Anda di halaman 1dari 20

48

V.HASIL DAN PEMBAHASAN PRAKTEK LAPANG

5.1. Deskripsi Identitas Responden

5.1.1 Identits Responden


Tabel 10. Identitas Responden di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone,
Kabupaten Takalar 2019
Jumlah
Nama Umur Tanggungan Pengalaman
No Pendidikan
Responden (Tahun) keluarga UT(Tahun)
(Orang)
1 Dg Bella 45 - 2 20
2 Dg Tampe 50 - 3 10
Rata – rata 45 - 4,5 30
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 10 diatas bahwa umur rata-rata responden 45 tahun,

pendidikan rata-rata -, memiliki jumlah tanggungan keluarga rata-rata 4,5 orang,

dan pengalaman berusahatani rata-rata 15 Tahun.

5.1.2 Keadaan Usahatani


Tabel 11. Keadaan Usahatani Responden di Desa Banyuanyara, Kecamatan
Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Frekuensi
Luas Jenis
No Nama Responden Tanam
Lahan(ha) Usahatani
(Musim)
1 Dg Bella 1 Padi 2
2 Dg Tampe 1 Padi 2
Rata – rata 1 - 2
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 11 diatas luas lahan rata-rata petani ada 1 Ha, mereka

bertani tanaman padi dan jagung pada , dan rata-rata setiap musim tanam 2 kali

pertahun.
49

5.2 Analisis Potensi dan Curahan Kerja

5.2.1 Analisis Potensi Kerja

Tabel 12. Potensi Kerja Responden Beserta Keluarga di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Jumlah Jumlah Jumlah
Nama Potensi Kerja
No TKP TKW TKA
Responden (HKP)
(Orang) (Orang) (Orang)
1 Dg Bella 1 2 - 304

2 Dg Tampe 2 2 - 454

Rata-rata 2,5 1,5 - 379

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 12 diatas rata-rata Tenaga Kerja Pria 2,5 orang, Tenaga

Kerja Wanita 1,5 orang sedangkan rata-rata potensi kerja sebanyak 379 HKP.

5.2.2 Analisis Curahan Kerja Tetap

Tabel 13. Curahan Kerja Tetap Tanaman Padi Responden I Beserta Keluarganya
di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
Ʃ CK
No Aktivitas Nilai Ʃ CK
(HK % Nilai (Rp) %
(Rp) (HKP)
P)
Pengolahan 13 910.000 40,96 13 910.000 40,96
1
Tanah
Pembuatan 9,94 695.800 31,31 9,94 695.800 31,31
2
Persemaian
3 Pasca Panen 8,8 616.000 27,72 8,8 616.000 27,72
Jumlah 31,71 2.221.800 100 31,71 2.221.800 100
Rata-rata 10,57 - - 10,57 - -
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 13 diatas dapat dinyatakan bahwa tanaman padi pada

musim tanam pertama dan kedua memiliki jumlah / nilai yang sama sebab

pengeluaran yang dilakukan di musim pertama sama dengan yang di keluarkan


50

dimusim tanam kedua yaitu total HKP sebanyak 31,71 , dengan Nilai sebesar Rp.

2.221.800

Tabel 14. Curahan Kerja Tetap Tanaman Jagung Responden I Beserta


Keluarganya di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten
Takalar 2019
Musim Tanam I
No Aktivitas
Ʃ CK (HKP) Nilai (Rp) %

1 Pengolahan Tanah 3,42 78.500 29,9

2 Penanaman 2,14 53.500 23,72

3 Panen 3,42 85.500 23,63

4 Pasca Panen 1,71 42.750 21,64

Jumlah 20,69 260.250 100

Rata-rata 5,17 - -

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 14 di atas pada aktifitas musim tanam 1 tanaman jagung

responden I Memiliki Jumlah Curahan Kerja sebanyak 20,69 HKP dan memiliki

rata-rata curahan kerja 5,17 HKP. Dari keseluruhan aktivitas curahan kerja jumlah

nilai pada aktivitas responden I yaitu Rp 260.250

Tabel 15. Curahan Kerja Tetap Tanaman Padi Responden II Beserta Keluarganya
di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
No Aktivitas Ʃ CK Nilai Ʃ CK Nilai
% %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)

1 Pembuatan 0,85 21.250 7,77 0,28 7000 1,67


Persemaian
2 Panen 7,2 180.000 65,69 13,5 337.750 80,88
3 Pasca Panen 2,91 72.750 26,55 2.91 72.750 17,45
Jumlah 10,96 274.000 100 16,69 417.750 100
51

Rata-rata 9,02 - - 5,56 - -


Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 15 diatas dapat dinyatakan bahwa perberdaan jumlah

pengeluaran biaya tetap yang keluar dari musim tanam pertama dan musim tanam

kedua diakibatkan oleh di bagian panen, pada musim tanam pertama nilai yang

dikeluarkan sebanyak Rp.180.000 sedangkan pada musim tanam kedua sebanyak

Rp. 337.750

5.2.3 Analisis Curahan Kerja Variabel


Tabel 16. Curahan Kerja Variabel Tanaman Padi Responden I Berserta
Keluarganya di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten
Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
No Aktivitas Ʃ CK Nilai Ʃ CK Nilai
% %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
1 Pemupukan 1 0,85 21.250 1,86 0,85 21.250 1,86

2 Pemupukan 2 0,85 21.250 1,86 0,85 21.250 1,86


Pemberantasan 0,57 14.250 1,24 0,57 14.250 1,24
3 Hama 1
Pemberantasan 0,57 14.250 1,24 0,57 14.250 1,24
4 Hama 2
5 Penyiangan 42,85 1.071250 93,80 42,85 1.071250 93,80
Jumlah 45,69 1.071321 100 45,69 1.071321 100
Rata – rata 9,13 - - 9,13 - -
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 16 diatas dapat dijelaskan bahwa tanaman padi pada

musim tanam pertama jumlah total nilai sebesar Rp. 1.071.321 dengan jumlah

curahan kerja sebesar 45,69 sedangkan pada musim tanam kedua memiliki jumlah

yang sama dengan musim tanam yang pertama


52

Tabel 17. Curahan Kerja Variabel Tanaman Jagung Responden I Beserta


Keluarganya di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten
Takalar 2019.
Musin Tanam I
No Aktivitas
Ʃ CK (HKP) Nilai (Rp) %
1 Pemupukan 1 0,85 21.250 8,77
2 Pemupukan 2 0,85 21.250 8,77
3 Pemberantasan Hama 1 1,14 28.500 11,76
4 Pamberantasan Hama 2 1,14 28.500 11,76
5 Panyiangan 5,71 142.750 58,88
Jumlah 9,69 384.000 100
Rata-rata 1,938 - -
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 17 di atas pada aktifitas musim tanam 1 tanaman jagung

responden I Memiliki Jumlah Curahan Kerja sebanyak 9,69 HKP dan memiliki

rata-rata curahan kerja 1,938 HKP. Dari keseluruhan aktivitas curahan kerja

jumlah nilai pada aktivitas responden I yaitu Rp 384.000

Tabel 18. Curahan Kerja Variabel Tanaman Padi Responden II Beserta


Keluarganya di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten
Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
No Aktivitas Ʃ CK Nilai Ʃ CK Nilai
% %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
Pemupukan
1 2,57 64.250 20,47 0.85 21.250 8,34
1
Pemupukan
2 2,57 64.250 20,47 0,85 21.250 8,34
2
Pemberantas
3 0,85 21.250 6,78 0.85 21.250 8,34
an Hama 1
Pemberantas
4 0,85 21.250 6,78 0,85 21.250 8,34
an Hama 2
53

5 Penyiagan 5,71 142.750 45,49 6,78 169.500 66,64


Jumlah 12,55 313.750 100 10,18 254.500 100
Rata-rata 2,51 - - 2,03 - -
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 18 diatas dapat dinyatakan bahwa tanaman padi pada

musim tanam pertama memiliki rata–rata curahan kerja 2,51 sedangkan pada

musim tanam kedua rata–rata curahan kerja yaitu 2,03 Pengeluaran biaya variabel

pada musim pertama lebih besar daripada musim tanam kedua dikarenakan

jumlah pemakaian pupuk pada musim pertama lebih banyak

5.2.4 Konstribusi Curahan Kerja

Konstribusi curahan kerja meliputi potensi kerja, curahan kerja dan

konstribusi di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten jeneponto,

Provinsi Sulawei Selatan.

Tabel 19. Konstribusi Curahan Kerja Responden di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Nama Responden Potensi Kerja Curahan Konstribusi
(HKP) Kerja (HKP) Curahan
(%)
Sangkala 503 181,74 36,11
Ahmad 412 124,85 29,66
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 19 diatas dapat dilihat bahwa potensi kerja bapak

Sangkala sebanyak 503 sedangkan bapak ahmad sebanyak 412, sedangakan

curahan kerja bapak Sangkala sebanyak 181,74 dan KCK yaitu 36,11 %,

sedangkan bapak Ahmad memiliki curahan kerja 124,85 dan KCK 29,66 %
54

5.3 Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani


5.3.1 Analisis Produksi
Tabel 20. Analisis Produksi Usahatani Responden di Desa Banyuanyara,
Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musim Tanam I
Luas Nilai
Jenis Produksi Produktivitas Harga
Responden lahan Produksi
Usahatani (kg) (kg) (Rp)
(ha) (Rp)
Padi 1 2500 25 4000 10.000.000
I
Jagung 1 3000 30 3000 9.000.000
II Padi 1 2500 25 4000 10.000.000
Musim Tanam II
I Padi 1 2300 23 4000 9.200.000
II Padi 1 2300 23 4000 9.200.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 20 diatas dapat dilihat bahwa pada responden I memiliki

luas lahan 1 ha memiliki produksi padi sebanyak 2500 kg dan jagung sebanyak

3000 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 10.000.000 dan jagung sebesar Rp.

9.000.000 pada musim tanam kedua mempunyai produksi sebanyak 2300 kg

dengan nilai sebesar Rp.9.200.000 . Pada responden II jumlah produksi pada

musim tanam pertama sebanyak 2500 kg dan musim tanan kedua sebanyak 2300

kg dengan nilai produksi sebesar Rp 10.000.000

Tabel 21. Biaya Variabel Tanaman Padi responden 1 Musim Tanam pertama dan
Musim Tanam kedua di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone,
Kabupaten Takalar 2019.
Jenis Musim Tanam I Musim Tanam II
No Biaya Harga Harga
Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)
Variabel (Rp) (Rp)
8.000 15.000/k
1. Benih 55 Kg 440.000 55 Kg 440.000
/kg g

Pupuk
2 50 kg 1900/kg 95.000 50 kg 1900/kg 95.000
Urea
55

Pupuk
3. 50 Kg 2.000/kg 100.000 50 Kg 2.000/kg 100.000
TSP
Pupuk
50 Kg 3.000/kg 150000 50 Kg 2.000/kg 150000
4. KLC
Pestisida 25.000/ 35.000/
5. 3 Sashet 75.000 3sashet 75.000
Dangke Sashet Botol
Pestisida 45.000/ 45.000/
6. 3 Botol 135.000 3 botol 135.000
Arivo Botol botol
Pupuk
7. 50 Kg 2400/kg 120.000 50 kg 2400/kg 120.000
Poska
8. Tenaga
Kerja
65,68 25.000 1.642.000 65,68 25.000 1.642.000
keluarga
(HKP)
Total - - 2.757.000 - - 2.757.000
Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 21 diatas menunjukkan bahwa pada musim tanam

pertama dan kedua mempunyai nilai pengeluaran yang sama yaitu sebesar Rp.

2.757.000 artinya bahwa nilai variabel yang di keluarkan petani di musim tanam

pertama dan musin tanam kedua sama hal ini menunjukan petani responden

pertama selalu menggunakan dosis dan ukuran yang sama dalam bertani

Tabel 22. Biaya Variabel Tanaman Padi responden II Musim Tanam pertama dan
Musim Tanam kedua di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone,
Kabupaten Takalar 2019.
Jenis Musim Tanam I Musim Tanam II
No Biaya Harga Nilai Harga Nilai
Jumlah Jumlah
Variabel (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
7.700
1. Benih 50 kg 385.000 - - -
/kg
Pupuk
2 50 kg 1900/kg 95.000 50 kg 1900/kg 95.000
Urea
Pupuk
3. 50 Kg 2.000/kg 100.000 50 Kg 2.000/kg 100.000
SP36
Pupuk
50 Kg 3.000/kg 150000 50 Kg 2.000/kg 150.000
4. KCL
Pestisida 25.000/
5. 3 Sashet 75.000 - - -
Dangke Sashet
56

Pestisida 45.000/ 45.000/


6. 3 Botol 135.000 3 botol 135.000
Arivo Botol Botol
7. Pupuk ZA 50 Kg 1400/kg 70.000 50 kg 1400/kg 70.000
8. Tenaga
Kerja
16,31 25.000 407.750 41,15 25.000 1.028.750
keluarga
(HKP)
Jumlah 1.417.750 1.678.750
Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 22 diatas menunjukkan bahwa pada musim tanam 1

jumlah biaya yang di keluarkan sejumlah Rp. 1.417.750 sedangkan pada musim

tanam ke dua sejumlah Rp.1.678.750 berarti pengeluaran di musim tanam ke dua

lebih besar daripada musim tanam satu. Penyebab besarnya pengeluaran pada

musim tanam kedua dikarenakan jumlah nilai tenaga kerja HKP yang tinggi

Tabel 23. Biaya Tetap Responden 1 Beserta Keluarga di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Musim Tanam I Musim Tanam II
Jenis Biaya
No Jumlah Harga Jumlah Harga Nilai
Tetap Nilai (Rp)
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp) (Rp)
50.000 - 50.000 50.000
1. Pajak Lahan - 50.000
Penyusutan 257.000 - 257.000 257.000
2. - 257.000
Alat
Curahan
492.750 19,71 25.000 492.750
3. Kerja Tetap 19,71 25.000
(HKP)
Total - - 799.750 - - 799.750

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 23 diatas menunjukkan bahwa pada musim tanam I biaya

tetap yang dikeluarkan yaitu Rp 799.750 dari seluruh jenis biaya tetap yang ada,

baik itu dari pajak lahan , retribusi, penyusutan alat, iuran dan curahan kerja tetap

sedangkan pada musim tanam II biaya tetap yang dikeluarkan sama dengan

musim tanam I sendiri yaitu sebesar Rp 799.750.


57

Tabel 24. Biaya Tetap Responden 2 Beserta Keluarga di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musim Tanam I Musim Tanam II
Nilai
Jenis Biaya
No Jumlah Harga Jumlah Harga
Tetap Nilai (Rp)
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp) (Rp)

25.000
1. Pajak Lahan - 25.000 25.000 - 25.000
Penyusutan 42.500
3. - 42.500 42.500 - 42.500
Alat
Curahan
144.250
5. Kerja Tetap 3,76 25.000 94.000 5,77 25.000
(HKP)
Total - - 161.500 - - 211.750

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 24 diatas menunjukkan bahwa pada musim tanam

pertama responden 1 mengeluarkan biaya tetap yaitu Rp 161.500 dari seluruh

jenis biaya yang ada, baik itu dari pajak lahan , retribusi, penyusutan alat, iuran

dan curahan kerja tetap dan pada musim tanam ke dua jumlah yang dikeluarkan

sebanyak Rp.211.750 hal yang mneyebabkan perbedaan jumlah pengeluaran biaya

tetap berada pada curahan kerja tetap

Tabel 25. Pengeluaran Rumah Tangga Untuk Pangan di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Nilai Pengeluaran RT Untuk
Jenis Pengeluaran Untuk
No Pangan (Rp)
Pangan
Sangkala Ahmad
1 Ikan Ikan 180.000 160.000
2 Sayur Sayur 50.000 60.000
3 Tempe Tempe 5.000 25.000
4 Telur Telur 30.000 30.000
5 Minyak Kelapa Minyak kelapa 26.000 50.000
6 Tahu Ayam 50.000 40.000
58

7 Jeruk Apel 20.000 20.000


8 Garam Garam 5.000 5.000
9 Gula Gula 10.000 10.000
10 Teh Teh 12.000 12.000
Total 297.000 356.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 25 diatas jenis pengeluaran untuk pangan RT Sangkala

sebanyak Rp 297.000 sedangkan untuk Ahmad sebanyak Rp 356.000 yang

mereka keluarkan selama sebulan. Yang membuat tingginya pengeluaran biaya

pangan bapak Ahmad yaitu kerena mereka lebih suka makan tempe dan

penggunaan minyak kelapa yang banyak yang digunakan dalam berwirausaha

menjual gorengan

Tabel 26. Pengeluaran Rumahtangga Untuk Non Pangan di Desa Banyuanyara,


Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Nilai Pengeluaran RT Untuk Non
Jenis Pengeluaran Untuk
No Pangan (Rp)
Non Pangan
Sangkala Ahmad
1 Bahan Bakar 255.000 270.000
2 Rokok 360.000 -
3 Biaya Pendidikan - 120.000
4 Biaya Kesehatan 25.000 25.000
s5 Biaya Pesta 50.000 50.000
6 Transportasi 18.000 -
7 Listriks 80.000 90.000
8 Air 5000 -
9 Pakaian 12.500 6.000
10 Peralatan Mandi 85.000 50.000
Total 822.500 780.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
59

Berdasarkan tabel 26 diatas jenis pengeluaran untuk non pangan RT

Sangkala sebanyak Rp 822.500 sedangkan untuk Ahmad sebanyak Rp 780.000

yang di keluarkan selama sebulan yang paling banyak di keluarkan yaitu bahan

bakar. Penyebab banyaknya pengeluaran non pangan keluarga bapak Sangkala

yaitu memiliki 4 anak laki – laki yang semuanya perokok sehingga uang rokok

mereka terbilang banyak hal ini penyebab tingginya pengeluaran bapak Sangkala
60

5.3.2 Pendapatan Usahatani

Tabel 27. Nilai Produksi Usahatani Responden di Desa Banyuanyara, Kecamatan


Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Musim Tanam I
Luas Nilai
Jenis Produksi Produktivitas Harga
Responden lahan Produksi
Usahatani (kg) (kg) (Rp)
(ha) (Rp)
Padi 1 2500 25 4000 10.000.000
I
Jagung 1 3000 30 3000 9.000.000
II Padi 1 2500 25 4000 10.000.000
Musim Tanam II
I Padi 1 2300 23 4000 9.200.000

II Padi 1 2300 23 4000 9.200.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 27 diatas dapat dilihat bahwa pada responden I memiliki

luas lahan 1 ha dengan jumlah produksi 2500 kg pada musim tanam pertama dan

jumlah produksi pada musim tanam kedua memiliki jumlah produksi 2300 kg

dengan jumlah produktivitas 25 kg pada musim pertama dan pada musim kedua

jumlah produktivitas sebanyak 23 kg sedangkan pada tanaman jagung jumlah

produksi yang dihasilkan sebanyak 3000 kg dengan jumlah produktivitas

sebanyak 30 kg pada luas lahan 1 ha sedangkan pada responden kedua jumlah

produksi pada musim tanam pertama berjumlah 2500 kg dengan jumlah

produktivitas 25 kg dan pada musim tanam kedua jumlah produksi 2300 kg

dengan jumlah produktivitas 23 kg ,untuk nilai produksi responden 1 pada musim

tanam pertaman berjumlah Rp. 10.000.000 dan musim tanam kedua sebanyak

Rp.9.200.000 dan pada tanaman jagung jumlah nilai yang di peroleh sebanyak

Rp.9.000.000
61

5.4 Analisis Ekonomi Usahatani

Tabel 28. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Petani Responden I di Desa


Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019

Musim Tanam I Musim Tanam II


No Uraian Total (Rp)
(Rp) (Rp)

1. Gross Margin 7.243.000 6.443.000 13.686.000


2. Biaya Tetap 1.766.750 1.766.750 3.533.500
3. Biaya Variabel 2.757.000 2.757.000 5.514.000
4. Total Biaya 4.523.500 4.523.500 9.047.000
5. Gross Output 10.000.000 9.200.000 19.200.000
Net Farm
6. 5.476.500 4.433.500 9.910.000
Income
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 28 menunjukkan bahwa, responden pertama memiliki

gross output pada musim tanam I sebanyak Rp 10.00.000 dan musim tanam II Rp

9.200.000. Biaya variabel pada musim tanam I Rp 2.757.000 dan II sebanyak Rp

2.757.000. Biaya Tetap pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 1.766.750 Total

Biaya pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 4.523.500 Gross Margin pada

musim tanam I sebanyak Rp 7.243.000 dan musim tanam II Rp 6.443.000. Net

Farm Income pada musim tanam I sebanyak Rp 5.476.500 dan musim tanam II

Rp 4.433.500
62

Tabel 29. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Petani Responden II di Desa


Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019

Musim Tanam I Musim Tanam II


No Uraian Total (Rp)
(Rp) (Rp)

1. Gross Margin 8.582.250 7.526.250 16.108.500


2. Biaya Tetap 305.750 305.750 611.500
3. Biaya Variabel 1.417.750 1.673.750 3.091.500
4. Total Biaya 1.723.500 1.723.500 3.447.000
5. Gross Output 10.000.000 9.200.000 19.200.000
Net Farm
6. 8.276.500 7.220.500 15.497.000
Income
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 29 menunjukkan bahwa, responden pertama memiliki

gross output pada musim tanam I sebanyak Rp 10.00.000 dan musim tanam II Rp

9.200.000. Biaya variabel pada musim tanam I Rp 1.417.750 dan musim tanam II

sebanyak Rp 1.673.750. Biaya Tetap pada musim tanam I dan II sebanyak Rp

305.750. Total Biaya pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 1.723.500 Gross

Margin pada musim tanam I sebanyak Rp 8.582.250dan musim tanam II Rp

7.526.250. Net Farm Income pada musim tanam I sebanyak Rp 8.276.500 dan

musim tanam II Rp 7.220.500


63

5.5 Analisis Keuntungan dan Kelayakan Usahatani

Tabel 30. Analisis Keuntungan Responden di Desa Banyuanyara, Kecamatan


Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Total
Total Cost π R/C- Ratio
No Responden Revenue
(Rp) (Rp) (%)
(Rp)
1 I 19.200.000 4.523.500 14.767.500 4,24

2 II 19.200.000 1.723.500 17.476.500 11,14

Rata-rata 10.000.000 3.123.500 16.122.000 7,69

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 30 pada analisis keuntungan, kedua usahatani responden

mengalami keuntungan, dimana Responden I yakni bapak Sangkala menghasilkan

keuntungan yang sebesar Rp 14.767.500 dan responden II bapak Ahmad

menghasilkan keuntungan sebesar Rp 17.476.500 . Responden pertama memiliki

total revenue sebesar Rp 19.200.000 dan total cost Rp 4.523.500 sehingga

memiliki R/C-ratio 4,24% yang artinya untung sedangkan pada responden kedua

memiliki total revenue Rp 19.200.000

5.7 Analisis Partial Budget

Tabel 31. Analisis Partial Budget Responden di Desa Banyuanyara, Kecamatan


Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Gross Margin I Gross Margin II Partial Budget
No Responden
(Rp) (Rp) (Rp)
1 I 10.000.000 9.200.000 800.000

2 II 10.000.000 9.200.000 800.000

Rata-rata 10.000.000 9.200.000 800.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 31 dapat diketahui bahwa responden pertama memiliki

gross margin I Rp 10.000.000 dan gross margin II Rp 9.200.000 sehingga


64

memiliki partial budget Rp 800.000 sedangkan pada responden kedua memiliki

gross margin Rp 10.000.000 pada musim tanam pertama dan Rp. 9.200.000 pada

musim tanam kedua sehingga memiliki partial budget Rp Rp 800.000

5.8 Analisi BEP

Tabel 32. Analisis BEP (Break Event Point) Responden Musim di Desa
Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Musim Tanam I

FC VC P BEP BEP
No Responden S
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit)
1 I 799.750 2.767.000 4.000 10.000.000 109.554 276

2 II 161.500 1.417.750 4.000 10.000.000 187.790 47

Musim Tanam II

FC VC P BEP BEP
S
No Responden (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit)
1 I 799.750 2.767.000 4.000 9.200.000 114.250 212

2 II 211.750 1.673.750 4.000 9.200.000 258.231 64

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019


Berdasarkan tabel 32 tersebut dapat dilihat bahwa pada musim tanam 1

responden pertama memiliki BEP rupiah sebanyak Rp. 109.554 dan pada musim

tanam ke dua memiliki BEP rupiah sebanyak Rp 114.250 dan untuk responden ke

2 pada musim tanam pertama mimiliki nilai BEP sebanyak Rp. 187.790 dan

musim tanam ke dua sebanyak Rp. 258.231 sedangkan pada BEP unit responden

pertama pada musim tanam pertama sebanyak 276 unit dan musim ke dua

sebanyak 212 unit dan untuk responden ke dua pada musim tanam pertama

memiliki BEP unit sebanyak 47 unit dan musim tanam ke dua sebanyak 64 unit
65

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada Praktek lapang kali ini kita dapat melihat kondisi sosial ekonomi

responden pertama yaitu bapak sangkala masih dikatakan sudah lebih dari kata

cukup sebab, sedangkan untuk responden ke dua yaitu Dg Bella memiliki

kondisi sosial ekonomi yang bisa dikatakan diatas rata – rata dari garis

kemiskinan. Dari kedua responden tsersebut bahwasanya mereka dapat

mengatur pengeluaran mereka dalam berusahatani dengan baik

2. Pada analisis keuntungan, Dg Tampe memiliki keutungan yang lebih banyak

yaitu Rp.19.200.000 dibandingkan dengan Dg Bella yang hanya mendapatkan

keuntungan yaitu Rp 19.200.000.

3. Analisis kelayakan digunakan untuk mengetahui kelayakan usahatani dengan

membandingkan antara Total Penerimaan dengan Total Biaya. Dari kedua

responden, dapat diketahui bahwa Dg Tampe memiliki kelayakan tinggi yaitu

4,24 artinya apabila mengeluarkan Rp.1 akan mendapatkan Rp 4,24.

Sedangkan Dg Bella memiliki jumlah kelayakan yang lebih rendah yaitu

11,14 artinya apabila mengeluarkan Rp.1 akan mendapatkan Rp 11,14. Maka

dengan ini jenis Usaha Tani yang dilaksanakan layak untuk di lakukan karena

dapat memberikan keuntungan.

6.2 Saran-saran

1. Sebaiknya pihak pihak dari pemerintah atau penyuluh dapat memperhatikan

dan memberi masukan untuk para petani tentang teknologi terbarukan


66

2. Petani diharapkan untuk lebih meningkatkan kegiatan teknik budidaya

tanaman denagn cara perluasan lahan dan menggunaan tenaga kerja yang

efisien dalam meningkatkan produksi sehingga dapat meningkatkan

pendapatan petani.

3. Sebaiknya mahasiswa tidak bermalasan dalam membuat laporan usahatan ini

supaya laporan ini terselesaikan dengan waktu yang tepat


67

DAFTAR PUSTAKA

Anwas, 1982. Ilmu Usahatani. Penerbit Alumni Bandung. Bandung. Diakses pada

tanggal 2 Mei 2017

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. Diakses pada

tanggal 2 Mei 2017

Hernanto, 1991. Ilmu Uuisaha Tani dan Penelitian. Departemen UI Press Jakarta.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2017

Hernanto, 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Diakses pada tanggal

2 Mei 2017

Hernanto, 1993. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta diakses pada tanggal

2 Mei 2017

Mosher, 1968. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Yasaguna. Jakarta.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2017v

Soekartawi, 1984. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani

Kecil. Jakarta : UI Press. Diakses pada tanggal 2 Mei 2017

Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta. Diakses

pada tanggal 2 Mei 2017

Tohir, Kaslan. 1983. Seuntaian Pengentahuan Tentang Usahatani. Bina aksara.

Yogyakarta. Diakses pada tanggal 2 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai