Bab 5
Bab 5
bertani tanaman padi dan jagung pada , dan rata-rata setiap musim tanam 2 kali
pertahun.
49
2 Dg Tampe 2 2 - 454
Kerja Wanita 1,5 orang sedangkan rata-rata potensi kerja sebanyak 379 HKP.
Tabel 13. Curahan Kerja Tetap Tanaman Padi Responden I Beserta Keluarganya
di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
Ʃ CK
No Aktivitas Nilai Ʃ CK
(HK % Nilai (Rp) %
(Rp) (HKP)
P)
Pengolahan 13 910.000 40,96 13 910.000 40,96
1
Tanah
Pembuatan 9,94 695.800 31,31 9,94 695.800 31,31
2
Persemaian
3 Pasca Panen 8,8 616.000 27,72 8,8 616.000 27,72
Jumlah 31,71 2.221.800 100 31,71 2.221.800 100
Rata-rata 10,57 - - 10,57 - -
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019
Berdasarkan tabel 13 diatas dapat dinyatakan bahwa tanaman padi pada
musim tanam pertama dan kedua memiliki jumlah / nilai yang sama sebab
dimusim tanam kedua yaitu total HKP sebanyak 31,71 , dengan Nilai sebesar Rp.
2.221.800
Rata-rata 5,17 - -
responden I Memiliki Jumlah Curahan Kerja sebanyak 20,69 HKP dan memiliki
rata-rata curahan kerja 5,17 HKP. Dari keseluruhan aktivitas curahan kerja jumlah
Tabel 15. Curahan Kerja Tetap Tanaman Padi Responden II Beserta Keluarganya
di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019.
Musin Tanam I Musim Tanam II
No Aktivitas Ʃ CK Nilai Ʃ CK Nilai
% %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
pengeluaran biaya tetap yang keluar dari musim tanam pertama dan musim tanam
kedua diakibatkan oleh di bagian panen, pada musim tanam pertama nilai yang
Rp. 337.750
musim tanam pertama jumlah total nilai sebesar Rp. 1.071.321 dengan jumlah
curahan kerja sebesar 45,69 sedangkan pada musim tanam kedua memiliki jumlah
responden I Memiliki Jumlah Curahan Kerja sebanyak 9,69 HKP dan memiliki
rata-rata curahan kerja 1,938 HKP. Dari keseluruhan aktivitas curahan kerja
musim tanam pertama memiliki rata–rata curahan kerja 2,51 sedangkan pada
musim tanam kedua rata–rata curahan kerja yaitu 2,03 Pengeluaran biaya variabel
pada musim pertama lebih besar daripada musim tanam kedua dikarenakan
curahan kerja bapak Sangkala sebanyak 181,74 dan KCK yaitu 36,11 %,
sedangkan bapak Ahmad memiliki curahan kerja 124,85 dan KCK 29,66 %
54
luas lahan 1 ha memiliki produksi padi sebanyak 2500 kg dan jagung sebanyak
3000 kg dengan nilai produksi sebesar Rp. 10.000.000 dan jagung sebesar Rp.
musim tanam pertama sebanyak 2500 kg dan musim tanan kedua sebanyak 2300
Tabel 21. Biaya Variabel Tanaman Padi responden 1 Musim Tanam pertama dan
Musim Tanam kedua di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone,
Kabupaten Takalar 2019.
Jenis Musim Tanam I Musim Tanam II
No Biaya Harga Harga
Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)
Variabel (Rp) (Rp)
8.000 15.000/k
1. Benih 55 Kg 440.000 55 Kg 440.000
/kg g
Pupuk
2 50 kg 1900/kg 95.000 50 kg 1900/kg 95.000
Urea
55
Pupuk
3. 50 Kg 2.000/kg 100.000 50 Kg 2.000/kg 100.000
TSP
Pupuk
50 Kg 3.000/kg 150000 50 Kg 2.000/kg 150000
4. KLC
Pestisida 25.000/ 35.000/
5. 3 Sashet 75.000 3sashet 75.000
Dangke Sashet Botol
Pestisida 45.000/ 45.000/
6. 3 Botol 135.000 3 botol 135.000
Arivo Botol botol
Pupuk
7. 50 Kg 2400/kg 120.000 50 kg 2400/kg 120.000
Poska
8. Tenaga
Kerja
65,68 25.000 1.642.000 65,68 25.000 1.642.000
keluarga
(HKP)
Total - - 2.757.000 - - 2.757.000
Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2019
pertama dan kedua mempunyai nilai pengeluaran yang sama yaitu sebesar Rp.
2.757.000 artinya bahwa nilai variabel yang di keluarkan petani di musim tanam
pertama dan musin tanam kedua sama hal ini menunjukan petani responden
pertama selalu menggunakan dosis dan ukuran yang sama dalam bertani
Tabel 22. Biaya Variabel Tanaman Padi responden II Musim Tanam pertama dan
Musim Tanam kedua di Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone,
Kabupaten Takalar 2019.
Jenis Musim Tanam I Musim Tanam II
No Biaya Harga Nilai Harga Nilai
Jumlah Jumlah
Variabel (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
7.700
1. Benih 50 kg 385.000 - - -
/kg
Pupuk
2 50 kg 1900/kg 95.000 50 kg 1900/kg 95.000
Urea
Pupuk
3. 50 Kg 2.000/kg 100.000 50 Kg 2.000/kg 100.000
SP36
Pupuk
50 Kg 3.000/kg 150000 50 Kg 2.000/kg 150.000
4. KCL
Pestisida 25.000/
5. 3 Sashet 75.000 - - -
Dangke Sashet
56
jumlah biaya yang di keluarkan sejumlah Rp. 1.417.750 sedangkan pada musim
lebih besar daripada musim tanam satu. Penyebab besarnya pengeluaran pada
musim tanam kedua dikarenakan jumlah nilai tenaga kerja HKP yang tinggi
tetap yang dikeluarkan yaitu Rp 799.750 dari seluruh jenis biaya tetap yang ada,
baik itu dari pajak lahan , retribusi, penyusutan alat, iuran dan curahan kerja tetap
sedangkan pada musim tanam II biaya tetap yang dikeluarkan sama dengan
25.000
1. Pajak Lahan - 25.000 25.000 - 25.000
Penyusutan 42.500
3. - 42.500 42.500 - 42.500
Alat
Curahan
144.250
5. Kerja Tetap 3,76 25.000 94.000 5,77 25.000
(HKP)
Total - - 161.500 - - 211.750
jenis biaya yang ada, baik itu dari pajak lahan , retribusi, penyusutan alat, iuran
dan curahan kerja tetap dan pada musim tanam ke dua jumlah yang dikeluarkan
pangan bapak Ahmad yaitu kerena mereka lebih suka makan tempe dan
menjual gorengan
yang di keluarkan selama sebulan yang paling banyak di keluarkan yaitu bahan
yaitu memiliki 4 anak laki – laki yang semuanya perokok sehingga uang rokok
mereka terbilang banyak hal ini penyebab tingginya pengeluaran bapak Sangkala
60
luas lahan 1 ha dengan jumlah produksi 2500 kg pada musim tanam pertama dan
jumlah produksi pada musim tanam kedua memiliki jumlah produksi 2300 kg
dengan jumlah produktivitas 25 kg pada musim pertama dan pada musim kedua
tanam pertaman berjumlah Rp. 10.000.000 dan musim tanam kedua sebanyak
Rp.9.200.000 dan pada tanaman jagung jumlah nilai yang di peroleh sebanyak
Rp.9.000.000
61
gross output pada musim tanam I sebanyak Rp 10.00.000 dan musim tanam II Rp
2.757.000. Biaya Tetap pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 1.766.750 Total
Biaya pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 4.523.500 Gross Margin pada
Farm Income pada musim tanam I sebanyak Rp 5.476.500 dan musim tanam II
Rp 4.433.500
62
gross output pada musim tanam I sebanyak Rp 10.00.000 dan musim tanam II Rp
9.200.000. Biaya variabel pada musim tanam I Rp 1.417.750 dan musim tanam II
305.750. Total Biaya pada musim tanam I dan II sebanyak Rp 1.723.500 Gross
7.526.250. Net Farm Income pada musim tanam I sebanyak Rp 8.276.500 dan
memiliki R/C-ratio 4,24% yang artinya untung sedangkan pada responden kedua
gross margin Rp 10.000.000 pada musim tanam pertama dan Rp. 9.200.000 pada
Tabel 32. Analisis BEP (Break Event Point) Responden Musim di Desa
Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar 2019
Musim Tanam I
FC VC P BEP BEP
No Responden S
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit)
1 I 799.750 2.767.000 4.000 10.000.000 109.554 276
Musim Tanam II
FC VC P BEP BEP
S
No Responden (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Unit)
1 I 799.750 2.767.000 4.000 9.200.000 114.250 212
responden pertama memiliki BEP rupiah sebanyak Rp. 109.554 dan pada musim
tanam ke dua memiliki BEP rupiah sebanyak Rp 114.250 dan untuk responden ke
2 pada musim tanam pertama mimiliki nilai BEP sebanyak Rp. 187.790 dan
musim tanam ke dua sebanyak Rp. 258.231 sedangkan pada BEP unit responden
pertama pada musim tanam pertama sebanyak 276 unit dan musim ke dua
sebanyak 212 unit dan untuk responden ke dua pada musim tanam pertama
memiliki BEP unit sebanyak 47 unit dan musim tanam ke dua sebanyak 64 unit
65
responden pertama yaitu bapak sangkala masih dikatakan sudah lebih dari kata
kondisi sosial ekonomi yang bisa dikatakan diatas rata – rata dari garis
dengan ini jenis Usaha Tani yang dilaksanakan layak untuk di lakukan karena
6.2 Saran-saran
tanaman denagn cara perluasan lahan dan menggunaan tenaga kerja yang
pendapatan petani.
DAFTAR PUSTAKA
Anwas, 1982. Ilmu Usahatani. Penerbit Alumni Bandung. Bandung. Diakses pada
Hernanto, 1991. Ilmu Uuisaha Tani dan Penelitian. Departemen UI Press Jakarta.
Hernanto, 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. Diakses pada tanggal
2 Mei 2017
Hernanto, 1993. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta diakses pada tanggal
2 Mei 2017