Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DEFINISI

Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3
kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering,
jadi misalnya buang air besar sehari tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare. Begitu juga
apabila buang air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali

dalam sehari, maka itu bukan penyakit diare.

Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab kematian pada anak nomor dua
setelah pneumonia." Berdasarkan data, hampir sembilan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal
setiap tahun akibat penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare disebabkan oleh
dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi atau

memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang terhadap komplikasi kematian.

paling berisiko Diare sering dikaitkan dengan infeksi gastrointestinal (saluran cerna), yang dapat
disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri, virus dan parasit. Mikrorganisme tersebut
menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau bisa juga dari orang ke orang
sebagai akibat dari kebersihan yang buruk, misalnya tidak cuci tangan sebelum memegang makanan atau
makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

BAB II RUAN G LINGKUP

Ruapg lingkup pengendalian Diare dilakukan di wilayah kerja Puskesmas TATE“ Pengembangan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pelayanan

kesehatan masyarakat yaitu :


L Pengendalian penyakit diare 2. Kesiapsiagaan dan respon terhadap penyakit yang berpotensi wabah 3.
Faktor resiko diare

BAB III TATA LAKSANA

A. Pencegahan dan pengendalian penyakit dalam gedung 1. Tempat pendaftaran

Semua kunjungan penderita diare diawali dengan mendaftar dengan

pengambilan nomor urut berdasarkan .Kebutuhan dan usia pasien 2. Poliklinik

Pelayanan penderita menyatu dengan poli umum. 3. Ruang obat Pengambilan obat semua di ruang
pelayanan farmasi B. Pencegahan dan pengendalian penyakit diluar gedung 1. Pencegahan dan
peanggulangan faktor resiko

Selain pasien yang telah terinfeksi penyakit menular, masyarakat yang

memiliki resiko tinggi juga perlu diperhatikan, karena masyarakat yang

memiliki resiko tinggi kapan saja bisa terkena penyakit menular.

Pencehagan dan penaggulangan faktor resiko terdiri dari :

a. Menyiapkan materi dan penyusunan rancangan pei'aturan dan perundang undangan dan kebijakan
pencegahan dan penaggulangan faktor resiko dan dimensinya.
b. Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan penaggulangan faktor
resiko

0. Menyiapkan kebutuhan pencegahan dan penangulangan faktor resiko sebagai stimulant

d. Meyiapkan materi dan meyususun juklak/ juknis/ pedoman pencegahan dan penaggulangan faktor
resiko

e. Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan pencegahan


penaggulangan faktor resiko '

f. Melakukan pembimbingan pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko

3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja

infomasi dankomunikasi teknis pencegahan danpenaggulangan faktor resiko

BAB III TATA LAKSANA

A. Pencegahan dan pengendalian penyakit dalam gedung 1. Tempat pendaftaran

Semua kunjungan penderita diare diawali dengan mendaftar dengan

pengambilan nomor urut berdasarkan .Kebutuhan dan usia pasien 2. Poliklinik


Pelayanan penderita menyatu dengan poli umum. 3. Ruang obat Pengambilan obat semua di ruang
pelayanan farmasi B. Pencegahan dan pengendalian penyakit diluar gedung 1. Pencegahan dan
peanggulangan faktor resiko

Selain pasien yang telah terinfeksi penyakit menular, masyarakat yang

memiliki resiko tinggi juga perlu diperhatikan, karena masyarakat yang

memiliki resiko tinggi kapan saja bisa terkena penyakit menular.

Pencehagan dan penaggulangan faktor resiko terdiri dari :

a. Menyiapkan materi dan penyusunan rancangan pei'aturan dan perundang undangan dan kebijakan
pencegahan dan penaggulangan faktor resiko dan dimensinya.

b. Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan dan penaggulangan faktor
resiko

0. Menyiapkan kebutuhan pencegahan dan penangulangan faktor resiko sebagai stimulant

d. Meyiapkan materi dan meyususun juklak/ juknis/ pedoman pencegahan dan penaggulangan faktor
resiko

e. Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melakukan pencegahan


penaggulangan faktor resiko '

f. Melakukan pembimbingan pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor
resiko
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja

infomasi dankomunikasi teknis pencegahan danpenaggulangan faktor resiko

h. Melaksanakan dukungan administarasi dan operasional pelaksanaan pencegahan dan


penaggulangan .penyakit

2. Penemuan dan tatalaksana penderita Setelah kunjungan penderita kepuskesmas, puskesmas harus
berperan

aktif dalaJn penemuan dan kunjungan terhadap penderita. Didalam

upaya penemuan dan tatlaksana penderita dibutuhkankerjasama

antara masyarakat dan puskesmas. Itulah sebabnya puskesmas .

terdekat harus mengunjungi rumah pasien agar dapat menjangkau

pasien dan mensukseskan upaya P2. 3. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penaggulangan wabah

Kegiatan pokok surveilens epidemiologi meliputi :

a. Menyiapkan materi penyuluhan dan menyususun rancangan peraturan dan perundang undangan dan
kebijakan peningkatan surveilens epidemiologi dan penaggulangan KLB/wabah dan disminasinya

b. Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan surveilens


epidemiologi dan penaggulangan KLB/wabah I Meyediakan kebutuhan peningkatan surveilens
epidemiologi dan penaggulangan KLB/ wabah sebagi stimulan

d. Menyiapakan materi dan meyusunjuklat/ juknis/ pedoman program surveilens epidemiologi dan
penaggulangan KLB/ wabah Meningkatkan sistim kewaspadaan dini dan menaggulangi KLB, wabah
termasuk dampak bencana

f. Meningkat kemampuan tenaga pengendalian penyakit unutuk melakukan surveilens epidemiologi dan
penaggulangan KLB/ wabah Membangun dan mengembangkan kemitraan danjejaring kerja informasi
dan konsultasi teknis surveilens epidemiologi dan penaggulangan KLB/wabah

h. Melakukan kajian upaya surveilens epidemiologi dan penaggulangan

KLB/ wabah Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan

surveilens epidemiologi dan penaggulangan KLB/ wabah Melaksanakan dukungan administasi dan
operasional pelaksanaan

surveilens epidemiologi dan penaggulangan KLB/ wabah. WM & _

Anda mungkin juga menyukai