Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL

Ketahanan berasal ari kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai diri, tidak
kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan.
Jadi ketahanan nasioanal adalah perihal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran sedang pengertian
nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamika bangsa Indonesia yang meliputi segenap
aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yag mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menanggapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk menjamin identitas,
integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pegembangan kekuatan nasional melalui


pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanannya seimbang, serasi dan selaras dalam
seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara
dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasioanal dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat di gambarkan sebagai kemampuan
bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan nasional terhadap
ancaman dari luar mupun dalam.

Ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara. Terdapat tiga perspektif atau
sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional. Ketiga perpektif tersebut adalah ketahanan
nasonal sebgai kondisi, ketahanan nasional sebagai metode dan ketahanan nasional sebagai doktrin.

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

• Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin
kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
• Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun
bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab
itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

• Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan
dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

• Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatu

negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula

kewibawaannya.

• Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada
sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.

Asas-asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil,
UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

a) . Asas kesejahtraan dan keamanan Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib
dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan
keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan,
sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan
nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan
harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun.Dalam kehidupan nasional, tingkat
kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
b). Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke LuarSistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap
aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga
berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai
dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun
keluar. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yangproporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan
berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

c). Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan
ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam
kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d). Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan
persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap
aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

BIDANG-BIDANG KETAHANAN NASIONAL

a. Bidang ideologi

Konsep ketahanan di bidang ideologi dimanifestasikan sebagai kondisi mental bangsa


dengan berlandaskan keyakinankebenaran ideologi Pancasila yang memiliki kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional, serat kemampuan menangkal
interfensi nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan ideologi asing yang datang
dari luar.
Ketahanan nasional dibidang ideologi memiliki tujuan dapat menangkal berbagai ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan seperti penetrasi ideologi asing dan nilai-nilai yang tidak
sesuai dengan ideologi bangsa.

b. Ketahanan nasional dalam bidang ekonomi dan pendidikan

Dapat dilihat dari kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang dimana dalam bangsa
tersebut dapat memelihara kemandirian ekonomian nasional. Misalnya pada dampak kenaikan
harga BBM banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut. Hal ini
disebabkan akan berpengaruhnya harga pada kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Seperti
kenaikan transportasi, makanan dan sebagainya. Yang menyebabkan semakin banyaknya uang
yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhansehari-hari mereka. Secara tidak langsung
pendidikanpun menjadi nomer 2 karena mereka lebih memikirkan bagaimana menjalani
kehidupan mereka sehari-harinya. Bila pendidikan tidak menjadi kuat maka ketahanan
nasionalpun tidak menjadi kuat . kekuatan suatu bangsa adalah memiliki generasi-generasi yang
pandai dan memiliki kemampuan untuk ketahanan negaranya sendiri.

c. Ketahanan nasional dibidang sosial budaya

Pengaruh sosial budaya pada ketahanan nasional meliputi bidang sosial yaitu pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,
sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Pada bidang budaya, sistem
nialai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan ciptarasa dan karsa yang menumbuhkan
gagasan=gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.

d. Ketahanan nasional dibidang politik

Kondisi dinamika ketahanan politik bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, serta gangguan dari luar maupun dalam
secara langsung tidak untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negararepublik
indonesia berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.

PENDEKATAN KETAHANAN NASIONAL


A. Implementasi Ketahanan Nasional menggunakan Pendekatan Pertahanan Keamanan (
Security Approach )

Pertahanan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia
sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara
demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan adalah daya
upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama
pemerintah dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan
menggerakkan seluruh potensi nasional dan kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan
nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungsi utama
dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan
bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia. Wujud ketahanan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara
(Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil - hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup : Struktur kekuatan, yaitu susunan dalam
masyarakat sosial maupun formal kenegaraan yang dapat dipotensikan sebagai penjaga kedaulatan
NKRI. Tingkat kemampuan, yaitu kualitas dan kuantitas yang dapat dipetakan guna membendung
potensi bahaya yang ditimbulkan dari berbagai ancaman baik luar maupun dalam negeri. Gelar
kekuatan yaitu pengakuan pihak musuh bahwa kita tidak memberikan kesempatan bagi unsur destruktif
yang dapat mengganggu kemananan bangsa. Untuk membangun postur kekuatan pertahanan
keamanan melalui empat pendekatan:
a. Ancaman
Seberapa besar kemungkinan yang mungkin muncul dalam bentuk ancaman dan akibat yang
ditimbulkan apabila kita tidak mengantisipasi ancaman tersebut. Dari internal kebangsaan, ancaman
dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan
nasional bangsa Indonesia dalam berbagai kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini
bisa berupa pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia.
Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa istilah di bawah ini
yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Namun,
dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa
berwujud perang pemikiran, propaganda global, pelemahan sistem – sistem kehidupan yang
bersentuhan dengan sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut
– larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dari kemerosotan finansial, hingga
kemerosotan moral. Akhirnya, sebuah peradaban tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal
menghitung hari saja.
b. Misi
Suatu keadaan yang ingin kita wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa yang tercantum dalam
Undang – Undang Dasar 1945 yang tentunya membutuhkan alat untuk mewujudkannya. Berpedoman
pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga
merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional
sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan
ketahanan nasional.
c. Kewilayahan
Suatu keadaan Geografis yang berdaulat kedalam maupun keluar yang wajib dipertahankan dari
ancaman. Kewilayahan disini berkaitan dengan Bumi Air dan seisinya yang menyangkut hajat hidup
warga negara
d. Politik
Potensi yang diusahakan dengan membentuk pemerintahan yang berdaulat yang mempunyai
nilai tawar dan syah menurut hukum negara dan internasional secara de yure dan de facto. Kehidupan
politik dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor pemerintah dan sektor masyarakat. Masyarakat
berfungsi sebagai in-put yaitu berwujud pertanyaan keinginan dan tuntutan masyarakat (sosial demand)
sedangkan pemerintah berfungsi sebagai out-put yaitu menentukan kebijaksanaan umum yang bersifat
keputusan politik (political decision). Lima fungsi utama suatu sistem politik yaitu : Mempertahankan
pola, Mengatur dan menyelesaikan ketegangan atau konflik, Penyesuaian, Pencapaian tujuan, dan
Penyatuan (Integrasi)
Dalam sebuah negara tentunya memiliki perlengkapan negara yang diidentikan dengan militer,
hal itu tentunya untuk menegakkan kedaulatan baik dari dalam maupun keluar. Pertahanan diarahkan
untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk
ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi
ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki
wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan
masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional
dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur
tangan asing (link up) dengan alasan-alasan: Menegakkan HAM, Demokrasi, Penegakan hukum,
Lingkungan hidup.
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan
kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui
pendekatan misi yaitu untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed
forces):
1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS
3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan
masyarakat terhadap bencana perang.

B. Implementasi dalam mewujudkan Ketahanan Nasional dengan menggunakan Pendekatan


Ekonomi atau Kesejahteraan ( Prosperity Approach )
Ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaan faktor
produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan management di dalam produksi
serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat, baik fisik material maupun mental spiritual.
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun
tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi
nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewijudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan
demikian, pembangunan ekonomi diarahkan pada mantapnya ketahanan ekonomi melalui iklim usaha
yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa,
terpeliharanya fungsi lingkugan hidup serta meningkatnya daya saing dalam lingkup perekonomian
global. Pencapain tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal,
yaitu antara lain :
· Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah Nusantara melalui ekonomi kerakyatan serta
untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
berdasarkan Pancasila UUD 1945.

· Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarsan
dan keterpaduan antar sektor pertanian dan perindustrian serta jasa.

· Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan di
bawah pengawasan anggota masyarakat, memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara
aktif. Keterkaitan dan kemitraan antar para pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi, yaitu pemerintah,
badan usaha milik negara, koperasi, badan usaha swasta, dan sektor informal harus diusahakan demi
mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
· Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya senantiasa dilaksanakan dengan
memperhatikan keseimbagan dan keserasian pembangunan antar wilayah dan antar sektor.
· Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan
serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional. Upaya ini dilakukan dengan
memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal serta saran iptek yang tepat guna dalam
menghadapi setiap permasalahan, dan dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.
Ketahanan ekonomi dalam negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung yang berdasarkan pada metode astagrata. Seluruh
aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagrata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) yang meliputi geografi; kekayaaan alam dan kependudukan serta lima aspek sosial (pancagtra)
yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan

Anda mungkin juga menyukai