LAPORAN KINERJA
PUSAT DATA DAN INFORMASI
2018
2
3
PENGANTAR
Ada lima target yang dibebankan Pusat Data dan Informasi dalam
mengemban tugas pokok dan fungsi sebagaimana tertuang dalam perjanjian
kinerja tahun 2018 yaitu : 1) Analisis IKLH diperharui dan dideseminasikan
setiap tahun (1 IKLH) ; 2) Penyusunan Status Lingkungan Hidup Indonesia (1
SLHI); 3) Sistem informasi KLHK yang terbngun dan beroperasi (1 Sistem
informasi) ; (4) Daerah yang difasilitasi pembentukan SILHKD (15 Daerah);
dan (5) Satker yang memiliki struktur jaringan dan teknologi yang memenuhi
standar minimal (280 Satker). Secara umum, kami dapat melaksanakan dan
memenuhi target dengan capaian cukup baik (188%) dengan realisasi
anggaran (99.16 %).
Kami berharap laporan kinerja ini dapat memberi gambaran kontribusi Pusat
Data dan Informasi dalam mendukung pembangunan nasional , khusunya
bidang lingkungan hidup dan kehutanan. kami berharap pula bahwa laporan
ini dapat menjadi acuan dalam kegiatan montoring dan evaluasi dalam
proses perencanaan kedepan sehingga target-target pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat dicapai.
Dr. Mahfudz
4
5
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kinerja Pusat Data dan Informasi ditetapkan berdasar Perjanjian kinerja yang sudah
ditetapkan pada awal tahun. Perjanjian kinerja adalah kontrak kesanggupan unit
kerja untuk melaksanakan target-target yang dibebankan sesuai dengan indicator
kinerja yang telah ditetapkan.
Ada lima indikator kinerja kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja
tahun 2018 antara lain : Analisis Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) nasional
setiap tahun tersedia dan didiseminasikan (1 Dokumen IKLH); Jumlah daerah yang
difasilitasi pembentukan Sistem informasi LHK Daerah (SIL LHKD) (15 Daerah);
Status Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) tersedia setiap tahun ( 1 dok. SLHI);
Jumlah sistem informasi KLHK yang terbangun dan beroperasi ( 1 Sistem); Jumlah
satker yang memiliki struktur jaringan dan teknologi informasi berfungsi memenuhi
standar minimal ( 280 satker)
Adapun secara ringkas capaian dari indikator kegiatan tersebut adalah : Pertama,
Analisis Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) nasional setiap tahun tersedia dan
didiseminasikan tercapai 100% dimana telah dapat disusun buku IKLH tahun 2017
dengan Nilai IKLH : 66,46. Kedua, Jumlah daerah yang difasilitasi pembentukan
Sistem informasi LHK Daerah (SIL LHKD) dari target 15 Daerah pada tahun 2018
terealisasi 21 daerah yang telah difasilitasi pembentukan SILLHKD, atau tercapai
144%. Ketiga, Status Lingkungan Hidup Indonesia (SLHI) tersedia setiap tahun ,
tercapai 100% dimana telah tersusun 1 dokumen SLHI; Keempat, Jumlah sistem
informasi KLHK yang terbangun dan beroperasi, pada tahun 2018 dari target 1
sistem informasi yang terbangun dan beroperasi, pusdatin telah membuat 5 sistem
informasi KLHK atau tercapai 500%. Kelima, Jumlah satker yang memiliki struktur
jaringan dan teknologi informasi berfungsi memenuhi standar minimal ( 280 satker)
telah terealisasi 280 satker atau 100%. Secara rata-rata capaian kinerja Pusat data
dan Informasi pada tahun 2018 adalah 188%.
Pada tahun 2018, serapan anggaran Pusat data dan Informasi adalah 99,16%
sehingga apabila dibandingkan dengan capaian output kegiatan maka terdapat
efisiensi 0,527 dimana apabila efisiensi tersebut dibawah 1 maka secara umum
pelaksanaan kegiatan Pusat data dan Informasi sudah efisien.
6
7
DAFTAR ISI
8
9
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pusat Data dan Informasi merupakan unit
Organisasi di bawah Menteri yang secara administratif bertanggung jawab
kepada Sekretaris Jenderal.
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi diatas maka tantangan psat data dan
informasi adalah menyediakan layanan data data informasi yang dapat
digunakan sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan dan keputusan
pimpinan, layanan data dan informasi ke masyarakat, serta layanan teknologi
informasi kepada unit-unit dalam Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Sebagai bentuk akuntabilitas maka perlu disusun Laporan Kinerja
10
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
sebagai petanggungjawaban kinerja yang telah ditandatangani.
Sedangkan untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pusat data
dan informasi di dukung oleh ASN sejumlah 48 orang terdiri dari 42 PNS dan 6
Pegawai dengan perjanjian kerja. Adapun tingkat Pendidikan PNS adalah
sebagaimana grafik dibawah ini.
11
II. PERENCANAAN KINERJA
Tantangan Pusat Data dan Informasi adalah menyediakan layanan data data
informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan
dan keputusan pimpinan, layanan data dan informasi yang dapat diakses
masyarakat, serta layanan teknologi informasi kepada unit-unit dalam
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Terdapat dua Sasaran utama kegiatan Pusat Data dan Informasi yaitu: 1)
Termanfaatkannya informasi kualitas lingkungan hidup untuk pengukuran kinerja
KLHK dan pengambilan kebijakan; 2) Tercapainya layanan data, informasi, dan
infrasrtuktur sistem informasi LHK. Selanjutnya dari dua sasaran tersebut
dijabarkan dalam 5 Indikator kinerja Pusat Data dan Informasi beserta target
capaian kinerja tahun 2018. Alokasi Anggaran untuk pencapaian target kinerja
pusat data da informasi tahun 2018 adalah: Rp.10,459,994,000,-
12
III. AKUNTABILITAS KINERJA
1
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tahun 2017. Hal.32, KLHK, 2018
13
-
2
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tahun 2017, Hal.42, KLHK, 2018
14
Gambar 4. Peta IKLH 2017
Pada tahun 2018, Pusat Data dan Informasi melakukan penyempurnaan terhadap sistem
informasi lingkungan hidup dan kehutanan (SILHKD) dimana masih terdapat sejumlah
permasalahan pada tahun tahun sebelumnya. Integrasi data Lingkungan hidup dan
kehutanan belum sepenuhnya terintegrasi. Oleh karenanya, Pusat data dan Informasi
membangun dan mengembangkan sistem baru dan platform baru yaitu data alam KLHK
yang mengintegrasikan antara SILH dan Basisdata kehutanan dalam satu sistem online
yaitu data alam yang dapat diakses pada www. dataalam.menlhk.go.id. Pada prinsipnya
data alam merupakan sistem input dan penyajian data-data kehutanan dan lingkungan
hidup yang dikembangkan dari sistem yang sudah ada sebelumnya yaitu SILH. Sistem
ini juga mengintegrasikan berita/informasi yang tersaji website resmi KLHK yaitu: www.
menlhk.go.id.
15
Selain membangun sistem, Pusat data dan informasi juga memberikan asistensi dan
fasilitasi terhadap walidata pada unit-unit kerja yang terkait baik itu Satuan kerja
pusat maupun UPT di daerah serta dinas pada propinsi/kabupaten/kota terkait.
Asisten dan fasilitasi diberikan dalam bentuk sosialisasi dan bimbingan pengunaan
aplikasi serta menggali masukan-masukan dan hambatan-hambatan yang dihadapi
dalam menggunakan aplikasi.
Sampai dengan bulan November 2018, Pusat data dan informasi telah memberikan
fasilitasi terhadap 21 daerah dari 15 daerah yang ditargetkan. Daerah-daerah
tersebut antara lain : (1) Propinsi Jawa tengah,(2) Propinsi Sumatera selatan, (3)
Propinsi Papua Barat, (4) Kota Medan, (5) Kota Binjai, (6) Kabupaten Merauke, (7)
Kabupaten belitung Timur, (8) Kabupaten Tambraw, (9) Kabupaten Pemalang, (10)
Kabupaten Aceh Selatan, (11) Kabupaten Pelelawan, (12) Kabupaten Gowa, (13)
Kabupaten Soppeng, (14) Kabupaten Jepara, (15) Kabupaten Aceh Tenggara, (16)
Kabupaten Boyolali, (17) Kabupaten Majalengka, (18) Kabupaten Tegal, (19)
Kabupaten Batang, (20) Kabupaten Bolaang Mongondow utara, ( 21) Kabupaten
Musirawas utara.
16
2.
17
Gambar 9. Dasboard Sistem informasi PE-IKLH
18
5.
Pada tahun 2018, Pusat Data dan Informasi ditargetkan dapat menyusun 1 buku
Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2018. SLHI adalah potret kondisi lingkungan
hidup di Indonesia sebagai acuan dan wawasan bagi masyarakat, pemerintah,
akademisi, sektor swasta, politikus dan masyarakat secara luas. Status Lingkungan
hidup Indonesia berisi tentang isu-isu lingkungan yang aktual dan berkembang di
masyarakat serta respon dari masyarakat, pemerintah dan swasta. SLHI diharapkan juga
dapat menjadi salah satu dasar dalam pengambilan kebijakan terkait dengan
19
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan untuk terwujudnya pembangunan yang
berkelanjutan.
Pada tahun 2018 telah terpilih Kepala Daerah yang dinilai memiliki
kepemimpinan yang baik terhadap pengelolaan lingkungan hidup didaerah
yakni pemahaman terhadp isu pengelolaan lingkungan hidup didaerahnya serta
responsive terhadap permasalahan lingkungan hidup serta inovasi, sehingga
berhak mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra antara lain:
A. Tingkat Provinsi:
1. Provinsi Jawa Timur
2. Provinsi Sumatera Barat
3. Provinsi Sumatera Selatan
B. Tingkat Kota :
1. Kategori Kota Besar
1. Kota Surabaya
2. Kota Tangerang
2. Kategori Kota Sedang
1. Kota Cimahi
2. Kota Surakarta
3. Kategori Kota Kecil
1. Kota Bontang
2. Kota Payakumbuh
C. Tingkat Kabupaten :
1. Kategori Kabupaten Besar
1. Kabupaten Lumajang
2. Kabupaten Bandung
2. Kategori Kabupaten Sedang
1. Kabupaten Pesisir Selatan
2. Kabupaten Boyolali
3. Kategori Kabupaten Kecil
1. Kabupaten Bangka Tengah
2. Kabupaten Dharmasraya
20
Selain Kepada Kepala Daerah, Penghargaa
Nirwasita Tantra juga diberikan kepada DPRD
terkait dengan penilaian pada aspek-aspek
kunci Lingkungan hidup di daerah (perda
masyarakat adat, perhutanan sosial dan TORA),
respon DPRD terkait pengawasan anggaran dab
dukungan politik penyelesaian masalah
lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya
alam serta inovasi politik DPRD sesuai
kewenangannya.
Selanjutnya dari rekapitulasi isu lingkungan
prioritas yang ada dilakukan analisis DPISR
untuk menyusun buku SLHI. Proses penyusunan
SLHI masih berlangsung dan sedang dalam
proses pengesahan oleh Menteri LHK. Secara
ringkas buku SLHI tahun 2018 berisi tentang Isu-
isu Lingkungan prioritas, Potret kondisi
Lingkungan Indonesia saat ini yang meliputi
kondisi air, lahan, udara, persampahan, serta
Potret Lingkungan Indonesia dimasa depan
5. Jumlah satker yang memiliki struktur jaringan dan teknologi informasi berfungsi
memenuhi standar minimal
21
Selain itu melalui pendanaan Hibah luar negeri, Pusat data dan Informasi mendapat
tugas untuk berperan serta dalam Kegiatan Forest Investment Program (FIP) II
Promoting Sustainable Community Based Natural Resources and Institutional
Development. Komponen Kegiatan yang dilaksanakan Pusat Data dan informasi
adalah Knowlwgde Platform Management yang terdisi dari dua sub komponen yaitu
Knowlegde Kamangement and Information system dan Integrated Network and system
development on national and local level. Pada tahun 2018, anggaran yang diberikan
dalam rangka kegiatan FIP II adalah Rp. 4.057.393.000,-, dengan realisasi Rp.
4.028.916.895,- yang terdidi dari belanja barang Rp. 3.835.565.495,- dan belanja
modal 193.351.400,-.
Pada tahun 2018 ada 6 KPH yang didukung melalui program ini yaitu:
1. KPH Penyabungan Kabupaten Mnadailing Natal Propinsi Suamater Utara
2. KPH Limau, Kab. Sorolangun, Propinsi Jambi
3. KPH Lakitan, Kab. Musi rawas, Prop. Sumatera Selatan
4. KPH Tanah Laut,Kab. Tanah Laut Propinsi Kalimantan Selatan
5. KPH Batu lanteh, Kab. Batu Lanteh, Propinsi NTB; dan
6. KPH Dolago Tanggunung, Propinsi Sulawesi Tengah
Penguatan infrastruktur antara lain dilakukan dengan dukungan sarana prasarana
untuk menunjang KMIS di daerah dan Pembanguan Dasboard KMIS di Pusat. Dukungan
sarana prasrana KMIS antara lain diwujudkan dalam penyiapan infrastruktur dan sarana
prasana KMIS pada 6 KPH tersebut masing-masing yaitu : Laptop (5 Unit); Personal
Computer (5 Unit), Microsoft Office (10 Unit), Printer (2 Unit); Scanner : 2 Unit; UPS ; (5
Unit); GPS (2 Unit); Dgital camera SLR (1 Unit); Drone (1 Unit); Router (1 Unit);
Manageable switch (1 Unit); Wireles Switch (2 Unit); Rack and tool for server equipment
(1 Unit); dan Projectr (1 Unit). Selain sarana prasarana dukungan yang lain yaitu instalasi
dan langganan bandwith Internet.
22
Status Lingkungan Hidup Indonesia 2017
Buku ini berisi tentang kondisi/ status lingkungan hidup tahun 2018 yang dihimpun
dan dianalisis dengan pendekatan Pressure-State-Response (PSR) dengan
dukungan data-data dari seluruh Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang
tertuang dalam dokumen Informasi Kinerja pengeolaan Lingkungan Hidup Daerah
(IKPLHD).
23
-
-
-
-
-
-
24
IV. PENUTUP
25
L
LAMPIRAN
26
27
-
28