Anda di halaman 1dari 16

PENDIDIKAN INKLUSIF

Oleh:
Budi Wahyono

DEPARTMENT OF ECONOMICS EDUCATION


FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION
Latar Belakang

Gambaran Umum PLB di Indonesia

1400
1200
1000
800
600
400
200
0
SD SMP SMP SLB
Negeri Swasta
Sumber: PDSP Kemdikbud, 2017

Kurang meratanya tempat sekolah khusus bagi ABK. Dari 514


kabupaten/kota di seluruh tanah air, masih terdapat 62 kabupaten/kota
yang belum memiliki SLB (Kemdikbud, 2017)
Kondisi Siswa SLB di Indonesia (2017/2018)

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Mengulang Putus Sekolah Lulusan
Negeri Swasta
Jumlah Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, dan
Rombel SLB (2017/2018)

80000
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
Siswa Guru Tenaga Rombel
Kependidikan
Negeri Swasta
Latar Belakang

Perlu dilaksanakannya Pendidikan Inklusif


Dari 1,6 juta anak berkebutuhan khusus di Indonesia, baru
18% yang sudah mendapatkan layanan pendidikan inklusi.
Sekitar 115 ribu anak berkebutuhan khusus bersekolah di
SLB, sedangkan ABK yang bersekolah di sekolah reguler
pelaksana Sekolah Inklusi berjumlah sekitar 299 ribu.

Saat ini terdapat 32-ribu sekolah reguler yang menjadi


Sekolah Inklusi di berbagai daerah.

Sumber: Kemendikbud, 2017


Latar Belakang

Harapannya setiap anak berkelainan khusus dapat


mengakses pelayanan pendidikan
dimanapun mereka berada.
Pengertian Pengertian Pendidikan Inklusi

Prinsip Inklusif diambil dari kata dalam bahasa Inggris


yakni “to include” atau “inclusion” atau
Segregasi, “inclusive” yang berarti mengajak masuk atau
Integrasi, Inklusi
mengikutsertakan

Pendidikan inklusif didefinisikan sebagai sistem


penyelenggaraan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan dan memiliki potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk
mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya
(Permendiknas 70/2009)
Apakah pendidikan inklusif dapat
meningkatkan mutu pendidikan?
Apakah tidak justru menurunkan
mutu pendidikan?
Pengertian Prinsip Pendidikan Inklusi

Prinsip Terbuka, adil, tanpa diskriminasi

Segregasi, Peka terhadap setiap perbedaan


Integrasi, Inklusi
Relevan dan akomodatif terhadap cara belajar

Berpusat pada kebutuhan dan keunikan setiap


individu peserta didik

Inovatif dan fleksibel

Kerja sama dan saling mengupayakan bantuan

Kecakapan hidup yang mengefektifkan potensi individu


peserta didik dengan potensi lingkungan

Sumber: BPSDMPK Kemdikbud, 2015


Pengertian Segregasi, Integrasi dan Inklusi

Prinsip

Segregasi,
Integrasi, Inklusi
Tujuan Pendidikan Inklusif

Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya


kepada semua anak mendapatkan pendidikan yang
layak sesuai dengan kebutuhannya

Membantu mempercepat program penuntasan


wajar 9 tahun yang bermutu

Membantu meningkatkan mutu dikdasmen dengan


menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah

Menciptakan sistem pendidikan yang ramah,


menghargai keberagaman, serta tidak diskriminatif
Implikasi Manajerial Pendidikan Inklusif

Sekolah menerapkan sistem MBS

Sekolah menyediakan kondisi kelas yang hangat, ramah, menerima


keanekaragaman dan menghargai perbedaan

Sekolah menyiapkan sistem pengelolaan kelas yang mampu


mengakomodasi heterogenitas kebutuhan khusus peserta didik

Guru memiliki kompetensi pembelajaran bagi semua peserta didik


termasuk ABK

Guru berkemampuan dalam mengoptimalkan segenap ekosistem dalam


kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran di sekolah
Pro dan Kontra Pendidikan Inklusif

Landasan
Empiris?

Anda mungkin juga menyukai