Anda di halaman 1dari 2

Parental Arieskan

Pariwisata D

Halo perkenalkan nama saya Parental Arieskan bersama tulisan ini saya akan
menceritakan sedikit tentang diri saya. Yang mencakup 7 unsur dari kebudayaan yaitu, bahasa,
sistem pengetahuan, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi
sosial, sistem religi, dan kesenian. Saya lahir di Tanjungpandan, Belitung pada tanggal 8
februari tahun 2000. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan sekarang saya menempuh
pendidikan di STP Ampta Yogyakarta sebagai mahasiswa baru S1 pariwisata.

Pulau Belitung merupakan pulau yang sangat indah dan sekelilingnya dikelilingi oleh
pantai-pantai yang menawan. di pulau Belitung mayoritasnya adalah beragama Islam, Kristen,
Katolik, Budha, dan Hindu. Lalu untuk berkomunikasi di pulau ini kami menggunakan dialek
bahasa Melayu namun bahasa melayu tidak sama dengan bahasa melayu Malaysia, bahasa
melayu kami lebih ke campuran dengan bahasa Indonesia sedangkan untuk Malaysia mereka
murni menggunakan bahasa Melayu asli. Dalam hal sistem peralatan hidup dan teknologi
sendiri di pulau ini untuk berpakaian sudah sangat modern seiring berkembangnya zaman,
untuk bentuk rumah sendiri disini di daerah kota sudah tidak ada lagi orang yang
menggunakan rumah panggung sesuai dengan rumah adat Belitung, namun bisa dijumpai di
daerah pelosok. Lalu untuk sistem teknologi sendiri walaupun Belitung sudah bisa dikatakan
maju tapi banyak masyarakat yang masih menggunakan peralatan tradisional, misalnya untuk
membawa hasil perkebunan dan hasil laut masih mengguanakan ambong yaitu alat tradisional
yang pembuatannya menggunakan rotan daripada menggunakan mobil bak.

Di daerah asal,saya membuka olshop dengan sistem pre-order, barang yang saya jual
adalah stiker hologram dan barang-barang k-pop dengan penghasilan sebulan saya bisa meraup
500 ribu sampai 600 ribu, namun karena saya sudah mulai kuliah,jadi sya memutuskan untuk
fokus kuliah dan berhenti berjualan online. Saat masih sma saya biasa mengikuti lomba tari
kreasi dan paduan suara, dan saya pun pernah ikut event besar seperti jadi penari dalam acara
festival gerhana matahari dan menjadi bagian dari paduan suara untuk mengiringi defile peserta
kemah budaya nussntara tahun 2016.

Di tempat saya sistem kekerabatannya adalah sistem bilateral, contohnya adalah


keluarga saya sendiri. Saat ayah dan ibu saya menikah, mereka sepakat untuk tinggal di rumah
ayah sambil menunggu uang yang cukup untuk membangun rumah sendiri, namun di tengah
perjalanan terjadi musibah yang membuat mereka jading pindah kerumah ibu saya, dan satu
lagi yaitu saat mengadakan pesta pernikahan, dari dua buah keluarga saling menyokong untuk
pembiayaannya.

Anda mungkin juga menyukai