HIMPSI
Surat Edaran Bersama
Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Psikologi (AP2TP1) dan
‘Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI)
Bersama ini AP2TPI dan HIMPSI merasa perlu untuk menyampaikan kepada publik, baik para
penyelenggara pendidikan tinggi Psikologi dan para profesional di bidang Psikologi secara
khusus, serta masyarakat secara umum tentang pandangan dan keputusan bersama yang telah
AP2TPI dan HIMPSI tetapkan untuk mensikapi dan merespon Keputusan Direktur Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 46/B/HK/2019 Tanggal 22 Februari 2019 Tentang
Daftar Nama Program Studi Pada Perguruan Tinggi sebagai berikut:
1. Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang S2, yang penamaan program studinya saat ini disebut
Psikologi Profesi (S2), telah berjalan lebih dari 15 tahun, yaitu sejak tahun 2004.
2. Pendidikan Profesi Psikologi Jenjang $2 merupakan Keputusan Kolokium Psikologi
Indonesia (saat ini disebut AP2TPI sebagai organisasi penyelenggara pendidikan) bersama
dengan HIMPSI (sebagai organisasi profesi) pada pertemuan Kolokium Psikologi
Indonesia di Depok tanggal 6 - 7 Oktober 2000. Keputusan Kolokium Psikologi Indonesia
tahun 2000 itu adalah sejak tahun 2004 pendidikan profesi Psikologi harus di jenjang S2
dan tidak boleh lagi pendidikan profesi $1 plus (1 tahun).
3. Setelah melalui perjalanan yang panjang, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI memberikan pengakuan legal dengan mengeluarkan Surat Keputusan
Menieri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 315/B/0/2011 tentang Pencabutan
Program Studi Psikologi (S2) dan Penetapan Kembali menjadi Program-program Studi
Psikologi (S2) dan Psikologi Profesi (S2) pada Perguruan Tinggi. Secara hukum Keputusan
Menieri tersebut lebih tinggi dari Keputusan Direktur Jenderal. Oleh karena itu, operasional
Program Studi Psikologi Profesi (S2) sampai saat ini masih sah secara hukum meskipun
dalam nomenklatur yang dikeluarkan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan nama
program studi tersebut tidak ada
4, Semua Program Studi Psikologi Profesi ($2) yang ada di 19 universitas di Indonesia
(terlampir) telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BANPT)
sejak tahun 2014. Borang program studi Psikologi Profesi dibuat khusus oleh tim yang
dibentuk oleh BAN-PT yang terdiri dari perwakilan HIMPSI dan AP2TPI pada tahun 2011.
Borang yang dihasilkan diujicobakan pada tahun 2012. Selanjutnya, mulai tahun 2013
program studi mulai melakukan pengisian borang dan tahun 2014 mengajukan akreditasi
program studi Psikologi Profesi (S2) ke BAN-PT.HIMPSI
AP2TPI dan HIMPSI telah merespon keluamya Permentistekdikti Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dengan melakukan perubahan kurikulum
Pendidikan Program Studi Psikologi Profesi (2) agar program studi ini tetap memenuhi
standar nasional tersebut. Kurikulum tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama
HIMPSI dan AP2TPI Nomor 05 Tahun 2017 yang ditetapkan pada pertemuan Kolokium
Psikologi Indonesia tahun 2017 di Manado. Surat Keputusan bersama HIMPSi dan AP2TPI
tentang kurikulum Pendidikan Psikologi Profesi (S2) ini telah dikirimkan kepada
Kementerian Ristekdikti dan seluruh program studi Psikologi Profesi ($2).
AP2TPI dan HIMPSI telah sepakat dan memutuskan bahwa Pendidikan Profesi Psikologi
jenjang S2 menghasilkan lulusan dengan gelar Magister Psikologi (M.Psi.) dengan ijazah
Giberikan oleh universitas, dan sekaligus mendapatkan sertifikat profesi sebagai Psikolog
yang dikeluarkan HIMPSI sesuai dengan perjanjian kerjasama antara HIMPSI dan
Universitas penyelenggara program studi Psikologi Profesi (S2). Lulusan program studi ini
adalah Psikolog umum dengan minat tertentu, yaitu salah satu dari tiga minat: Psikologi
Pendidikan, Psikologi Klinis, dan Psikologi Industri dan Organisasi.
Pada rapat AP2TPI dan HIMPSI di Yogyakarta tanggal 12 Oktober 2017 telah disepakati
dan diputuskan bahwa perolehan spesialisasi profesi_psikolog dilakukan melalui
Continuing Professional Development (CPD) yang ditetapkan dan diselenggarakan oleh
HIMPSI bersama asosiasi/ikatan. Saat ini pengaturan tentang perolehan spesialisasi itu
masih dalam proses pembahasan antara AP2TPI dan HIMPSI bersama dengan
Asosiasi/Ikatan terkait
Mutual Recognition of Professional Qualification (MRPQ) telah ditandatangani oleh
anggota ASEAN Regional Union of Professional Societies (ARUPS) pada tanggal 21
Februari 2018 di Bali. Salah satu kualifikasi professional yang ditetapkan dalam MRPQ
tersebut adalah bahwa Psikolog harus mempunyai Pendidikan minimal Master (S2),
dengan sebutan genenal psychologist, belum spesialis.
AP2TPI dan HIMPSI akan terus mempertahankan Pendidikan Profesi Psikologi di jenjang
S2 agar Psikolog Indonesia diakui secara regional ASEAN dan juga internasional.
AP2TPI dan HIMPSI telah melakukan pertemuan kembali dengan Direktur Pembelajaran
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristekdikti RI, Dr. I.
Paristiyanti Nurwardani, MP pada tanggal 25 Maret 2019. Hasil pertemuan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti RI telah menerima usulan AP2TPI dan
HIMPSi terkait_nomenklatur dan akan diproses Kembali untuk perubahan SK
nomenklatur berikutnya.HIMPSI
'b. Untuk level 8 jenjang $2 merupakan pendidikan kesatuan Psikologi Profesi dengan
peminatan-peminatannya (dengan minimal 60 sks), kurikulum Program Studi Psikologi
Profesi telah memenuhi syarat.
c. Program Studi Psikologi Profesi tetap dengan nama Psikologi Profesi. Untuk
reakreditasi, Program Studi Psikologi Profesi tetap menggunakan borang lama
(sebagaimana yang telah disampaikan oleh BANPT) sampai BANPT membuat borang
baru.
Demikian, surat edaran bersama ini dibuat. Semoga dengan ini penyelenggara Pendidikan
tinggi Psikologi dan masyarakat tidak bingung dan resah. Mari kita lanjutkan proses
Pendidikan profesi Psikologi sembari terus meningkatkan kualitas Pendidikan kita untuk
‘mengikuti standar nasional yang ditetapkan Kementerian Ristekdikti RI, dan juga sesuai
dengan internasional. Kebutuhan jumlah dan kualitas profesi Psikolog dan tantangannya
semakin besar. Semoga persoalan nomenklatur segera tuntas dan tidak mengganggu
penyelenggara Pendidikan tinggi untuk menyediakan psikolog di Indonesia.
Jakarta, 9 April 2019
PL
i ee
AP2ftPNur amy Umar Ali, M.A, Psikolog Dr. Seger Handoyo, PsikologLampiran Surat Edaran Bersama
HIMPSI
Daftar Universitas Penyenggara Pendidikan Profesi Psikologi
Program Studi Psikologi Profesi (S2) di Indonesia
Universitas Indonesia
s Padjadjaran
's Gadjah Mada
. Universitas Airlangga
. Universitas Tarumanagara
. Universitas Katolik Indonesia Atmajaya
1
2.
3
4.
5. Universitas Sumatera Utara
6.
1.
8.
9.
Islam Bandung
11. Universitas Kristen Maranatha
12. Universitas Islam Indonesia
13. Universitas Ahmad Dahlan
14, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
15. Universitas Muhammadiyah Surakarta
16. Universitas Katolik Soegijapranata
17. Universitas Surabaya
18. Universitas 17 Agustus
19. Univer
's Muhammadiyah Malang
Jakarta
Bandung
Yogyakarta
Surabaya
Medan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Bandung
Bandung
Yogyakarta
Yogyakarta
Yogyakarta
Surakarta
Semarang,
Surabaya
Surabaya
Malang