Abstrak
Telah dilakukan suatu praktikum yang dilakukan di ruang SV 121 pada tanggal 19 Februari
2016,membahas dengan topik pengukuran daya hantar listrik melalui medium
larutan.praktikum kali ini mengunakan dua buah multimeter yang berguna untuk mencatat
arus dan tegagan sebagai salah satu bagian penunjngan mengukur daya hantar listrik
mengunakan larutan.praktikum ini juga membutuhkan medium sebagai wadah untuk
menampung lautan yang ingin diuji coba berupa larutan infus,jeruk perasan dan air mineral.
Praktikum ini pertama kali menggunakan metode eksperimental yang diawali dengan
memasukan larutan yang ingin di uji dalam balok kaca yang sudah terdapat elektroda,
kemudian di rangkai dengan multimeter dan sumber arus konstan menggunakan kabel yang
dibedakan melalui warna-nya sebagai penghubung. Setelah itu menghitung berapa
panjang,lebar dan tinggi penampang tersebut.luas penampang balok kaca juga diukur
menggunakan mistar. Arus yang ingin dinyalakan dapat dibaca tegangannya yang sudah
terbaca oleh volt meter tercatat untuk mengukur berapa nilai potensial dari larutan tersebut.
Setelah arusnya terbaca kemudian dinyalakan.arus listrik dan tegangan-nya dapat terbaca
oleh ampere meter dan voltmeter percobaan tersebut diulangi terus menerus hingga dapat
10 data untuk setiap larutan. Dari percobaan diperoleh nilai konduktifitas masing-masing
larutan. Konduktifitas larutan air garam mempunyai nilai sebesar 0,485675 1/Ωm,
kondutifitas larutan air jeruk sebesar 0,38965431 1/Ωm, dan air aquades sebesar 0,4667543
1/Ωm. Hal tersebut terbukti bahwa nilai konduktifitas tiap larutan berbeda-beda.
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari ke-ingintahuan atas sains yang setiap hari
membutuhkan kegiatan mengukur. Pengukuran daya hantar listrik mempunyai arti penting
dalam proses-proses kimia. Pada pembuatan akuades, efisiensi dari penghilang zat terlarut yang
berupa garam-garam dapat diikuti dengan mudah dengan cara mengukur daya hantar larutan
selama titrasi dan dengan menggunakan grafik dapat digunakan untuk menentukan titik akhir
titrasi. Derajat ionisasi elektrolit lemah dapat ditentukan dengan pengukuran daya hantarnya.
Seperti diketahui, daya hamtar berbanding lurus dengan jumlah ion yang ada dalam larutan.
manusia dalam hal ini membutuhkan suatu satuan untuk menunjukkan suatu ukuran atau jumlah
benda. Oleh karena itu dibutuhkan suatu ilmu yang mempelajari bidang pengkuran untuk
menetukan nilai hasil pengukuran. Arus listrik dapat ditafsirkan sebagai arus elektron yang
membawa muatan negatif melewati penghantar. Perpindahan muatan ini dapat terjadi bila
terdapat beda potensial antara satu tempat terhadap tempat lain, dan arus listrik akan mengalir
dari tempat yang memiliki potensial tinggi ke tempat yang berpotensial rendah. Larutan adalah
campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih.
Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen
karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. akan hanyut dan menjadi satu dengan air.
Larutan memiki dua sifat yang berbeda yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Larutan
elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan litrik. Hal ini dikarenakan zat yang
mengandung elektrolit tersebut terurai menjadi sebuah ion-ion yang dapat menghantarkan listrik,
oleh sebab itu dalam percobaan kali ini praktikan ingin mngukur daya hantar listrik dengan
menggunakan medium larutan.
B. Tinjauan Pustaka
Konduktivitas listrik atau daya hantar listrik merupakan ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. Nilai konduktivitas merupakan ukuran terhadap konsentrasi total
elektrolit di dalam air. Larutan elektrolit adalah larutan yang dalam menghantarkan arus listrik,
sedangkan elektrolit adalah zat yang mengalami ionisasi dalam air. Metoda analisis kimia yang
berdasarkan pada pengukuran daya hantar/konduktivitas dari larutan elektrolit disebut
konduktometri. Konduktometri dapat digunakan untuk pengukuran langsung dan titrasi.
Pengukuran langsung yaitu menggunakan nilai terukur secara absolut, sedangkan titrasi
mengamati perubahan nilai yang terukur. Pada Tabel 1 memperlihatkan pengukuran
konduktometri secara langsung. Hasil pengukuran menunjukkan jumlah ion-ion yang terlarut.
Semakin besar konduktivitas (daya hantar) maka semakin banyak ion yang terlarut, begitu pula
sebaliknya jika ion yang terlarut sedikit konduktivitas kecil. Pada titrasi konduktometri
perubahan konduktivitas diamati selama titrasi.
Pada percobaan kali ini menggunakan teori Hambatan Jenis yang merupakan sifat dari suatu
material pada suhu tertentu yang menunjukkan besar hambatan tiap satuan panjang. Dengan
demikian dapat diperoleh persamaan:
𝑅.𝐴
𝜌= ............ (1)
𝑙
1
𝐾= ............ (2)
𝜌
∑𝑛
𝑖=1(𝑋−𝑋′)
2
𝑆𝐷 = √ (3)
𝑛−1
𝑉
𝑅= ........... (4)
𝐼
ρ = hambatan jenis ( kg.m-3) K = konduktivitas (1⁄Ὠm)
R = hambatan kawat (Ω) x = Data ke i
A = luas penampang (m3) V = tegangan (volt)
l = panjang elektrode (m) I = Arus (ampere)
C. Metode Penelitian
Praktikum yang dilakukan di ruang SV 121 Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada pada
tanggal 19 februari 2016 dengan topik daya hantar listrik dengan menggunakan larutan.
Praktikum kali ini di awali dengan menyiapkan alat dan pengukuran tegangan listrik, arus listrik
dan potensial energy kinetik.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini menggunakan 2 buah multimeter, 4
elektroda, sebuah penggaris, 6 buah kabel, sebuah kolam kaca, sebuah sumber arus konstan dan
larutan seperti gambar 1.
Gambar 1 Alat dan Bahan
Gambar 2. Skema Pengukuran Resistivitas Larutan
Percobaan ini diawali dengan menamapung air dari kran,dengan menghitung seberapa besar air
yang diperluakan untuk larutan. kolam kaca kemudian diukur luas permukaannya dengan
menggunakan mistar. Setelah itu semua alat dan bahan dirangkai seperti gambar 1. Tombol
ampere dipilih pada pengukuran arus (I) dan tombol voltmeter dipilih pada pengukuran tegangan
(V). Sebelum arus dihidupkan dicatat terlebih dahulu tegangan yang terbaca di voltmeter yang
bernama potensial elektrokimia. Arus dihidupkan, kemudian nilai potensial (V) dan arus (I) yang
ditampilkan dalam multimeter dicatat.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini menggunakan prinsip hukum ohm 𝑉 − 𝐼 dengan
menggunakan empat elektroda, mengalirkan arus listrik 𝐼 dan mengukur beda potensial 𝑉, 𝑅
dihitung menggunakan hokum ohm.
Tabel 1. Hasil pengukuran daya hantar listrik menggunakan medium air kran
No. POT. EK (V) Arus (A) V (v) Vt R (Ω) ⍴ (kg.m-3) K (1⁄Ὠm)
(V terkoreksi)
1 -0.44 0.0309 2.29 2.33 75.677966 14.025 0.0713001
2 -0.21 0.0438 2.63 2.84 64.915254 12.0672881 0.08291686
3 -0.33 0.0467 2.53 2.86 61.677419 11.3916129 0.08778856
4 -0.42 0.0416 2.48 2.9 69.290323 12.1935484 0.07712273
5 -0.47 0.0471 2.46 2.93 62.412698 11.7619048 0.08642519
Jumlah 0.2572 14.85 16.79 33100.97366 61.4393542 0.009162412
Rata-rata 0.010288 0.594 0.6716 1324.994732 12.2878084 0.001832482
Dari data diatas diperoleh hasil diperoleh nilai konduktivitas dengan menggunakan persamaan
(3) sebesar x ± x = (0,00916 ± 0,00006) Ω.
Praktikum kedua menggunakan medium larutan infus diperoleh data seperti tabel 3.
No. POT. EK (V) Arus (A) V (v) V terkoreksi R (Ω) ⍴ (kg.m-3) K (1⁄Ὠm)
1 -0.1 0.0213 1.32 1.42 66.66667 0.856463 0.666666667
2 -0.16 0.0219 1.33 1.49 68.03635 0.9367543 0.66969697
3 -0.2 0.0209 1.23 1.43 68.42105 1.561085973 0.64057971
4 -0.22 0.0208 1.21 1.43 68.75 1.261085973 0.64057971
5 -0.23 0.0191 1.09 1.32 69.10995 1.19321267 0.66969697
Jumlah 0.3202 7.27 8.41 340.98405 6.63234657 3.3144493381
Rata-rata 0.012808 0.2908 0.3364 68.19681 0.2543794 0.66624531
Tabel 3. Hasil pengukuran daya hantar listrik menggunakan medium larutan garam
(x- x ) (x- x )2
0,009222661 8,50575E-05
0,012252964 0,000150135
-0,016864295 0,000284404
-0,016864295 0,000284404
0,012252964 0,000150135
Ʃ 0,000954137
SD 0,015444551
Tabel 4 nilai standart deviasi dengan menggunakan medium larutan garam
Dari data diatas setelah diolah didapatkan hasil nilai konduktivitas larutan garam sebesar (0,666
± 0,0005) Ω.
Selanjutnya praktikum yang ketiga menggunakan medium air Jeruk diperoleh data seperti tabel
no 5.
No. POT. EK (V) Arus (A) V (v) V terkoreksi R ⍴ (kg.m-3) K (1⁄Ὠm)
1 -0.14 0.00639 2.68 2.82 44.2105263 8.63157895 0.0713
2 -0.29 0.00641 2.6 2.89 45.4270613 8.9640592 0.08663989
3 -0.35 0.00632 2.53 2.88 45.5412262 8.28118393 0.09613333
4 -0.37 0.063 2.48 2.85 45.6610169 8.44915254 0.09586667
5 -0.45 0.0635 2.44 2.89 45.787234 8.46808511 0.08583668
Jumlah 0.266 15,17 17.22 30234,58763 51.23 2.125438
Rata-rata 0.01064 2.362 3.444 527.725413 8.15881195 0.08633039
Tabel 5. Hasil pengukuran daya hantar listrik menggunakan medium Air Jeruk
(x- x ) (x- x )2
8,4498E-05 7,13991E-09
3,09505E-05 9,57932E-10
-1,97055E-05 3,88306E-10
-4,63722E-05 2,15038E-09
-4,93708E-05 2,43748E-09
Ʃ 1,3074E-08
SD 5,71708E-05
Tabel 6 nilai standart deviasi dengan mengunakan medium air jeruk
Dari praktikum yang dilakukan di dapatkan sebuah data hasil nilai konduktivitas dengan
menggunakan medium air jeruk sebesar (0,0863 ± 0,00003) Ω.
Hasil pengujian tehadap nilai pH dengan nilai daya hantar listrik seperti pada grafik 1. Sumbu x
menunjukkan besaran pH larutan sedangkan sumbu y menunjukkan nilai daya hantar larutan
E. Kesimpulan
Berdasarkank percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Konstanta daya hantar listrik dari tiap larutan berbeda. Dengan perbedaan sebesar
Aquades sebesar (0,00183248 ± 0.00006) 1/Ωm
Air garam sebesar (0.666 ± 0.015) 1/Ωm
Air jeruk sebesar (0.086 ± 0.00006) 1/Ωm
2. Setiap larutan yang diuji nilai kondikvitasnya memiliki perbedaan yang mencolok.
Daftar Pustaka
Lampiran