyet deposito yang hilang. Dalam
Dengan diberikannya oleh bank bilyet deposito yang baru, maka bilyet deposito
yang lama dinyatakan tidak berlaku lagi. Isi atau bunyi dan kata-kata dalam bilyet
deposito yang baru tersebut dikutip dari lembaran foto copy deposito berjangka
deposito yang baru oleh bank sebagai pengganti bilyet deposito yang hilang, maka
surat keterangan sementara yang diberikan bank kepada deposan ditarik kembali.
oleh bank sebagai arsip bersama-sama dengan surat keterangan dari kepolisian.
Dengan adanya bilyet deposito yang baru ini maka nominal deposito dari deposan
yang bersangkutan dapat dicairkan setelah jatuh tempo. Apabila memang telah
jatuh tempo pada saat pemberitahuan, maka biaya pencetakan formulir tidak lagi
dibebankan kepada deposan karena memang dalam hal ini kepada deposan tidak
Sebenarnya hal ini sangat jarang terjadi atau boleh dikatakan hampir tidak
pernah terjadi. Karena dalam kenyataannya setiap bank itu mempunyai staf
pengamanan yang bekerja siang dan malam hari (24 jam setiap hari), dan
pengamanan setiap bank dilakukan dengan ekstra ketat. Jadi hilangnya arsip-arsip
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
bank karena dicuri pihak lain sangatlah tidak mungkin, karena dengan mencuri
karena disebabkan terjadi kebakaran, banjir besar, dan gempa bumi yang
tersebut maka kemungkinan besar arsip-arsip yang ada di kantor tersebut akan
ikut hancur atau hilang tidak dapat ditemukan lagi. Dengan kejadian tersebut di
atas tentunya timbul pertanyaan bagi deposan, kemana dan bagaimana pencairan
deposito berjangka yang telah jatuh tempo dan menyangkut pengambilan bunga
deposito.
hilangnya arsip-arsip bank, maka dengan segera pihak kantor pusat atau pimpinan
bank cabang setelah mengadakan konsultasi dengan kantor pusat akan menunjuk
kantor sementara tempat bank cabang melaksanakan kegiatannya. Oleh bank akan
mengumumkan kantor baru tersebut di dalam surat kabar (media cetak) yang
tentang deposito berjangkanya kepada bank pelaksana. Kantor cabang juga akan
meminta copy arsip-arsipnya dari kantor pusat untuk membuat arsip baru sebagai
pengganti arsip yang hilang. Dengan adanya pelaporan dari pihak nasabah maka
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Bagi deposan yang depositonya jatuh tempo pada saat kejadian atau
membawa bilyet asli deposito berjangkanya dan surat bukti mengenai identitasnya
mencocokkan bilyet tersebut dengan arsip yang ada di kantor pusat. Proses
pencocokan ini tentunya akan memakan waktu, untuk itu kepada deposan diminta
pengertiannya akan peristiwa tersebut, karena kejadian ini diluar kehendak pihak
bank. Demikian juga halnya dengan pengambilan bunga deposito oleh deposan
harus ada saling pengertian diantara kedua belah pihak tentang waktunya.
kejadian yang menimpa kantor bank tersebut, maka dalam hal ini sangat dituntut
itikad baik pihak bank. Karena dalam hal ini sekalipun deposan tidak ada
pada arsip yang ada di kantor pusat. Apabila memang benar-benar ada, maka bank
mencairkan deposito tersebut pada waktu jatuh tempo sesuai permintaan nasabah.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Pihak kepolisian dalam permintaan pemblokiran deposito tersebut dalam
akan diblokir tersebut maka pelaksanaannya harus tetap ada izin dari
Dalam hal ini suatu perkara yang sedang diproses di pengadilan negeri,
sehubungan dengan deposito yang dimilikinya, atau karena hal lain diperlukan
diajukan oleh hakim sehubungan dengan suatu perkara, dengan tujuan untuk
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
1) Permintaan pembekuan atas rekening deposan dilakukan di dalam
setempat.
atau surat perintah dari kejaksaan dan menyerahkan copynya kepada bank
6) Oleh jaksa yang menyita dibuat proses verbal penyitaan rekening deposito
bersangkutan.
yang berwenang yaitu Kepala Kepolisian RI, Jaksa agung, Ketua Mahkamah
atas harus menyebutkan nama, pangkat, NIP dan jabatan Polisi, Jaksa atau Hakim,
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Maka dengan adanya pemblokiran ataupun pembekuan terhadap rekening
deposito deposan tersebut, maka pihak deposan tidak dapat melakukan suatu
pemblokiran tersebut. Apabila pemblokiran itu telah dicabut, maka pihak deposan
sebagaimana sediakala.
sebagai berikut:
tersebut tidak dapat dicairkan dan atau kecuali atas perintah Kepolisian,
tersebut.
berlaku.
3. Dalam hal deposito yang diblokir akan dicairkan sebelum jatuh tempo yakni
atas dasar penyitaan, maka bank akan memperhitungkan penalty rate sesuai
Jadi dari uraian di atas tampak bagi kita bahwa bank sangat hati-hati dan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
karena bank sedapat mungkin akan melindungi nasabahnya dari segala bentuk
kerugian.
Hidup manusia tidak bisa selalu hidup sehat untuk selamanya, kadang kala
ada yang sehat hari ini, besok sudah meninggal atau gila dan sebagainya. Begitu
pula dengan halnya juga seorang nasabah deposan yang pada saat mendepositokan
Pasal 433 ayat (1) KUH Perdata). Pihak-pihak yang berhak meminta curatele
Dalam hal ini anggota keluarga yang paling berhak adalah yang terdekat
seseorang yang sudah kawin yang paling dekat tentunya adalah suami atau
istrinya, sedangkan bagi orang dewasa yang belum kawin yang paling berhak
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
2. Orang itu sendiri
3. Jaksa
dengan jelas disertai dengan bukti-bukti yang menguatkan bahwa orang tersebut
pengampuan (curatele) dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka
tersebut. Terhadap orang yang sudah kawin maka sebagai kuratornya haruslah
diangkat istri atau suami dari orang yang ditaruh di bawah curatele itu, kecuali ada
Apabila orang yang ditaruh di bawah pengampuan itu belum kawin maka
sebagai kuratornya diangkatlah orang tuanya kecuali ada hal-hal penting yang
Sebagai akibat hukum dari pada curatele tersebut adalah bahwa kedudukan
seseorang yang telah ditaruh di bawah curatele sama seperti orang yang belum
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
dewasa, ia tidak dapat lagi melakukan perbuatan hukum secara sah. Segala
oleh curatornya. Pengampuan ini mulai berjalan terhitung semenjak putusan atas
penetapan itu diucapkan oleh Hakim (vide Pasal 446 ayat (1) KUH Perdata).
kepentingan hukum orang yang ditaruh di bawah curatele itu dilakukan oleh
Demikian juga dalam hal pengambilan bunga atas deposito milik deposan,
harus dilakukan oleh curatornya dengan membawa seperti apa yang dibawa dalam
Apabila sampai pada saat jatuh tempo belum juga ada orang yang meminta
pencairan dan pengambilan bunga deposito berjangka tersebut, maka bank sesuai
peraturan yang berlaku di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan akan
dimaksud yang seharusnya diambil oleh deposan akan disimpan di bank dengan
misalnya sampai satu minggu setelah jatuh tempo atau minggu setelah saat
mengambil bunga deposito serta bilyet depositonya yang baru, maka dalam hal
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
ini bank mengambil suatu kebijaksanaan yang merupakan salah satu bentuk
pemberitahuan kepada deposan agar dia datang mengambil bunga serta bilyet
depositonya yang baru ke bank. Surat ini dikirimkan ke alamat deposan yang
terdapat dalam surat permohonan transaksi deposito oleh deposan yang ada pada
di bank.
semua kegiatan lembaga keuangan bank disamping pemberian kredit. Salah satu
pelayanan jasa berupa penghimpunan dana dari masyarakat dapat berupa deposito
berjangka. Deposito berjangka ini mempunyai tanggal jatuh tempo yang telah
tetap bagi nasabah selama usia kontrak. Dengan demikian apabila waktu yang
kontrak tersebut maka deposito berjangka ini dari segi nasabah kurang likuid
deposito berjangka ini mempunyai beberapa manfaat yang menonjol karena dana
biayanya tinggi.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Berkaitan dengan pencairan deposito berjangka pada PT. Bank Rakyat
Indonesia, maka dapat dilakukan pada saat jatuh tempo dan sebelum jatuh tempo
1. Diambil secara tunai, baik secara penuh maupun sebahagian di unit kerja
unit kerja lain dalam mata uang yang sama atau berbeda baik secara penuh
maupun sebahagian di unit kerja pembukaan rekening ataupun unit kerja lain
tempo dikliringkan ke rekeningnya di bank lain, maka atas biaya kliring tersebut
menjadi beban nasabah dan dipotong dari deposito berjangka yang bersangkutan.
kliring harus didahului dengan penyerahan asli bilyet deposito berjangka. Pada
saat deposito berjangka petugas bank harus memastikan kebenaran dan keaslian
bilyet deposito berjangka dengan mencocokkan data yang tercantum pada bilyet
mencairkan deposito berjangka karena sesuatu hal (misalnya sakit keras atau
terkena musibah), maka deposan dapat memberikan surat kuasa bermaterai cukup
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Penerima kuasa wajib menunjukkan bukti identitas diri, bukti identitas diri
deposan dan copynya serta menyerahkan bilyet asli yang telah ditandatangani oleh
kuasa membubuhkan tandatangan dan nama dibagian belakang bilyet asli deposito
berjangka tersebut (di tempat kosong). Deposito berjangka yang sudah dicairkan,
harus dimatikan dan dibubuhi stempel “TELAH DIBAYAR” pada bilyet deposito
berjangka tersebut.
jatuh tempo, maka akan dikenakan denda atau penalty oleh bank yang
bersangkutan.
Adapun fasilitas penalty yang disedikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia,
yaitu
biaya administrasi dan bunga berjalan (bunga yang telah dicadangkan dari
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
a. Untuk deposito berjangka dengan jangka waktu 1 (satu) bulan dibebaskan
biaya administrasi dan bunga berjalan (bunga yang telah dicadangkan dari
deposan.
menjadi hak deposan ditambah dengan bunga berjalan ( bunga yang telah
biaya administrasi dan bunga berjalan (bunga yang telah dicadangkan dari
berjangka dengan jangka waktu 1 (satu) bulan dan dicairkan sebelum 1 (satu)
dengan ketentuan yang berlaku (terlampir) dan bunga berjalan tidak dibayarkan,
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
sedangkan untuk deposito berjangka dengan jangka waktu di atas 1 (bulan), yang
dicairkan sebelum jatuh tempo, maka kepada deposan dikenakan penalty penuh:
1. Denda atau penalty bunga sebesar 25 % dari bunga yang sudah menjadi hak
deposan
2. Bunga yang telah dicadangkan dari tanggal jatuh tempo bunga sampai dengan
Rp.5.000,-
2. untuk nominal > 5 juta s/d 25 juta dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp.10.000.-
3. untuk nominal > 25 juta s/d 100 juta dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp.50.000.-
4. untuk nominal > 100 juta dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.100.000.-.
(Bebas penalty atau penalty bunga berjalan) apabila pencairan deposito berjangka
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Indonesia, Pembukaan rekening Tabungan Haji, pelunasan setoran haji,
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB V
A. Kesimpulan
adalah PT. Bank Rakyat Indonesia dan kreditur adalah nasabah penyimpan
dana. Hal ini disebabkan karena pada deposito berjangka, bank diwajibkan
membayar sejumlah uang yang sesuai dengan suku bunga deposito berjangka
yang tertera pada bilyet depobri, sedangkan dalam hal ini pihak nasabah
bank pelaksana.
3. Dalam hal pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo pada PT. Bank
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
(satu) bulan dan dicairkan sebelum 1 (satu) bulan maka kepada deposan
a. Denda atau penalty bunga sebesar 25 % dari bunga yang sudah menjadi
hak deposan.
b Bunga yang telah dicadangkan dari tanggal jatuh tempo bunga sampai
B. SARAN
dikemukakan sebagai saran, semoga saran-saran ini menjadi suatu masukan yang
1. PT. Bank Rakyat Indonesia sebagai pihak debitur dalam transaksi deposito
yang baik kepada deposan. Hal ini bertujuan untuk menarik minat masyarakat
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
3. Hendaknya pihak bank seminimal mungkin memberikan penalty atau denda
jatuh tempo. Hal ini disebabkan dana yang disimpan kepada pihak bank oleh
deposan tentunya telah membantu pihak bank itu sendiri dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
American Institute Of Banking, 1987, Bank Management, Bina Aksara, Jakarta.
Bako, Ronny Sautama Hotma, 1995, Hubungan Bank Dan Nasabah Terhadap
Bandung.
Bandung.
Fuady, Munir, 2003, Hukum Perbankan Modern, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Group, Jakarta.
Aksara, Jakarta.
Malik, Rizal, Ali, A.A.D. Bagindak, 1986, Dasar-Dasar Praktek Dan Kegiatan
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Nuansa Aulia, Tim Redaksi, 2005, Himpunan Perundang-Undangan Republik
Jakarta.
Bandung.
Simorangkir, J.C.T., T. Erwin, Rudy, Prasetyo, J.T., 2005, Kamus Hukum, Sinar
Grafika, Jakarta.
Bandung.
Jakarta.
Suyono, Aryono, 1987, Kamus Praktis Istilah Perbankan, Pedoman Ilmu Jaya,
Jakarta.
Pradnya, Jakarta.
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Usman, Rachmadi, 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia,
B. Peraturan-Peraturan
C. Internet
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008
Rachmad Hidayat : Tindakan Bank Terhadap Pencairan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan, 2008
USU Repository © 2008