Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PERUBAHAN LABA PERUSAHAAN

(Studi Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk. Jakarta Periode 2011-2016)

Editor

Muhamad Burhanudin / 17.11.00012


Margiyanto / 18.12.00072
Abstrak
This study aims to determine the effect of capital structure on changes in earnings of PT.
Astra International Tbk. This study uses data analysis methods, namely Analysis of Solvency
Ratios and Profit Changes, Analysis of Correlation Coefficients, Multiple Correlations. Based on
the research conducted by the author finally obtained the following results: 1. Judging from the
results of multiple correlation results obtained correlation coefficient for the DAR ratio of 0.851,
DER 0.868 while the LDER ratio of 0.608 which means the DAR, DER, LDER ratio has a
strong relationship to the level profit growth at PT Astra International Tbk. Judging from the
results of multiple regression obtained Y = 26,177 + 20,090X1 + 88,053 X2 + 26,048X3. The
regression equation shows that, if the DAR ratio (X1) rises by 1 unit and the other variables
(DER and and LDER ratios) are considered constant then profit growth will increase by 20,090.
When the DER ratio (X2) increases by 1 unit while the other variable (DAR and LDER ratio) is
considered constant, the profit growth will increase by 88.053.Based on the calculated F value
and the obtained F table value then F count <F table or 4.844 <5.41 which means that Ho is
accepted and Ha is rejected, in other words that simultaneously the DAR, DER, and LDER ratios
do not affect the profit growth rate .

1. LATAR BELAKANG MASALAH sarana untuk menyerap investasi dan untuk


PENELITIAN memperkuat posisi keuangannya.
Salah satu faktor terpenting dalam Pertambangan merupakan salah satu faktor
pembangunan perekonomian Nasional pendorong utama perekonomian di
adalah adanya pasar modal di Indonesia. Hal Indonesia.
ini dibuktikan oleh banyaknya perusahaan Keberhasilan perusahan diukur
yang menggunakan pasar modal sebagai berdasarkan kemampuan kinerja manajemen
perusahaan. Salah satu pengukuran kinerja perubahan laba. Hal ini tidak sesuai dengan
perusahaan adalah laba. Laporan laba rugi teori yang mengatakan bahwa rasio DER
terutama menyajikan informasi kinerja. berpengaruh negatif terhadap perubahan
Informasi kinerja perusahaan diperlukan laba, semakin tinggi rasio DER akan
untuk menilai perubahan potensial sumber menurunkan laba perusahaan. Oleh karena
daya ekonomi yang mungkin dikendalikan itu peneliti tertarik mengambil judul
di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat “Pengaruh Struktur Modal terhadap
untuk memprediksi kapasitas perusahaan Perubahan Laba Perusahaan (Studi
dalam menghasilkan arus kas dari sumber Kasus pada PT. Astra Internasional Tbk.
daya yang ada. Di samping itu, informasi Jakarta Periode 2011-2016)”.
tersebut juga berguna dalam perumusan 2. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
pertimbangan tentang efektivitas perusahaan Berdasarkan latar belakang yang telah
dalam memanfaatkan tambahan sumber dikemukakan di atas, maka penulis
daya. merumuskan masalah sebagai berikut :
Tujuan dari pengukuran kinerja 1. Bagaimana tingkat pertumbuhan struktur
perusahaan pada umumnya adalah untuk modal pada PT. Darma Henwa Tbk. Periode
mengetahui tingkat likuiditas, tingkat 2011-2016?
solvabilitas, tingkat rentabilitas atau 2. Bagaimana tingkat perubahan laba pada PT.
profitabilitas, dan tingkat stabilitas. Dalam Darma Henwa Tbk. Periode 2011-2016?
penelitian ini solvabilitas diwakili oleh debt 3. Bagaimana pengaruh struktur modal
to equity ratio (DER). Rasio ini bertujuan terhadap perubahan laba perusahaan pada
untuk mengetahui nilai perbandingan antara PT. Darma Henwa Tbk. Periode 2011-2016?
utang dengan modal/ekuitas. DER yang LANDASAN TEORI
tinggi akan menimbulkan risiko yang tinggi 1. LAPORAN KEUANGAN
bagi perusahaan karena perusahaan harus Pengertian Laporan Keuangan
membayar biaya tetap berupa pokok Laporan keuangan merupakan alat
pinjaman dan biaya bunga. Biaya bunga yang sangat penting untuk memperoleh
yang tinggi akan berdampak pada penurunan informasi sehubungan dengan posisi
laba perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
dapat diketahui bahwa rasio DER tidak oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap begitu laporan keuangan diharapkan akan
membantu bagi para pengguna (users) untuk 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
membuat keputusan ekonomi yang bersifat 4. Laporan arus kas selama periode
finansial (Fahmi, 2011:2). Pengertian 5. Catatan atas laporan keuangan
laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Laporan posisi keuangan pada awal periode
Indonesia (2012) adalah sebagai berikut: komparatif Karakteristik Kualitatif
“Laporan keuangan adalah suatu Laporan Keuangan
penyajian terstruktur dari posisi keuangan Karakteristik kualitatif laporan
dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia
keuangan disusun dan disajikan sekurang- (2012) adalah sebagai berikut:
kurangnya setahun sekali untuk memenuhi 1. Dapat dipahami
kebutuhan sejumlah besar pengguna. Kualitas informasi dalam laporan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya keuangan harus mudah untuk dipahami oleh
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan para pengguna. Para pengguna diasumsikan
perubahan posisi keuangan, catatan dan memiliki pengetahuan memadai tentang
laporan lain serta materi penjelasan yang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta
merupakan bagian integral dari laporan kemauan mempelajari informasi yang baik.
keuangan.” 2. Relevan
Tujuan Laporan Keuangan Informasi harus relevan untuk
Tujuan laporan keuangan menurut memenuhi kebutuhan para pengguna dalam
Fahmi (2011:5), tujuan laporan keuangan proses pengambilan keputusan. Informasi
adalah untuk memberikan informasi kepada memiliki kualitas relevan jika dapat
pihak yang membutuhkan tentang kondisi mempengaruhi keputusan ekonomi
suatu perusahan dari sudut angka-angka pengguna dengan membantu mereka
dalam satuan moneter. mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
Komponen Laporan Keuangan kini, atau masa depan, menegaskan atau
Komponen laporan keuangan menurut mengoreksi hasil evaluasi pengguna di masa
(PSAK) No 1 Tahun 2012 adalah sebagai lalu.
berikut: 3. Keandalan
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode Informasi harus dapat diandalkan
2. Laporan laba rugi komprehensif selama (reliable). Informasi memiliki kualitas andal
periode jika bebas dari pengertian menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pendaaan yang berasal dari modal sendiri
penggunanya sebagai penyajian yang tulus serta penggunaan hutang, maka struktur
dan jujur dari yang seharusnya disajikan modal dihitung dengan menggunakan rasio
atau secara wajar diharapkan dapat leverage yaitu debt to equity (DER).
disajikan. Bambang Riyanto (2008:240)
4. Dapat dibandingkan menjelaskan komponen struktur modal suatu
Pengguna laporan keuangan harus perusahaan adalah sebagai berikut:
dapat memperbandingkan laporan keuangan 1. Modal Sendiri
entitas antar periode untuk mengidentifikasi 2. Utang Jangka Panjang
kecenderungan (tren) posisi keuangan dan Dari penjelasan di atas dapat
kinerja keuangan. Selain itu pengguna juga disimpulkan bahwa komponen struktur
harus dapat memperbandingkan laporan modal pada dasarnya terdiri dari modal
keuangan antar entitas untuk mengevaluasi sendiri yang berasal dari pemilik perusahaan
posisi keuangan, kinerja serta perubahan dan modal asing atau utang jangka panjang.
posisi keuangan secara relatif. Teori Struktur Modal
2. Struktur Modal Menurut Hanafi (2012:297),

Pengertian Struktur Modal beberapa pendekatan teori struktur modal

Struktur modal merupakan gambaran antara lain sebagai berikut:

dari bentuk proporsi finansial perusahaan 1. Pendekatan tradisional

yang terdiri dari modal yang bersumber dari Pendekatan tradisional berpendapat akan

hutang jangka panjang dan modal sendiri adanya struktur modal yang optimal.

yang menjadi sumber pembiayaan suatu Dengan kata lain, struktur modal

perusahaan yang diukur dengan mempunyai pengaruh terhadap nilai

perbandingan utang jangka panjang dengan perusahaan.

modal sendiri. 2. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)

Komponen Struktur Modal 3. Teori trade off dalam struktur modal

Menurut Ahmad Rodoni dan Herni 4. Pecking order theory

Ali (2010:138), kapital struktur pada intinya Pecking order theory tidak

terdiri dari dua bagian penting yaitu debt mengindikasikan target struktur modal.

dan equity. Untuk perhitungan struktur Pecking order theory menjelaskan urutan-

modal yang sangat berkaitan dengan urutan pendanaan.


Teori struktur modal yang perusahaan tersebut akan memiliki risiko
dikembangkan oleh beberapa ahli digunakan usaha yang lebih rendah.
untuk mengetahui apakah perusahaan dapat 4. Tingkat pertumbuhan
meningkatkan kemakmuran pemegang Perusahaan yang memiliki
saham melalui perubahan struktur modal pertumbuhan lebih cepat harus lebih
(Sutrisno, 2012:256). Jika kemakmuran mengandalkan diri pada modal eksternal.
pemegang saham meningkat, maka tujuan Selain itu, biaya emisi yang berkaitan
utama perusahaan akan tercapai yaitu dengan penjualan saham biasa akan
meningkatkan nilai perusahaan. melebihi biaya emisi yang terjadi ketika
Faktor-faktor yang Mempengaruhi perusahaan menjual utang, mendorong
Keputusan struktur Modal perusahaan yang mengalami pertumbuhan
Brigham dan Houston (2013:188) pesat untuk lebih mengandalkan diri pada
menjelaskan faktor-faktor yang dapat utang. Namun, pada waktu yang bersamaan,
mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan tersebut sering kali menghadapi
adalah sebagai berikut: ketidakpastian yang lebih tinggi cenderung
1. Stabilitas penjualan akan menurunkan keinginan untuk
Suatu perusahaan yang penjualannya menggunakan utang.
relatif stabil dapat secara aman mengambil 5. Profitabilitas
utang dalam jumlah yang lebih besar dan Perusahaan dengan tingkat
mengeluarkan beban tetap yang lebih tinggi pengembalian atas investasi yang sangat
dibandingkan dengan perusahaan yang tinggi ternyata menggunakan utang dalam
penjualannya tidak stabil. jumlah yang relative sedikit. Tingkat
2. Struktur aset pengembalian yang tinggi memungkinkan
Perusahaan yang asetnya memadai perusahaan-perusahaan melakukan sebagian
untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman besar pendanaannya melalui dana yang
cenderung akan cukup banyak menggunakan dihasilkan secara internal.
utang. 6. Pajak
3. Leverage operasi Bunga merupakan suatu beban
Perusahaan dengan leverage operasi pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih
yang lebih rendah akan lebih mampu bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak
menerapkan leverage keuangan, karena yang tinggi. Jadi, semakin tinggi tarif pajak
suatu perusahaan, maka semakin besar Sjahrial dan Purba (2013:37)
keunggulan dari utang. menjelaskan bahwa rasio struktur modal
7. Kendali terdiri dari:
Pengaruh utang dibandingkan saham 1. Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva
pada posisi kendali suatu perusahaan dapat (Total Debt to Total Assets Ratio/ DAR)
mempengaruhi struktur modal. Jika 2. Rasio Total Utang Terhadap Modal (Total
manajemen saat ini memiliki kendali hak Debt to Equity Ratio/ DER)
suara lebih dari 50% saham tetapi tidak 3. Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap
berada dalam posisi untuk membeli saham Modal (Long Term Debt to Equity Ratio/
tambahan lagi, maka manajemen mungkin LDER)
akan memilih utang sebagai pendanaan baru. Ketiga rasio tersebut dapat dijelaskan
8. Sikap manajemen sebagai berikut:
Manajemen dapat melaksanakan 1. Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva
pertimbangannya sendiri tentang struktur (Total Debt to Total Assets Ratio/ DAR)
modal yang tepat. Beberapa manajemen Rasio ini digunakan untuk mengukur
cenderung lebih konservatif dibandingkan seberapa besar jumlah aktiva perusahaan
yang lain, dan menggunakan utang dalam dibiayai dengan utang. Semakin tinggi rasio
jumlah yang lebih kecil dibandingkan ini berarti semakin besar jumlah modal
dengan rata-rata perusahaan di dalam pinjaman yang digunakan untuk investasi
industrinya, sementara manajemen yang pada aktiva guna menghasilkan keuntungan
agresif menggunakan lebih banyak utang bagi perusahaan.
dalam usaha mendapatkan laba yang lebih Rasio ini dapat dihitung dengan
tinggi. membagi total utang dengan total aktiva.
Rasio Struktur Modal Rasio DAR dapat dirumuskan sebagai
Gambaran tentang perkembangan berikut:
finansial suatu perusahaan dapat diperoleh Total Utang
Rasio DAR = x 100%
Total Aktiva
dengan menganalisa data finansial yaitu
2. Rasio Total Utang Terhadap Modal (Total
berupa laporan keuangan dari perusahaan
Debt to Equity Ratio/ DER)
yang bersangkutan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur
perimbangan antara kewajiban yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini
juga dapat berarti sebagai kemampuan hutang terhadap modal (total debt to equity
perusahaan dalam memenuhi kewajiban ratio/ DER) dalam melakukan penelitian
membayar utangnya dengan jaminan modal terhadap perusahaan yang bersangkutan.
sendiri. 3. Laba
Rasio ini dapat dihitung dengan Pengertian Laba
membagi total utang dengan total ekuitas. Ikatan Akuntansi Indonesia (2012)
Rasio DER dapat dirumuskan sebagai dalam kerangka dasar penyusunan dan
berikut: penyajian laporan keuangan,
Total Utang
Rasio DER = x 100% mendeskripsikan laba sebagai kenaikan
Total Ekuitas
manfaat ekonomi selama suatu periode
3. Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau
Modal (Long Term Debt to Equity Ratio/
penambahan aset, atau penurunan liabilitas
LDER)
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
Rasio ini digunakan untuk
tidak berasal dari kontribusi penanaman
menunjukkan hubungan antara jumlah
modal.
pinjaman jangka panjang yang diberikan
Dari beberapa definisi di atas dapat
kreditur dengan jumlah modal sendiri yang
disimpulkan bahwa laba adalah perbedaan
diberikan oleh pemilik perusahaan. Rasio ini
pendapatan dari transaksi yang dilakukan
juga digunakan untuk mengukur seberapa
perusahaan dengan biaya-biaya yang di
besar perbandingan antara utang jangka
keluarkan dalam rangka memperoleh
panjang dengan modal sendiri atau seberapa
penghasilan.
besar utang jangka panjang dijamin oleh
Sri Mintarti (2012) menjelaskan
modal sendiri.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
Rasio ini dapat dihitung dengan
laba antara lain besarnya perusahaan, umur
membagi total utang jangka panjang dengan
perusahaan, tingkat leverage dan penjualan
total ekuitas. Rasio LDER dapat dirumuskan
serta perubahan laba masa lalu. Selain
sebagai berikut:
faktor-faktor tersebut, faktor lain yang biasa
Total Utang Jangka Panjang
Rasio LDER = digunakan untuk mengetahui
Total ekuitas
x100% pertumbuhan laba adalah rasio keuangan
Dari beberapa jenis rasio di atas, seperti likuiditas, leverage, aktivitas dan
peneliti menggunakan jenis rasio total profitabilitas. Namun dalam penelitian ini
hanya menggunakan salah satu jenis rasio barang dagangan. Namun berdasarkan pada
leverage yaitu debt to equity ratio (DER). kondisi dan realita di lapangan tetap
Unsur-unsur Laporan Laba Rugi ditemukan barang-barang yang tersisa atau
Irham Fahmi (2012:99) tidak dijual semuanya. Dan barang yang
mengemukakan unsur-unsur yang tidak terjual tersebut nantinya akan menjadi
terkandung dalam laporan laba-rugi (income persediaan (inventory) pada tahun
statement) adalah sebagai berikut: selanjutnya.
1. Penjualan (sale) 3. Depresiasi (depreciation)
Penjualan (sale) merupakan Depresiasi adalah penurunan nilai
penerimaan yang diperoleh dari pengiriman yang terjadi secara berangsur-angsur dari
barang dagangan atau dari penyerahan waktu ke waktu. Penurunan nilai ini terjadi
pelayanan dalam bursa sebagai bahan pada berbagai jenis barang seperti gedung,
pertimbangan (Siegel dan Shim). Sedangkan kendaraan, peralatan kantor, dan berbagai
penjualan menurut Jumigan merupakan inventaris jenis barang tersebut dan
penghasilan utama dari perusahaan dagang, perawatan yang dilakukan terhadap barang
perusahaan jasa, atau perusahaan industri tersebut juga.
berupa hasil penjualan barang atau jas 4. Bunga (interest)
kepada pembeli, langganan, penyewa, dan Bunga merupakan balas jasa yang
pemakai jasa lainnya. Penjualan kotor dilihat harus diberikan atas dasar kesepakatan
sebagai gross sale dan penjualan bersih dalam pinjaman yang diberikan.
dilihat sebagai net sale. Suatu penjualan 5. Pendapatan sebelum pajak (earning before
dikatakan berhasil jika harga jual barang tax)
adalah lebih tinggi dibandingkan harga Pendapatan sebelum pajak (earning
produksi. before tax) merupakan laba yang terlihat
2. Harga Pokok Penjualan atau diperoleh sebelum dikurangi pajak.
Harga pokok penjualan merupakan 6. Pajak (tax)
harga beli atau pembuatan suatu barang Pajak (tax) merupakan pembayaran
yang dijual, juga disebut cost of goods sold yang dibebankan oleh pemerintah atas
(Siegel dan Shim). Pada dasarnya harga penghasilan perorangan, perusahaan, tanah,
pokok penjualan sama dengan harga pokok barang-barang pemberian atau sumber-
pembelian seandainya tidak ada persediaan sumber lainnya untuk memberikan
pemasukan bagi barang-barang umum Laba mencerminkan pengembalian
(public). kepada pemegang ekuitas untuk periode
7. Laba setelah pajak (earning after tax) yang bersangkutan, sementara pos-pos
Laba setelah pajak (earning after dalam laporan merinci bagaimana laba
tax) merupakan laba yang diperoleh setelah tersebut diperoleh. Perolehan laba dilihat
dikurangkan dengan pajak. Ini disebut juga dari laporan keuangan perusahaan per
dengan net income (laba bersih) atau net tahun. Para investor dalam melihat
profit yang diterima oleh perusahaan. perkembangan perolehan laba suatu
Sebaliknya, apabila perusahaan menderita perusahaan tidak hanya satu periode saja,
rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi melainkan akan memantau perolehan laba
adalah rugi bersih (net loss). dari tahun ke tahun. Sehingga para investor
Kegunaan dan Manfaat Laba dapat mengambil keputusan dengan tepat
Laba merupakan informasi penting untuk menanamkan investasi pad
dalam suatu laporan keuangan. Sofyan Safri perusahaan tersebut.
Harahap (2011:300) menjelaskan manfaat Pertumbuhan Laba
dan kegunaan laba di dalam laporan Pertumbuhan laba bersih
keuangan adalah sebagai berikut: menunjukan sejauh mana perusahaan dapat
1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar meningkatkan kemampuannya untuk
pengenaan pajak yang akan diterima Negara. memperoleh keuntungan bersih
2. Menghitung deviden yang akan dibagikan dibandingkan dengan total keuntungan
kepada pemilik dan yang akan ditahan secara keseluruhan.
dalam perusahaan. Victorson (2012) mendefinisikan
3. Menjadi pedoman dalam menentukan pertumbuhan laba sebagai berikut:
kebijakan investasi dan pengambilan “Pertumbuhan laba adalah perubahan
keputusan. kenaikan laba yang diperoleh perusahaan.
4. Menjadi dasar dalam peramalan laba Dengan adanya pertumbuhan yang baik dari
maupun kejadian ekonomi perusahaan tahun ke tahun, maka perusahaan tersebut
lainnya dimasa yang akan datang. mempunyai kondisi keuangan yang baik
5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan sehingga hal ini berakibat pada
penilaian efisiensi. meningkatnya nilai perusahaan.”
6. Menilai prestasi atau kinerja perusahaan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tahunan PT. Darma Henwa Tbk. dari tahun
pertumbuhan laba merupakan rasio yang 2011-2016 yang diperoleh dari website
menunjukkan kemampuan perusahaan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu
dalam meningkatkan laba bersih jika melalui www.idx.co.id.
dibandingkan dengan tahun lalu. Teknik Pengumpulan Data
Pertumbuhan laba dapat dirumuskan Penulis menggunakan metode
sebagai berikut: dokumentasi dalam pengumpulan data yaitu
Pertumbuhan Laba = berupa dokumen-dokumen tertentu yang
Laba bersih tahun ini − Laba bersih tahun lalu berkaitan dengan masalah penelitian.
Laba bersih tahun lalu Penulis juga menggunakan metode kajian
METODE PENELITIAN
kepustakaan untuk mencari beberapa
Jenis Data
informasi yang berkaitan dengan pokok
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
masalah dalam penelitian.
ini adalah sebagai berikut:
Penulis mengambil data berupa
1. Data kuantitatif
laporan keuangan tahunan perusahaan pada
Data kuantitatif yang digunakan dalam
PT. Darma Henwa Tbk. periode 2011-2016.
penelitian ini berupa laporan keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
tahunan PT. Darma Henwa Tbk. yang
pengaruh struktur modal dan kinerja
berupa angka-angka selama enam tahun
perusahaan terhadap perubahan laba
berturut-turut dari tahun 2011-2016. Data
perusahaan pada PT. Darma Henwa Tbk.
kuantitatif tersebut diambil kemudian
periode 2011-2016. Penelitian ini digunakan
dianalisis menggunakan teknik perhitungan
untuk menguji pengaruh struktur modal dan
rasio atau perbandingan.
kinerja perusahaan sebagai variabel bebas
2. Data Kualitatif
(variabel independen) terhadap nilai
Data kualitatif yang digunakan dalam
perusahaan sebagai variabel terikat (variabel
penelitian ini yaitu berupa informasi tulisan
dependen) pada PT. Darma Henwa Tbk.
atau paparan mengenai profil dan sejarah
periode 2011-2016.
perusahaan.
Teknik Analisis Data
Sumber Data
Analisis Rasio Solvabilitas dan
Penelitian ini menggunakan sumber
Perubahan Laba
data sekunder berupa data laporan keuangan
1. Analisis Rasio Solvabilitas/ Leverage
Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang terhadap laba tahun sebelumnya. Jika dirumuskan
Equitas) sebagai berikut:
Merupakan perbandingan antara Pertumbuhan Laba =
hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan
Laba bersih tahun ini−Laba bersih tahun lalu
perusahaan dan menunjukkan kemampuan Analisis Statistik
Laba bersih tahun lalu

modal sendiri perusahaan untuk memenuhi ANALISIS STATISTIK


kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung 1. Analisis Koefisien Korelasi
dengan rumus: Analisis korelasi yang digunakan
Total Hutang untuk mengetahui derajat hubungan antar
DER = Equitas Pemegang Saham
variabel yang diteliti. Teknik korelasi yang
Menurut Kasmir (2011:151),
digunakan dalam penelitian ini adalah
leverage merupakan rasio yang digunakan
korelasi product moment pearson yaitu
untuk mengukur sejauh mana asset
untuk mengetahui derajat atau kekuatan
perusahaan dibiayai dengan utang. Menurut
hubungan timbal balik antara 2 variabel.
Irham (2012:62), penggunaan leverage yang
Hubungan dua variabel terdiri dari dua
terlalu tinggi akan membahayakan
macam yaitu hubungan yang positif dan
perusahaan. dengan leverage yang tinggi
hubungan yang negatif. Ukuran yang
menyebabkan perusahaan akan masuk dalam
dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya
kategori extreme leverage (utang ekstrim)
hubungan antara X dan Y disebut koefisien
yaitu perusahan terjebak dalam tingkat utang
korelasi (r). Adapun rumus dari koefisien
yang tinggi dan sulit untuk melepaskan
korelasi tersebut adalah sebagai berikut:
beban tersebut.
𝑛 (𝛴𝑋𝑌)−(𝛴𝑋)(𝛴𝑌)
r =
2. Perubahan Laba √(𝑛(𝛴X2)−(𝛴𝑋)2 ) (𝑛 (𝛴Y2)−(ΣY)2)

Perubahan laba adalah selisih antara


Keterangan:
laba bersih tahun tertentu dengan laba bersih
r : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
tahun sebelumnya dibagi dengan laba bersih
n : jumlah periode
tahun sebelumnya. Laba merupakan
X : nilai Likuiditas
perbedaan antara pendapatan direalisasi
Y : nilai Kecukupan Modal
yang timbul dari transaksi periode tersebut
Pedoman yang digunakan untuk
dan biaya historis yang sepadan dengannya.
memberikan interpretasi koefisien korelasi
Laba diukur berdasarkan laba bersih setelah
adalah sebagai berikut:
pajak dimana laba yang digunakan adalah
Interpretasi Koefisien Korelasi Untuk mengetahui seberapa besar
1. Analisis Regresi Sederhana
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Menurut Sugiyono (2011:261),
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
pengertian regresi linier sederhana adalah
0,20 – 0,399 Rendah
sebagai berikut:
“Regresi sederhana didasarkan pada 0,40 – 0,599 Sedang

hubungan fungsional ataupun kausal satu 0,60 – 0,799 Kuat

variabel independen dengan satu variabel 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

dependen.” kontribusi dari struktur modal dengan

Sugiyono (2011:260) menjelaskan indikator Debt to Equity Ratio (DER)

bahwa, analisis regresi digunakan untuk sebagai variabel independen terhadap

memprediksikan seberapa jauh perubahan perubahan laba sebagai variabel dependen,

nilai variabel dependen, bila nilai variabel dilakukan perhitungan statistik dengan

independen di manipulasi/dirubah-rubah menggunakan koefisien determinasi (Kd)

atau dinaik-turunkan. Penelitian ini dan dinyatakan dalam presentase.

bertujuan untuk mengetahui pengaruh Koefisien determinasi dirumuskan

Struktur Modal terhadap Perubahan Laba sebagai berikut:

perusahaan. Maka analisis regresi yang


Kd = r2 x 100%
digunakan adalah analisis regresi linier
sederhana. Dimana :

Persamaan umum regresi linier Kd = Koefisien determinasi

sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: r2 = Kuadrat koefisien korelasi


4. Uji T
Y = a + bX
Analisis uji t digunakan untuk

Keterangan: menguji apakah variabel bebas berdampak

a : konstanta pada variabel tidak bebas. Pengujian ini

b : koefisien regresi dilakukan dengan asumsi bahwa variabel-

Y : Perubahan Laba variabel lain adalah nol.

X : Struktur Modal (DER) Analisis uji T dapat dirumuskan

3. Determinasi sebagai berikut:


Rumus T hitung (thit)
Ho : r = 0, Tidak ada pengaruh yang
𝑟√(𝑛−2)
Keterangan:thit = signifikan antara struktur modal (X)
√1−𝑟 2
t : statistik uji korelasi (thitung) terhadap perubahan laba (Y)
r : koefisien korelasi Ha : r ≠ 0, Ada pengaruh yang signifikan
n : banyaknya sampel antara struktur modal (X) terhadap
r2 : koefisien determinasi perubahan laba (Y)
Menurut Sugiyono (2011:97), 5.Uji F
pengujian yang dilakukan dengan ketentuan Digunakan untuk mengetahui secara
sesuai kriteria pengambilan keputusan untuk bersama-sama pengaruh yang positif dan
hipotesis sebagai berikut: signifikan antara variabel bebas terhadap
Jika t hitung ≤ t tabel maka Ho variabel terikat. Analisis ini menggunakan
diterima dan Ha ditolak rumus (Sugiyono, 2008:275) :

Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Dimana :


Ha diterima R = Koefisien korelasi ganda
Secara statistik, hipotesis yang akan n = Jumlah Sampel
diuji dalam pengambilan keputusan K = Jumlah variabel bebas
Ho : Secara simultan tidak ada pengaruh Kriteria Pengujian :
b=0 yang positif dan signifikan antara Dengan derajat kebebasan (df) = k ; (n-k-1)
rasio DAR, DER dan LDER dan tingkat keyakinan 95% atau a = 0,05.
terhadap Pertumbuhan Laba Pada Maka :
PT Astra Internasional Tbk. Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel
Ha : Secara simultan ada pengaruh yang Ho ditolak jika t hitung ≥ t tabel
b≠0 positif dan signifikan antara rasio 6.Teknik Penyajian Data
DAR, DER dan LDER terhadap Penelitian ini menggunakan teknik
Pertumbuhan Laba Pada PT Astra penyajian data berupa tabel dan paparannya
Internasional Tbk. untuk mempermudah dalam menganalisis
penerimaan atau penolakan hipotesis dapat data penelitian dengan menggunakan
ditulis sebagai berikut: software aplikasi SPSS versi 17.

PEMBAHASAN
1.1. Gambaran Obyek Penelitian g. Properti.
PT Astra International Tbk didirikan di 1. Strategi PT. Astra International Tbk.
Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah Prioritas I
perusahaan perdagangan umum dengan Menerapkan strategi CRM (Customer
nama Astra International Inc. Pada tahun Relationship Management)
1990, telah dilakukan perubahan nama Prioritas II
menjadi PT Astra International Tbk, dalam Memperkuat pelayanan dengan menambah
rangka penawaran umum perdana saham jaringan atau network distribusi yang luas
Perseroan kepada masyarakat, yang Strategi Unit
dilanjutkan dengan pencatatan saham 2. Menerapkan strategi CRM (Customer
Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan Relationship Management)
menggunakan ticker ASII. Nilai kapitalisasi Faktor Penentu Keberhasilan
pasar Astra pada akhir tahun 2017 adalah a. ketersediaan peralatan ( tlpn dan lain
sebesar Rp336,0 triliun. lain)
Sesuai anggaran dasar Perseroan, b. memiliki banyak tenaga ahli dibidangnya
kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh c. pelayanan
Perusahaan mencakup perdagangan umum, 1.2. Gambaran Variabel Penelitian
perindustrian, pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan, jasa dan Rasio Total Utang terhadap Total Aktiva

konsultasi. Hingga tahun 2017, Astra telah (Total Debt to Total Assets Ratio/ DAR).

mengembangkan bisnisnya dengan


Rasio ini digunakan untuk mengukur
menerapkan model bisnis yang berbasis
seberapa besar jumlah aktivaperusahaan
sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh
dibiayai dengan utang.Semakin tinggi rasio
segmen usaha, terdiri dari:
ini berartisemakin besar jumlah modal
a. Otomotif
pinjaman yang digunakan untuk
b. Jasa Keuangan.
investasipada aktiva guna menghasilkan
c. Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi
keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini dapat
& Energi.
dihitung dengan membagi total utang
d. Agribisnis.
dengan total aktiva. Rasio DAR dapat
e. Infrastruktur dan Logistik.
dirumuskan sebagai berikut:
f. Teknologi Informasi.
Total Utang 2012 92.460 89.814 1,029
Rasio DAR =Total Aktivax 100%
2013 107.806 106.188 1,015
Hasil perolehan rasio DAR PT Astra
Internasional TBk adalah sebagai 2014 115.705 120.324 0,961

berikut: 2015 118.902 126.533 0,939

TABEL 4.1 2016 121.949 139.906 0,871

RASIO DAR
Tahun Total Total DAR
Hasil DER pada tabel di atas dari tahun 2012 sampai d
Utang Aktiva
2. R
2012
a 92.460 182.274 0,507
Hasi
2013
s 107.806 213.994 0,503
1. Rasio Total Utang Terhadap Modal
2014
i 115.705 236.029 0,490
(Total Debt to Equity Ratio/ DER)
2015
o 118.902 245.435 0,480
Rasio ini digunakan untuk mengukur
2016 121.949 261.855 0,465
perimbangan antara kewajiban yangdimiliki
perusahaan dengan modal sendiri.Rasio ini Utang Jangka Panjang Terhadap

juga dapat berarti sebagai kemampuan Modal (Long Term Debt to

perusahaan dalam memenuhi kewajiban EquityRatio/LDER)

membayarutangnya dengan jaminan modal Rasio ini digunakan untuk

sendiri. Rasio ini dapat dihitung dengan menunjukkan hubungan antara jumlah

membagi total utang dengan total ekuitas. pinjamanjangka panjang yang diberikan

Rasio DER dapat dirumuskan sebagai kreditur dengan jumlah modal sendiri

berikut: yangdiberikan oleh pemilik perusahaan.


Total Utang Rasio ini juga digunakan untukmengukur
Rasio DER = Total Ekuitas x 100%
seberapa besar perbandingan antara utang
Hasil perolehan rasio DER PT Astra
jangka panjangdengan modal sendiri atau
Internasional TBk adalah sebagai
seberapa besar utang jangka panjang
berikut:
dijaminoleh modal sendiri. Rasio ini dapat
TABEL 4.2
dihitung dengan membagi total utang
RASIO DER
jangka panjang dengan total ekuitas.
Rasio LDER dapat dirumuskan sebagai
Tahun Total Total DER
berikut:
Utang Ekuitas
Rasio LDER = Hasil LDER pada tabel di atas dari
Total Utang Jangka Panjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 selalu
Total ekuitas
mengalami penurunan. Hal itu terjadi karena
x100%
setiap kenaikan total hutang selalu
Hasil perolehan rasio LDER PT
diimbangi dengan kenaikan total ekuitas.
Astra Internasional TBk adalah
3. Pertumbuhan laba
Tahun Laba Laba Pertumbuhan Pertumbuhan laba merupakan rasio
tahun t tahun Laba yang menunjukkan kemampuan perusahaan
(t-1) dalam meningkatkan laba bersih jika
2012 22.742 21.07 0,078 dibandingkan dengan tahun lalu.
7 Pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai
2013 22.297 22.74 -1,956 berikut:
2 Pertumbuhan Laba =
Laba bersih tahun ini−Laba bersih tahun lalu
2014 22.125 22.29 -0,007
Laba bersih tahun lalu
7 4. Hasil perolehan rasio Pertumbuhan Laba
2015 15.613 22.12 -0,294 PT Astra Internasional TBk adalah
5 sebagai berikut:
2016 18.302 15.61 0,172
TABEL 4.4
3
RASIO PERTUMBUHAN LABA
sebagai berikut:
Hasil perolehan rasio pertumbuhan laba
TABEL 4.3
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
RASIO LDER
mengalami fluktuasi yang tidak signifikan.
Hal ini dibuktikan dengan besarnya laba
Tahun Utang Total LDER
yang dari tahun ke tahun yang selalu
Jangka Ekuitas
menurun
Panjang
2.2 Korelasi Berganda
2012 38.282 89.814 0,426
Analisis koefisien korelasi
2013 36.667 106.188 0,345
digunakan untuk mengetahui kekuatan
2014 42.182 120.324 0,350
hubungan antara korelasi kedua variabel
2015 42.660 126.533 0,337
dan ukuran yang dipakai untuk
2016 32.870 139.906 0,234
menentukan derajat atau kekuatan
hubungan korelasi tersebut. Pengukuran terletak pada interval 0,60-0,799 yang
koefisien ini dilakukan dengan artinya kuat. Korelasi positif
menggunakan koefisien Pearson menunjukkan bahwa hubungan antara
Correlation Product Moment. kedua variabel searah. Jika rasio
Berdasarkan hasil perhitungan LDER meningkat maka pertumbuhan
korelasi diatas, dapat diinterpretasikan laba juga meningkat.
sebagai berikut : 2.3 Regresi Berganda
1. Hubungan antara rasio DAR dan Analisis regresi linier
pertumbuhan laba diperoleh hasil berganda digunakan untuk mengetahui
0,851. Dengan melihat pada tabel bagaimana hubungan antara dua
pedoman untuk hasil interpretasi maka variabel atau lebih, dalam hal ini yaitu
terletak pada interval 0,80-1,000 yang variabel rasio DAR, DER, dan LDER
artinya sangat kuat. Korelasi positif terhadap pertumbuhan laba.
menunjukkan bahwa hubungan antara Berdasarkan hasil pengolahan data
kedua variabel searah. Jika rasio DAR yang telah dilakukan dengan
meningkat maka pertumbuhan laba menggunakan SPSS V17.0 for
juga meningkat. windows, maka hasilnya secara
2. Hubungan antara rasio DER dan lengkap disajikan sebagai berikut :
pertumbuhan laba diperoleh hasil
0,868. Dengan melihat pada tabel Dari tabel diatas diperoleh persamaan
pedoman untuk hasil interpretasi maka regresi linier berganda pada penelitian ini
terletak pada interval 0,80-1,000 yang adalah sebagai berikut:
artinya sangat kuat. Korelasi positif Y= a + b1X1+b2X2+b3X3
menunjukkan bahwa hubungan antara Y = 26,177 + 20,090X1+ 88,053X 2 +
kedua variabel searah. Jika rasio DER 26,048X3
meningkat maka pertumbuhan laba Persamaan regresi tersebut
juga meningkat. memperlihatkan bahwa, jika rasio DAR (X
3. Hubungan antara rasio LDER dan 1 ) naik sebesar 1 satuan dan variabel lain
pertumbuhan laba diperoleh hasil (rasio DER dan LDER) dianggap konstan
0,608. Dengan melihat pada tabel maka pertumbuhan labanya akan naik
pedoman untuk hasil interpretasi maka sebesar 20,090.
Ketika rasio DER (X2) naik dependen, sedangkan sisanya sebesar 26%
sebesar 1 satuan sedangkan variabel (100% - 74%) dipengaruhi oleh faktor lain
lain (rasio DAR dan LDER) dianggap yang tidak diteliti oleh penulis misalnya
konstan maka pertumbuhan labanya pertumbuhan tingkat beban operasional dan
akan naik sebesar 88,053. Ketika rasio pendapatan.
LDER (X3) naik sebesar 1 satuan 2.5 Pengujian Hipotesis
sedangkan variabel lain (rasio DAR 1. Uji t
dan LDER) dianggap konstan maka Uji t yaitu untuk menguji
pertumbuhan labanya akan naik bagaimana pengaruh masing-
sebesar 26,048. masing variabel bebasnya secara
parsial terhadap variabel terikatnya.
2.4 Koefisien Determinasi
Untuk menguji hipotesis tersebut
Koefisien determinasi digunakan
maka terlebih dahulu dicari nilai t
untuk mengetahui seberapa besar tingkat
hitung dengan menggunakan SPSS
pengaruh atau tinggi rendahnya pengaruh
17, kemudian dibandingkan dengan
antara rasio DAR, DER, dan LDER sebagai
nilai t tabel. Adapun hipotesisnya
variabel independen terhadap tingkat
sebagai berikut:
pertumbuhan laba sebagai variabel
dependen. R Square (R²) berguna untuk Ho = Tidak ada pengaruh antara rasio DAR,
mengetahui kekuatan model dalam terhadap tingkat pertumbuhan laba (Ho dite
memprediksi pengaruh variabel independen tabel).
terhadap variabel dependen, seperti yang
Ha = Ada pengaruh antara rasio DAR, DER,
disajikan pada tabel berikut:
tingkat pertumbuhan laba (Ho diterima jika
Hasil dari tabel di atas menunjukkan
bahwa adjusted R Square sebesar 0,742
yang artinya bahwa variabel independen
(rasio DAR, DER, dan LDER) memberikan
pengaruh sebesar 74% terhadap variabel
dependen (pertumbuhan laba) yang apabila
dilihat dari interval koefisien menunjukkan
tingkat hubungan yang rendah antara
variabel independen terhadap variabel
Berdasarkan hasil pengolahan data variabel dependen adalah sebagai
dengan menggunakan program berikut:
SPSS hasil dari t hitungnya adalah
a. Rasio DAR diperoleh t hitung sebesar
sebagai berikut :
1.385 dan t tabel 6.314 maka diperoleh
hasil t hitung < t tabel (1.385 < 6.314)
TABEL 4.8 atau nilai sig > 0,05 (0,398 > 0,05) yang
artinya hipotesis o (Ho) yang mengatakan
UJI t bahwa tidak ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara rasio DAR terhadap
Unstandardized tingkat pertumbuhan laba diterima dan
Standardized
Coefficients Ha yang mengatakan ada pengaruh antara
Coefficients
Model B rasio DAR
Std. Error Beta
t terhadap
Sig. pertumbuhan laba
ditolak..772
Hal ini disebabkan karena rasio
1(Constant) 26.177 33.903 .581
DAR tidak berpengaruh secara langsung
DAR 20.090 150.295 4.029 1.385 .398
terhadap nilai pertumbuhan laba. Nilai
DER 88.053 43.090 6.303 2.043 .290
kenaikan ataupun penurunan rasio DAR
LDER 26.048 7.962 2.012 3.271 .189
antar periodenya tidak dapat digunakan
a. Dependent Variable: PERUBAHANLABA
sebagai dasar yang menjadi acuan
besarnya pertumbuhan laba. Oleh sebab
Berdasarkan perhitungan
itu meskipun rasio DAR menurun yang
diatas dan perhitungan t tabel
artinya total aset yang dimiliki mampu
dengan kriteria tingkat signifikasi
melunasi hutang perusahaan akan tetapi
sebesar 0,05 dan derajat kebebasan
bukan merupakan tolok ukur bahwa laba
(dk) = n-k-1 atau 5-3-1=1 (n adalah
yang dimiliki akan meningkat ataupun
jumlah sampel dan k adalah jumlah
sebaliknya.
variabel independen), maka
b. Rasio DER diperoleh t hitung sebesar 2,
diperoleh t tabel sebesar 6.314.
043 dan t tabel 6.314 maka diperoleh
Berdasarkan nilai uji t yang
hasil t hitung < t tabel (2,043 < 6.314)
diperoleh, secara parsial pengaruh
atau nilai sig > 0,05 (0,290 > 0,05) yang
variabel independen terhadap
artinya hipotesis o (Ho) yang mengatakan
bahwa tidak ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara rasio DER terhadap nilai pertumbuhan laba perusahaan. Nilai
tingkat pertumbuhan laba diterima dan kenaikan ataupun penurunan rasio LDER
Ha yang mengatak ada pengaruh antara antar periodenya tidak dapat digunakan
rasio DER terhadap pertumbuhan laba sebagai dasar yang menjadi acuan
ditolak. Hal ini disebabkan karena rasio besarnya pertumbuhan laba perusahaan.
DER tidak berpengaruh secara langsung Oleh sebab itu meskipun rasio LDER
terhadap nilai pertumbuhan laba menurun yang artinya total ekuitas yang
perusahaan. Nilai kenaikan ataupun dimiliki memiliki kecukupan untuk
penurunan rasio DER antar periodenya melunasi hutang hutang jangka panjang
tidak dapat digunakan sebagai dasar yang perusahaan tidak dapat digunakan
menjadi acuan besarnya pertumbuhan sebagai tolok ukur kenaikan pertumbuhan
laba perusahaan. Oleh sebab itu laba perusahaan.
meskipun rasio DER menurun yang 2.6 Uji F
artinya total ekuitas yang dimiliki
Hasil Regresi Uji F pada tabel 4.9
memiliki kecukupan untuk melunasi
memperlihatkan nilai F hitung sebesar
hutang merusahaan tidak dapat
4,844, nilai ini yang akan menjadi statistik
digunakan sebagai tolok ukur kenaikan
uji yang akan dibandingkan dengan nilai F
pertumbuhan laba perusahaan.
tabel yang dihitung dengan df 1 (derajat
c. Rasio LDER diperoleh t hitung sebesar
bebas pembilang) = 3 dan df 2 (derajat bebas
3,271 dan t tabel 6.314 maka diperoleh
penyebut) = 5 maka diperoleh F tabel
hasil t hitung < t tabel (3,271 < 6.314)
sebesar 5.41.
atau nilai sig > 0,05 (0,189>0,05) yang
artinya hipotesis o (Ho) yang mengatakan Berdasarkan nilai F hitung dan nilai
bahwa tidak ada pengaruh yang positif F tabel yang telah didapat maka F hitung <
dan signifikan antara rasio LDER F tabel atau 4,844< 5.41 yang artinya Ho
terhadap tingkat pertumbuhan laba diterima dan Ha ditolak, dengan kata lain
diterima dan Ha yang mengatak ada bahwa secara simultan rasio DAR, DER,
pengaruh antara rasio LDER terhadap dan LDER tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba ditolak. Hal ini tingkat pertumbuhan laba. Hal itu dapat
disebabkan karena rasio LDER tidak diasumsikan bahwa pada kenyataannya
berpengaruh secara langsung terhadap letak pengaruh rasio DAR, DER maupun
LDER tidak secara langsung pertumbuhan labanya akan naik
mempengaruhi terhadap besarnya sebesar 20,090. Ketika rasio DER
pertumbuhan laba. Hal yang berpengaruh (X2) naik sebesar 1 satuan sedangkan
terhadap besarnya laba dari tahun ke tahun variable lain (rasio DAR dan LDER)
adalah besarnya pendapatan yang dianggap konstan maka pertumbuhan
diterima dan biaya operasional yang labanya akan naik sebesar 88,053.
dikeluarkan perusahaan. Ketika rasio LDER (X3) naik sebesar
1 satuan sedangkan variabel lain
PENUTUP
(rasio DAR dan DER) maka
1. Kesimpulan
pertumbuhan labanya akan naik
Setelah dilakukan penelitian
sebesar 26,048.
mengenai pengaruh DAR, DER, dan LDER
3. Hasil dari koefisien determinasi
terhadap tingkat pertumbuhan laba yang
menunjukkan bahwa diperoleh nilai
dilakukan pada PT ASTRA
adjusted r square sebesar 0,742 yang
INTERNASIONAL Tbk, maka diperoleh
artinya bahwa variabel independen rasio
hasil sebagai berikut:
DAR, DER, dan LDER memberikan
1. Dilihat dari hasil korelasi berganda
pengaruh sebesar 74% terhadap tingkat
diperoleh hasil koefisien korelasi
pertumbuhan laba pada PT.Astra
untuk rasio DAR senilai 0,851, DER
Internasional Tbk.
0,868 sedangkan rasio LDER sebesar
4. Hasil dari uji t diperoleh rasio DAR t
0,608 yang artinya rasio DAR, DER,
hitung sebesar 1,385 dan t table 6, 314
LDER mempunyai hubungan yang
maka diperoleh hasil t hitung < t table
kuat terhadap tingkat pertumbuhan
(1,385 <6,314) atau nilai sig >0,05
laba pada PT Astra Internasional Tbk.
(0,398>0,05) yang artinya hipotesis 0
2. Dilihat dari hasil regresi berganda
(Ho) yang mengatakan bahwa tidak ada
diperoleh
pengaruh yang positif dan signifikan
Y=26,177+20,090X1+88,053
antara rasio DAR terhadap pertumbuhan
X2+26,048X3. Persamaan regresi
laba ditolak. Rasio DER diperoleh t
tersebut memperlihatkan bahwa, jika
hitung sebesar 2,043 dan t table 6, 314
rasio DAR (X1) naik sebesar 1 satuan
maka diperoleh hasil t hitung <t table
dan variable lain (rasio DER dan
(2,043 <6,314) atau nilai sig > 0,05
LDER) dianggap konstan maka
(0,290>0,05) yang artinya Ho yang saran bahwa PT Astra Internasional Tbk
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh meskipun laba antar periodenya belum
yang positif dan signifikan antara rasio mengalami kenaikan yang signifikan,
DER terhadap tingkat pertumbuhan laba oleh karena itu harus melakukan evaluasi
diterima dan Ha yang mengatakan ada terhadap efektifitas dan efisiensi
pengaruh antara rasio DER terhadap pengelolaan asset dan hutang yang
pertumbuhan laba ditolak. Rasio LDER dimiliki. Meskipun asset yang dimiliki
diperoleh t hitung sebesar 3,271 dan t bertambah dengan hutang yang dimiliki
tabel 6.314 maka diperoleh hasil t menurun tidak selalu menunjukkan
hitung < t tabel (3,271 < 6.314) atau sebuah perbaikan kinerja yang dibuktikan
nilai sig > 0,05 (0,189>0,05) yang dengan bertambahnya pendapatan dan
artinya hipotesis o (Ho) yang bertumbuhnya tingkat laba yang
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh diperoleh perusahaan.
yang positif dan signifikan antara rasio
LDER terhadap tingkat pertumbuhan
laba diterima dan Ha yang mengatak
ada pengaruh antara rasio LDER
terhadap pertumbuhan laba ditolak.
5. Berdasarkan nilai F hitung dan nilai F
table yang telah didapat maka F
hitung<F table atau 4,844<5,41 yang
artinya Ho diterima dan Ha ditolak,
dengan kata lain bahwa secara simultan
rasio DAR, DER, dan LDER tidak
berpengaruh terhadap tingkat
pertumbuhan laba.
2. Saran
1. Setelah dilakukan penelittian pada PT
Astra Internsional Tbk tentang pengaruh
struktur modal terhadap tingkat
pertumbuhan laba. Penulis memberikan

Anda mungkin juga menyukai