Anda di halaman 1dari 108

ANATOMI FISIOLOGI

A. Pengertian
1. Anatomi berasal dari bahasa latin
- Ana : bagian, memisahkan
- Tomi (Tomie) : iris/potong

1). Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan
maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.

2). Ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan hubugan bagian-bagiannya satu sama lain.

2. Fisiologi berasal dari bahasa latin,

- Fisi (Physis) : alam / cara kerja


- Logos (Logi) : ilmu pengetahuan

1). Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau
bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya

2). Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal

Anatomi Fisiolgi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau
potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja

B. Struktur Tubuh Manusia

Sel
unsur dasar jaringan tubuh yang terdiri atas inti sel/nucleus dan
protoplasma

Jaringan
Kumpulan sel khusus dengan bentuk dan fungsi yang sama

Organ
bagian tubuh . alat manusia dengan fungsi khusus

Sistem
Susunan alat dengan fungsi tertentu

1. Sel

Adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan
gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan
struktur-struktur interselluler.
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah
merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun
tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel. Walaupun banyak sel
yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang
mirip satu sama lain, misalnya :

- oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk
melepaskan energy
- mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
- setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
- hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel
tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi

Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang
terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya mempunyai komposisi
kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidra
2. Jaringan

Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh
manusia dan organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.

1).Jaringanepitel
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan
kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan
penyerapan.

2). Jaringan pengikat

Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.
Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.

3).Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan
otot jantung yang dapat ditemukan di jantung.

4). Jaringan saraf.

Adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima
dan meneruskan rangsangan.

3. Organ / Sistem

Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh

Sistem pencernaan: pemrosesan makanan dengan mulut, perut, dan usus

Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon

Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit

Sistem integumen: kulit, rambut

Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah
Sistem otot: menggerakkan tubuh

Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf Sistem
reproduksi: organ seks

Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru

Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang

Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin

C . Istilah Anatomi

1. Bidang
Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi

1). Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.

2). Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak
membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
3). Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini
membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
4). Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang
median atau sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).

2. Arah

1). Transversal: arah kiri-kanan

2). Sagital: arah muka-belakang

3). Longitudinal: arah sumbu panjang

3. Letak

1). Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan

Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.


2). Posterior: letak lebih dekat ke bagian belakang badan

Contoh: Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.

3). Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala)

Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.

4). Inferior: letak lebih dekat ke bawah (kaki)

Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.

5). Medial: letak lebih dekat ke bidang median

Contoh: pangkal lengan terletak medial terhadap tubuh.

6). Lateral: letak lebih jauh dari bidang medial

Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

7). Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.

Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.

8). Profunda: lebih jauh dari permukaan.

Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

9). Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.

Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.

7). Kranial: letak lebih dekat ke kepala

8). Kaudal: letak lebih dekat ke ekor

9). Ventral: letak lebih dekat ke perut

10). Dorsal: letak lebih dekat ke punggung


11). Rostral: lebih dekat ke pertengahan (regio oris & regio nasi); lebih dekat ke ujung depan

12). Radial: lebih dekat ke os radius; Ulnar: lebih dekat ke os ulna

13). Tibial: lebih dekat ke os tibia; Fibular: lebih dekat ke os fibula

14). Distal: lebih jauh dari batang badan; proksimal: lebih dekat dr batang badan

Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap pangkal lengan.

4. Gerakan

1). Fleksi dan ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk
meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan
merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke
belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.

2). Adduksi dan abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh.
Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan
abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan
adduksi (mendekati tubuh).

3). Elevasi dan depresi

Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.


Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak
keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)

4). Inversi dan eversi


Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya
untuk wilayah di pergelangan kaki.

5). Supinasi dan pronasi

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan


menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk
wilayah pergelangan tangan saja

6). Endorotasi dan eksorotasi

Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang
bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.

5. Istilah yang dipakai untuk menunjukkan ilmu yang dipakai

1). Osteologi, ilmu pengetahuan tentang tulang

2). Arthrologi, ilmu pengetahuan tentang sendi

3). Miologi, ilmu pengetahuan tentang otot

4). Neuologi, ilmu pengetahuan tentang syaraf dan struktur saraf

5). Kardiologi, ilmu pengetahuan tentang jantung

6). Gastrologi, ilmu pengetahuan tentang saluran pencernaan

7). Oftalmologi, ilmu pengetahuan tentang mata

8). Urologi, ilmu pengetahuan tentang saluran perkemihan dan reproduksi

9). Dermatologi, ilmu pengetahuan tentang kulit

10). Splankhologi, ilmu pengetahuan tentang organ / visera (alat dalam).


BAB 1

SISTEM PENCERNAAN

Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses, yaitu
pencernaan mekanik dan kimiawi.
1.Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan oleh gigi didalam mulut.
2. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi
terjadi mulai dari mulut, lambung dan usus. Proses pencernaan makanan pada manusia
melibatkan alat-alat pencernaan.

Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.

1. Saluran pencernaan manusia terdiri dari mulut (kavum oris), kerongkongan lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum tenue), usus besar (kolon), dan anus.
2. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses
pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat di air liur atau ludah, lambung, 8ancreas dan hati
(hepar).

A. Saluran Pencernaan
1. Mulut

Merupakan tempat awal terjadinya pencernaan, baik secara mekanik oleh gigi dan secara
kimiawi oleh enzim. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

a. Gigi

Gigi terdiri dari 3 bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (korum), dan akar gigi (radius).

Gigi berasal dari 2 jaringan embrional, yaitu ektoderm dan mesoderm.

1). Ektoderm membentuk lapisan gigi paling luar atau email. Email adalah lapisan keras yang
menutupi permukaan gigi. Email berfungsi untuk melindungi gigi saat mengunyah. Email juga
melindungi gigi terhadap asam yang dapat melarutkan dentin.
2). Mesoderm membentuk dentin (tulang gigi) yang terdapat didalam email, sementum (lapisan
luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh
darah.

Berdasarkan bentuknya, gigi yang dimiliki manusia terdiri dari :

1). Gigi seri (insisivus), berfungsi untuk memotong makanan.

2). Gigi taring (kanisus), berfungsi untuk menyobek makanan.

3). Gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham belakang (molar). Gigi geraham berfungsi
untuk mengunyah makanan.

Pertumbuhan gigi manusia melalui 2 tahap, yaitu gigi susu dan gigi permanen.

1). Gigi susu tumbuh saat pertumbuhan pada bayi (6-7 bulan) sampai 26 bulan. Setelah berumur
6-14 tahun, gigi susu akan digantikan dengan gigi tetap (gigi permanen).

2). Gigi pada anak-anak berjumlah 20 buah. Pada rahang atas dan rahang bawah terdapat 8 gigi
seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Pada orang dewasa ditambah dengan 12 gigi geraham
belakang, sehingga gigi berjumlah 32 buah.

c. Lidah

Lidah tertutup oleh selaput lendir dan tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh selaput
mukosa. Fungsi lidah adalah membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses
menelan, dan menghasilkan kelenjar ludah.

Pada lidah terdapat papila atau tunas pengecap. Indera pengecap pada lidah dapat
mengecap rasa manis, asin, asam, dan pahit. Oleh karena itu lidah juga berfungsi sebagai indera
pengecap.

Kelenjar Ludah
Dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah, yaitu kelenjar parotis, kelenjar
submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar tersebut mengeluarkan ludah atau
air liur (saliva).

Air liur mengandung enzim ptialin atau amilase yang akan mengubah amilum
(polisakarida) menjadi maltosa. Air liur memiliki pH netral.

Kandungan air pada air liur cukup tinggi (98%) air liur berfungsi untuk membasahi
makanan, mencegah mulut dari kekerangan, membunuh mikroorganisme, dan bertindak sebagai
buffer (penyangga pH).

2. Kerongkongan (Esofagus)

Makanan yang telah masuk ke dalam mulut dan dikunyah oleh gigi, masuk ke dalam
kerongkongan (esofagus) melalui faring (tekak).

Faring merupakan saluran persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan dan


rongga mulut ke kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis sebagai
jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut ke lambung. Panjang kerongkongan kurang lebih
20cm dan lebarnya 2cm. Bagian dalam kerongkongan selalu dibasahi cairan yang dikeluarkan
oleh kelenjar mukosa sehingga makanan menjadi basah dan licin.

Dinding kerongkongan terdiri dari otot (otot longitudinal) yang dapat mengerut dan
mengendur secara bergantian sehingga terjadi gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah
gerakan meremas dan mendorong makanan pada kerongkongan sehingga masuk ke lambung.

3. Lambung (ventrikulus)

Lambung terdiri atas 4 bagian, yaitu

1). Bagian kardiak, bagian yang berhubungan dengan kerongkongan. Pada bagian ini terdapat
Klep (sfingter) yang dikenal dengan sfingter esofageal/ sfingter kardiak. Sfingter esofageal/
sfingter kardiak yaitu klep pengatur yang terletak pada ujung yang berbatasan dengan
kerongkongan. Fungsi sfingter ini agar makanan yang telah masuk ke dalam lambung tidak bisa
naik kembali ke kerongkongan dan hanya akan membuka pada saat makanan masuk atau pada
saat muntah.
2). Fundus, daerah fundus lambung menghasilkan getah lambung. Pada dinding lambung
terdapat kelenjar buntu yang menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin memacu sekresi
getah lambung.

3). Badan lambung, makanan yang masuk kedalam lambung tersimpan selama 2-5 jam. Selama
makanan berada di dalam lambung makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan
getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak bergelombang yang
bergerak di sepanjang lambung setiap 15-25 detik. Makanan dicerna oleh otot lambung dan
enzim sehingga makanan menjadi lembut seperti bubur dan disebut kim (chyme).

4). Pilorus, bagian yang berhubungan dengan duodenum. Pada bagian ini terdapat Sfingter
pilorus. Sfingter pilorus yaitu klep pengatur yang terletak pada ujung yang berbatasan dengan
duodenum. Otot pilorus yang membentuk klep akan mengatur keluarnya kim sedikit demi sedikit
dari lambung ke duodenum.

Getah lambung adalah campuran zat-zat kima yang sebagian besar terdiri dari air, asam
lambung (HCL), serta enzim pepsin, renin dan lipase.

Asam lambung berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan, mengubah
sifat protein, dan mengaktifkan pepsin.

- Enzim Pepsin merupakan enzim yang dapat menghidrolisis protein menjadi pepton.
- Enzim Renin berfungsi menggumpalkan air susu (kasein/protein susu) sehingga dapat dicerna
oleh pepsin.
- Enzim Lipase adalah enzim yang menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

4. Pankreas

Pankreas adalah kelenjar berwarna keputihan ,terbentuk dari usus dua belas jari ,dan
terletak di permukaan bawah lambung.sel kelenjar dalam pankreas menghasilkan getah pankreas
yang akan masuk ke doudenun melalui saluran pankreas.

Getah pankreas mengandung zat-zat diantaranya :

1). Natrium bikarbonat


2). Enzim amilase

3). Enzim lipase

4). Enzim tripsin

Getah pankreas disekresikan di bawah pengaruh hormon .jika isi lambung yang bersifat
asam masuk kedalam doudenum, sel-sel tertentu pada doudenum akan melepaskan ormon
sekretin dan hormon kolesistokinin kedalam darah.

Jika hormon sekretin sampai di pankreas ,akan merangsang produksi dan pelepasan getah
pankreas ,sedangkan hormon kolesistokinin merangsang empedu untuk mengeluarkan bilus.
Bilus mengandung garam empedu dan bilirubin (zat warna empedu) yang dapat mengemulsikan
lemak.

5. Hati

Hati bukanlah termasuk salah satu organ pencernaan, tetapi hati dapat mensekresikan
empedu yang kemudian akan disalurkan ke usus dua belas jari.

Empedu mengandung getah empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan
lemak. Empedu berfungsi megemulsikan lemak atau menghancurkan partikel-partikel lemak.
Lemak diemulsikan menjadi tetesan-tetesan halus sehingga lebih mudah dicerna dan diserap.

Selain berfungsi menghasilkan empedu, hati memiliki fungsi penting lainnya. Fungsi
hati antara lain :

1). Metabolisme karbohidrat

2). Metabolisme lemak

3). Metabolisme protein

4). Memproses obat-obatan dan hormon

5). Eksresi bilirubin

6). Sintesis garam-garam empedu


7). Penyimpanan beberapa vitamin

8). Mengaktifkan vitamin D

6. Usus Halus (Intestinum Tenue)

Makanan dari lambung masuk sedikit demi sedikit ke usus halus. Panjang usus halus
antara 5,5 – 8 m, yakni duodenum 25 cm, jejunum 7 m, dan ileum 1 m. Dinding usus halus kaya
akan lipatan yang disebut jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi menyerap sari makanan.
Didalam vili terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe dan sel goblet.

Usus halus terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1). Duodenum (usus dua belas jari), pada duodenum bermuara 2 saluran, yaitu saluran getah
pankreas dan saluran empedu. Pada bagian ini terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan oleh pankreas, yaitu amilase, lipase, dan tripsin. Usus dua belas jari juga
menerima cairan empedu yang membantu dalam hal mengemulsikan lemak.

2). Jejunum (usus kosong/usus tengah). Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum sari
makanan diserap. Didalam jejunum, makanan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim
yang dihasilkan dinding usus, sehingga makanan semakin halus dan cenderung encer. Enzim
yang dihasilkan antara lain eterokinase, laktase, erepsin, maltase, disakarase, peptidase,
sukrase dan lipase. Hasil akhir pencernaan adalah kerbohidrat menjadi disakarida dan
monosakarida, protein menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak atau gliserol.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

3). Ileum (usus penyerapan), pada bagian ini sari-sari makanan diiserap oleh dinding usus halus.
Permukaan dalam dari dinding usus halus mempunyai jonjot usus (vilus). Jonjot membuat
permukaan usus halus bertambah luas sehingga sari makanan cepat terserap.
Molekul-molekul kecil hasil pencernaan makanan akhirnya masuk ke peredaran darah untuk
disebarkan ke seluruh tubuh. Didalam jonjot usus halus terdapat pembuluh kapiler darah dan
pembuluh kil. Pembuluh darah berfungsi menyerap dan mengangkut sari-sari makanan yang
berupa glukosa, asam amino, vitamin dan mineral ke seluruh tubuh. Pembuluh kil berfungsi
menyerap dan mengangkut asam lemak dan gliserol menuju ke pembuluh balik besar dibawah
tulang selangka.

7. Usus Besar (Kolon)


Usus besar (kolon), merupakan kelanjutan dari usus halus. Kolon terdiri dari 3 bagian
yaitu kolon naik, kolon datar dan kolon turun.
Pada bagian pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat bagian yang disebut
usus buntu (sekum). Dibawah usus buntu terdapat apendiks atau umbai cacing. Bila apendiks
terinfeksi dapat terjadi apendisitiis (radang usus buntu).
Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat suatu penyempitan yang
disebut klep ileosekum. Klep ini berfungsi untuk menjaga makanan yang sudah masuk kedalam
usus besar, tidak dapat kembali ke usus halus.
Sisa makanan yang ada dalam usus besar, sebagian besar berupa air dan bahan makanan
sisa yang tak dapat dicerna, misalnya selulosa dan bakteri.
Fungsi utama dari usus besar adalah mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air
pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar menyerap kelebihan air, sebaliknya
jika sisa makanan kekurangan air maka dinding usus besar mengeluarkan air ke sisa makanan
tersebut.
Penyerapan dan penambahan air bertujuan agar feses (kotoran) dalam keadaan tidak cair
dan juga tidak padat. Pembentukan feses pada usus besar dibantu oleh bakteri Eschericia coli,
bakteri ini yang membantu proses pembusukkan sisa makanan.
Feses umumnya berada di usus besar selama 12-14 jam sebelum disalurkan menuju
rektum. Rektum adalah bagian akhir dari saluran pencernaan yang bentuk nya bergelembung.
Penyerapan air tidak lagi terjadi pada rektum. Rektum dapat berkontraksi yang aktivitras
kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
pencernaan makanan melalui anus. Anus terdiri dari 2 lapis otot, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gambar 1. Saluran Pencernaan
BAB 2
SISTEM PERNAPASAN

A. Pengertian Dan Fungsi Pernapasan


Bernapas yaitu proses pengambilan O2 dari udara (inspirasi), dilanjutkan dengan
penyaluran O2 ke jaringan tubuh, kemudian pengeluaran sisa metabolisme dari tubuh yang
berupa CO2 (ekspirasi) melalui alat-alat pernapasan.
Pernafasan merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas didalam
jaringan(pernafasan dalam) dan didalam paru-paru(pernafasan dalam).
Fungsi Pernapasan,yaitu :
1) Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-selnya ) untuk
mengadakan pembakaran.
2) Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang terjadi dari sisa pembakaran, kemudia di bawa
oleh darah ke paru- paru untuk dibuang (karena tidak berguna lagi oleh tubuh).
3) Menghangatkan dan melembabkan udara.

B. Organ- Organ Penyusun Sistem Pernapasan Pada Manusia


1. Hidung
Rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,
bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang
masuk kedalam rongga hidung. Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum
nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.
Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang terdapat di dalam vestibulum karena
kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya, udara menjadi hangat dan karena penguapan
air dari permukaan selaput lendir udara menjadi lembab.
Selain itu rambut-rambut tersebut juga berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk.
Keuntungan yang diperoleh,Jika bernafas melalui hidung, yaitu :
1). Udara yang masuk menjadi bersih karena terlebih dahulu disaring oleh bulu-bulu hidung dan
selaput lender
2). Udara yang masuk mengalami penyesuain suhu sesuai dengan panas tubuh kita
Udara yang masuk mengalami penyesuaian kelembapan sesuai dengan kondisi tubuh.

2. Tekak (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)
pada bagian belakang.
Tekak (faring) berfungsi sebagai tempat persimpangan jalan pernapasan dengan jalan
makanan.
Hubungan faring dengan organ-organ lain : ke atas berhubungn dengan rongga hidung,
dengan perantaraan lubang yang bernama koana, ke depan berhubungan dengan
rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium, ke bawah terdapat dua lubang, ke
depan lubang laring, dan ke belakang lubang esophagus.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian :
1) Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana disebut nasofaring.
2) Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.
3) Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring.

3. Pangkal Tenggorok (Laring)


Laring atau pangkal tenggorok merupakan saluran udara dan bertindak sebagai
pembentukan suara, terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebrata servikalis dan
masuk ke dalam trakea di bawahnya.
Pada laring terdapat epiglotis berguna untuk menutup laring sewaktu kita menelan
makanan. Dengan demikian makanan tidak masuk pada saluran pernafasan. Pada laring juga
terdapat cairan yang berguna untuk menagkap debu dan kotoran yang masuk.
Laring terdiri dari 4 tulang rawan antara lain :
1) Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun, sangat jelas terlihat pada pria.
2) Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker.
3) Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin.
4). Kartilago epiglotis (1 buah).
Laring dilapisi oleh selaput lendIr, kecuali pita suara dan bagian epiglottis yang dilapisi
oleh sel epithelium berlapis. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak)
tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Pita suara berjumlah 2 buah, di bagian atas adalah
pita suara palsu dan tidak mengeluarkan suara yang disebut dengan ventrikularis, di bagian
bawah adalah pita suara sejati yang membentuk suara yang disebut dengan vokalis, terdapat 2
buah otot. Oleh gerakan 2 buah otot ini maka pita suara dapat bergetar dengan demikian pita
suara ( rima glotidis ) dapat melebar dan mengecil, sehingga di sni terbentuklah suara.

Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan


karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita
akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga
mengakibatkan gangguan kesehatan.

4. Batang Tenggorok (Trakea)

Batang tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 16 sampai
20 cincin tulang rawan dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Yang meishlkan trakea
menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan disebut karina.

Pada dinding sebelah dalam batang tenggorok mempunyai selaput lendir yang sel-selnya
berambut getar yang berfunsi untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama
dengan udara pernapasan.

5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)

Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya
melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Anak cabang batang tenggorok (bronkiolus), mengalami percabangan sesuai dengan


jumlah gelambir paru-paru. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan bercabang tiga, sedangkan
yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Pada ujung bronkiolus terdapat gelembung-
gelembung yang sangat kecil.

Cabang tenggorok (bronkus) dan anak cabang tenggorok (bronkiolus) berfungsi


meneruskan udara dari trakea ke paru-paru.

6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura.

Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang
dikenal dengan kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum sehingga paru-
paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
meminyaki permukaan pleura, menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada
sewaktu ada gerakan bernapas.

Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.
Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar
untuk pertukaran gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter
± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.

Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi rongganya masih mempunyai silia dan
di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan
tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Dalam paru-paru terdapat dalam alveolus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
udara oksigen dan karbon dioksida.

Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu
sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus
berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi
gas pernapasan.

Cara mengatasi Gangguan Sistem Pernapasan

1). Cara mengatasi gangguan akibat alergi adalah memberikan antibiotik untuk menghentikan
peradangan.

2). Sementara pada paru-paru yang terluka diatasi dengan cara mengisi udara steril pada celah
antar pleura.

3). Pada penderita gangguan pernafasan karena tenggelam atau syok karena sengatan arus listrik,
pusat pernafasan sedang terhenti sementara, sehingga gerakan bernafas juga sering berhenti
sementara. Untuk mengatasinya perlu dengan pernafasan buatan. Alat untuk melakukan
pernafasan buatan disebut pulmotor. Pernafasan buatan juga dapat dilakukan tanpa alat bantuan,
namun dilakukukan antar mulut yang disebut cara Sylvester.

Mekanisme Pernapasan

Pada proses pernapasan, masuk dan keluarnya udara menyebabkan perubahan volume rongga
dada yang disebabkan peredaran tekanan udara di atmosfer dan di paru-paru sehingga rongga
dada membesar dan mengecil.

Pada pernapasan, proses masuknya udara kedalam paru-paru disebut indspirasi, pada proses ini
terjadi pembesaran rongga dada.

Sementara proses keluarnya udara dari paru-paru disebut ekspirasi, pada proses ini terjadi
pengecilan rongga dada.

Mekanisme kerja paru-paru pada proses pernapasan dibedakan menjadi dua yaitu pernapasan
dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada

Pada proses ini terjadi kontraksi otot interkosta eksternal (otot antar rusuk) yang menarik tulang
rusuk ke atas dan ke arah luar sehingga rongga dada membesar. Meningkatanya volume rongga
dada menyebabkan rongga paru-paru membesar sehingga tekanan udara di paru-paru menurun
dan lebih rendah dari tekanan udara di atmosfer. Dengan demikian udara akan bergerak masuk
ke dalam paru-paru samapai tekanannya sama, proses ini disebut inspirasi.
Apabila otot antar rusuk berelaksasi (mengendur), tulang rusuk turun kembali dan rongga dada
kembali mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang menyebabkan tekanan udaranya
naik. Dengan demikian udara akan bergerak keluar dari paru-paru, proses ini disebut ekspirasi.

b. Pernapasan Perut

Bila otot diafragma berkontraksi maka rongga dada akan membesar sehingga volume rongga
paru-paru juga nembesar dan tekanannya menurun. Dengan demikian udara dari atmosfer akan
masuk ke dalam poru-paru (inspirasi).

Bila otot diafragma mengendur, rongga dada kembali ke ukuran semula (mengecil).

Demikian pula rongga paru-paru mengecil sehingga tekanan udaranya naik. Dengan demikian
udara akan terdorong ke luar dari paru-paru (ekspirasi)
Gambar 2. Saluran Pernafasan
BAB 3

SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme
yang dipergunakan untuk berkembang biak.

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.

Sistem reproduksi manusia terdiri dari sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi
wanita.

A. Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon-


hormon pada pria. Organ reproduksi/organ kelamin pria dibedakan menjadi 2 bagian :

1. Organ reproduksi dalam

2. Organ reproduksi luar

Kedua organ tersebut tidak terpisah satu dengan lainnya, melainkan saling berhubungan.

1. Organ Reproduksi Dalam


a. Testis/kantung pelir
Terletak di dalam skrotum dan berjumlah sepasang. Testis kanan dan kiri dibatasi
oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara
umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan tempat dibentuknya hormon
kelamin jantan.
b. Saluran pengeluaran, terdiri atas :

1). Epididimis

Merupakan saluran berkelok-kelok didalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma sampai sperma matang dan kemudian bergerak
menuju vas deferens.
2). Vas Deferens (saluran sperma)

Merupakan saluran lurus yang mengarah keatas dan merupakan lanjutan dari epididimis.
Vas deferens berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula
seminalis/kantung semen/kantung mani.

3). Saluran ejakulasi

Merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran
ejakulasi berfungsi mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.

4). Uretra

Merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Fungsi uretra yaitu
sebagai saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

c. Kelenjar asesoris
Merupakan kelenjar yang terdapat sepanjang saluran pengeluaran, dimana kelenjar
asesoris ini menghasilkan getah kelamin yang berfungsi untuk mempertahankan hidup dan
pergerakan sperma. Kelenjar asesoris terdiri dari :
1). Vesikula seminalis/kantung semen/kantung mani
Merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak dibelakang kantung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
2). Kelenjar prostat,
Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan
untuk kelangsungan hidup sperma.

3). Kelenjar cowper/kelenjar bulbouretra


Merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
2. Organ Reproduksi Luar

a. Penis
Adalah bagian yang menggantung di depan skrotum. Penis terdiri atas bagian ujung
penis (glans penis), bagian tengah (korpus penis) dan pangkal penis (radik penis). Penis
terdiri dari 3 rongga yang berisi jaringan spons, 2 rongga di atas disebut korpus kavernosa
dan 1 rongga di bawah disebut korpus spongiosum.
b. Uretra
Terdapat di dalam korpus spongiosum, rongga-rongga tersebut banyak mengandung
pembuluh darah dan ujung-ujung syaraf perasa, bila ada suatu rangsangan, rongga-rongga
tsb akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).
c. Skrotum/kantung pelir
Merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis, terdiri dari skrotum kiri dan kanan.
Diantara skrotum kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos.
Otot polos tersebut dikenal dengan sebutan otot dartos. Otot dartos berfungsi untuk
menggerakkan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur.
Selain otot dartos, didalam skrotum terdapat otot kremaster, fungsinya pengatur suhu
lingkungan testis agar kondisinya stabil. Spermatogenesis membutuhkan suhu stabil yaitu
beberapa derajat lebih rendah dari pada suhu tubuh.

Gambar 3. Sistem Reproduksi Pria


3. Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembuatan sel sperma, atau perkembangan sel germinal
imatur yang dikenal sebagai spermatogonium menjadi sel sperma matang yang disebut
spermatozoa. Sel sperma adalah sel reproduksi laki-laki yang menyuburkan telur wanita dalam
reproduksi seksual. Kemampuan pria untuk bereproduksi tergantung pada kualitas tinggi dan
kuantitas sperma; Oleh karena itu, spermatogenesis terjadi terus-menerus dari masa pubertas
sampai mati. Tahapan termasuk dalam proses ini adalah spermatositogenesis, spermatogenesis,
dan spermiogenesis.

Spermatogenesis dimulai pada tubulus seminiferus, yang, tergantung pada jenis mereka,
terlihat seperti mie kecil, lurus atau bengkok pada testis. Bagian dalam tubulus seminiferus
dilapisi dengan sel Sertoli dan spermatogonia. Sel-sel Sertoli sering disebut sebagai sel
“perawat” karena mereka membantu dalam pengembangan sperma dengan memakan bahan
limbah dari spermatogenesis dan mengarahkan sel-sel melalui kanal-kanal tubulus.

Spermatogenesis terjadi pada testis.

Selama spermatositogenesis, spermatogonium membelah melalui mitosis untuk


membentuk dua sel diploid disebut spermatosit primer. Mitosis adalah jenis pembelahan sel di
mana sel induk tumbuh dan kemudian membagi dua untuk membentuk dua sel anak yang
identik. Spermatosit primer, yang memiliki dua kali jumlah bahan genetik dari sel normal,
kemudian harus menjalani meiosis I.

Dalam jenis divisi ini, sel induk membelah untuk membentuk dua sel anak diploid, yang
memiliki setengah kromosom, atau materi genetik, seperti sel induk. Spermatosit sekunder yang
dihasilkan, yang memiliki jumlah kromosom normal, maka harus melalui meiosis II untuk
membentuk spermatid. Bagian singkat ini spermatogenesis disebut spermatidogenesis.

Spermatid memiliki hanya setengah jumlah total kromosom. Hal ini karena ketika sperma
bergabung dengan telur, yang juga hanya memiliki setengah jumlah kromosom yang diperlukan,
mereka membentuk set lengkap kromosom dibuat dari gen laki-laki dan perempuan. Penguranga
separuh acak dan pasangan kromosom meningkatkan variabilitas genetik, merupakan komponen
penting dalam evolusi.

Sel sperma berkembang melalui proses spermatogenesis.

Selama spermiogenesis, tahap akhir spermatogenesis, sel sperma tumbuh ekor dan
mencapai kematangan penuh. Pada tahap pertama dari proses ini, tahap Golgi, materi genetik
spermatid ini menjadi padat bersama untuk membentuk inti dan spermatid yang mengalami
perubahan struktural. Sementara itu sebelumnya melingkar, bagian tengah mulai membuncit dan
sel meluas di salah satu ujung untuk membentuk aparatus Golgi, yang menciptakan bahan kimia
yang disebut enzim. Selanjutnya, badan Golgi menyelubungi inti untuk membentuk tudung
akrosom selama fase cap. Enzim-enzim yang dikeluarkan oleh tudung akrosom memecah
dinding sel telur wanita selama pembuahan, yang memungkinkan inti sperma memasuki sel telur
dan bergabung dengan inti telur.

Pada fase akrosom berikut, sel sperma tumbuh ekor yang membantu untuk bergerak. Sel
sperma berputar sendiri sekitar di dinding tubulus seminiferus sehingga ekornya menghadap ke
arah lumen, atau ruang bagian dalam, tabung. Dengan bantuan dari hormon yang disebut
testosteron, sel-sel Sertoli mengkonsumsi bahan selular kelebihan dalam tahap pematangan.
Dalam proses lain yang dikenal sebagai spermiasi, sel sperma yang matang dilepaskan ke lumen
dan didorong ke dalam epididimis, sebuah tabung melingkar kecil yang terletak antara bagian
belakang testis dan vas deferens. Di sini, sperma menjadi motil, atau mampu bergerak sendiri,
dan siap untuk ejakulasi ke wanita saat berhubungan seks.

4. Hormon Kelamin Pria

1. Gonadotropin hormone (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary anterior (hipofisis anterior)
yang terdiri dari:
- Luteinizing Hormone (LH), berfungsi merangsang sel-sel Leydig testis untuk menghasilkan
tostesteron
- Folicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi merangsang perkembangan spermatosit dalam
proses spermatogenesis, khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan spermatid menjadi
sperma. Perhatikan animasi dibawah ini!
2). Androgen
Merupakan hormone steroid. Salah satu hormone ini adalah tostesteron. Tostesteron disekresikan
oleh sel-sel Leydig testis. Tostesteron berfungsi dalam perkembangan sel germinal dalam proses
spermatogenesis. Selain itu, tostesteron sangat penting dalam menentukan sifat kelamin sekunder
para pria, contohnya tumbuhnya rambut pada area tertentu, perbesaran suara dan perkembangan
otot yang terjadi ketika masa pubertas.

3). Estrogen
Dibentuk oleh sel sertoli ketika ada stimulus oleh FSH. Hormon ini berperan dalam proses
pematangan sperma.

B. Sistem Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita meliputi organ-organ reproduksi, oogenesis, hormon-hormon
pada wanita, fertilisasi, kehamilan dan persalinan. Organ reproduksi/organ kelamin wanita
dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Organ reproduksi dalam
2. Organ reproduksi luar
Kedua organ tsb tidak terpisah satu dengan lainnya, melainkan saling berhubungan.

1. Organ Reproduksi Dalam


a. Ovarium/indung telur, berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3-4 cm.
Ovarium terletak di rongga dalam sekitar pinggang, umumnya setiap ovarium
menghsailkan ovum setiap 28 hari, ovarium secara bergantian menghasilkan ovum (sel
telur). Ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Ovum yang
dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.
b. Saluran reproduksi, terdiri atas :
1). Tuba falopii/ oviduk/ saluran telur
Berjumlah sepasang, panjangnya ± 10 cm, tuba falopii berfungsi menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus. Pangkal oviduk berbentuk corong disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae) yang berfungsi menangkap ovum yang
dilepaskan oleh ovarium.
2). Uterus/ rahim/ kantung peranakan
Merupakan rongga pertemuan tuba falopii kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir
dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks/leher rahim/portio. Uterus berfungsi
sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Dinding uterus tersusun atas
beberapa lapis otot polos yang disebut endometrium. Lapisan endometrium menghasilkan
banyak lendir dan pembuluh darah, akan menebal saat ovulasi dan akan meluruh saat menstruasi.
3). Vagina
Merupakan saluran akhir reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada
vulva. Selaput berlendir (membran mukosa) pada vagina menghasilkan lendir pada saat terjadi
rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar bartholini.

2. Organ Reproduksi Luar


a. Vulva

Merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Pada vulva bermuara 2 saluran
yaitu uretra (saluran kencing) dan vagina (saluran kelamin). Vulva terdiri dari :

b. Mons pubis/ mons veneris


Merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut.

c. Labia mayora/ bibir besar


Berjumlah sepasang merupakan lipatan yang terdapat di bawah mons pubis. Labium
mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak) setelah puber
labium mayor akan ditumbuhi rambut.
d. Labia minora/ bibir kecil
Berjumlah sepasang merupakan lipatan yang terletak tepat di sebelah dalam dari labium
mayor, labium minor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Labium mayor dan labium minor berfungsi melindungi vagina. Gabungan labium mayor
dan labium minor pada bagian atas labia membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.

e. Klitoris
Merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun
klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis pada pria, namun klitoris juga
mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung
saraf perasa
f. Himen/selaput dara
Letaknya dekat saluran ujung vagina, himen merupakan mukosa yang banyak
mengandung pembuluh darah.
g. Uretra
Terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung
kemih.
h. Perineum
Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang
merupakan suatu jaringan fibromuskuler yang letaknya diantara vagina dan anus.

3. Oogenesis

Oogenesis adalah produksi ovum atau sel telur, gamet betina atau sel seks. Ini adalah
salah satu jenis gametogenesis, atau produksi sel seks, yang lainnya adalah proses pada laki-laki
yakni spermatogenesis. Oogenesis terjadi di semua spesies dengan reproduksi seksual, dan itu
mencakup semua tahap belum matang sel telur. Untuk matang, sel telur melewati lima tahap
pada mamalia: Oogonium, oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan ovum.
Dalam kebanyakan spesies yang yang mengalami reproduksi seksual, sel telur
mengandung setengah dari materi genetik dari individu dewasa. Reproduksi terjadi ketika sel
telur dibuahi oleh gamet jantan, atau sperma. Sperma juga berisi setengah bahan genetik dari
individu yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilisasi akan berisi set lengkap
materi genetik, setengah dari sel telur dan setengah dari sperma.

Tahap pertama dari ovum yang belum matang adalah Oogonium, dibentuk oleh mitosis
dalam kehidupan paling awal dari organisme. Dalam mitosis, sel mereplikasi DNA-nya – materi
genetik – sebelum membagi menjadi dua sel anak yang identik. Mitosis juga merupakan metode
reproduksi aseksual. Pada hewan, sel kelamin atau gamet, termasuk sel telur, hanya dibentuk
oleh meiosis, di mana sel membelah tanpa replikasi, sehingga sel anak dengan hanya setengah
jumlah kromosom sel induk. Semua sel tubuh lainnya dibentuk oleh mitosis.

Pada tahap pertama oogenesis, Oogonium ini mengalami oositogenesis, menciptakan


oosit primer melalui mitosis. Saat Oogonium itu, oosit primer adalah sel diploid, yang berisi dua
set lengkap kromosom. Sel kelamin adalah sel haploid, hanya berisi setengah jumlah kromosom
dalam sel diploid. Sel haploid terbentuk dari sel-sel diploid oleh meiosis.

Melalui ootidogenesis, bentuk meiosis, oosit primer menghasilkan oosit sekunder


haploid. Proses ootidogenesis dihentikan setengah jalan, yang disebut dictyate, sampai ovulasi,
ketika selesai untuk menghasilkan telur dirilis atau ootid. Pada tahap akhir, ootid berkembang
menjadi sel telur, sel telur yang matang. Pada manusia dan mamalia lain, oosit sekunder tidak
menjadi ootid sampai menjadi siap dirilis selama siklus menstruasi.

4. Hormon Kelamin Wanita

1. Gonadotropin Hormone (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary anterior (hipofisis


anterior) yang terdiri dari:

· Luteinizing Hormone (LH), berperan dalam merangsang pelepasan oosit skunder dari
folikel tersier (de graf) sehingga terjadi ovulasi.

· Folicle Stimulating Hormone (FSH), merangsang pertumbuhan folikel telur pada


ovarium.

2. Estrogen, disekresikan seiring dengan perkembangan folikel. Estrogen juga diproduksi


oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi estrogen adalah:

· Merangsang pembentukan kembali (proliferasi) sel penyusun endometrium.

· mempengaruhi serviks menghasilkan lendir yang bersifat basa pada vagina sehingga
mendukung kelangsungan hidup sperma ketika masuk ke vagina

· Sangat berperan dalam menentukan sifat kelamin sekunder wanita.


· Berperan dalam kontraksi uterus ketika proses persalinan.

3. Progesterone, dihasilkan oleh korpus luteum (folikel yang telah melepaskan ovumnya),
berfungsi sebagai:

· Mendukung fungsi estrogen dalam penebalan endometrium

· Merangsang sekresi lendir pada vagina

· Merangsang pertumbuhan kelenjar susu

4. Oksitosin, disekresikan oleh hipofisis wanita, berperan merangsang kontraksi uterus pada
saat persalinan

5. Prostaglandin, disekrsikan oleh membrane janin, berfungsi meningkatkan intensitas


kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan

6. Relaksin, dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum pada ovarium, berfungsi merelaksasi
dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.

7. Mammotropin, disekresikan oleh hipofisis dan plasenta, berfungsi merangsang


pertumbuhan awal kelenjar susu (glandula mamae).

8. Prolaktin, disekresikan oleh hipofisis ibu pada minggu kelima kehamilan, berfungsi
meningkatkan sekresi air susu oleh glandula mamae.

5. Fertilisasi

Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan inti sel
spermatozoa membentuk makhluk hidup baru yang disebut dengan zigot. Zigot merupakan
bentuk awal dari makhluk hidup yang berkembang melalui proses fertilisasi. DarAi zigot akan
berkembang menjadi embrio tahap dua sel,empat sel, morula, blastosis, berlanjut dengan
diferensiasi membentuk organ-organ (organogenesis)hingga akhirnya menjadi fetus dan lahir.
Fertilisasi terjadi ketika ovum bertemu dengan spermatozoa. Proses fertilisasi pada mamalia
terjadi di tuba falopii tepatnya di infundibulum(1/3 bagian atas tuba falopii).
Fungsi utama dari fertilsasi yaitu:
1. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi memungkinkan perpindahan unsur-unsur genetik dari parentalnya. Jika
pada gametogenesis terjadi reduksi (2n menjadi n) unsur genetik, maka pada fertilisasi terjadi
penggabungan unsur genetik (pemulihan kembali dari n menjadi 2n, n dari masing-masing
parental). Pada kasus-kasus tertentu individu ada yang haploid dan triploid serta tanpa proses
fertilisasi.
2. Fungsi perkembangan
Fungsi perkembangan memungkinkan rangsangan pada sel telur untuk melanjutkan dan
menyelesaikan proses pembelahan meiosisnya dan membentuk pronukleus betina yang akan
melebur (syngami)dengan pronukleus jantan (berasal dari inti spermatozoa) membentuk zigot.
Jika fertilisasi tidak terjadi maka sel telur akan bertahan pada tahap metaphase II dan
berdegenerasi tapa melalui proses selanjutnya.

Proses Terjadinya Fertilisasi


1). Tahap Persiapan Fertilisasi
Untuk dapat terjadinya fertilisasi perlu tahapan-tahapan yang menentukan dari fertilisasi.
Tiap tahapan merupakan penentu berhasilnya fertilisasi.
a. Ovum
Sebelum fertilisasi sel telur harus mencapai tahap pematangan (maturasi) dan ovulasi.
Pada saat ovum diovulasikan maka pembelahan terhenti (secara genetic pada fase meiosis II
tahap meta phase) kalau terjadi pembuahan, ovum akan mengeluarkan gynogamon yang isinya
terdiri dari fertilizen dan zat penelor
Zat fertilizine berfungsi untuk :
- mengaktifkan spermatozoa untuk bergerak
- menarik spermatozoa secara kemotaksis
- mengaglutinasi spermatozoa setelah mendekati ovum
Zat penelur berfungsi untuk merangsang pejantan untuk mengeluarkan spermatozoa pada saat
kopulasi
Setelah ovulasi telur jatuh ke peritoneum. Telur yang jatuh tersebut kemudian ditampung oleh
infundibulum. Infundibulum berbentuk menjari, yang disebut fimbridae, yang berguna
menampung telur yang jatuh dari ovarium.
b. Spermatozoa
Spermatozoa giat bergerak oleh kayuhan flagellumnya. Energi didapat dari pernapasan
anaerobis fruktosa yang terkandung dalam semen, dan dari pernapasan aerobis glukosa dan
glikogen yang terkandung dalam saluran kelamin betina. Sejak menempuh cervix, uterus sampai
tuba fallopi, spermatozoa pun mengalami kapasitasi. Yakni suatu kemampuan untuk melakukan
pembuahan. Kapasitasi itu sebenanya proses biokimia. Ada zat inhibitor pembuahan terkandung
dalam semen. Inhibitor pembuahan itu ialah menghalangi dilepaskannya enzim hyaluronidase
dan akrosin dari spermatozoa. Dengan kapasitasi, dihasilkan zat dalam saluran kelamin betina
untuk menetralkan zat inhibitor pembuahan itu. Secara genetis spermatozoa pada saat
pembuahan sudah lengkap menempuh meiosis I dan II, sudah pula menempuh proses
pematangan dalam duktus epididimis.
Spermatozoa akan mengeluarkan androgamon yang terdiri dari

 Enzym hyalorunidase yang berfungsi melarutkan cumulus uterus dan ovum


 Akrosin yang berfungsi menghancurkan zona pelussida
 EPK (Enzym penetrasi korona) berfungsi untuk menghancurkan corona radiata
 Neurominidase berfungsi untuk menginduksi reaksi zona yaitu suatu reaksi yang
menghalangi terjadinya polispermy.
2). Proses Fertilisasi
Sebelum spermatozoa menembus dan masuk ke dalam sitoplasma sel telur, spermatozoa
harus melalui beberapa lapisan selubung sel telur yaitu dari bagian paling luar berturut-turut
adalah sel –sel kumulus, zona pelusida dan membran plasma (membran vitelina). Spermatozoa
menembus lapisan sel-sel kumulus dengan dikeluarkannya enzim hyaluronidase yang akan
mencerna asam hyaluronat yang terdapat diantara sel-sel kumulus. Asam hyaluronat ini
dihasilkan oleh sel-sel granulose selama perkembangannya di dalam folikel di ovarium. Setelah
menembus sel-sel kumulus,spermatozoa berikatan dengan zona pelusida melalui ikatan semacam
antigen-resptor yang bersifat spesifik. Dalam hal ini yang bertindak sebagai antigen adalah
protein-protein yang ada pada membran plasma spermatozoa dan sebagai reseptor adalah
glikoprotein pada zona pelusida. Terdapat tiga jenis glikoprotein pada mamalia yaitu
glikoprotein ZP1, ZP2, ZP3. Glikoprotein ZP1 berfungsi sebagai kerangka berikatan dengan
glikoprotein ZP2 dan ZP3. Glikoprotein ZP3 bertindak sebagai reseptor primer bagi ikatan
spermatozoa-zona pelusida ikatan spermatozoa-ZP3 akan merangsang reaksi akrosom dan
pengeluaran enzim-enzim hidrolitik. Enzim-enzim akan berperan dalam meluruhkan dan
mencerna zona pelusida sehingga dapat ditembus.
Masuknya Spermatozoa ke dalam Ovum
Bereaksinya gamon kedua macam gamet menyebabkan terjadinya agglutinasi di dekat
ovum, lalu memudahkan beberapa ekor sperma bertumbukan dengan ovum. Kemudian seekor
sperma akan dapat menerobos masuk. Tempat masukknya satu spermatozon ke dalam ovum bisa
pada beberapa daerah zona. Ketika akrosom menumbuk zona terjadi reaksi akrosom dimana
akrosom diletakkan lalu membran depan akrosom itu hancur dan membran akrosom
dibelakangnya akan bersatu dengan oolemma, sehingga inti spermatozoa terbuka jalan untuk
masuk. Sementara itu dalam pengamatan banyak hewan, terbentuk tonjolan dari oolemma,
disebut fertilization cone. Tonjolan ini ada yang berpseudopodia, berguna untuk merangkul
kepala spermatozoa. Masuknya inti spermatozoa ke dalam ooplasma ada yang mengamati ialah
dengan ditelan oleh ovum, adapula karena dorongan spermatozoa itu sendiri.

Sampai dalam ooplasma, kromatin berubah menjadi benang-benang kromosom.


Kemudian terbentuk gelembung-gelembung kecil menyelaputinya membentuk selaput nukleus
jantan.
Pengamatan in vitro sel-sel korona radiata tetap hadir dalam jumlah besar sekeliling
ovum, meski adhesi antara sesamanya sudah hilang, dan filopodia pun sudah lepas dan hilang
dari zona pellusida. Kemudian sel-sel korona ini membuat pseudopodia lalu memphagositosis
spermatozoa disekeliling ovum. Jadi sel korona ini berfungsi untuk membersihkan sekeliling
ovum dari spermatozoa yang tak membuahi.
Inti ovum berubah menjadi pronuklleus betina, selaput intinya hilang lalu mengalami
meiosis II. Polosit yang berada di bawah zona pellusida juga mengalami meiosis, akhirnya
terbentuk 3 polosit. Pronukleus betina kini sudah haploid seperti pronukleus jantan. Pada
masing-masing pronukleus timbul berpuluh-puluh nukleoli yang kemudian bergabung jadi 1-2
nukleoli besar. Sentriol pronukleus betina hilang, dan untuk pembelahan berikut hanya sentriol
jantan yang berada di middle piece yang jadi titik tutup gelondong. Pronuklei saling mendekat di
porors telur, sedikit lebih dekat ke kutub animal (KA) lalu terjadilah proses kariogamy. Yakni
bergabungnya pronuklei. Mula-mula nukleoli masing-masing hilang, selaput inti hilang dan
besar pronuklei sendiri menciut. Masing-masing kromosom jadi mengganda jadi 2 kromatid
yang sentromernya masih 1. Mitosis pun berlangsunglah.
Bahan spermatozoa lain selain inti, yakni mitokondria dan sisa membran selnya, hancur
dan menyebar dalam ooplasma lalu hilang sebelum pembelahan zigot jadi dua sel. Setelah
spermatozoa masuk membran telur (oolemma) kemudian terlepas dalam ovum, membentuk
membran pembuahan. Antara telur dan membran pembuahan ada celah sempit, disebut rongga
perivitellin, berisi cairan yang merembes dari telur sendiri. Pada ovum yang mengandung butiran
korteks yang sebelum pembuahan bersebar sebelah dalam oolemma, butiran ini diduga ikut
membentuk cairan perivitellin.
Dengan merembesnya cairan keluar menyebabkan telur menyusut dari besar semula.
Membran pembuahan bersama cairan perivitellinnya berfungsi sebagai pencegah masuknya
spermatozoa lain ke dalam ovum.
Gambar 4. Sistem Reproduksi Wanita
BAB 4
SISTEM MUSKULOSKLETAL

Makhluk hidup dapat berdiri dan bergerak karena ada rangka dalam tubuhnya. Rangka
yang berada dalam tubuh disebut endoskeleton.
Selain sebagai alat gerak, rangka juga berfungsi :
1. Memberi bentuk tubuh
2. Menegakkan tubuh
3. Melindungi organ yang penting
4. Tempat melekatnya otot
5. Tempat pembuatan sum-sum

A. Tulang
Merupakan alat gerak pasif, tulang tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot.
Tulang terbagi atas :
1. Tulang Rawan

2. Tulang Keras

1. Tulang Rawan
Tulangnya anak kecil, lambat laun akan berubah menjadi tulang keras, tetapi ada juga
yang tidak berubah misalnya pada cuping hidung, daun telinga dan laring.
Ada 3 jenis tulang rawan yaitu hialin, elastis dan serabut.
Tulang rawan mengandung banyak zat perekat berupa protein dan mengandung sedikit
zat kapur sehingga bersifat lentur.

2. Tulang Keras
Proses dari tulang rawan menjadi tulang disebut osifikasi, contoh tulang paha. Tulang
keras bersifat keras dan tidak lentur disebabkan karena ruang antar sel tulang banyak berisi zat
kapur, yaitu kalsium karbonat, kalsium fosfat, dan mengandung sedikit zat perekat dan protein.
Proses pengerasan tulang dipengaruhi oleh vitamin D, oleh karena itu orang yang
kekurangan vitamin D tulangnya menjadi rapuh.
Bagian luar tulang diselaputi oleh selapis jaringan ikat yang liat disebut periosteum, yang
merupakan tempat melekatnya otot.
Saluran havers terdapat didalam tulang, merupakan tempat pembuluh darah yang
berfungsi memberi makan pada sel tulang.
Ada 2 macam tulang berdasarkan sifat bahan penyusunnya :
1). Tulang kompak
Tulang ini rapat dan padat, berisi sum-sum kuning, sum-sum kuning terdapat pada tulang
anggota gerak orang dewasa.
2). Tulang spons
Tulang yang berongga, berisi sum-sum merah, sum-sum merah merupakan tempat
pembuatan sel darah merah, pada anak-anak terdapat pada tulang tengkorak sedangkan pada
dewasa terdapat pada tulang tengkorak, ruas tulang belakang dan tulang rusuk.
Sedangkan, berdasarkan bentuknya tulang terdiri atas :
1). Tulang pipa
2). Tulang pipih
3). Tulang pendek

B. RANGKA
Rangka manusia tersusun oleh lebih dari 200 potong tulang yang saling berhubungan.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas 3 kelompok besar yaitu :
a. Tulang tengkorak
b. Tulang badan
c. Tulang anggota gerak

a. Tulang Tengkorak
Berbentuk pipih, saling berhubungan dan membentuk rongga. Tulang ini berfungsi
melindungi bagian-bagian otak yang ada didalamnya.
Tulang tengkorak terdiri atas bagian kepala (tempurung kepala) dan bagian muka
(wajah).

1). Tempurung kepala terdiri atas :


- Tulang belakang kepala/os oksipital (1 buah)
- Tulang ubun-ubun/ os parietal (2 buah)
- Tulang dahi/ os frontal (1 buah)
- Tulang pelipis/ os temporal (2 buah)
- Tulang tapis / os etmoid (2 buah)

2). bagian muka terdiri atas :


- Tulang rahang atas/os maksilaris (2 buah)
- Tulang rahang bawah/ os mandibularis (2 buah)
- Tulang langit-langit/ os palatum (2 buah)
- Tulang air mata / os lakrimalis (2 buah)
- Tulang hidung/os nasalis (2 buah)
- Tulang pipi/ os zigomatikus (2 buah)
- Tulang mata/ os orbitalis (2 buah)
- Tulang pangkal lidah / os hioid (1 buah)

Gambar 5. Tulang Muka

b. Tulang Badan
Tulang badan dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
1). Kelompok tulang belakang / os vertebra
2). Kelompok tulang dada / os sternum
3). Kelompok tulang rusuk / tulang iga / os kosta
4). Kelompok tulang bahu
5). Kelompok tulang panggul / os pelvis

1). Tulang belakang / os vertebra, terdiri dari 33 ruas yaitu :


- 7 ruas tulang leher / os vertebra servikal
- 12 ruas tulang punggung / os vertebra torakalis
- 5 ruas tulang pinggang / os vertebra lumbalis
- 5 ruas tulang kelangkang / os vertebra sacralis
- 4 ruas tulang ekor / os vertebra koksigis
Gambar 6. Tulang Manusia
BAB 5
SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang menghasilkan zat kimia dalam bentuk senyawa
organik yang disebut hormon.
Kelenjar Endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak
dialirkan melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
Kata hormon berasal dari bahasa Yunani, yakni hormone yang artinya pembawa atau
pembangkit. Dapat diartikan bahwa Hormon adalah suatu senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar tertentu dan berfungsi mengaktifkan suatu proses fisiologis dalam tubuh.
Hormon dari Kelenjar Endokrin ―› mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh
(jumlahnya sedikit) ―› mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat pada sel
target ―›hormon mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan
perkembangan.

Fungsi Kelenjar Endokrin

Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh


jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.

Fungsi Hormon

1. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

2. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

3. Merangsang pertumbuhan jaringan

4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus.

5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan lain-lain.


1. Kelenjar Pinealis (Epifise)

2. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

3. Kelenjar Tiroid (kelenjar Gondok) dan Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

4. Kelenjar Timus

5. Kelenjar Suprarenalis (Adrenal/ Anak Ginjal)

6. Kelenjar Pankreas

7. Ovarium

8. Testis

1. Kelenjar Pinealis (Epifise)

Kelenjar pinealis terletak di dalam otak, tepatnya dia atas otak kecil (cerebellum).
Kelenjar ini berbentuk kecil merah seperti buah cemara.

Fungsinya belum diketahui jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

2. Kelenjar Hipofisis
Terletak didasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari
semua organ-organ endokrin.

Dinamakan juga master of gland, karena hormon yang dihasilkan oleh hipofisis akan
mempengaruhi pengeluaran hormon lain. Berbentuk bulat dan berukuran kecil dengan diameter
1,3 cm.

Berdasarkan struktur dan fungsinya dibagi menjadi :

1). Hipofisis Lobus Anterior (Adenohipofise)

2). Hipofisis Pars Intermedia (Hipofisis Bagian Tengah)

3). Hipofisis Lobus Posterior (Neurohipofise)

1. Hipofisis Lobus Anterior (Adenohipofise)

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi
dari semua organ endokrin lain. Hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan
kelenjar lainnya.

Hormon yang dihasilkan antara lain :

1). Hormon Prolaktin (PRL) / Lactogenic Hormone (LTH)

Berfungsi memelihara korpus luteum (kelenjar endokrin sementara pada ovarium) untuk
memproduksi progesteron dan air susu ibu.
2). Hormon Adrenokortikotropik/ Adrenocorticotropic Hormone (ACTH)

Berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta
merangsang sekresi tiroksin.

3). Hormon pelepas tiroid /Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok atau tiroid serta
merangsang sekresi tiroksin.

4). Hormon pertumbuhan / Growth Hormone (GH) atau Hormon Somatotropin (STH)

Berfungsi merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak, serta merangsang


pertumbuhan tulang dan otot.

5). Hormon Gonadotropin :

Pada wanita : Follicle Stimulating Hormone (FSH) berfungsi merangsang pematangan


folikel degraaf di dalam ovarium. Luteinizing Hormone (LH) berfungsi mengendalikan sekresi
estrogen dan progesteron dalam ovarium.

Pada pria, FSH berfungsi merangsang terjadinya spermatogenesis (proses pematangan


sperma) di dalam testis. berfungsi mengendalikan sekresi testosteron dan androgen dalam testis.

2. Hipofisis Pars Intermedia (Hipofisis Bagian Tengah)

Terletak diantara Hipofisis Lobus Anterior dan Posterior

Hipofisis Pars Intermedia menghasilkan hormon pelepas melanosit / Melanocyte


Stimulating Hormone (MSH)

Hormon MSH berpengaruh dalam meninngkatkan pigmentasi kulit denngan cara


menyebarluaskan butir melanin, sehingga kulit menjadi berwarna hitam.

3. Hipofisis Lobus Posterior (Neurohipofise)

Hipofisis Lobus Posterior (bagian belakang) mengeluarkan 2 jenis hormon :


1). Hormon Oksitosin

Berfungsi merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan


mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.

2). Hormon Anti Diuretik (ADH)/ Vasopresin

Berpengaruh pada proses reabsorbsi urin pada tubulus distal sehingga mencegah
pengeluaran urin yang terlalu banyak.

3. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok) dan Kelenjar Partiroid ( Kelenjar Anak Gondok)

a. Kelenjar tiroid

terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri trakea, dan diikat
bersama oleh secarik jaringan tiroid yang disebut istmus tiroid.

Kelenjar tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu:

- Triyodotironin (T3)

- Tiroksin /Tetraiodotiroksin(T4)

Tiroksin dan triyodotironin berfungsi unruk meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam
sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme tubuh.

- Kalsitonin

Berfungsi memacu pengendapan kalsium didalam tulang sehingga menurunkan


konsentrasi kalsium dalam cairan ekstraselular.

Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau
yodium yang diambil melalui pencernaan makanan.

Yodium secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Iodin ini akan bergabung
dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triyodotironin) dan T4
(tetraiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan
yang 5% adalah hormon lain.

Ada beberapa sel yang terletak didalam maupun diantar folikel tiroid. Sel-sel tersebut
disebut sel C yang menghasilkan hormon kalsitonin.

Fungsi Kelenjar Tiroid adalah Mengatur metabolisme tubuh, mengatur perkembangan


saraf dan mengatur pertumbuhan.

b. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang
terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang
menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar
tiroid.

Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion
kalsium dan fosfor dalam tubuh.

4. Kelenjar Timus

Terletak di sepanjang rongga trakea di rongga dada bagian atas. Warnanya kemerah-
merahan dan terdiri dari 2 lobus. Timus membesar sewaktu pubertas dan mengecil setelah
dewasa. Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.

Fungsi kelenjar timus adalah:

a. mengaktifkan pertumbuhan badan

b. mengurangi aktivitas kelenjar kelamin

5. Kelenjar Suprarenalis (Adrenal/ Anak Ginjal)

Berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal kiri dan kanan. Kelenjar ini terdiri dari 2
bagian, yaitu korteks dan medulla.
Korteks berasal dari mesoderm dan berfungsi untuk menghasilkan hormon kortison yang
membantu proses metabolisme dalam tubuh. Medulla menghasilkan hormon adrenalin dan
noradrenalin. Adrenalin berfungsi menaikkan tek. darah dan denyut jantung, sedangkan
noradrenalin bekerja secara antagois terhadap adrenalin.

6. Kelenjar Pankreas

Pankreas terletak pada bagian posterior perut atau dibelakang lambung. Pankreas
berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga
dikenal dengan pulau – pulau langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan
glukagon.

Insulin merangsang hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen
jika gula darah tinggi. Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa jika kadar gula dalam
darah turun.

7. Ovarium

Merupakan kelenjar kelamin wanita terdapat pada kiri dan kanan uterus. Ovarium
berfungsi menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan hormon progesteron.

Estrogen dihasilkan oleh folikel de graaf dan dirangsang oleh FSH, berfungsi
menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.

Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH, berfungsi
mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi.

8. Testis

Merupakan kelenjar kelamin pria terdapat pada kiri dan kanan skrotum. Testis
mensekresikan hormon testosteron yang berfungsi merangsang pematangan sperma
(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria dan menghasilkan
sel mani (sperma).
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICSH yang dihasilkan oleh hipofisis lobus
anterior.

Gambar 7. Sistem Endokrin

Hormon – hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis


Hormone Fungi

Hormone pertumbuhan Memicu pertumbuhan dengan meningkatkan laju


pembentukan protein di dalam sel

Laktotropik hormone ( LTH ) Merangsang produksi air susu

Thyroid stimulating hormone (TSH ) Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid

Adrenocorticotropic hormone ( ACTH ) Mengontrol sekresi hormone oleh korteks adrenal

Folicle stimulating hormone ( FSH ) 1. Pada wanita merangsang perkembangan


folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
2. Pada pria, memicu testis untuk
menghasilkan sperma
Luteinizing hormone (LH ) 1. Pada wanita menstimulasi ovulasi dan
sekresi progesterone
2. Pada pria, menstimulasi, sel interstisial
untuk menghasilkan testosteron

lobus intermediat
Melanosit stimulating hormone (MSH ) Mempengaruhi pigmentasi kulit

Lobus posterior
Hormon antideuritik (ADH ) atau vasopressin Menurunkan volume urine dengan cara menyerap
air dari ginjal dan meningkatkan tekanan darah

Oksitosin Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan


dan kelenjar susu agar mengeluarkan air susu

Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid


Hormone fungsi

Tiroksin Mengatur metabolism tubuh

Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium darah dengan dengan


cara meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang
keras, mengurangi pengambilan kalsium dalam
usus,atau mengurangi pengambilan kalsium dalam
ginjal

Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal


Hormon fungsi

Korteks adrenal

Mineralokortikoid Mengatur metabolisme mineral

Glukokortikoid Mengatur metabolism glukosa

Medulla adrenal

Adrenalin (epinefrin )dan norepinefrin 1. Mengubah glikogen menjadi gllukosa


2. Menaikkan denyut jantung
3. Memperlebar bronkiolus

Hormone – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin


Hormone fungsi
Testis

Testosterone Memacu pembentukan sperma :mendorong


pertumbuhan sekunder pria seperti suara menjadi
besar, dada bertambah bidang, tumbuh jenggot,
kumis, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin

Ovarium

Estrogen Menstimulasi ovulasi dan pertumbuhan sekunder


wanita, seperti perkembangan payudara, pinggul
membesar,ovarium mulai menghasilkan sel
telur,siklus menstruasi, dan rambut mulai tumbuh di
sekitar alat kelamin.

Progesterone Menggalang pertumbuhan dinding uterus

BAB 6

SISTEM PENGINDERAAN

Penginderaan adalah organ-organ yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan


tertentu.

Beberapa kesan timbul dari luar yang mencakup penglihatan, pembau, pendengaran,
pengecap, peraba.

1. Indra Penglihatan (mata)

Menerima rangsangan berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut Nervus
Optikus, menghantarkan rangasangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.

Indra penglihatan yang terletak pada mata terdiri dari :


a. Organ Okuli Assesoria (alat bantu mata), terdiri dari :
1). Alis mata / supersilium
Berfungsi kecantikan dan melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi
2). Kelopak mata / palpebra (kelopak mata atas dan bawah)
Fungsinya pelindung mata sewaktu waktu bila ada gangguan pada mata (menutup dan
membuka mata). Permukaan dalam kelopak mata disebut konjungtiva.

3). Aparatus lakrimalis / air mata, gterdiri dari kelenjar lakrimalis, saluran lakrimalis, dan
saluran nasolakrimalis

b. Muskulus okuli (otot mata)

1). Muskulus Levator Palpebralis Superior Inferior (mengangkat kelopak mata)

2). Muskulus Orbikularis Okuli, lingkar mata (menutup mata)

3). Muskulus Rektus Okuli Inferior, disekitar mata (menutup mata)

4). Muskulus Rektus Okuli Medial, disekitar mata (menggerakkan mata dalam/bola mata)

5). Muskulus Obliques Okuli Inferior (menggerakkan bola mata ke bawah ke dalam)

6). Muskulus Obliques Okuli Superior (memutar mata ke atas, ke bawah dan keluar)

c. Okulus (bola mata)


1). Kornea, selaput bening pelindung lensa ini berfungsi melindungi mata bagian dalam dan
meneruskan cahaya yang masuk pada retina

2). Iris (selaput pelangi), berfungsi member warna pada mata manusia, mengatur banyaknya
cahaya yang masuk ke mata dan menggerakkan pupil.

3). Pupil atau celah (lubang yang terdapata pada iris), sebagai tempat masuknya cahaya. Jika
cahaya masuk sedikit, pupil akan melebar. Jika cahaya masuk banyak pupil mengecil

4). Lensa mata, menyerupai lensa cembung berfungsi mengumpulkan cahaya, mengatur focus
citra. Dapat berakomodasi yaitu kemampuan menebal dan menipis. Menebal bila melihat benda
yang dekat, menipis bila melihat benda yang jauh.

5). Retina, selaput yang sangat peka terhadap cahaya berfungsi tempat terbentuknya bayangan
pada bintik kuning yang kemudian akan dikirim ke saraf. Mengandung sel batang dan sel kerucut
(fotoreseptor yang mengubah energy cahaya menjadi impuls saraf).

6). Sklera, membentuk bagian putih mata yang bagian depannya menyambung dengan kornea

7). Koroid, mengandung pembuluh darah untuk memberi makan retina/ badan siliaris / iris.
Pigmen di koroid dan retina menyerap cahaya untuk mencegah pemantulan cahaya di dalam
mata.

8). Syaraf mata, mengatur kerja mata dan menyampaikan gambar ke otak

9). Aqueus humor, cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata

10). Vitreous humor, bagian dibelakang lensa mengandung zat seperti jelly / agar-agar.
Fungsinya untuk mempertahankan mata agar tetap bundar dan tidak kempes
Gambar 8 alat indera penglihatan

Posisi iris mata terlindung di belakang kornea dan di depan lensa, iris mata adalah
lingkaran berwarna yang terletak di sekeliling biji mata. Retina adalah garis mata bagian
belakang di mana penglihatan diproses. Iris mata BUKAN Retina.
Proses Melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke
mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata tidak bisa melihat benda
tersebut. Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.

1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda di tangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di bintik kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehinga kita bisa
mengetahui apa yang kita lihat.

2. Indra Pendengaran

Telinga merupakan salah satu organ panca indra manusia yang berfungsi sebagai organ pendengaran,
secara gambaran anatomi, telinga di bagi menjadi 3 bagian besar yaitu :

1. telinga bagian luar.


2. telinga bagian tengah.
3. telinga bagian dalam.
Gambar 9. Alat indra pendengaran

1. Telinga luar terdiri dari :

1). Aurikula, berfungsi untuk membantu pengumpulan gelombang suara. Gelombang suara
tersebut akan dihantarkan ke telinga bagian tengah melalui kanalis auditorius eksternus.
Tepat di depan meatus auditorius eksternus terdapat sendi temporal mandibular (Kumar dan
Clark, 2005).

2). Kanalis auditorius eksternus dan dipisahkan dari telinga tengah oleh membrana timpani.
Kanalis auditorius eksternus panjangnya sekitar 2,5 sentimeter. Sepertiga lateral mempunyai
kerangka kartilago dan fibrosa padat tempat kulit melekat. Dua pertiga medial tersusun atas
tulang yang dilapisi kulit tipis. Kanalis auditorius eksternus berakhir pada membrana timpani.
Kulit dalam kanal mengandung kelenjar khusus, glandula seruminosa, yang mensekresi
substansi seperti lilin yang disebut serumen. Serumen mempunyai sifat antibakteri dan
memberikan perlindungan bagi kulit (Audiolab, 2004).

2. Telinga tengah
Anatomi telinga tengah di mulai dari bagian membran trimpani yang berhubungan
langsung dengan kanalis auditorius eksternus pada bagian telinga luar.pada membran timpani,
dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1). Bagian atas membrana timpani disebut pars flaksida. ,Pars flaksida mempunyai dua lapisan,
yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus
bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas.

2). bagian bawah membrana timpani disebut pars tensa. , Menurut Sherwood, pars tensa
mempunyai satu lapisan lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit
serat elastin yang berjalan secara radier di bagian luar dan sirkuler di bagian dalam.

Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yang tersusun dari luar ke
dalam, yaitu :

 maleus.
 inkus.
 stapes.

Tulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus maleus
melekat pada membrana timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada stapes.
Stapes terletak pada tingkap oval yang berhubungan dengan koklea. Hubungan antara tulang-
tulang pendengaran merupakan persendian. Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah
menghubungkan daerah nasofaring dengan telinga tengah (Hall dan Colman, 1987).

3. Telinga dalam terdiri dari :

1). koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran.

Menurut Rambe, koklea bagian tulang dibagi menjadi dua lapisan oleh suatu sekat.
Bagian dalam sekat ini adalah lamina spiralis ossea dan bagian luarnya adalah lamina spiralis
membranasea.Ruang yang mengandung perilimfe terbagi dua, yaitu skala vestibuli dan skala
timpani. Kedua skala ini bertemu pada ujung koklea yang disebut helikotrema.

2). vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis.


Skala vestibuli berawal pada foramen ovale dan skala timpani berakhir pada foramen
rotundum. Pertemuan antara lamina spiralis ossea dan membranasea kearah perifer membentuk
suatu membrana yang tipis yang disebut membrana Reissner yang memisahkan skala vestibuli
dengan skala media (duktus koklearis). Duktus koklearis berbentuk segitiga, dihubungkan
dengan labirin tulang oleh jaringan ikat penyambung periosteal dan mengandung end organ dari
nervus koklearis dan organ Corti. Duktus koklearis berhubungan dengan sakkulus dengan
perantaraan duktus Reuniens.

Organ Corti terletak di atas membrana basilaris yang mengandung organel-organel yang
penting untuk mekenisma saraf perifer pendengaran. Organ Corti terdiri dari satu baris sel
rambut dalam yang berisi kira-kira 3000 sel dan tiga baris sel rambut luar yang berisi kira-kira
12.000 sel. Sel-sel ini menggantung lewat lubang-lubang lengan horisontal dari suatu jungkat-
jangkit yang dibentuk oleh sel-sel penyokong. Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada
ujung bawah sel rambut. Pada permukaan sel rambut terdapat strereosilia yang melekat pada
suatu selubung yang cenderung datar yang dikenal sebagai membrana tektoria. Membrana
tektoria disekresi dan disokong oleh limbus (Liston dan Duvall, 1997).

FISIOLOGI PENDENGARAN NORMAL

Getaran suara ditangkap oleh daun telinga yang diteruskan ke liang telinga dan mengenai
membrana timpani sehingga membrana timpani bergetar. Getaran ini diteruskan ke tulang-
tulang pendengaran yang berhubungan satu sama lain. Selanjutnya, stapes menggerakkan
foramen ovale yang juga menggerakkan perilimfe dalam skala vestibuli. Getaran diteruskan
melalui membrana Reissner yang mendorong endolimfe dan membrana basalis ke arah bawah.
Perilimfe dalam skala timpani akan bergerak sehingga foramen rotundum terdorong ke arah luar
(Tortora dan Derrickson, 2009).

Menurut Ismail, pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti berkelok dan dengan terdorongnya
membrana basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus. Rangsangan fisik ini berubah menjadi
rangsangan listrik akibat adanya perbedaan ion Natrium dan Kalium yang diteruskan ke cabang-
cabang nervus vestibulokoklearis. Kemudian meneruskan rangsangan itu ke pusat sensorik
pendengaran di otak melalui saraf pusat yang ada di lobus temporalis.
Gambar 9. Alat indera pendengaran
3. Indra Penciuman
Indra penciuman manusia adalah hidung. Terdiri atas bulu hidung yang berfungsi
menyaring kotoran, selapur lendir yang berfungsi menahan kotoran, syaraf penciuman yang
terletak pada selaput kendir berfungsi mendeteksi bau, lalu mengirimnya ke otak.
Proses penciuman:
Bau→rongga hidung → syaraf (nervus olfaktorius) → lobus temporal (perasaan ditafsirkan).
Gambar 10. Alat indera penciuman
4. Indra Pengecap

Lidah terdiri dari dua kelompok :

a. Otot intrinsik, melakukan gerakan halus


b. Otot ekstrinsik, elakukan gerakan kasar pada saat mengunyah dan menelan

Bagian lidah :

a. Radik lingua (pangkal lidah)


b. Dorsum lingua ( punggung lidah)
c. Apeks lingua (ujung lidah)

Fungsi lidah adalah alat pengecap, merasakan arti makanan dan sebagai alat reflek.

Susunan saliva (kelenjar ludah) antara lain, glikoprotein, enzim pencernaan (ptyalin), garam
alkali. Fungsinya :

- Membasahi lidah
- Melarutkan makanan (terdapat enzim ptialin)
- Mencegah karies gigi

Gambar 11. Alat indera pengecap

5. Indra Peraba

Gambar 11. Alat indera peraba


Tubuh kita diselimuti oleh kulit. Kulit berfungsi untuk melindungi bagian-bagian
tubuh sebelah dalam kita dari pengaruh luar. Kulit juga berfungsi mengatur suhu tubuh
dan sebagai indra peraba. Melalui indra peraba, kita dapat merasakan sakit, panas, atau
dingin apabila sesuatu menyentuh kulit. Hal itu dikarenakan pada permukaan kulit kita
terdiri atas berbagai penerima rangsang yang akan menanggapi rasa sakit, tekanan,
panas, dan dingin.

Bagian-Bagian Kulit dan Fungsinya


Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita. Kulit terdiri atas tiga
lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.

•Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit. Lapisan epidermis tersusun atas
kulit ari dan lapisan malpighi. Pada epidermis terdapat saluran keringat, lubang kulit atau
pori-pori, dan ujung rambut. Kulit ari merupakan lapisan epidermis terluar. Kulit ari
tersusun atas sel-sel terluar dari lapisan malpighi yang telah mati. Kulit ari berfungsi
mencegah masuknya bibit-bibit penyakit ke dalam tubuh dan mencegah menguapnya air
dari tubuh. Lapisan malpighi berada di sebelah dalam kulit ari. Lapisan ini tersusun atas
sel-sel yang aktif membelah diri.

•Dermis.
Dermis berada di bawah atau di sebelah dalam epidermis. Pada dermis terdapat
kelenjar keringat, kelenjar minyak, akar rambut, pembuluh darah, saraf, dan reseptor
indraperaba.

• Hipodermis.
Hipodermis adalah lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini mengandung
banyak jaringan lemak yang berguna untuk menghangatkan tubuh.

Cara Kerja Kulit


Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri.
Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-sel reseptor.
Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang
akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun
memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.
BAB 7

SISTEM INTEGUMEN

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".

1. Kulit

Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian
terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan bagian dalam dermis. Kulit sangat
sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot.

2. Rambut

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada
tumbuhan.

3. Kuku

Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi
utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat kali lebih cepat
dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan
gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
BAB 8

SISTEM PERSARAFAN

A. Sistem Saraf pada Manusia

1. Sel Saraf (Neuron)

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut
dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut ibarat pasangan tak terpisahkan yang
menyusun jaringan saraf. Jika ada sel neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel
neuroglia berfungsi memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan
neuron. Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin kehidupan neuron agar tetap
dapat melaksanakan kegiatan. Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem
saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas (penghantar) dan eksistabilitas (dapat
dirangsang, serta memiliki kemampuan merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri
dari tiga bagian yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.

a. Badan Sel (Perikarion)

Bagian sel menyimpan inti sel (nukleus) dan anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau
lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Dalam sitoplasma badan sel juga terdapat badan Nissl
yang merupakan modifikasi dari retikum endoplasma kasar. Badan Nissl mengandung protein
yang digunakan untuk mengganti protein yang habis. Selama metabolisme, protein ini juga
bermanfaat untuk pertumbuhan neuron. Jika badan sel rusak, maka serabut-serabut neuron akan
mati.

b. Dendrit

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dendrit merupakan tonjolan sitoplasma dari
bagian badan sel. Dibandingkan akson, dendrit ini lebih halus, lebih pendek, dan memiliki
percabangan yang lebih banyak. Fungsi dendrit ini adalah untuk meneruskan rangsang dari organ
penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan sel.

c. Akson

Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang
dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson
memiliki bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai berikut.

1) Neurofibril

Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabutserabut halus.
Bagian-bagian inilah yang memiliki tugas pokok untuk meneruskan implus.
2) Selubung Mielin

Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut sel Schwann. Selubung mielin
merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu,
bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
mempertahankan kegiatan dari akson.

3) Nodus Ranvier

Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung
mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan adanya bagian ini, terlihat bagian akson
tampak berbuku-buku. Agar lebih dapat memahami tentang struktur dan bentuk neuron,
perhatikan Gambar berikut :

Gambar 12. Sel Saraf

Bagaimana hubungan antara sel saraf satu dengan yang lain? Sel-sel saraf tersebut
membentuk jaringan saraf. Antara sel satu dengan yang lain terjalin saraf dan saling
berhubungan. Ujung dendrit berhubungan langsung dengan penerima rangsang (reseptor). Selain
itu, ujung dendrit ada pula yang berhubungan dengan ujung akson dari neuron lain. Ujung akson
pada sel-sel lain ada juga yang berhubungan dengan efektor, yaitu struktur yang memberikan
jawaban terhadap impuls yang diterima reseptor, misalnya otot dan kelenjar. Pertemuan antara
akson dengan dendrit atau efektor disebut sinapsis. Berdasarkan hal ini Anda dapat
membayangkan bahwa jaringan saraf ibarat jaringan komunikasi seperti sudah dijelaskan di
depan. Antara sel saraf satu dengan yang lain terjalin hubungan sangat erat dalam meneruskan
impuls.

2. Macam-Macam Neuron

Dilihat dari struktur dan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi tiga.

a. Neuron Sensorik

Sel saraf ini sangat berhubungan erat dengan alat indra, sehingga disebut juga saraf indra.
Fungsi saraf ini adalah untuk menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan impuls
sarat ke pusat saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang. Badan sel dari neuron sensori ini
bergerombol membentuk ganglia. Bagian dendrit berhubungan langsung dengan alat indera
(reseptor) dan bagian aksonnya berhubungan dengan sel saraf yang lain. Akson akan berakhir di
interneuron.

b. Neuron Motorik

Struktur neuron motor ini, yaitu pada bagian ujung dendritnya dihubungkan dengan ujung
akson yang berhubungan langsung dengan bagian efektor, yaitu otot maupun kelenjar. Neuron
motor ini berfungsi untuk meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang
akan melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung berjalan dari neuron sensori ke neuron
motor.

c. Interneuron (Neuron Asosiasi)

Interneuron ini merupakan sel saraf penyusun sistem saraf pusat, fungsinya untuk
meneruskan impuls saraf dari neuron sensori ke neuron motor. Struktur interneuron ini, yaitu
bagian ujung dendritnya dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel saraf yang lain.

3. Mekanisme Jalannya Impuls


Secara umum, fungsi sel saraf adalah menerima rangsang dan dapat menanggapi
rangsang tersebut. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem saraf merupakan jaringan
komunikasi yang kompleks.

Sebagai jaringan komunikasi, tentunya saraf memiliki mekanisme khusus tentang cara
meneruskan impuls. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :

Gambar 13. Mekanisme Jalannya Impuls

a. Impuls Dihantarkan Melalui Sel Saraf

Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya
perbedaan potensial listrik yang disebut dengan polarisasi. Muatan listrik di luar membran sel
saraf adalah positif sedang muatan yang di luar adalah negatif. Apabila sel saraf diberi
rangsangan akan mengakibatkan polarisasi membran berubah, sehingga polarisasi akan
mengalami pembalikan. Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi.

b. Impuls Dihantarkan Lewat Sinaps.

Struktur sinaps dapat Anda lihat pada Gambar berikut.


Gambar 14. Struktur Sinaps

Apabila impuls mengenai tombol sinaps, maka permeabilitas membran prasinapsis


terhadap ion kalsium menjadi meningkat. Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan
gelembung sinaps akan melepaskan neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur
dengan membran prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawa oleh
neurotransmitter, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh
membran postsinaps.

4. Susunan Saraf Manusia

Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk jaringan saraf dan kemudian menyusun
sistem saraf. Antara sel saraf satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam
menerima dan menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh.
Berdasarkan macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita bahas pada materi
selanjutnya.

a. Sistem Saraf Pusat

Dari macamnya, sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang,
sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari
namanya, sistem saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus
dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem
saraf pusat tentang adanya rangsangan dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respons.
Dari pengertian ini, dapat diketahui antara sistem saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang
sinergis, dan tidak dapat bekerja sendirisendiri. Sistem saraf pusat meliputi:

1) Otak

Manusia di dunia mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat
pandai atau sering disebut jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula
orang yang bodoh atau kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan kecerdasan pada setiap
orang? Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.
Gambar 15. Gambar Otak

Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek
seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung
dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau
program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda ingin mengingat
peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas
peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai
tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan
mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut
meninges.

Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai
bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari
meninges disebut duramater, lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam,
yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang terisi juga oleh cairan
serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventikel dilengkapi dengan silia yang berfungsi untuk
menjaga agar cairan serebrospinal tetap beredar.

Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler yang luas sehingga dapat memungkinkan
pertukaran bahan antara darah dan cairan serebrospinal. Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf
kranial. Adapun otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak
belakang untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini!

a) Otak Besar

Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut
dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan
mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir
(kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang
didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini
terdiri atas dua lapisan berikut.

• Korteks

Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu,
yaitu massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat
memperluas permukaannya.

• Lapisan Dalam

Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih. Di bagian
otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal.
Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang
sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali
bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik
serebrum.
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ
dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam
darah. Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain
oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta
TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior
pada pituitari. Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut.

→ Lobus Osksipitalis

Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan
dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita
membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di
daerah penglihatan pada lobus oksipitalis. Coba Anda perhatikan daerahdaerah otak yang
mempengaruhi fungsi organ tubuh manusia pada Gambar berikut :
Gambar 16. Fungsi dan bagian serebrum pada manusia

→ Lobus Temporalis

Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan
metabolisme daerah pembicaraan pada lobus temporalis.

→ Lobus Frontalis

Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar,
memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada
kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian (tahun 1848 oleh Phineas P.
Gage) ternyata kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku
manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini
mengakibatkan karakter seseorang yang sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh bisa
berubah menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.

→ Lobus Parientalis

Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis
terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus
parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
b) Otak Tengah

Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk
memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping
itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.

Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan
serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau
membangunkan otak depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini
dapat mengakibatkan kematian.

c) Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan)
dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi
sendiri-sendiri.

(1) Medula Oblongata

Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil
tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini
dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot
antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan;
mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh,
gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks,
misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan
ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan
antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli).

(2) Serebelum (otak kecil)

Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah
untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan
keseimbangan tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan
koordinasi gerakan otot tubuh. Pada gambar di depan gerakan halus dan lemah gemulai yang
dihasilkan penari dikoordinir oleh serebelum.

(3) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang (medula spinalis)


merupakan lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini terletak
memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang pertama dan kedua. Fungsi
sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.

• Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan
dengan bantuan interneuron.
• Sebagai pusat dari gerak refleks, misalnya refleks menarik diri. Irisan melintang menunjukkan
bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dam akson, sedangkan bagian
dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abu-abu inilah terdapat cairan serebrospinal,
seperti yang terdapat pada otak. Cairan ini tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan
dengan rongga ventrikel dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat
seperti huruf H. bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson menuju ke
efektor dan juga mengandung saraf sensorik.

d). Susunan Saraf Tepi

Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang
belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf
sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf
otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya.
Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara
kerjanya, yaitu sebagai berikut.

1) Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan,
menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot
kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan
31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat
pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik.
Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.

• Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf sensori.

•Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf
motorik.
• Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut merupakan saraf
gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami tentang jenis-jenis saraf
kranial, perhatikan Tabel 1.1 di bawah ini!

Tabel 1.1 Jenis-Jenis Saraf Beserta Asalnya

Nomor
Asal Saraf Asal Saraf
Nama Saraf Jenis Saraf
Sensorik Motorik
Saraf
I Olfaktori Sensori Selaput lendir Tidak ada
hidung
II Optik Sensori Retina mata Tidak ada
III Okulomotor Motor Otot penggerak Otot pengerak
bola bola

mata mata, lensa mata,

pupil mata
IV Troklear Motor Otot penggerak Otot lain
bola penggerak

mata bola mata


V Trigeminal Gabungan Gigi dan kulit Otot pengunyah
muka
VI Abdusen Motor mata Otot penggerak Otot lain
bola penggerak

mata bola mata


VII Fasial Gabungan Lidah bagian Otot muka,
ujung
kelenjar ludah
VIII Auditori Sensori Koklea dan Tidak ada
saluran

setengah
lingkaran
IX Glossofaringeal Gabungan Lidah bagian Kelenjar ludah,
belakang
otot penelan di
tonsil
taring
X Vagus Gabungan Laring, paru- Saraf simpatetik
paru, ke

jantung, laring, esofagus,


lambung,
paru-paru,
pankreas, hati jantung,

lambung,
pankreas.
XI Spinal Motor Otot belikat, Otot laring,
laring, taring,

taring, langit- dan langit-langit


langit
halus
halus
XII Hipoglosal Motor Otot-otot lidah Otot lidah
2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah kehendak
saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat
pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak
dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah
dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak
otonom seperti contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan
pupil mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.
Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua.
a) Sistem Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu
kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi
memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar
bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan,
menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.

b) Sistem Saraf Parasimpatik


Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf
simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung,
memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang
ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan,
maka mengakibatkan keadaan yang normal.

B. Gerak Refleks

Pernahkah kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam lainnya? Apa yang
terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat menarik kaki, mungkin dibantu dengan
gerakan tangan, dan sambil berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan tersebut
merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak kita sadari. Proses
gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme
dalam rangka mengelak dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di
atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa itu, antara lain:
1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor;
2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke sistem saraf pusat,
yaitu sumsum tulang belakang;
3. Di sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron sensorik ke
neuron motorik;
4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor dirangsang untuk
berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan dengan menarik kaki sambil berteriak.

Jika memperhatikan proses tersebut, dapat kita ketahui bahwa gerak refleks berbeda
dengan gerak biasa yang kita sadari, terutama adanya perbedaan impuls dari saraf sensorik yang
dikirim ke otak terlebih dahulu dan diolah di sana, baru kemudian impuls tersebut ditanggapi
oleh otak dan hasilnya akan dibawa oleh saraf motor menuju ke efektor.

C. Fungsi Sistem Saraf


Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh manusia
mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai alat komunikasi, pengendali atau pengatur kerja,
dan pusat pengendali tanggapan.

a) Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal ini dilakukan oleh
alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan
mudah kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.

b) Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga dapat bekerja serasi
sesuai dengan fungsi masing-masing.

c) Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan di
sekitarnya. karena saraf sebagai pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada
seluruh alat tubuh.

Sistem saraf dapat mengalami kelainan-kelainan berikut.


1. Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini
disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit
ini, yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.
2. Epilepsi
Epilepsi disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya jaringan parut pada otak,
tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang
kesadaran.
3. Stroke
Stroke dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara
lain pusing-pusing, apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak
dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.
4. Neuritis
Neuritis merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan fisik misalnya
pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1,
B6, dan B12. Gejala neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi.

BAB 9

SISTEM KARDIOVASKUKER
A.Organ Utama Penyusun Sistem Kardiovaskuler
Organ-Organ Penyusun Kardiovaskuler antara lain :
1. Jantung
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3
nya terletak di bagian kanan dari garis tengah tubuh.
Proyeksi jantung kanan secara visual pada permukaan anterior adalah dibawah sternum
dan tulang iga. Pada bagian permukaan inferior ( Apeks dan batas kanan jantung) diatas
diafragma. Batas jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu dengan paru
kanan. Batas jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks) bertemu dengan paru kiri.
Batas superior jantung kanan terletak di intercostae ke-3 kira-kira 3 cm ke kanan dari
garis tengah. Garis yang menghubungkan kedua titik ini berkoresponden dengan basal
jantung.Batas inferior jantung kiri terletak di apeks di intercostae ke-5 kira-kira 9 cm ke kiri dari
garis tengah. Batas inferior jantung kanan terletak pada intercostae ke-6kira- kira 3 cm ke kanan
dari garis tengah.Garis yang menghubungkan garis inferior kanan dan kiri berkoresponden
terhadap inferior surface jantungdan garis yang menghubungkan inferior dan superior kanan
berkoresponden ke border jantung kanan.Berat jantung orang dewasa laki-laki 300-350gr, berat
jantung orang dewasa wanita 250-350 gr. Panjang jantung 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm
atau 4 gr/kg BB dari berat badan ideal.

Struktur dan fungsi jantung


a. Struktur pericardium dan lapisan jantung
Pericardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung, membran ini
membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum. Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu
fibrous pericardium dan serous pericardium. Fibrous pericardium superficial adalah lapisan
keras,tidak elastik dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous
pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung, melindungi dan menempatkan
jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam yang tipis,memberan yang
halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous
pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan visceral
yang di sebut juga epicardium, yang menempel pada permukaan jantung ,antara lapisan parietal
dan visceral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah cairan
yang dihasilkan oleh sell pericardial untuk mencegah pergesekan antara memberan saat jantung
berkontraksi.

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :


1. Epikardium ( lapisan terluar )
2. Myocardium ( lapisan tengah )
3. Endocardium ( lapisan terdalam )

Lapisan Epikardium dapat disebut juga lapisan visceral, dari serous perikardium. Lapisan
luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari mesothelium yang bertekstur licin pada
permukaan jantung.

Myocardium adalah jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi
sebagai pompa jantung dan bersifat involunter.

Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium yang melapisi lapisan tipis jaringan
penghubung yang memberikan suatu batas yang licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi
katup-katup jantung .Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh
besar jantung.

Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang,dua atrium dan dua ventrikel pada bagian anterior.Setiap
atrium terdapat auricle,setiap aurikel meningkatkan kapasitas ruang atrium sehingga atrium
menerima volume darah yang lebih besar.Pada permukaan jantung terdapat lekuk yang saling
berhubungan disebut sulkus yang mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak.
Masing-masing sulkus memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner
bagian dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium superior dan
ventrikel inferior.Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan depan
jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini berlanjut
mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler posterior dimana
memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
Ø Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus koronarius.Pada bagian
antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang berbentuk daun telinga yang disebut
aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel
permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut
pactinatus. Tebal dinding antrium kanan 2 cm.

Ø Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung.Bagian dalam
dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot
jantung yang disebut trabeculae carneae.
Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut dengan chorda
tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk kerucut yang disebut papillary
muscle.
Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari
ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut
pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.

Ø Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri menerima darah dari paru-
paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium kanan bagian dalam atrium kiri
mempunyai dinding posterior yang lunak.
Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana mempunyai dua
daun katup.

Ø Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula
carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke
papillary muscle.
Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri yang paling besar
keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini sebagian darah mengalir ke arteri
coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa darah kedinding
jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan
aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.

Tekanan normal di ruang-ruang jantung:


• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )

Struktur Katup-katup Jantung

Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan tekanan pada saat jantung
kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu aliran darah satu arah dengan cara
membuka dan menutup katup untuk mencegah aliran balik.

Ø Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel.
Katup atrioventrikuler terdiri dari dua katup yaitu biskupid dan trikuspid,dan ketika katup
atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel.Darah bergerak dari atrium ke
ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah
dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan corda
tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup
bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris berkontraksi dimana
menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah daun katup terdorong ke arah
atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan chorda tendinea mengalami
kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi
ventrikel.

Ø Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis
memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel
kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama yang simetris
disertai penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut.
Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
pulmonal atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel.
Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi,dimana tekanan
ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.

2. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh.
Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena,
yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh darah terbesar adalah aorta.

3. Darah

Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah, warna
tersebut dapat berubah-bah. Bila kadar oksigennya tinggi maka warna darahnya menjadi merah
muda, tetapi bila kadar karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi merah tua.
Volume darah manusia adalah 8% dari berat badannya. Darah manusia terdiri atas 2 komponen
utama, yaitu sel-sel darah dan plasma atau cairan darah. Sel-sel darah merupakan bagian terbesar
dari darah, yaitu sekitar 40-50%. Sisanya adalah plasma darah.

Fungsi darah bagi manusia antara lain :

– Mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung lalu ke seluruh bagian tubuh.

– Mengangkut sisa-sisa metasbolisme dalam tubuh ke kulit dan ginjal.

– Mengangkut karbondioksida dari seluruh bagian tubuh ke jantung lalu ke paru-paru.

– Mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh bagian tubuh.


– Mengedarkan hormon.

– Mengatur suhu tubuh.

– Menutup luka.

– Membinasakan kuman penyakit.

Plasma darah

Plasma darah merupakan bagian terbesar di dalam darah. Plasma darah terdiri dari sekitar
90% air; 8% protein yang terdiri atas protein-protein albumin, hormone, globulin, protombin,
dan fibrinogen; 0,9% mineral yang terdiri atas NaCl, natrium, bikarbonat, kalsium, fosfor,
magnesium, besi; 0.1% terdiri atas glukosa, lemak, asam urat, asam amino, enzim, dan antigen.

Fungsi plasma darah yaitu :

Ø Menghasilkan zat antibodi

Ø Menghatarkan sari-sari makanan ke sel-sel di seluruh bagian tubuh

Ø Mengangkut zat-zat sisa dari sel-sel tubuh kea lat pengeluaran

2. Sel darah

Sel darah ada tiga macam, yaitu :

Ø Sel darah merah (eritrosit); jumlahnya berkisar antara 4-6 juta/mm³. Sel darahnya berbentuk
bulat, pipih, dibagian tengahnya agak mencekung, dan memiliki garis tengah sekitar 7,5 μm.
Erotrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih. Pada saat
masih menjadi janin dalam kandungan, eritrosit dibentuk dalam hati dan limfa. Eritrosit
berwarna merah karena adanya Hemoglobin (Hb) yang mengandung unsur besi. Hemoglobin
berfungsi sebagai pengikat oksigen.
Ø Sel darah putih (leukosit); jumlahnya berkisar antara 5-10 ribu/mm³. Bentuk leukosit tidak
tetap, berinti dan bergerak aktif. Sel darah putih dapat menembus dinding pembuluh darah
kapiler dan masuk ke dalam jaringan tubuh. Kemampuan ini disebut diapedesis. Garis tengah
leukosit adalah sekitar 9-15 μm. Leukosit diproduksi di dalam sumsum merah, kelenjar getah
bening, dan limfa. Fungsi utama leukosit adalah memakan kuman penyakit yang masuk ke dalam
tubuh. Oleh karena itu leukosit bersifat fagosit. Leukosit dapat dibagi menjadi dua, yaitu leukosit
granulosit yang dibedakan menjadi tiga jenis (neutrofil, eosinofil, basofil) dan leukosit
agranulosit yang dibedakan menjadi 2 jenis (limfosit, monosit).

Ø Keping darah (trombosit); jumlahnya berkisar antara 250-500 ribu/mm³. Bentuknya tidak
teratur, tidak berinti, dan diproduksi di sumsum merah tulang pipih. Fungsi trombosit adalah
membantu proses pembekuan darah.

C. ALAT PEREDARAN DARAH

1. Jantung

Jantung berbentuk kerucut dan besarnya sekepalan tangan, dengan berat sekitar 300
gram. Jantung terletak di dalam rongga dada dan berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung
terbungkus oleh kantung perikardium yang terdiri atas dua lapisan, yaitu lamina panistalis
(sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Di antara kedua lapisan ini
terdapat kavum perikardii yang berisi cairan perikardii.

Ø Serambi kanan (atrium kanan) : bertugas menerima darah kotor dari seluruh bagian tubuh.

Ø Serambi kiri (atrium kiri) : bertugas menerima darah bersih dari paru-paru.

Ø Bilik kanan (ventrikel kanan) : bertugas memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru.

Ø Bilik kiri (ventrikel kiri) : bertugas memompa darah bersih dari jantung ke seluruh bagian
tubuh.
Cara kerja jantung tidak bisa dikendalikan oleh kita (bekerja tidak sadar), sebab kerja
jantung dikendalikan oleh sarf otonom. Jantung bejerja dengan cara kontraksi dan relaksasi.
Mekanisme kerja jantung adalah sebagai berikut.

Ø Pada saat serambi relaksasi, darah dari pembuluh balik ke tubuh dan paru-paru masuk ke
serambi jantung.

Ø Ketika kedua serambi kontraksi bilik mengembang sehingga darah mengalir ke bilik.

Ø Pada saat kedua darah menguncup, darah keluara dari bilik kiri melalui aorta keseluruh tubuh
dan dari bilik kanan menuju paru-paru. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan denyut
jantung yang menimbulkan denyut nadi.

B. Mekanisme Sistole dan Diastole


Sistole terjadi saat ventrikel berkontraksi sedangkan atrium relaksasi, sehingga tekanan
interventrikularis meninggi. Hal ini menyebabkan valvula atrioventriculare menutup, di
samping itu darah akan terpompa menuju aorta dan arteri pulmonalis, karena valvula semilunaris
aorta dan valvula semilunaris pulmonalis terbuka.Diastole terjadi saat ventrikel berelaksasi
sedangkan atrium kontraksi, sehingga tekanan intraatrial meninggi. Hal ini menyebabkan
valvula atrioventricularis terbuka dan darah dari atrium masuk ke ventrikel, sedangkan valvula
semilunaris aorta dan pulmonalis tertutup.

C. Daya Pompa Jantung


Daya pompa jantung pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar
70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut ( volume denyutan adalah 70 ml ). Jumlah
darah yang setiap menit di pompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut
lebih dari 150 ml, yang membuat daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.

D. Tekanan Darah
Tekanan darah ialah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup
pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Cara mengukur tekanan darah adalah
dengan menggunakan alat yang di sebut spygmomanometer. Lengan atas di balut dengan
selembar kantong karet yang dapat digembungkan, yang terbungkus dalam sebuah manset dan
yang di gandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan memompa makaekanan
dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk menjepit sama sekali arteri
brachial, sehingga tidak ada darah yang dapat lewat, dan denyut nadi pergelangan menghilang.
Kemudian tekanan diturunkan sampai suatu titik di mana denyut dapat dirasakan atau lebih
tepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brachialis pada lekukan siku dengan
jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer
dianggap tekanan sistole. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan- lahan di kurangi
sampai bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat di dengar atau dirasakan.
Dan titik di mana bunyi menghilang di anggap tekanan diastolik.

E. Mekanisme Peredaran Darah


Manusia Mekanisme sistem peredaran darah dimulai saat darah yang kehabisan oksigen
dan mengandung banyak karbon dioksida dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar (
vena cava ) menuju ke dalam atrium dexter. Setelah atrium dexter terisi darah, dia akan
mendorong darah ke dalam ventrikel dexter melalui valvula tricuspidalis.
Darah dari ventrikel dexter akan di pompa melalui katub semilunaris pulmonalis ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru- paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil
(kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru- paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida yang selanjutnya di hembuskan.

Sirkulasi Darah :

- Sirkulasi Sistemik

Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke aorta.Dari aorta darah di salurkan masuk
kedalam aliran yang terpisah secara progressive memasuki arteri sistemik yang membawa darah
tersebut ke organ ke seluruh tubuh kecuali sakus udara (Alveoli ) paru-paru yang disuplay oleh
sirkulasi pulmonal.
Pada jaringan sistemik arteri bercabang menjadi arteriol yang berdiameter lebih kecil
yang akhirnya masuk ke bagian yang lebar dari kapiler sistemik.Pertukaran nutrisi dan gas terjadi
melalui dinding kapiler yang tipis, darah melepaskan oksygen dan mengambil CO2 pada
sebagian besar kasus darah mengalir hanya melalui satu kapiler dan kemudian masuk ke venule
sistemik.Venule membawa darah yang miskin oksigen. Berjalan dari jaringan dan bergabung
membentuk vena systemic yang lebih besar dan pada akhirnya darah mengalir kembali ke atrium
kanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi sistemik:


1.Curah jantung
2.Aliran tekanan
3.Tahanan sirkulasi iskemik

- Sirkulasi Pulmonal

Dari jantung kanan darah dipompakan ke sirkulasi pulmonal.Jantung kanan menerima


darah yang miskin oksigen dari sirkulasi sistemik.
Darah di pompakan dari ventrikel kanan ke pulmonal trunk yang mana cabang arteri pulmonary
membawa darah ke paru-paru kanan dan kiri.Pada kapiler pulmonal darah melepaskan CO2 yang
di ekshalasi dan mengambil O2.Darah yang teroksigenasi kemudian mengalir ke vena pulmonal
dan kembali ke atrium kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena jantung memompa darah secara
berulang ke dalam aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi rata-rata 100 mmHg,karena pemompaan
oleh jantung bersifat pulsatif,tekanan arteri berfluktuasi antara systole 120 mmHg dan diastole
80 mmHg.
Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,tekanan menurun secara progressive sampai
dengan kira-kira 0 mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium kanan
jantung.Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg mendekati ujung
arteriol sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi tekanan fungsional rata-rata
pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg yaitu tekanan yang cukup rendah dimana
sedikit plasma akan bocor ke luar dengan kapiler pori,walaupun nutrient berdifusi dengan mudah
ke sel jaringan.Pada arteri pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada aorta tetapi tingkat
tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg diastole 8mmHg.Tekanan
arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru rata-rata 7 mmHg

- Sirkulasi koroner

Saat kontraksi jantung sedikit mendapat aliran oksigenisasi darah dari arteri
koroner.cabang dari aorta asendences. Saat relaksasi dimana tekanan darah yang tinggi di aorta
darah akan mengalir ke arteri coroner selanjutnya kekapiler kemudian vena coroner.
Perdarahan otot jantung berasal dari aorta melalui dua pembuluh utama,yaitu arteri
koroner kanan dan arteri korone kiri.Kedua arteri ini keluar dari sinus valsava.Arteri korone ini
berjalanberjalan di belakang arteri pulmonal sebagai arteri koroner utama(LMCA : left main
coronary artery) sepanjang 1-2 cm.arteri ini bercabang menjadi arteri sirkumflek (LCX :left
sirkumplek kiri) dan arteri desenden anterior kiri(LAD :left anterior desenden arteri). LCX
berjalan pada sulkus atrioventrikuler mengelilingi permukaan posterior jantung sedangkan LAD
berjalan pada sulkus interventrikuler sampai ke apex,kedua pembuluh darah ini akan bercabang-
cabang memperdarahi daerah antara kedua sulkus tersebut.

Arteri koroner kanan berjalan kesisi kanan jantung, pada sulkus atrioventrikuler jantung
kanan.Pada dasarnya arteri koroner kanan memperdarahi atrium kanan,vetrikel kanan dan
dinding sebelah dalam dari ventrikel kiri. Ramus sirkumflek memberi nutrisi pada atrium kiri
dan dinding samping serta bawah dari ventrikel kiri. Ramus desenden anterior membri nutrisi
pada dinding depan ventrikel kiri yang massif.
Meskipun nodus SA letaknya di atrium kanan tetapi hanya 55 % kebutuhan nutrisinya
dipasok oleh arteri koroner kanan,sedangkan 45 % lainnya dipasok oleh cabang arteri cirkumflek
kiri. Nutrisi untuk nodus AV dan bundle of his dipasok oleh arteri arteri yang melintasi kruk
yakni 90 % dari arteri koroner kanan dan 10 % dari arteri sirkumflek.
Setelah darah mengalir melalui arteri-arteri sirkulasi koroner dan membawa oksigen dan nutrisi-
nutrisi ke otot jantung mengalir masuk ke vena dimana dikumpulkan CO2 dan zat-zat sampah.

Struktur Pembuluh Darah


Sifat-sifat structural dari setiap bagian system pembuluh darah sistemik menentukan peran
fisiologisnya dalam integrasi fungsi kardiovaskuler.
Dinding pembuluh darah arteri terdiri dari tiga lapis:

1. Lapisan luar disebut tunika advensia : tersusun dari jaringan ikat dan mengandung serabut
syaraf, pembuluh darah yang mempengaruhi dinding arteri (vasavasorum).
2. Lapisan tengah disebut tunika media : terdiri dari kolagen, serat otot polos dan elastis damn
mempertahankan elastisitas dan ketegangan arteri juga berfungsi sebagai penyokong primer dari
arteri.
3. Lapisan dalam disebut tunika intima: lapisan mulus sel-sel endotel yang menyediakan
permukaan non trombogenik untuk aliran darah.
Dinding pembuluh darah vena juga teridiri dari tiga lapisan yang sama dengan arteri tapi lebih
tipis.

Sirkulasi sistemik terdiri dari :

Ø Arteri
Berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke jaringan. Karena itu system
arteri mempunyai dinding yang kuat dan darah mengalir dengan cepat menuju jaringan. Dinding
aorta dan arteri relative mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut teregang waktu
sistol dan mengadakan recoil pada saat diastole.

Ø Arteriol
Adalah cabang terujung dari system arteri dan berfungsi sebagai katup pengontrol untuk
mengatur pengaliran ke kapiler. Arteriol merupakan tempat utama resistensi aliran darah dan
perubahan kecil pada diameternya menyebabkan perubahan yang besar pada resistensi perifer.

Ø Kapiler
Berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan dan nutrisi antara darah dan ruang interstitial.
Ø Venula
Dinding venul hanya sedikit lebih tebal daripada kapiler. Berfungsi menampung darah dari
kapiler dan secara bertahap bergabung kedalam vena yang lebih besar.

Ø Vena
Berfungsi sebagai jalur transformasi dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan vena
sangat rendah maka dinding vena tipis, walaupun demikian dinding vena berotot dan ini
memungkinkan vena untuk berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan
atau menampung darah dalam jumlah kecil atau tergantung dari kebutuhan tubuh

Selanjutnya, darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari pulmo, mengalir di dalam
vena pulmonalis menuju ke atrium sinister. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung,
paru- paru dan atrium sinister disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium sinister akan di dorong ke dalam ventrikel sinister melalui valvula
bicuspidalis. Selanjutnya ventrikel sinister akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini
melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh) menuju ke suluruh
bagian tubuh. Darah kaya oksigen ini di sediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru- paru.

F. Hubungan Sistem Sirkulasi dengan Homeostasis


Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan mengangkut O2, CO2, zat sisa
elektrolit, dan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Homeostasis penting bagi
kelangsungan hidup sel- sel. Sel- sel akan membentuk sistem tubuh.

G. Beberapa Bentuk Gangguan Pada Sistem Kardiovaskuler


1. Angina (nyeri dada) akibat kekurangan oksigen atau iskemia miokardium.
2. Dispnea (kesulitan bernafas) akibat meningkatnya usaha bernapas yang terjadi akibat kongesti
pembuluh darah paru.
3.Palpitasi (merasakan denyut jantung sendiri) terjadi karena perubahan kecepatan, keteraturan,
atau kekuatan kontraksi jantung.
4.Kelelahan atau kelemahan, sering kali akibat curah jantung yang rendah dan perfusi aliran
darah perifer yang berkurang.
BAB 10

PATOGENESIS

Patologi
Merupakan ilmu yang mempelajari penyakit, cabang ilmu kedokteran yang berkaitan
dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau kondisi dari
bagiantubuh
Bidang patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik. Ahli patologi anatomi
membuat kajian dengan menganalisis jaringan, struktur atau organ.
Ahli patologi klinik mengkaji pada perubahan pada fungsi yang nyata pada fisiologi tubuh,
merupakan basis ilmiah untuk dapat memahami seluk beluk penyakit dan gangguan dalam
tubuh manusia
Sebagai landasannya, kita perlu mengetahui konsep sel dalam keadaan normal (biologi
sel) karena individu makhluk hidup, termasuk tubuh manusia tersusun dari sel
Kesehatan individu berawal dari kesehatan sel-sel tubuh tersebut. Dan jika terjadi
disfungsi sejumlah sel (terutama sel-sel/ jaringan yang penting) maka akan timbul penyakit.
Dalam mempelajari patologi kita akan sering menggunakan istilah-istilah terkait, seperti:
patogenesis, patofisiologi, etiologi, manifestasi penyakit, dan sequele

Patogenesis
Patogenesis penyakit menyatakan perkembangan, kelangsungan atau evolusi penyakit.
Patogenesisnya mencakup bagaimana mekanisme terjadinya penyakit, serta mekanisme
timbulnya kelainan-kelainan akibat penyakit tersebut.

Patofisiologi
Patofisiologi membahas aspek perubahan yang terjadi pada berbagai fungsi tubuh akibat
adanya penyakit
Etiologi
Etiologi adalah penetapan sebab terjadinya suatu penyakit. Pengertian etiologi juga
mencakup identifikasi atas faktor-faktor yang menimbulkan suatu penyakit.

Manifestasi penyakit
Manifestasi penyakit adalah tanda dan gejala yang muncul pada tubuh manusia akibat
suatu penyakit
Sequele
Sequele adalah dampak dari suatu penyakit. Apakah seseorang akan sembuh sempurna,
sembuh dengan komplikasi, sembuh dengan gejala-gejala sisa, atau bahkan mengalami
kematian.
Penyakit
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal,yang
menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
Setiap nama penyakit yang terpisah ditandai secara spesifik oleh seperangkat gambaran yang
jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan morfologi dan fungsi,dsb)
Etiologi
Penyakit disebabkan oleh berbagai interaksi antara host (misalnya genetik) dengan faktor
lingkungan.
Lingkungan yang menyebabkan terjadinya penyakit disebut patogen
→ Bakteri yang mempunyai kemampuan menyebabkan sakit adalah bakteri yang patogen,
sedangkan yg tdk adalah non patogen.
Secara umum agen penyebab sakit ialah:
Kelainan genetik
Agen infeksi, misalnya bakteri, virus, parasit, jamur
Bahan kimia
Radiasi
Trauma mekanik
Beberapa penyakit dapat disebabkan oleh campuran beberapa faktor, misalnya faktor genetik
dan agen infeksi. Penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang mempunyai sebab multifaktor.
Patogenesis
Termasuk dalam patogenesis penyakit, misalnya:
Proses Radang : Suatu respon terhadap berbagai mikroorganisme dan berbagai jenis bahan yang
merugikan menyebabkan kerusakan jaringan
Degenerasi : kemunduran sel atau jaringan yang merupakan respon atau kegagalan dari
penyesuaian terhadap berbagai agen
Karsinogenesis : mekanisme dimana bahan karsinogen menyebabkan terjadinya kanker
Reaksi Imun: suatu efek/ reaksi sistem imun tubuh yang tidak diinginkan
Manifestasi Bentuk dan Fungsi
Kelainan Bentuk
Kelainan bentuk umum yang sering menyebabkan sakit ialah :
Lesi-lesi yang mengisi ruang (misalnya tumor) menghancurkan, memindah, atau menekan
jaringan sehat didekatnya.
Letak jaringan yang abnormal→ metastasis
Hilangnya jaringan sehat dari permukaan (misalnya ulserasi, infark)
Obstruksi aliran normal dalam saluran → asma
Ruptur → perforasi usus
Kelainan Fungsi
Apa yang membuat penderita merasa sakit?
Rasa sakit biasanya diakibatkan satu atau campuran gejala:
Nyeri
Demam
Mual
lemas

Sistem pemberian Nama Penyakit


Primer dan sekunder
Digunakan untuk menjelaskan penyebab suatu penyakit.
Digunakan untuk mengetahui / membedakan antara permulaan dengan stadium lanjut penyakit.
→ Tumor primer ialah tumor permulaan, menyebar menyebabkan tumor skunder
Akut dan kronis
Kondisi akut : mempunyai perjalanan yang cepat
Contoh : appendiksitis
Kondisi kronis : proses yang berlangsung lama, berbulan bulan sampai bertahun-tahun.
Contoh : DM
Jinak dan Ganas
Jinak dan ganas menggambarkan terminologi penyakit tertentu, sesuai hasil keluarannya.
Tumor jinak menggambarkan proses pada jaringan asal dan jarang mematikan
Sedangkan tumor ganas mengadakan infiltrasi dan menyebar dari tempat asalnya dan sering
mematikan
Tambahan awalan
Tambahan awalan yang sering digunakan dan artinya ialah :
dis : kelainan/penyimpangan (ex:displasia)
hiper : kelebihan diatas normal (ex: hipertiroid)
hipo : kekurangan dibawah normal (ex: hipotiroid)
Tambahan akhiran
-itis : proses radang (apendiksitis)
-oma : tumor (karsinoma)
-penia : tidak adanya (trombositopenia)
-sitosis : naiknya jumlah sel, biasanya dalam darah (leukositosis)
-ektasis : dilatasi (bronkhiektasis)
-plasia: kelainan pertumbuhan (hiperplasia)

Sebab-sebab Penyakit
Penyakit disebabkan genetik, lingkungan, atau multifaktor
Dalam terminologi penyebab, penyakit dapat
Genetik : diturunkan atau didapat
Multifaktor : interaksi genetik dengan faktor lingkungan
Lingkungan : tidak ada komponen genetik
Penyakit pada orang dewasa yang timbulnya sesuai dengan komponen genetik ialah :
Kanker payudara
Penyakit Alzheimer
Diabetes melitus tipe I (insulin dependent)
Arteriosklerosis koroner
Multi faktor dapat dicontohkan pada penderita kanker paru yang mempunyai kebiasaan merokok

Faktor lingkungan
Sebagian besar penyakit disebabkan faktor lingkungan, (misalnya agen penyebab infeksi)
dibandingkan dengan faktor gen yang abnormal.
Agen penyebab Infeksi
Kelompok utama sebagai penyebab infeksi ialah
Bakteri
Virus
Jamur dan ragi
parasit
Bakteri
Bakteri menyebabkan sakit melalui produksi enzim dan racunnya yang merusak jaringan
penderita
virus
Virus adalah partikel yang sangat kecil penyebab infeksi yang terdiri dari inti asam nukleid dan
penutup protein.
Sebagian virus setelah memasuki tubuh manusia , ikut beredar dalam peredaran darah kemudian
untuk sampai ke organ lain.

Jamur dan Ragi


Ragi dan jamur terdiri dari berbagai kumpulan mikroorganisme penyebab penyakit.
Penyakit yang disebabkan ragi dan jamur disebut sebagai mikosis
Parasit
Parasit merupakan organisme yang hidup dan mempertahankan kehidupannya dari host.
Parasit dibagi menjadi :
Protozoa : organisme uniselluler
Helminth : cacing (cacing gelang, cacing pita)

Anda mungkin juga menyukai