Anda di halaman 1dari 1

Jepang telah mengalami berbagai kerusakan karena bencana skala besar yang sering terjadi, dan

penanggulangan terhadap bencana telah diperkuat berdasarkan pengalaman yang telah kami pelajari.
Topan Isewan pada tahun 1959 menyebabkan kerusakan terbesar yang pernah ada sejak zaman Meiji,
dengan total 5.098 orang terbunuh atau hilang. Bencana ini memicu diberlakukannya Undang-Undang
Dasar tentang Tindakan Pengendalian Bencana, yang berfungsi sebagai dasar tindakan pencegahan
bencana di Jepang. Gempa Bumi Besar Hanshin-Awaji pada tahun 1995 adalah gempa bumi pertama di
Jepang, rekor dengan intensitas maksimum 7 pada skala Jepang langsung menghantam kota besar.
Hampir 80% dari korban tewas karena bangunan runtuh dan bencana ini menyebabkan kerugian korban
manusia dan harta benda yang luar biasa, termasuk kebakaran besar-besaran di Indonesia pusat kota
padat penduduk dan runtuhnya jembatan di jalan raya. Setelah belajar dari pengalaman ini, pemerintah
mulai mempromosikan peningkatan ketahanan gempa rumah dan bangunan dan memperkuat langkah-
langkah pengamanan untuk pusat kota di mana banyak rumah kayu terkonsentrasi. Konstruksi
pekerjaan penguatan untuk infrastruktur juga dimulai dilakukan.

Selanjutnya, karena banyak orang yang terjebak di bawah rumah yang runtuh diselamatkan oleh
tetangga mereka, pentingnya upaya swadaya dan saling membantu secara luas disebar luaskan. Gempa
Bumi Besar Jepang Timur pada tahun 2011 adalah gempa berkekuatan sembilan skala Richter, disertai
tsunami skala besar dengan tingginya melebihi 40m. Tanggul pantai hanya dapat sampai batas tertentu
dalam menahan kedatangan tsunami dan kemudian gagal untuk menahan terjangan tsunami tersebut.
Setelah bencana, sejumlah besar orang tidak dapat kembali ke rumah karena gangguan lalu lintas, dan
kekurangan pasokan bensin juga merupakan masalah serius. Di sisi lain, ada kasus seperti yang dikenal
sebagai "Miracle in Kamaishi" dimana warga yang selamat dapat mengungsi dan bertahan hidup berkat
bencana karena adanya pendidikan pencegahan telah diberikan secara teratur. Gempa Bumi Besar
Jepang Timur mengungkapkan batas-batas bencana konvensional serta tindakan pencegahan, yang
berfokus pada pembangunan infrastruktur dalam menciptakan perlindungan dari bencana.

Anda mungkin juga menyukai