Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian protein

2.2 manfaat dan fungsi protein

2.3 prosedur analisa protein dalam makanan

2.4 hasil analisa protein dalam makanan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu diawali dari rasa ingin tahu, kemudian meningkatnya rasa ingin
tahu, yang mendorong sesorang untuk berfikir dan ingin mencari tahu, maka dari itu pada
praktikum kali ini berjudul asam amino, peptida, dan protein, dimana protein sangat penting
dalam kehidupan, dan terdapat pada semua sel hidup, yang berfungsi sebagai pembangun
struktur, biokatalis, hormon, sumber energi, dan bahkan pembawa sifat dari generasi-
kegenerasi.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor. Suatu molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino tertentu dengan
susunan yang sudah tertentu pula dan bersifat turunan (Girindra, 1986).
Struktur protein dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu struktur primer,
sekunder, tersier dan kwartener. Keempat struktur tersebut pada dasarnya dibedakan atas jenis
dan jumlah ikatan/interaksi kimia. Untuk mengidentifikasi protein berdasarkan ikatan
peptidanya dilakukan beberapa uji. Uji –uji yang dilakukan adalah Uji Penentuan Konsentasi
Protein Cara Biuret, Reaksi Pengendapan, dan Reaksi Perubahan Warna yang meliputi Uji
Biuret, Xantoprotein, Millon, Ninhidrin, dan Sulfur (Tarigan, Ponis. 1983).
Terdapat berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam
amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari uji millon, uji sulfur,
uji xantroproteat, uji ninhidrin dan uji biuret. Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum
dan uji berdasakan jenis asam aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap
tirosin, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO
dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk
asam amino yang mengandung inti benzena.
Oleh karena itu, untuk membuktikan teori-teori yang ada tentang protein maka kami
melakukan beberapa percobaan. Diantaranya, Uji penentuan konsentrasi cara biuret dilakukan
untuk mengetahi perbedaan konsentrasi terhadap suatu larutan sedangkan reaksi perubahan
warna dilakukan untuk melihat protein yang dikandung pada setiap percobaan dengan
mengamati perubahan warna yang terjadi pada setiap percobaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
a. Apa pengertian protein ?
b. Apa saja manfaat dan fungsi protein ?
c. Bagaimana prosedur analisa protein dalam makanan ?
d. Bagaimana hasil pemeriksaan uji protein yang dilakukan ?

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar memberi wawasan yang lebih luas dan
keterampilan yang lebih baik kepada Mahasiswa khususnya mengetahui kandungan unsur-
unsur yang ada pada protein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian protein

Sebagian besar ilmu kimia organisme hidup menyangkut 5 golongan senyawa utama, yaitu:
karbohidrat, lipida, mineral, asam nukleat dan protein. Protein menentukan kebanyakan sifat-sifat
yang ditemukan dalam kehidupan. Menurut (Ngili, 2010) Protein memiliki berbagai fungsi
biologis yang berbeda-beda yaitu, Katalis enzim, Transport dan penyimpanan, Fungsi mekanik,
Pergerakan, Pelindung dan Proses informasi.
Protein utama merupakan makro molekul yang paling berlimpah didalam sel dan menyusul
lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein merupakan instrument
yang mengekspresikan informasi genetik. Seperti juga terdapat ribuan gen didalam inti sel.
Masing-masing mencirikan suatu sifat nyata dari organisme, didalam sel terdapat ribuan jenis
protein yang berbeda. Masing-masing membawa fungsi spesifik yang dibentuk oleh gen yang
sesuai. Protein, karenanya bukan hanya merupakan makromolekul yang berlimpah. Tetapi juga
amat bervariasi. Protein adalah suatu zat dalam susunan kimianya mengandung unsur-unsur
oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen dan kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain seperti
sulfur dan fosfor (Girindra, 1986).
Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang terbesar setelah air. Hal ini
mengindikasikan pentingnya protein dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam tubuh.
Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang tersimpan dalam rantaian DNA digunakan untuk
membuat protein, kapan, dimana dan seberapa banyak. Protein berfungsi sebagai penyimpan dan
pengantar seperti hemoglobin yang memberikan warna merah pada sel darah merah kita, bertugas
mengikat oksigen dan membawanya ke bagian tubuh yang memerlukan. Selain itu juga menjadi
penyusun tubuh, "dari ujung rambut sampai ujung kaki", misalnya keratin di rambut yang banyak
mengandung asam amino Cysteine sehingga menyebabkan bau yang khas bila rambut terbakar
karena banyaknya kandungan atom sulfur di dalamnya, sampai kepada protein-protein penyusun
otot kita seperti actin, myosin, titin, dsb. Kita dapat membaca teks ini juga antara lain berkat protein
yang bernama rhodopsin, yaitu protein di dalam sel retina mata kita yang merubah photon cahaya
menjadi sinyal kimia untuk diteruskan ke otak. Masih banyak lagi fungsiprotein seperti hormon,
antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, dll (Witarto, 2001).
2.2

Anda mungkin juga menyukai