Gejala klinis
1. Asimptomatik
Etiologi
1. Bayi prematur
2. Bayi kecil untuk masa kehamilan / wasted infants
3. Stressed infants; seperti infeksi atau hipoksia. Dalam keadaan hipoksia
pembentukan energi tidak efisien. Dalam keadaan normal 1 gram
glukosa menghasilkan 38 ATP, sedangkan dalam keadaan hipoksia
hanya 2 ATP.
4. Bayi dengan kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis sering mempunyai
cadangan glikogen yang rendah sehingga tidak ada cadangan energi
yang dapat diubah menjadi glukosa.
Diagnosis
Anamnesis
- Tremor, jitteriness (gerakan tidak beraturan), atau iritabilitas
- Kejang, koma
- Letargi, apatis
- Sulit menyusui, muntah sehingga asupan kurang
- Apneu
- Menangis melengking (high pitched cry) atau lemah
- Sianosis
- Beberapa bayi tidak memberikan gejala
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
Pencegahan
- Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah (misalnya hipotermia).
- Pemberian nutrisi secara enteral merupakan tindakan preventif tunggal
paling penting.
- Jika bayi tidak mungkin menyusu, mulailah pemberian minum dengan
menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.
- Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya sampai
asupannya penuh dan tiga kali pengukuran normal.
- Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar
glukosa dipantau.
Prognosis
Tergantung berat dan lama hipoglikemia. Prognosis buruk jika terdapat gejala
klinik, khususnya kejang.
Gambar 1 Algoritma tata laksana hipoglikemia
Daftar Pustaka