PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
NIM : 1182111007
KELAS: REGULER b
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, karena atas Berkat dan Rahmat-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas kuliah ini yaitu “ILMU PENDIDIKAN” dalam mata
kuliah
Saya berterima kasih kepada bapak/ibu dosen yang sudah membimbing saya dalam
menyelesaikan tugas ini, kepada semua yang sudah memberikan saran dan kritik, dan semua
yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Saya mengharapkan agar tugas ini tidak hanya agar terpenuhinya tugas kuliah, tetapi juga
dapat bermanfaat bagi semua pembacanya, dan semoga juga dapat menambah pengetahuan
bagi saya dan pembaca.
Saya sadar bahwa saya masih dalam proses belajar, dan CBR ini pun tidak luput dari
kesalahan.
Saya mohon maaf jika ada terdapat kesalahan pada penulisan dan tata bahasa dalam CBR ini,
dan saya mohon kritik dan saran yang membangun untuk CBR yang saya buat in
ii
DAFTAR ISI
COVER
Kata pengantar............................................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.2Tujuan..................................................................................................................................1
1.3Manfaat................................................................................................................................1
3.1 Kelebihan...........................................................................................................................17
3.2 Kekerungan........................................................................................................................17
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................18
4.2Saran....................................................................................................................................18
Daftar pustaka.........................................................................................................................19
iii
IDENTITAS DAN LAMPIRAN
Nama mahasiswa : RUPIDAH
ISBN : 979-518-717-1
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembahasan tentang pendidikan melahirkan konsep seperti pengertian pendidikan yang dipakai di
indonesia seharsnya ilmu pendidikan. Bukan pendidikan dalam arti umum atau teori umum pendidikan/
PBM, sebab tujuan yang dipakai sudah jelas. Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia indonesia
seytyhnya yang pancasilais yang dimotori oleh pengembangan afeksi seperti sikap suka belajar, tahu cara
belajar, rasa percaya diri, mencintai prestasi tinggi, punya etos kerja, kreatif dan produktif, serta puas
akan sukses yang dicapai. Pendidikan luar sekolah terutama pendidikan keluarga, harus ditangani sejajar
dengan pendidikan jalur sekolah sebab berfungsi sama.
critical book report ini, saya akan memaparkan masalah tersebut lewat pembahasan berikut.
Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnyadan bagi penyusun khususnya.
B. TUJUAN
Dapat menjadi orang yang berfikir sendiri
Memberikan dasar-dasar pendidikan
Menjadi manusia lebih mendidik dan membangun diri sendiri
C. MANFAAT
Memberikan pemahaman menyeluruh mengenai dunia pendidikan
Menjadi salah satu landasan dalam perkembangan ilmu pendidikan
Menciptakan generasi pendidik dan tenaga pengajar yang berkualitas
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
PENGERTIAN PENDIDIKAN
Secara garis besar pengrtian pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Pendidikan
2. Teori umum pendidikan
3. Ilmu pendidikan
Pengertian yang pertama mengacu kepada pendidikan pada umumnya, yaitu pendidikan yang dilakukan
oeh masyarakat umum, pendidikan seperti ini sudah ada semenjak manusia ada di muka bumi.
Teori ini hanya menjelaskan prinsip-prinsip pendidikan secara umum, seperti didaktik atau metodik
khusus, yaitu pada zaman sekarang lebih dikenal sebagai PMB atau proses belajar mengajar. PMB ini
menitik beratkan upaya agar materi pelajaran atau pendidikan mudah diamati, diinternalisasi, dihayati,
ditransfer, dan dilaksanakan dalam kehidupan nyata.
Ilmu pendidkan dibentuk oleh sejumlah cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk suatu
kesatuan. Masing-masing cabang ilmu pendidikan di bentuk olen sejumlah teori.
1.Pengembangan kurikulum
4.Evaluasi pendidikan
Cabang-cabang ilmu pendidikan ini suatu ketika sangat mungkin akan berkembang menjadi ilmu
tersendiri.
6
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan di indonesia bisa di baca pada GBHN, pelbagi peraturan pemerintah dan undang-
undang pendidikan.
1. Hubungan dengan tuhan, ialah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pembentukan pribadi, mencakup berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas dam kreatif.
3. Bidang usaha, mencakup terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan
produktif.
4. Kesehatan, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani.
KeEmpat kelompok ini sudah mencakp keseluruhan perkembangan dan pertumbuhan yang harus
dilakukan oleh setiap manusia.
1.Sikap
2.Pengetahuan
4. Keterampilan
Pada pasal 4 undang –undang itu bertera: pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan
bangs dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
kepda Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki penetahuan dan keterampilan, sehat
jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan
negara. Tujuan-tujuan ini dikelompokkan menjadi:
1.Berkembang seutuhnya.
3.Kepribadian, yang mencakup budi pekerti luhur, kepribadian, mantap, mandiri dan bertanggung jawab.
4.berpengetahuan.
5.Terampil.
7
LEMBAGA DAN PRAKTEK PENDIDIKAN
Lembaga pendidikan di indonesia dalam garis besarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1). SD
2). SLTP
Perbedaan utama kewajiban kedua lembaga itu ialah pada orientasi pendididkannya. Kalau lembaga
pendidikan luar sekolah berorientasi kepada pegembangan manusia indonesia seytuhnya, maka lembaga
pendidikan jalur luar sekolah mengutamakan pengembangan kognisi sebagai unsur penunjang.
Praktek pendidikan ini sebagian besar hanya mengembangkan kognisi peserta didik ditambah sejumlah
psikomotor. Pengembangan efeksi hampir terabaikan. Hal ini mungkin bisa dicari pada penjelasan-
penjelasan berikut:
1. Peserta didik dan peran orangtua ingin agar anak-anak dan pemuda naik kelas dan dapat
meneruskan penddikan ke jenjang yang lebih tinggi
2. Mengikuti tes dan ujian masuk
3. Alat evaluasi ini hampir semuanya mengukue kognisi
4. Menekankan pendidikan pada pengembangan kognisi
5. Dikembangkan secara relatif efektif dam efisien, terutama sebagai alat ukur yang bersifat
nasional
8
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
Sistem itu adalah sebagai suatu strategi, cara berfikir, atau model berfikir.
1. Filsafat negara
2. Agama
3. Sosial
4. Kebudayaan
5. Ekonomi
6. Politik
7. Demografi
Jadi, pendidikan sebagai sistem berada berssama, terikat, dan tertenun di dalam supresistemnya yang
terdiri dari tujuh sistem tersbut diatas. Berarti membangun suatu lembaga pedindikan baru atau
memperbaiki lembaga pendindikan lama, tidak dapat memisahkan diri dari suprasistem tersebut.
1. Semua tenaga kependidikan, baik pada jalur sekolah. Mapun luar sekolah, yang mencakup: a.
Manajer atau administrator pendidikan. b. Pengawas pendidikan, c.guru, dosen, eksper, dan
narasumber, d. Tenaga penunjang akademik: peneliti, pengembang kurikulum, uatakawan,
laboran, teknis sumber belajar
2. Ada tiga macam pendidikan yaitu: a. Pendidikan yang dipakai oleh masyarakat umum. b. Teori
umum pendidikan yang mirip dengan teri filsafat pendidikan. c. Imu pendidikan
3. Mendidik adalah sebuah upaya membuat peserta didik mau dan dapat belajar atas dorongan dari
sistem untk mengembangkan bakat
4. Tujuan pendidikan adalah membantu untuk mengembangkan semua potensi jiwa dan jasmaninya
secara berimbang, harmonis dan terintegrasi
5. Pendidikan luar sekolah perlu diberi perhatian lebih banyak. Sebab fungsinya tidak kalah penting
dibandingka dengan pendidikan jalur sekolah
6. Untuk mengatasi praktek-praktek pendidikan yang bersumber dari konsep-konsep pedidikan lar
negeri
7. Pengembangan pendidikan haruslah mengikuti dan mengantisipasi suprasistemnya
8. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan sebagai bagian terpenting dalam mensukseskan
misi pendidikan
9
BAB II: LANDASAN HUKUM
Kata landasan dalam hukun berarti melandasi ataumendasari atau titik tolak.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam
melaksankan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. tetapi tidak semua kegiatan
pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan buku ini. Cukup banyak kegiatan penidikan yang dilandasi oleh
aturan lain, seperti aturankurikulum, aturan secara mengajar, cara membuat persiapan, supervisi, dan
sebagainya. Apalagi bila dikaitkan dengan kiat mengajar atau seni mendidik, sangat banyak kegiatan
pendidikan yang dikembangkan sendiri oleh para pendidik.
Kegiatan pendidikan yang dilandasi oleh hukum, antara lain adalah calon siswa SD tidak harus lulusan
TK, masyarajat harus membantu pembiayaan pendidikan, pendidikan menengah mempersiapkan para
siswa untuk masuk ke perguruan tinggi dan menjadi anggota masyarakat yang baik, ada kerjasama yang
baik antara sekolah dengan masyarakat dalam membina pendidikan, dan sebagainya
Pasal-pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang-undang 1945 hanya 2 pasal yaitu: pasal 31
dan pasal 32. Yang satu menceritakan tentang kebudayaan.
Pada pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Dan ayat 2 pasal ini
berbunyi: pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pegajaran nasional, yang di atur
dengan undang-undang. Pasal ini mengharuskan pemerintah mengadakan satu sistem pendidikan
nasional, untuk memberikan kesempatan kepada setiap warga negara mendapatkan pendidikan.
Pada pasal 32 Undang-undang dasar itu berbunyi: pemerintah memajukan kebudayaan nasional indonesia.
Mengapa pasal ini juga berhubungan dengan pendidikan? sebab pendidikan adalah bagian dari
kebudayaan.
Kebudayaan dan pendidikan adalah dua unsur yang saling mendukung satu sama lain. Sudah dikatakan di
atas, bila pendidikan maju maka kebuyadaan akan juga maju. Begitu pula halnya dengan bila kebudayaan
maju berarti pendidikan ikut maju. Karena kebudayaan yang banyak aspeknya akan mendukung program
dan pelaksanaan pendidikan. dengan demikian upaya memajukan kebudayaan berarti juga sebagai upaya
memajukan pendidikan.
10
UNDANG-UNDANG RI NOMOR 2 TAHUN 1989 TENTANG PENDIDIKAN NASIONAL
Tetapi kenyataan menunjukkan kita belum upaya teori-teori pendidikan yang khas yang sesusai dengan
budaya bangsa, kita sedang mulai membangunnya. Teori pendidikan kita masih dalam proses
pengembangan (Sanusi. 1989).
Berdasarkan uraian tersebut di atas. Tampaklah bahwa teori pendidikan dan raktek pendidikan di
indonesia belum sepenuhnya memenuhi harapan undang-undang pendidikan kita.
Selanjutnya pasal 1 ayat 7 berbunyi: tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dalam penyelenggaraan pendidikan. menurut ayat ini yang berhak menjadi tenaga kependidikan
adalah setiap anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dalam penyelenggaraan pendidikan.
Ada empat PP atau peraturan pemerintah tentang pendidikan yang akan dibahas dalam buku ini. Ke empat
PP itu adalah
Sudah tentu tidak semua pasal dan ayat-ayat yang ada dalam PP ini akan di bahas. Hal-hal yang sudah
dibahas dalam undang-undang pendidikan tahun 1989 tetapi tercanum dalam PP ini tidak akan di bahas
lagi. Begitu pula tentang hal-hal yang diperkirakan mudah dipahami tidak akan diberi komentar lagi.
Pertama-tama yang akan dibahas adalah materi yang terkandung dalam PP tentang pendidikan prsekolah.
Pasal 2 pada PP itu berbunyi: pendidikan prasekolah tidak merupakan persyaratan untuk memasuki
pendidikan dasar. Ini berarti bila ada kepala sekolah pendidikan adasar mempersyaratkan siswa yang
diterima adalah lulusan pendidikan prasekolah, dapat ditunut di muka pengadilan.
Kini mari kita lihat PP tentang pendidikan dasar. Pasal 4 peraturan ini mengatakan bahwa bagian
pendidikan dasar dengan program 6 tahun pertama adalah sekolah dasar dan sekolah dasar luar biasa.
Sementara itu bagian ke 2 dengan program ke 3 tahunadalah sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah
lanjutan tingkat pertama luar biasa.
Pada pasal 16 ayat 1 anatara lain tertulis: siswa mempuyai hak memproleh pendidikan agama sesuai
dengan agama yang dianutnya. Ayai ini mengingatkan kepada para pendidik bahwa nilai-nilai agama
yang dikembangkan pada setiap siswa hendaklah sesuai dengan mereka masing-masing.
Pasal yang cukup penting untuk diketahui intk para pengembangan imu adalah pasal 30 tentang
pengembangan. Ayat 1 pasal itu berbunyi: satuan pendidikan dasar dapat melakukan uji coba untuk
mengembangkan gagasan baru yang diperlukan dalam rangka peningkatan pendidikan. ayat 2 berbunyi:
satuan pendidikan dasar dapat memberi peluang kepada para peneliti dan pengembang untuk melakukan
penelitian dan atau uji coba dalam rangka penyempurnaan sistem pendidikan nasional. Kesua ayat ini
11
memberikan kesempata kepada personalia sekolah dan atau peneliti luar untuk mengadakan coba
disekolah itu dalam rangka meningkatkan produk pendidikan
Sekarang tiba gilirannya untuk membahas beberapa hal terdapat dalam PP pendidikan menengah. Ada
dua pasal yang perlu dijelaskan dalam PP ini. Pertama adalah pasal 4 ayat 1 yang menyatakan bentuk
pendidikan menengah adalah
1. Ada perbedaan yang jelas antara pendidikan akademik dengan pendidikan profesional.
Pendidikan akademik menyiapkan para ahli agar mampu mengembangkan imu atu teknik atau
seni dibidangnya masing-masing melalui aktualsasi diri secara utuh. Sementara itu pendidikan
profesional menyiapkan peserta didik agar ahli dapat menerapkan teori tertentu.
2. Pendidiksn profesional tidak cukup hanya menyiapkan ahli dalam penerapan suatu teori, yetapi
juga mempelajari cara membina tenaga pembantu, mengusahakan alat-alat bekerja, menciptakan
lingkungan da ikim krjs yang kondusif, sistem penilaian, dan membiasakan diri agar memiliki
komitmen unutk berupaya selalu memuaskan orang-orang yang berkepentingan
3. Sebagai konsekuensi dari beragamnya bakat dan kemampuan para siswa serta dibtuhkannya
tenaga kerja menengah yang banyak, maka perlu dicipakan berbagai ragam sekolah kejujuran.
4. Untuk mereakisasikan terwujudnya pengenbangan manusia indonesia seutuhnya, seperti yang
dikemukakan sebagai tujuan pendidikan nasional
5. Pendidikan hunaniora, termasuk pendidikan moral pancasila,dalam kehidupan sehari-hari,baik
disekolah maupun di kampus,daripada pemahaman dan hapalan materi bidang studi itu
6. Isi kurikulum muatan lokal dapat dipilih satu atau beberapa dari hal-hal berikut:
a.Memperkenalkan dan membiasakan melaksanakan norma-norma daerah setempat.
b.Memakai alat-alat peraga,alat-alat belajar,atau media pendidikan yang ada didaerah itu.
c.Mengambil contoh-contoh pelajaran yang ada atau sesuai dengan keadaan atau kegiatan di
wilayah itu.
d.Menerapkan teri-teori yang cocok dengan kebutuhan atau kegiatan di wilayah itu.
e.peserta didik diberi kesempatan berpartisipasi dan berproduksi pada usaha-usaha di daerah.
12
7. Para ahli atau peneliti yang melakukan uji coba atau meneliti di pendidikan dasar,haknya dijamin
Oleh PPRI Nomor 28 tahun 1990 Pasal 30 dalam kaitanya dengan upaya memperbaiki pendidikan.
8 Dalam kaitanya dengan memajukan kerjsama antara sekolah,masyarakat,dan orang tua dalam
Penyelenggaraan pendidikan,perlu digalakkan kegiatan badan kerjasama itu dalam bentuk antara
Filsafat dalam ati sekarang mulai kenal sejak zaman yunani kuno, para tokoh filsafat pada waktu itu
adalah Socrates (469-399 SM), plato (427-347 SM), Dan Aristoteles (384-322 SM), Socrates
mengajarkan bahwa manusia harus mencari kebenaran dan kebijakan dengan cara berfikir secara
dialektis. Plato mengatakan kebenaran hanya ada dialam ide yang bisa diselam dengn akal, sedang
Aristotelrs merupakan peletak dasar empirisme, yaitu kebenaran harus dicari melalui mpengalman panca
indera.
Pada taraf selanjutnya, ilmu menyatakan dirinya otonom, ia bebas sama sekali dengan konsep-konsep dan
norma-norma filsafat. Ilmu mengungkapkan oenemuan-penemuannya hanya berdaarkan apa adamya
dilapangan. Ilmu mengemukakan hakikat alam beserta isinya sebagai mana adanya, bebas dari norma-
norma yang diciptakan oleh manusia.
Pendidikan adalah merupakan salah satu bidang ilmu. Sama halnya dengan ilmu-ilmu yang lain,
pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat. Sejalan dengan proses perkembangan ilmu, ilmu pendidikan
juga lepas secara perlahan-lahan dari induknya. Pada awalnya pendidikan berada bersama dengan filsafat
sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh
manusia untik kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan
hidup manusia.
Sikun pribadi (ISPI, 1989) menggambarkan hubungan filsafat, filsafat pendidikan ,ilmu pendidikan, ilmu
pendidikan praktis, perbuatan mendidik, pengalaman mendidik, dan keyakinan mendidik. Sebagi berikut:
1. Filsafat atau filsafat umum atau filsafat negara menjadi sumber segala kegiatan manusia atau
mewarnai semua aktivitas warga negara suatu bangsa
2. Filsafat pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan
dengan filsafat.
3. Selanjutya ilmu pendidikan (yang bersifat teoretis) ada diurutan ke 3, sebab ia dijabarkan dari
filsafat pendidikan. disinilah teori-teori pendidikan dirumuskan
4. Ilmu pendidikan praktis adalah merupakan konsep-konsep pelasanaan teori-teori pendidikan
diatas. Jadi ini dijabarkan dari teori-teori pendidikan
5. Pada langka berikutnya adalah perbuatan mendidik, yaitu tindakan-tindakan nyata dalam
menerapkan teori pendidikan praktis.
13
6. Sebagai akibat dari perbuatan mendidik, akan mendapatkan pengalaman tentang mendidik. Sudah
tetu pengalaman ini didapatkan dilapangan.
7. Pengalaman ini memberi umpan balik kepada teori pendidikan yang terdapat dalam ilmu
pendidikan, yang memanfaatkanya untuk kemungkinan merevisi teori semula.
8. Sebagai akibat dari revisi tadi, sangat mungkin ilmu pendidikan memberi umpan balik kepada
filsafat pedididikan, dan kemungkinan merevisi konsep-konsepnya.
9. Ilmu peddikan juga mengadakan kontak hubungan dengan pengalaman-pengalaman mendidik,
unuk selalu mengingatkan diri agar tidak menyimpang dari teori-teori mendidik
10. Sementara itu perbuatan-perbuatan mendidik bisa menimbulkan keyakinan tersendiri tentang
pendidikan. suatu keyakinan yang belum tampak pada filsafat, filsafat pendidikan, maupun pada
ilmu pendidikan.
FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendaam sampai ke akar-akarnya
mengenai pendidikan. ada sejumlah flsafat pendidikan yang dianut oleh bangsa-bangsa di dunia.
Mempreskriftikkan dalam filsafat pendidikan adalah upaya menjelaskan atau memberi pengarahan kepada
pendidik melalui filsafat pendidikan. yang dijelaskan bisa berupa hakikat manusa bila dibandigkan
dengan makhluk lain, aspek-aspek peserta didik yang patut dikembangkan; proses perkembangan itu
sendiri, batas-batas bantuan yang bisa diberikan kepada proses perkembangan itu sendiri, batas-batas
keterlibatan pendidik, arah pendididkan yang jelas, target-target pendidikan bila dipandang perlu,
perbedaan arah pendidikan bila diperlukan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak-anak.
Semua penjelasan ini diberi rasional dan nila-nilai yang terkandung didalamnya.
Bangsa indonesia baru memiliki filsfat umum atau filsfat negara ialah pancasila. Sebagai filsafat negara,
pancasila patut menjadi jiwa bangsa indonesia. Sementara itu dunia pendidikan di indonesia belum punya
konsep atau teori-teori sendiri yang cocok dengan kondisi, kebiasaan atau budaya indonesia tentang
pengertian pendidkan dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan. sebagai besar konsep atau teori
pendidikan di infor dari luar negeri sehingga belum tentu valid untuk diterapkan di indonesia.
Untuk bisa membentuk teori pendidikan indonesia yang valid terlebih dahulu dibutuhkan filsafat
pendidikan di indinesia yang memadai. Filsafat ini akan menguraikan tentang:
1. Pengertian penddikan yang jelas, yang satu, dan berkaku di seluruh tanah air.
2. Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia indonesia seutuhnya yang diwarnai oleh sila-sil
pancasila.
3. Model pendidikan, yang membahas tentang model pendidikan di indonesia yang tepat.
4. Cara mencapai tujuan, yaitu segi teknik dari pendidikan itu sendiri.
14
pendidikan yang bercorak indonesia dibutuhkan terlebih dahulu rumusan filsafat pendidikan yang
bercorak indonesia pula.
Pembahasan tentang landasam kependidikan dalam segi filsafat yang mencakup filsafat pada
umumnya,filsafat-filsafat pendidikan internasional,filsafat pancasila,dan kemungkinan terbentuknya
filsafat pendidikan yang bercorak indonesia,memberi dampak konsep tertentu. Karena filsafat pendidikan
yang cocok dengan alam dan budaya indonesia belum terbentuk.dampak konsep pendidikan yang akan
dituangkan di bawah adalah teratas pada penjabaran sila-sila pancasila.
1. Filsafat pendidikan indonesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak indonesia lebih
mudah dibentuk.
2. peranan dan penggembangan sila-sil pancasila pada diri peserta didil pada hakikatnya adalah
pengembangan afeksi.
3. pendidikan pancasila dan pendidikan agama tidak bertengtangan,melainkan saling melengkapi satu
dengan yang lain.
4 materi pendidikan afeksi selain sumber dari bidang studi yang membahas moral pancasils dan ajaran
agama.
a. Untuk pendidikan afeksi yang berbentuk bidang studi,tekanan proses belajarnya adalah pada
aplikasi konsep-komsaaep yang dipelajari artinya sila-sila pancasila dan ajaran-ajaran agama
diberi dan dibahas secekupnya
b. Untuk pendidikan afeksi yang diselipkan pada bidang-bidang studi lain,pendidikan cukup
menyiggung afeksi tertentu yang kebetulan tetap dimunculkan saat itu.
6 Evaluasi pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata,diberi skor,dan dimasukkan ke dalam
rapor seperti halnya dengan bidang-bidang studi yang lain
7 Dalam menggembangkan materi pendidikan afeksi,sangat mungkin sumber materi itu berasal dari luar
negeri
8 Dalam rangka penggembangan afeksi peserta didik,ada baiknya kondisi ke arah itu sengaja
diciptakan,antara lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya bangsa sendiri untuk menetralkan
pengaruh budaya asing yang memang sulit dibendung dalam abad informasi dan global ini.
BAB 1V LANDASANSEJARAH
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau kegiatan yang dapat didasari
oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah mencakup segala kejadian dalam alam ini,termasuk hal-hal yang
dikembangkan oleh budi daya manusia. Demikianlah ada sejarah candi,sejarah fosil, sejarah batuan-
batuan,sejarah perkembangkan benua dan pulau ,sejarah politik,sejarah suatu negara sejara ilmu,sejarah
pendidikan,dan sebagainya.
Sejarah pendidikan merupakan bahan pembanding untuk memajukan pendidikan suatu bangsa.bab ini
secara berturut-turut akan membahas (1)sejarah pendidikan,(2)sejarah pendidikan indonesia,(3)masa
perjuangan bangsa,(4)masa pembangunan,(5)dampak konsep pendidikan.
15
Umur sejarah pendidikan dunia sudah panjang sekali.mulai dari zaman Hellenisme tahun 150-500 SM, ke
zaman pertengahan tahub 500-1500, zaman Humanisme atau Renaissance serta zaman reformasi dan
kontra reformasi pada tahun 1600-an .Pendidikan pada zaman-zaman ini belom banyak memberikan
kontribysinya kepada pendidikan zaman sekarang. Oleh sebab itu pendidikan yang terjadi pada zaman-
zaman ini tidak diuraikan.
Francis Bacon adalah tokoh pendidikan pada zaman realisme ini(abad ke 17) yang pertama
menggembangkan metode induktif pendapay bacon adalah sebagai berikut.
Tokoh Realisme yang lain adalah johann Amos Comenius, tokoh ini dikenal karena bukunya.
1. Janua linguarum Reserata atau pintu Terbuka bagi bahasa, tahun 1631
2. Didactica Magna atau buku didaktik yang besar,tahun 1632.
3. Orbis Pictus atau Gambar Dunia,Tahun 1651.
Buku yang pertama adalah buku pelajaran bahasa,yaitu cara untuk memudahkan mempelajari
bahasa latin. Dengan jalan menuliskan bahasa latin pada sebelah kiri dan bahasa daerahnya
disebelah kanan. Sementara itu buku Didactia Magna merupakan buku yang menceritakan
tentang didaktik atau cara mengajar. Comenius menghendaki metode yang sesuai dengan
perkembangan alamiah atau hukum-hukum alam,dengan cara
1. Belajar melalaui peragaan atau cara sendiri dialam terbuka dengan observasi atau penelitian
sehingga anak-anak akan mendapat jawaban dari alam itu xendiri.
2. Pelajaran harus maju selangkah demi selangkah,dari yang mudah ke yang sukar.
3. Ekspresi dengan kata merupakan hal yang penting untuk mengetahui apa yang telah mereka
pahami.
Tujuan pendidikan Pestalozzi adalah meningkatkan derajat sosial seluruh umat manusia. Untuk mencapai
hal itu,terlebih dahulu perlu diangkat dengan individu,dengan menggembangkan semua aspek
individualnya yaitu otak,tangan,,dan hati mereka. Agar upaya ini berhasil perlu mengetahui hukum-
hukum perkembangan anak.
1. Impression atau pengamatan,bukan saja lewat panvaindra,tetapi juga mencakup unsue emosional
2. Ekspresi dalam bentuk bahasa,benda-benda,bilangan atau hitungan,dan moral.
Tukoh kedua adalah herbart yang mengiginkan pembentukkan manusia susila yang bermoral tinggi,
tujuan pendidikanya ialah membentuk watak susila,melalui penggembangan minat yang seluas-
luasnya.minat anak terhadap segala sesuatbdikembagkan lewat pengajaran.
Dasar teori pendidikan Herbart adalah Psikologi Asosiasi. Pengajaran yang baik akan memberikan
tanggapan sejelas-jelasnya kepada amak-anak. Tanggapan yang jelas akan bisa membuat hubungan atau
asosiasi antar tanggapan erat.
16
Tugas pendidikan adalah mengontrol pertumbuhan anak agar menuju ke arah yang benar,ke arah yang
aslinya sebagai anak manusia. Pendidikan Frobel adalah perkembangan yang diawasi. Titik pendidikanya
adalah kreativitas artinya agar pendidikan anak berhasil dengan baik,dibutuhkan kreativitas anak itu
sendiri menggebangkan dirinya.
Tujuan akhir pendidikan Frobel adalah mencapai integritas diri dengan alam atau kosmos ini,sesuai
dengan kehendak tuhan penciptanya. Manusia perlu dikembangkan agar mencapai kedudukanya yang
cocok di jagat raya ini.
Tokoh terakhir dari aliran Developmental adalah stanly,Hall. Tujuan pendidikanya adalah
mengembangkan semua kekuatan-kekuatan yang adaa sehingga memperoleh kepribadian yang harmonis
Stanly Hall berpendapat bahwa kehidupan mental dan kehidupan fisik berjalan paralel. Tingkat-tingkat
perkembangan mental anak mengikuti tingkat-tingkat perkembangan mental jenis manusia. Maka untuk
dapat menggebangkan mental anak dengan baik,perlu mempelajari perkembangan mental jenis manusia
(dalam sejarah manusia)
Insting adalah penjaga keselamatan manusia,maka ia juga merupakan pendorong perkembangan rohaniah.
Dorongan-dorongan anak itu kemudian muncul menurut urutan tertentu dan bersifat aktif. Urutan itu,yang
sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia,harus diketahui oleh pendidikan,sehingga pendidikan
bisa menempa anak yang diibatrakan sebagai besi yang masih panas menjadi bentuk yang baik.
Pendidikan di indonesia sudah ada sebelum negara indonesia berdiri. Sebab itu pendidikan di
indonesia juga cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak zaman kuno,kemudian diteruskan dengan
zaman islam,pendidikan zaman penjajahan,sampai dengan pendidikan pada zaman itu akan dibahas. Yang
dibahas hanyalah pendidikan-pendidikan yang memiliki konsep-konsep khusus atau memiliki peran yang
menonjol yang diperkirakan bisa diambil manfaatnya dalam upaya meningkatkan dan membentuk
pendidikan yang bercorak indonesia.
Pada waktu bangsa inidonesia berjuang meritis kemerdekaan. Ada 3 tokoh pendidikan sekaligus pejuang
kemerdekaan, yang berjuang melalui pendidikan. mereka membina anak-anak dan para pemuda malalui
lebaganya masing-masing untuk mengembalikan harga diri dan martabatnya yang hilang akibat
penajajhan belanda. Tokoh-yokoh pendidikan itu adalah Mohammad Syafei. Ki Hajar Dewantara dan
kyai Haji Ahmad Dahlan (TIM MKDK, 2990).
Perjuangan bangsa indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang merdeka dan mengisinya agar
menjadi jaya adalah panjang sekali. Perjuangan itu yang dimulai zaman kerajaan-kerajaan, sudah
dikmandangkan, nilai-niai keprajuritan sudah ditanamkan, dan sangat membela kerajaan dikobarkan.
Walaupun perjuangan ini siftnya kedaerahan, namun nilai didik semangat juang itu sudah cukup besar
artinya bagi generasi yang mewarisi sejarah itu.
Perjuangan kebangsaan semakin meningkat seja dilakukannya sumah pemuda pada tahun 1928. Dari
sumpah ini kelihatan bahwa persatuan bangsa indonesia semakin kuat. Karena merasa diikat oleh negara,
bangsa, dan bahasa yang satu yaitu indonesia. Demikianlah bangsa indonesia berjuang terus walaupun
banyak rintangan yang menghadangnya.
17
Perjuangan bangsa indonesia daklam zaman penjajahan jepang tepat berlanjut. Bangsa kita tidak mau
diam sebelum cita-cita merdeka tercapai. Walaupun jepang menguras habis-habisan kekayaan indonesia,
bangsa kita tidak pantang menyerah berkat semangat 45 yang telah berkembang di hati mereka.
MASA PEMBANGUNAN
Setelah indonesia merdeka, terutaa ketika gangguan dan masalah dalam negeri sudah mulai
redapembangunan untuk mengisi lemerdekaan mulai digerakkan. Pembangunan dilaksanakan serentak
pada berbagai bidang, baik spiritual maupun material
Namun membangun pelbagai bidang dengan intensitas yang sama tidaklah mudah. Karena itu diadakan
proiritas unruk siap kali masa pembangunan. Prioritas pertama jatuh pada pembangunan bidang ekonomi.
Prioritas ini berlangsung sejak pembangunan jangka panjang 1 samapai dengan pembangunan jangka
panjang 11 yang kini sedang berlangsung. Rasionalnya adalah karena bidang ekonomi memegang
peranan penting dalam memajukan suatu bangsa dan negara. Sementara itu pembangunan bidang-bidang
lain tetap dilaksanakan secara proporsional sejalan dengan keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pembahasan tentang landasan sejarah, dari sejarah pendidikan dunia, sejah pendidikan indonesia, masa
perjuangan, sampai dengan masa pembangunan, memberi dampak konsep-konsep pendidikan seprti
tersebut di bawah ini:
18
BABA V
LANDASAN SOSIAL BUDAYA
sosiologi adalah ilmu yang mempeljari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur
sosialnya.
Pendidikan yang di inginkan oleh aliran kemasyarakatan ini ialah proses pendidikan yang bisa
mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. Untuk mewujudkan
cita-cita pendidikan sangat membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep atau teori sosiologi memberi
petunjuk kepda guru-guru tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa
memiliki kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat, dan akrab sesama teman
Menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kpercayaan, seni, hukum,
moral, adat, dan kemapuan-kepampuan serta kebiasaan-kebiasaan diproleh sebagai anggota masyarakat
1. Kebudayaan umum
2. Kebudayaa daerah
3. Kebudayaa populer
Asal mula munculnya sekolah adalah atas dasar anggapan dan kenyataan bahwa pada umumnya ada
orangtua tidak mapu mendidik anak mereka secara sempurma dan lengakap karena itu mereka
.membutuhkan bantuan kpada pihak laen dalamhal ini lembga pendidikan untuk mengembangkan anak-
anak merela secara relatif
19
BAB VI
LANDASAN PSIKOLOGI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalag
(Nana Syaodih, 1988)
1. Pendekatan pentahapan
2. Pendekatan direfensial
3. Pendektan ipatif
PSIKOLOGI BELAJAR
1. Kontiguitas
2. Pengulangan
3. Penguatan
4. Motivasi
5. Ada upaya membangkitkan keterampilan intelekyual untuk belajar
6. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar
7. Aspek-aspek jiwa anak harus daopay dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran
PASIKOLOGI SOSIAL
Sesudah mepelajari konsep-konsep penting tentang osikologi sosuial, ada baiknya kita sarikan dulu,
sebelum dilanjutkan dengan topik lain.
1. Membentuk kesan pertama ditentkan oleh: prilaku orang tersebut, latar belakang situasi waktu
mengatmati
2. Persepsi diri sendiri bersumber dari prilaku
3. Sikap muncul bisa secara alami
4. Motovasi ditentukan oleh faktor-faktor: menat dan kebutuhan individu, harapan sukses
5. Peranan pemimpin cukup menentukan kenerhasilan tugas-tugas kelompok
Kesiapan belajar secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan untuk keuntungan dari
pengalaman yang ia temukan, sementara itu kesipan kognisi bertalian dengan pengetahuan, pikiran, dan
kualitas berfikir seseorang dalam menghadapi situasi belajar yang baru
20
DAMPAK KONSEP PENDIDIKAN
BAB VII
LANDASAN EKONOMI
Dunia sekarang tidak hanya disibukkan oleh masalah-masalah politik yang membuat banayk
pertentangan, melainkan juga masalah ekonomi atau perdagangan. Malah ada yang mengatakan sesudah
perang dingin berakhir, kini diikuti oleh perang ekonomi, masing-masing negara berusaha meningkatkan
perekonomiannya berbagai cara mereka lakukan termasuk membentuk organisasi atau blok-blok
ekonomi
Fungsi produksi dalam pendidikan ini bersember dari buku Thomas, yang membagai fungsi produksi
menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:
EKONOMI PENDIDIKAN
Peran ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan memegang peran utama. Sebaba
ada hal lain yang lebih menentukan hidup matnya dan maju mundurnya suatu pendidikan.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan adalah untuk menunjang kelancaran proses pendidikan. bukan
merupakan modal untuk dikembangkan, dan ukan untuk mendapatkan keyntungan
Peningkatan efisiensi pendidikan adalah merupakan salah satu dari kebijakan pemerintah (hasil rapat
kerja nasional, 1994) kebijaakan yang lain adalah pemeratan dan perluasan kesempatan belajar,
peningkatan relevansi pendidikan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan
21
DAMPAK KONSEP PENDIDIKAN
Konsep-konsep pendidikan yang mungkin dikembangkan dari pembahasan yang mengenai landasan
ekonomi ini adalah bertalian dengan hal-hal berikut
BAB VIII
PRPFESIONAL PENDIDIK
PROFESI PENDIDIK
Guru dan dosen adalah pejabat profesional sebab mereka diberi tunjangan profesional, namum walaupun
mereka scara formal pejabat profesional, banyak kalangan yang tidak meyakini keprofesionalan mereka,
terutama guru-guru
Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik. Artinya, setiap pendidik yang
profesional akan melaksanakan etika jabatnnya sebagai pendidik.
Pengembangan profesi pendidik bertalian dengan organisasi profesi pendidik. Sebab pengembangan
profesi itu, disamping dilakukan oleh para [endidik secara individual, secara kosenp dibantu, diawasi dan
dikoordinasi profesinya.
22
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
Judul bukunya yang menarik, sehingga si pembaca ingin tau apa isi buku tersebut.
Mencantumkan pendapat menurut para ahli.
Mencantumkan kata-kata utuk inti dari materi yang di bahas.
Meggunakan penulisan yang bagus. Materi yag ada dalam buku ini dijelaskan secara
menarik karena terdapat penjelasan dan tidak memberikan kesan yang membingungkan.
Mencanumkan contoh-contoh yang menarik.
KELEMAHAN BUKU
Penggunanaan titik koma yang belum tepat sehingga membuat si pembaca merasa
bingung.
isi bukunya kurang menarik
23
BAB IV
PENUTUP
Menurut saya kesimpulan buku ini adalah Dalam memahami f pendidikan mengunakan
dua pendekatan, yakni pendekatan tradisional dan yang bersifat kritis, pendekatan tradisional
digunakan untuk memecahkan problem hidup dan kehidupan manusia sepanjang
perkembangannya. Dan, pendekatan yang bersifat kritis digunakan untuk memecahkan
problematika pendidikan masa kini.
pendidikan yang lahir dari ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan praktis,
mengandung maksud bahwa pendidikan sebagai aspek kebudayaan mempunyai tugas, antara lain
menyalurkan nila-nilai hidup, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai norma tingkah laku
kepada subjek didik yang bersumber dari filsafat dan/ atau kearifan orangtua dan keluarga.
Pelaksanaan pendidikan tersebut juga merangkum antara teori pengetahuan dan filsafat yang
terkandung didalam pelajaran yang diberikan oleh para pendidik.
SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
25