Draft OJT Dan Sampul 2017
Draft OJT Dan Sampul 2017
CONTOH
Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia
PT.Sehat Semangat
Oleh:
Taklekang Dilanda,ST,MT
PT.Gembira Power
(tanda tangan)
Muhammad Darwis, ST
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Pelaksanaan
BAB IV. AUDIT K3 LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN CHECK LIST PENCEGAHAN BAHAYA
LISTRIK (ELECTRICAL HAZARD PREVENTION)
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
LAMPIRAN
- Dicantumkan semua regulasi tentang kelistrikan
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah disepakati dan ditentukan pada Temu Teknis tanggal 18-21 Agustus 2015 di
Bandung ,untuk lebih memantapkan materi-materi dan Praktek serta Seminar yang
diperoleh selama pelatihan / pembinaan maka para peserta pembinaan diberi tugas O.J.T
(On the Job Training) di perusahaannya masing-masing.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan O.J.T (On the Job Training) ini adalah :
C. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan O.J.T (On the Job Training) ini selama 5 (lima) hari setelah pelatihan
(pembinaan) di kelas selesai.
3
BAB II
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) PT.GEMBIRA POWER di Gorontalo terdiri dari 5
unit dengan kapasitas masing-masing 8.920 KW, tegangan 6,6 kV, total kapasitas
terpasang sebesar 44,6 MW mulai di bangun pada tanggal 01 Juli 2008 dan Commercial
Operation pada tanggal 03 Oktober 2009.
PLTD yang dioperasikan pada sistem Gorontalo Timur ini adalah sebagai penyandang
beban dasar (base Load), pada saat beban puncak memiliki kontribusi ± 20% terhadap
total beban sistem yang ada saat ini.
PLTD PT.GEMBIRA POWER dilengkapi dengan fungsi Blackstart, fungsinya saat terjadi
pemadaman total atau Blackout diharapkan mampu secara mandiri melakukan start dan
dapat sinkron kembali ke sistem Timur untuk bisa membantu mempercepat pernormalan
sistem Timur.
4
Dalam pencapaian target produksi harian sesuai kontrak sebesar 856.230 KWh/hari ,
bahan bakar MFO yang dibutuhkan sebesar 201 kiloliter per hari dengan Specific fuel
Consumption (SFC) mesin sebesar 0,235 liter/KWh.
Beroperasinya PLTD MFO ini di harapkan dapat menekan penggunaan HSD diwilayah
Gorontalo Timur.
Dengan pengoperasian PLTD PT.GEMBIRA POWER yang menggunakan bahan bakar MFO
ini , didapat penghematan yang cukup besar per tahun yang di dapat dari hasil selisih
antara harga HSD dan MFO saat ini.
5
BAB III
Pemeriksaan dan Pengujian (Riksa Uji) Listrik secara teori telah dibahas dalam pelatihan /
pembinaan terutama Alat-alat Uji Isolasi (Insulation) yang sangat berkaitan dengan
terjadinya Short Circuit yang menyebabkan Shock, Arc & Blast.
Kemudian secara terbatas telah dilakukan Praktek Riksa Uji di PLTH (Pembangkit Listrik
Tenaga Hibrid) Pantai Neo-Ternate, dan telah dibuat Laporan Praktek.
Dalam O.J.T (On The Job Training) perlu melakukan Riksa Uji dengan kemungkinan
tersedianya alat-alat uji yang lebih lengkap terhadap peralatan-peralatan listrik yang lebih
riil dan bervariasi di perusahaannya masing-masing.
Riksa Uji dalam O.J.T meliputi :
1. Riksa Uji Tahanan Isolasi (Insulation Resistance Tester/ Megger)
2. Riksa Uji Indeks Polarisasi (P.I = Polarization Index)
3. Pelaksanaan LOTO (Lock Out Tag Out).
4. Riksa Uji Tahanan Pembumian (Earth Resistance Testing)
5. Riksa Uji Hi Pot (High Potential)
6. Riksa Uji Tangen Delta
7. Riksa Uji Partial Discharge
8. Dan Riksa Uji lainnya
6
Kabel Nilai Kabel Nilai Kabel Nilai
V1 - Ground 37.1 GΩ U1 - V1 68.2 GΩ W1 - Ground 12 GΩ
V2 - Ground 10.4 GΩ U1 - V2 72 GΩ W2 - Ground 13.4 GΩ
V1 - V2 95.5 GΩ U2 - V2 103 GΩ W1 - W2 62.5 GΩ
U2 - V1 76.7 GΩ
Kabel Nilai
L1 - Ground 418 GΩ
L2 - Ground 106 GΩ
L3 - Ground 106 GΩ
L1 - L2 834 GΩ
L1 - L3 835 GΩ
L2 - L3 653 GΩ
7
Kabel Nilai Kabel Nilai
U1 – G 268 MΩ U2 – G 181 MΩ
V1 – G 250 MΩ V2 – G 186 MΩ
W1 – G 268 MΩ W2 – G 188 MΩ
Pengujian insulation resistance yang dilakukan pada kabel, nilai yang didapat masih
masuk dalan nilai estándar. Pada stándar PUIL diatas 5000 V nilai resistansi lebih dari
atau sama dengan 1 Mohm sedangkan pada NETA pada rating 34500 V nilai resistansi
mínimum 1 G Ohm dan pada stándar IEEE mínimum 5 Mohm pada rating tegangan 1 Kv.
LV – Ground
No Waktu Nilai
1 30 Detik 9.99 GΩ
2 1 Menit 10.1 GΩ
3 2 Menit 12 GΩ
4 3 Menit 12.5 GΩ
5 4 Menit 13.5 GΩ
6 5 Menit 2.91 GΩ
7 6 Menit 8.95 GΩ
8 7 Menit 10.5 GΩ
9 8 Menit 16.6 GΩ
10 9 Menit 16.9 GΩ
11 10 Menit 17.8 GΩ
PI DAR A C
1.76 1.01 302 nA 94 nF
8
HV – Ground
No Waktu Nilai
1 30 Detik 6.67 GΩ
2 1 Menit 8.45 GΩ
3 2 Menit 10.3 GΩ
4 3 Menit 13.6 GΩ
5 4 Menit 17 GΩ
6 5 Menit 20.7 GΩ
7 6 Menit 27.2 GΩ
8 7 Menit 24.6 GΩ
9 8 Menit 28.6 GΩ
10 9 Menit 27.9 GΩ
11 10 Menit 32.5 GΩ
PI DAR A C
3.85 1.27 166 nA 11.1 nF
HV - LV
No Waktu Nilai
1 30 Detik 19.9 GΩ
2 1 Menit 23.4 GΩ
3 2 Menit 26.5 GΩ
4 3 Menit 28.3 GΩ
5 4 Menit 29.1 GΩ
6 5 Menit 31.3 GΩ
7 6 Menit 33.8 GΩ
8 7 Menit 34.6 GΩ
9 8 Menit 32 GΩ
10 9 Menit 32.9 GΩ
11 10 Menit 31.1 GΩ
PI DAR A C
1.37 1.15 302 nA 94 nF
Pada pengujian yang dilakukan pada sisi LV – Ground nilai PI yang didapat kurang dari 2
yang mana menurut Chauvin Arnaux pada nilai kurang dari 2 merupakan problem,
menurut IEEE nilai 1.5 – 1.9 questionable, menurut Fluke 1 – 2 poor.
9
3. Mempraktekkan LOTO (Lock Out Tag Out)
Dengan menggunakan alat uji Earth Resistance Tester, diukur tahanan pembumian dan
hasilnya = 0.56 Ω.
Berarti ini bagus karena < 5 Ω seperti yang disyartakan oleh NFPA, IEEE, dll.
10
5. Riksa Uji “Tangen Delta”
Pengujian dilakukan oleh pihak external karena di tempat kami tidak mempunyai alat uji
Tangen Delta.
11
12
6. Riksa Uji “Partial Discharge”
Untuk pengujian dilakukan oleh pihak external dikarenakan di kami tidak mempunyai alat
pengujian menggunakan Partial Discharge.
13
14
BAB IV
15
3.Beri tutup yang aman
pada bagian-bagian yang
bertegangan
Pasang tutup pada MCB
tersebut agar tidak di
sentuh orang jika tidak
melihat agar terhindar dari
Pada bagian yang bertegangan bahaya listrik serta pasang
tidak ada penutup dan sign “ AWAS BAHAYA
berbahaya. LISTRIK “.
16
5.Pasang Grounding pada
Instalasi listrik
Pasang Grounding pada
panel tersebut sebelum di
operasikan untuk
Panel sub distribution tidak ada menghindari bahaya
grounding. tersengat listrik
17
7.Pasang ELCB (Earth
Leakage Circuit Breaker)
dengan sensitivity
maksimum 30 mA. Nama
lain dari ELCB adalah GPAS
(Gawai Proteksi Arus Sisa),
alias RCCB (Residual Pasang ELCB (Earth
Current Circuit Breaker), Leakage Circuit Breaker)
Tidak ada terpasang untuk
alias RCD (Residual dengan sensitivity
pengaman arus bocor.
Current Detector), alias maksimum 30 mA.
GFCI (Ground Fault
Current Interrupter).
18
Check List Cara mencegah bahaya ARC FLASH
yang terjadi karena Short Circuit
URAIAN TEMUAN & FOTO REKOMENDASI
1.Pada saat melakukan
pekerjaan Pemeliharaan,
harus selalu listriknya
dimatikan dulu (off & Lakukan prosedur LOTO
LOTO), kecuali terpaksa. sebelum memulai
pekerjaan dan check
kembali dengan multi
Tidak melakukan prosedur
meter untuk memastikan
LOTO pada saat bekerja
tidak ada tegangan (0
dan power listrik tidak di
Volt)
matikan
2.Hindarkan kemungkinan
terjadinya short circuit,
dan pastikan harus ada
alat proteksi (CB atau Rapikan cable serta
Fuse) pasang penutup panel
Cable berantakan dan (pasang Gland plate)
tidak ada penutup pada sebelum cable di pasang
atas lubang cable serta pasang cable gland
incoming dan out going pada cable yang di install
19
4. Gunakan Alat
Pelaindung Diri (APD)
yang baik , tepat dan
benar
Pada saat bekerja tidak Pada saat bekerja
menggunakan APD dan pergunakan APD atau PPE
bisa terbentur juga bahaya yang lainnya agar
tersayat pada saat terhindar dari bahaya yang
mengupas kabel serta tidak di inginkan serta
tertusuk pada saat konsentrasi pada saat
terminasi bekerja
20
4. Gunakan ukuran kawat
yang sesuai dengan KHA
(Ampacity)nya.
Pastikan untuk power
Kabel ukuran 1.5mm receptacle ukuran cable
tetapi MCB yang di pakai konduktor yang paling
25 Amp kecil adalah 2,5 mm2
2.Lakukan JSA (Job Safety Belum ada program JSA Membuat program JSA
Analysis) untuk setiap (Job Safety Analysis) (Job Safety Analysis).
pekerjaan Pemeliharaan Sosialisasi kepada semua
(PM, PdM, CM) team yang terlibat dalam
pekerjaan.
21
Check List Cara mencegah BLAST yang terjadi karena
Interrupting Rating yang tidak benar pada CB & Fuse
URAIAN TEMUAN REKOMENDASI
1. Hindari kemungkinan
terjadinya short circuit
2. Pastikan Breaking
Capacity dari Fuse dan
Circuit Breaker adalah
lebih besar daripada
Maximum Short Circuit
pada titik terjadinya short
circuit tersebut. Maximum
Short Circuit pada setiap
titik Bus dihitung
menggunakan software
misalnya ETAP (Electrical
Transient Analizer
Program), atau dengan
menggunakan Tabel
seperti contoh dari PLN. Harus dievaluasi lebih
lanjut berapa kA
CB didalam panel ada
Interrupting Rating yang
yang Interrupting Rating-
seharusnya dala Panel
nya 10 kA, dan ada yang
tersebut.
15 kA.
22
b. Bahaya radiasi ketika
sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan
listrik Pergunakan baju untuk
pengaman debu serta
chemical yang lainya serta
periksa lokasi kerja
sebelum memulai
pekerjaan dan pergunakan
APD. Dan jangan
Bekerja pada area boiler yang
menyentuh pipa yang
juga terpapar debu serta bau
panas serta air chemical
chemical
Pergunakan scaffolding
saat bekerja di ketinggian
Pada saat bekerja di serta pergunakan pull
ketinggian tidak body hardness untuk
menggunakan pull body menahan bahaya jatuh
hardness.
23
e. Bahaya tersentuh panas
pada peralatan listrik ketika
sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan
listrik
Pasang sign untuk pipa
yang panas serta jangan
menyentuh pipa yang
panas pada saat
melakukan pekerjaan
Ada pipa steam di sekitar area
listrik
kerja listrik.
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riksa Uji Tahanan isolasi (megger), Polarization Index (P.I), Earth Resistance kami lakukan
sendiri karena kami mempunyai alat-alatnya.
Sedangkan Riksa Uji Tangen Delta dan Partial Discharge dilakukan oleh tim dari pihak
external yaitu dari ABB, dikarenakan pada perusahaan kami belum memiliki alat-alat
tersebut.
Pihak internal hanya sebatas memonitoring pelaksanaan Riksa uji tersebut.
Pada waktu melakukan Audit K3 Listrik dengan menggunakan Checklist Pencegahan Bahaya
Listrik (Electrical Hazard Prevention) ditemukan banyak hal yang perlu diperbaiki.
Setelah diperbaiki, kami yakin Audit K3 listrik yang kami lakukan berikutnya akan semakin
sedikit temuan-temuannya.
B. Saran
Lakukan Audit K3 listrik dengan menggunakan Check list Pencegahan bahaya listrik
(Electrical Hazard Prevention) secara berkala misalnya setiap 6 bulan.
Selalu melakukan safety induction setiap akan melakukan pekerjaan guna selalu
mengingatkan kepada pekerja bahaya kerja dan potensi bahaya akibat kerja.
25