Anda di halaman 1dari 11

TEORI KALSIK : TEORI KEUNGGULAN MUTLAK, TEORI

KEUNGGULAN KOMPERATIF
Mata Kuliah : Ekonomi Internasional
Dosen : Dr. I Made Suniastha Amerta, S.S., M.Par.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
1. I Gede Hari Kesawa (1732121231)
2. I Made Tirtayasa (1732121247)
3. I Kadek Agus Adi Pratana (1732121248)
4. Nyoman Darmayasa (1732121227)

Kelas : C5

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSTIAS WARMADEWA
2018/2019
TEORI KLASIK

1. Teori Keunggulan Mutlak ( Absolute Advantage : Adam Smith )


Ekonom bernama Adam Smith menjelaskan tentang Teori keunggulan mutlak
dalam bukunya berjudul “Wealth of Nations” yang diterbitkan pada tahun 1776.
Teori ini biasa disebut teori murni perdagangan. Teori ini menjelaskan bahwa suatu
negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak jika mampu memproduksi suatu
barang dengan biaya yang lebih rendah dibanding negara lain.
Teori ini lebih mendasarkan pada besaran (variable) rill bukan moneter
sehingga sering kali dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan
internasional. Murni dalam arti bahwa Teori ini memfokuskan perhatiannya pada
variabel rill seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga
kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja
yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (labor theory of value).
Contoh klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith, misalnya untuk menangkap
seekor harimau diperlukan tenaga empat kali lipat dibandingkan untuk menangkap
seekor kucing. Atas dasar teori nilai tenaga kerja maka perbandingan nilai atau
harga Harimau dengan kucing adalah 1:4. Mengapa perbandingan harga meski
demikian(1:4)? misalnya perbandingannya harganya itu 1:1 maka pencarian
harimau akan berkurang karena akan lebih murah ( diukur dengan kerja ). Orang
terlebih dahulu mencari atau membunuh kucing kemudian ditukarkan dengan
harimau di pasar akibatnya penawaran harimau di pasar akan menurun dan
penawaran kucing bertambah sampai perbandingan nilai tukarnya kembali pada1
:4.
Teori nilai tenaga kerja ini sifatnya sangat sederhana sebab menggunakan
anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen merupakan satu-satunya faktor
produksi. Dalam kenyataannya bahwa tenaga kerja itu tidak homogen, faktor
produksi itu tidak hanya satu serta mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Namun teori

1
itu mempunyai dua manfaat pertama, memungkinkan kita dengan cara sederhana
menjelaskan tentang spesialisasi dan keuntungan dari pertukaran. Kedua, meskipun
pada teori-teori berikutnya ( teori modern ) kita tidak menggunakan teori nilai
tenaga kerja namun prinsip teori ini tetap tidak bisa ditinggalkan ( tetap berlaku ).

Teori Absolute advantage Adam Smith yang secara sederhana tenaga kerja
dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : misalnya hanya ada dua negara,
Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen,
menghasilkan dua barang, yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit
gandum dan pakaian Amerika masing-masing membutuhkan 8 unit tenaga kerja,
dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian, masing-masing
membutuhkan tenaga sebanyak 10 unit dan 2 unit.
Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan per unit
Amerika Inggris
Gandum 8 10
Pakaian 4 2

Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi
gandum sedangkan Inggris dalam produksi pakaian. Untuk satu unit gandum
diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit (10>8).
Satu unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedangkan di Inggris
hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki
Absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki Absolute
advantage pada produksi pakaian. Dikatakan Absolut advantage karena masing-
masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya (diukur
dengan unit tenaga kerja) yang secara Absolut lebih rendah dari negara lain.
Sebelum terjadi pertukaran, nilai tukar (terms of trade) di Amerika adalah 1 unit
gandum = 2 unit pakaian sebab jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk

2
menghasilkan 1 unit gandum 2 kali lebih banyak daripada menghasilkan pakaian
(8 dibanding 4). Sama halnya dengan di Inggris, nilai tukarnya adalah 1 unit
gandum = 5 unit pakaian, sebab jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan 1 unit gandum 5 kali lebih banyak daripada untuk memproduksi 1
unit pakaian (10 berbanding 2).
Menurut Adam Smith kedua negara akan memperoleh keuntungan dengan
melakukan spesialisasi dan kemudian berdagang. Amerika cenderung
berspesialisasi pada produksi gandum dan Inggris pada produksi pakaian. Dasar
spesialisasi ini adalah Absolute advantage dalam produksi barang-barang tersebut.
Untuk menunjukkan besarnya keuntungan ini, misalnya saja Amerika
mengalokasikan 16 unit tenaga kerja dari produksi pakaian ke produksi gandum,
dan Inggris lokasikan 10 tenaga kerja dari produksi gandum ke produksi pakaian.
Produksi gandum di Amerika akan naik dengan 2 unit (yakni 16/8) dan produksi
pakaian turun dengan 4 unit (yakni 16/4). Sama halnya dengan Inggris produksi
gandum turun dengan 1 unit (10/10) dan produksi gandum naik dengan 5 (yakni 10
/2). Dari alokasi ini nampak bahwa output total (gandum dan pakaian) akan
bertambah. Gandum akan bertambah dengan 1 unit sebab di Amerika produksi naik
2 unit dan di Inggris turun dengan 1 unit. Demikian juga pakaian akan naik 1 unit
sebab produksi di Inggris naik dengan 5 unit dan di Amerika turun dengan 4 unit
Oleh karena itu Adam Smith menganjurkan adanya spesialisasi untuk
meningkatkan output dunia.
Pertukaran akan membawa keuntungan kedua belah pihak. Kedua negara akan
memperoleh keuntungan apabila nilai tukar yang terjadi terletak di antara nilai
tukar masing-masing negara sebelum terjadi pertukaran. Misalnya nilai tukar yang
terjadi di Pasar 1 unit gandum = 4 unit pakaian, kedua negara akan memperoleh
keuntungan dari pertukaran. Amerika akan menjual gandum dan membeli pakaian
sebaliknya Inggris akan menjual pakaian dan membeli gandum. Bagi Amerika
untuk menghasilkan satu pakaian diperlukan 4 unit tenaga kerja, sebaliknya dengan
membeli (impor) dari Inggris akan lebih murah. Guna memperoleh (mengimpor) 1

3
unit pakaian Amerika harus menukarkan atau mengekspor gandum ke Inggris
sebanyak 1/4 unit, karena nilai tukar di Pasar 1 unit gandum sama dengan 4 unit
pakaian. Untuk menghasilkan 1/4 unit gandum hanya diperlukan 2 unit tenaga kerja
(yakni 1/4 x 8). Dengan demikian Amerika dapat memperoleh satu unit pakaian
hanya dengan mengorbankan 2 unit tenaga kerja, yang kalau dihasilkan sendiri
memerlukan 4 unit tenaga kerja sehingga keuntungannya berupa penghematan
tenaga kerja sebanyak 2 unit tenaga kerja (yaitu 4 dikurang 2). Demikian juga
Inggris dengan berspesialisasi pada produksi pakaian dan kemudian ditukarkan
gandum dari Amerika akan memperoleh keuntungan. Untuk setiap unit gandum
yang diimpor dari Amerika, Inggris harus mengimpor sebanyak 4 unit pakaian
karena setiap 1 unit pakaian diperlukan 2 unit tenaga kerja maka untuk 1 unit
gandum yang diimpor diperlukan 8 unit tenaga kerja yaitu (4 x 2). Kalau dihasilkan
sendiri 1 unit gandum ini memerlukan 10 unit tenaga kerja. Dengan demikian
Inggris dapat menghemat 2 unit tenaga kerja (10 – 8). Dari contoh di atas jelas
bahwa spesialisasi atas dasar Absolut advantage yang kemudian diikuti dengan
pertukaran kedua negara dapat memperoleh keuntungan.

4
2. Teori Keunggulan Komperatif ( Comparative Advantage : David Ricardo)
Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo yang
merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia lahir pada tahun 1772 dan
meninggal pada 11 September 1823 pada umur 51 Tahun. Bersama dengan Adam
Smith, JS. Mills dan Thomas Malthus ia merupakan ahli ekonomi yang paling
berpengaruh dalam mencetuskan teori ekonomi klasik mengenai perdagangan
internasional. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh pada ekonomi klasik
ialah teori keunggulan komparatif dan teori nilai simak juga teori perdagangan
internasional moderen .
Mengawali karir profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan pasar.
Ricardo berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi yang cukup besar. Sebagian
besar kekayaannya tersebut ia peroleh dari bidang spekulan pasar keuangan yang
ia tekuni. Setelah pensiun, ia kemudian duduk di kursi parlemen didalam
pemerintahan Britania Raya. Ia menduduku kursi Parlemen selama hampir 4 tahun
hingga menjelang kematiannya.
Teori ekonomi komparatif merupakan salah satu teori yang sangat berpengaruh
dalam perdagangan internasional masa itu sebagaimana contoh teori permintaan.
Sehingga tentunya sebagai salah satu teori ekonomi klasik yang paling
berpengaruh, maka berikut akan dikupas lebih lengkap mengenai teori keunggulan
komparatif, sejarah, pengaruh dan contohnya dalam perdagangan internasional.

Sejarah
Ditengah gencarnya kolonialisasi Inggris untuk mendirikan daerah koloni
seberang lautan pada tahun 1500-1570. Para ekonom menganjurkan kepada
kelompok merkantilisme yang merupakan ahli ekonom saat itu, untuk melakukan
perdagangan internasional dalam upaya mendapatkan kekayaan sebanyak-
banyaknya bagi negara. Pemikiran ini kemudian ditentang oleh Ricardo yang
memandang bahwa perdagangan internasional hanya bertujuan untuk memperoleh

5
emas dan perak sebagaimana teori ekspor menurut para ahli . Kemudian saat itu ia
mengemukakan hasil pemikirannya dalam teori keunggulan komparatif.
Menurut Ricardo melalui teori keunggulan komparatif bahwa sebuah negara
harus memusatkan kegiatan perekonomiannya terhadap industri-industri yang
menjadi keunggulan komparatif secara internasional. Selain itu, negara juga harus
melakukan perdagangan internasional dengan negara lain untuk memperoleh
barang-barang yang tidak diproduksi secara nasional sebagaimana teori
perdagangan internasional menurut para ahli . Pada intinya pemikiran Ricardo ini
menekankan pada spesialisasi industri ekstrem dalam sebuah negara dan
memberdayakan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing tinggi.
Menggunakan matematika sederhana teori keunggulan komparatif Ricardo ini
berusaha membuktikan bahwa spesialisasi industri dan perdagangan internasional
akan selalu berdampak positif tanpa menjadi faktor penyebab inflasi . Teorinya ini
kemudian diperluas dan menghasilkan konsep keunggulan absolut yang sama
sekali tidak menekankan pada spesialisasi industri dan perdagangan internasional
dalam perekonomian negara. Meskipun banyak ditentang oleh para pakar seperti
Joan Robinson dan Piero Sraffa namun, teori keunggulan komparatif milikRicardi
ini tetap menjadi landasan argumen yang mendukung perdagangan internasional.

Pengaruhnya Terhadap Perdagangan Internasional


Teori keunggulan komparatif merupakan pelengkap dan perbaikan terhadap
teori mutlak yang telah ada sebelumnya. Teori keuggulan mutlak sendiri memiliki
kelemahan yakni ketidakmampuan dalam memberikan argumen dalam
menjelaskan suatu negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan mutlak atas
suatu produk. Namun, tetap mampu menjual (mengekspor) produknya kenegara
lain. Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa efisiensi industri dapat
meningkatkan produksi, meskipun tidak memiliki keunggulan mutlak.

6
Teori ini memberikan pengaruh kepada negara yang ingin melakukan
perdagangan internasional dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produk dan
mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif dan mengimpor
produk yang tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga tidak menjadi
dampak inflasi . Dengan spesialisasi pada beberapa produk berarti tidak
memproduksi barang lainnya, dengan demikian maka perdagangan internasional
berperan sangat essensial.
Sebaiknya, negara atau perusahaan bisa memproduksi barang yang memiliki
keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lainnya. Teori keunggulan
komparatif menyatakan bahwa perdagangan masih dapat terjadi dan tetap
menguntungkan bagi kedua belah negara meskipun hanya satu negara yang
memiliki keunggulan komparatif pada dua jenis barang . Keunggulan komparatif
ialah keunggulan yang dimiliki suatu negara karena memiliki keunggulan lebih
besar pada suatu barng dibandingkan barang lain, sedangkan negara lain memiliki
kelemahan dan keunggulan lebih kecil pada barang tersebut.

Contoh Teori Keunggulan Komparatif


Agar dapat lebih jelas memahami tentang teori keunggulan komparatif berikut
contoh ilustrasi yang dapat berlaku pada perdagangan internasional antara negara
A dan negara B.
Negara A mampu memproduksi 200 mesin/tahun dan juga 1000 bahan
pangan/tahun. Sedangkan negara B mampu memproduksi 50 mesin/tahun dan 500
bahan pangan per tahun.
Dari ilustrasi diatas dapat dilihat bahwa negara A memiliki keunggulan mutlak
terhadap dua produk jika dibandingkan dengan negara B. Negara A lebih efisien
dalam memproduksi mesin dan bahan pangan dibandingkan dengan negara B.
Kondisi ini tidak serta merta membuat negara A harus mengekspor mesin dan
bahan pangan ke negara B, atau negara B harus mengimpor mesin dan bahan
pangan dari negara A.

7
Agar perdagangan internasional dapat terjadi dan saling memberikan
keuntungan kepada dua negara tersebut maka dapat dilakukan dengan cara
mengkomparasi harga-harga dari produk tersebut. Dengan membagi antara bahan
pangan dan jumlah mesin, maka akan dihasilkan perhitungan sebagau berikut :
Harga satu buah mesin dinegara A sama dengan 5 bahan pangan. Sedangkan
harga 1 mesin seharga 10 bahan pangan di negara B. Sehingga mesin di negara A
lebih murah dibandingkan di negara B jika dihargai dengan bahan pangan. Hasil
komparasinya adalah bahwa 1 buah mesin dapat membeli 5 bahan pangan di
negara A. 1 buah mesin dinegara B dapat membeli 10 bahan pangan. Artinya
bahwa harga setiap satu bahan pangan di negara A lebih mahal ketimbang di
negara B. Sehingga perdagangan internasional akan menguntungkan jika negara
A mengimpor atau membeli bahan pangan dan mengekspor mesin kenegara B.
Sebaliknya negara B mengekspor bahan pangan dan mengimppr mesin dari
Negara A simak juga indikator keberhasilan pembangunan desa .
Keunggulan komparatif yang dimiliki oleh negara A adalah mampu
memproduksi mesin lebih murah inilah yang kemudian dijual kenegara B.
Sedangkan negara B memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi bahan
pangan, inilah kemudian yang di jual kenegara A. Tentunya dengan teori
keunggulan komparatif ini, negara yang tadinya tidak memiliki keunggulan mutak
tetap dapat melakukan perdagangan internasional yang menguntungkan.
Suatu negara akan menspesialisasikan produksi kepada produk ekspor yang
memiliki keunggulan komparatif tinggi dibandingkan negara lain. Sedangkan
melakukan impor kepada produk yang memiliki keunggulan konparatif yang
rendah. Dalam hal ini, tentunya negara harus mampu melihat komoditas atau
produk apakah yang memang memiliki keunggulan komparatif. Sehingga tentunya
pada komoditas tersebut dapat dilakukan spesialisasi produksi, sehingga kemudian
dapat mengenjot komoditas ekspor dan menaikkan devisa negara.

8
3. Perbedaan dengan sekarang
Bisa dikatakan teori ini terlalu sederhana untuk perkembangan sebuah industri
terutama pada masa globlaisasi ini, karena kalau kita lihat dari teori keunggulan
mutlak maka terlalu sederhana apabila harga hanya di lihat dari tenaga kerja
saja, padahal saat ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi harga dari
sebuah produk salah satunya adalah pemasaran produk itu sendiri, karena
apabila kita mengunakan biaya besar dalam promosi tentu itu juga akan
menaikan harga produk itu sendiri. Dan kalau dari teori keunggulan mutlak ini
juga terlalu sederhana untuk digunakan pada jaman globalisasi, dimana teori ini
mengatakan bahwa seharusnya industry harus melakukan spesialisasi padahal
sekarang kalau kita ingin memproduksi produk haruslah bervariasi agar
keuntungan didapat lebih besar, seperti contoh PT. Aroma tidak hanya fokus
didalam produksi sosis tetapi juga kornet dan nugget.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nopirin. 2013. “Ekonomi Internasional”. Yogyakarta : BPFE.

Dosenekonomi.com. “Teori keunggulan komeratif”. 14 Febuari 2018.


https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/teori-keunggulan-komparatif

Amerta, I., Jaminyasa, I., Pulawan, I., & Martadiani, A. (2017). Marketing Mix
Mempengaruhi pada Pembelian Konsumen Keputusan (Studi Kasus Sausage Produk
di PT. Aroma Denpasar). International Journal of Ilmu Sosial dan Humaniora (IIJISH),
1(2), 65-74. e-ISSN: 2550-7001, p-ISSN: 2550-701X

Anda mungkin juga menyukai