Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Hipertensi pada kehamilan didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah


sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Pengukuran tekanan
darah dilakukan minimal 2 kali dengan selang waktu 4 jam. Proteinuria diukur
menggunakan urin 24jam. Dikatakan proteinuria jika dideteksi protein dalam urin
sebanyak ≥300mg/dl atau ≥ +1.
Berdasarkan National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP)
Working Group, hipertensi dalam kehamilan diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum usia kehamilan 20
minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah usia kehamilan
20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu paska persalinan.
2. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria.
3. Eklamsia adalah Preeclampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma.
Kejang dapat terjadi sebelum, selama dan postpartum.
4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia adalah hipertensi kronik
disertai tanda-tanda preeklamsia atau atau hipertensi kronik disertai
proteinuria.
5. Gestational hypertension/transient hypertension adalah hipertensi yang
muncul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang
3 bulan pasca persalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklamsia
tetapi tanpa proteinuria.
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi
ante, intra, dan postpartum. Dari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi
menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat. Pada beberapa kasus pre
eklampsia ataupun eklampsia sering ditemukan adalah sindrom HELLP. Sindrom
HELLP ialah preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya hemolisis , peningkatan
enzim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopenia.
Pada kasus ini akan di bahas mengenai eklampsia dan sindrom HELLP

1
BAB II
LAPORAN KASUS

Tanggal Pemeriksaan :03-12-2015 Ruangan : IGD RSUD UNDATA


Jam :08.45 WITA

IDENTITAS
Nama : Ny.N S Nama Suami : Tn. SL
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Alamat : Kab.Buol Alamat : Kab.Buol
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

ANAMNESIS
PIIAII Usia Kehamilan : 37 minggu
HPHT : 07-03-2014 Menarche : 13 tahun
TP : 14-12-2015 Perkawinan : I, 7 tahun

Keluhan Utama : Pasien pasca partum dengan pasca kejang


Riwwayat Penyakit Sekarang :
Pasien rujukan dari RS Buol masuk dengan keluhan post partum hari ke-II
dengan pasca kejang. Kejang berlangsung sebelum persalinan sebanyak 3 kali. 2
kali kejang di puskesmas dan 1 kali kejang saat di perjalanan menuju Rumah
Sakit Buol. Kejang berlangsung kurang lebih 1 menit dan pasien masih sadar,
sekarang pasien mengalami pandangan kabur (+), lemah (+), malaise (+), sesak
napas (+), nyeri perut kuadran kanan atas (+), mual (+), muntah 3x sejak tadi
malam, isi muntahan makanan bercampur air, nyeri ulu hati tembus belakang (+),
pusing (+), sakit kepala (-), demam (-), kencing hanya sedikit-sedikit disertai
darah, BAB normal dan edema pada kedua tungkai (+/+).

2
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat hipertensi dalam kehamilan sejak usia kehamilan 28 minggu (+), riwayat
kejang (-), riwayat DM (-), asma (-), penyakit jantung (-), alergi (-).
Riwayat penyakit keluarga :
Orang tua pasien menderita hipertensi.

Riwayat Obstetri :
 Abortus saat usia kehamilan 10 minggu, dikuretase (tahun 2009)
 Abortus saat usia kehamilan 8 minggu, dikuretase (tahun 2010)
 Anak pertama jenis kelamin laki-laki usia 5 tahun, aterm lahir spontan LBK,
persalinan ditolong bidan, BBL : 2500 gram
 Anak kedua, jenis kelamin laki-laki, preterm lahir spontan LBK, persalinan
ditolong bidan, BBL : 2000 gram (meninggal saat lahir)
Riwayat ANC : Pasien tidak rutin melakukan pemeriskaan ANC, hanya 1 kali
Riwayat Imunisasi : -

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Lemah Tensi : 180/120 mmHg
Kesadaran : Kompos mentis Nadi : 110x/menit
BB : 56 Kg Respirasi : 28x/menit
TB : 155 cm Suhu : 36,8ºC

 Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (+/+), edema palpebra (-/-),
pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
 Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas paru-hepar
SIC VII LMD, batas jantung DBN

3
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II
murni reguler
 Abdomen :
I : Perut cembung kesan normal, striae alba (+), massa (-)
A : peristaltik (+) kesan normal
P : timpani (+)
P : nyeri tekan kuadran kanan atas (+)
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : 2 jari dibawah umbilikus
Kontraksi uterus : baik
Lokia : Rubra (+)
 Genitalia :
Pemeriksaan Dalam (VT) : tidak dilakukan
 Ekstremitas :
Atas :Akral hangat, Edema -/-
Bawah :Akral hangat, Edema +/+

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
 Wbc : 28 x 103/mm3 BT : 5’
 Hgb : 8,4 gr/dl CT : 7’30”
 Hct : 38.6 % HbSAg : non-reaktif
 Plt : 63 x 103/l Ureum : 156,7mg/dL
 Rbc : 4,8 x 106/l Creatinin : 5,78 mg/dL
 SGOT : 805 U/L
 SGPT : 287 U/L

Urine
 Protein : +2 Silinder : (-)
 Leukosit :5 Epitel : (+)
 Eritrosit : 15 Kristal : (-)

4
RESUME
Berdasarkan anamnesis Pasien rujukan dari RS Buol masuk dengan
keluhan post partum hari ke-II dengan post eklampsia. Kejang berlangsung
sebelum partus sebanyak 3 kali. 2 kali kejang di puskesmas dan 1 kali kejang saat
di perjalanan menuju Rumah Sakit Buol. Kejang berlangsung kurang lebih 1
menit dan pasien masih sadar, sekarang pasien mengalami pandangan kabur (+),
lemah (+), malaise (+), sesak napas (+) nyeri abdomen hipokondrium dextra (+),
nausea(+), vomitus 3x sejak tadi malam, isi muntahan makanan bercampur air,
nyeri ulu hati tembus belakang (+), pusing (+), oligouria disertai hematuria,
defekasi normal dan edema pada kedua tungkai (+/+). Riwayat hipertensi pada
saat usia kehamilan 28 minggu.
Dari pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (+/+), TD :
180/120 , nadi 110 x/m, respirasi 28 x/m, Suhu 36,8ºC. Nyeri tekan kuadran
kanan atas, TFU 2 jari dibawah umbilikus, kontraksi uterus baik, lokia rubra (+),
ekstremitas bawah edema (+/+). Dari pemeriksaan laboratorium : wbc 28 x 103/L
Hgb 8,4 gr/dl, Hct 38,6%, PLT 63 x 103/L, SGOT 805 U/L, SGPT 287 U/L,
ureum 156,7 mg/dl, Kreatinin 5,78 mg/dl. Urinalisis : protein +2, leukosit 5/LPB,
eritrosit 15, epitel (+).

DIAGNOSIS
PIIAII post partum H2 + Post eklampsia + HELLP syndrome + severe sepsis

PENATALAKSANAAN
 Pasang oksigen 4 lpm
 IVFD RL 500 CC
 Inj. Ranitidin 1amp/8jam/iv
 Inj ondansetron 2 mg//ampul/12 jam IV
 Inj. Dexamethasone 10 mg /12 jam IV
 Inj Meropenem 1 gr/8 jam IV
 Drips metronidazole 500 mg/ 8 jam IV
 Nifedipin 3 x 10 mg

5
 Metildopa 2 x 250 mg
 Transfusi 1 labu Whole blood cell
 Pasang kateter
 Edukasi pasien untuk banyak minum air
 Monitoring trombosit tiap 12 jam

FOLLOW UP (04 Desember 2015)


S: Nyeri perut tembus belakang (+), pusing (+), sakit kepala (+), penglihatan
kabur (+), edema pada tungkai (+/+), sesak (-), mual (-), muntah (-), BAB (+),
BAK (+) sudah tidak pekat, perdarahan jalan lahir (+)
O:
Konjungtiva anemia -/- Tensi : 120/90mmHg
Sclera ikterik +/+ Nadi : 88x/m
TFU 2 jari dibawah umbilikus Suhu : 36.5
Kontraksi uterus baik Pernapasan : 20 x/menit
Lokia rubra +
Wbc : 27 x 103/L SGOT : 75 U/L
3
Hgb : 8,7 x 10 /L SGPT : 65 U/L
3
PLT : 81 x 10 /L Urin tampung 300 cc/24 jam

A: PIIAII post partum H3 + Post eklampsia + HELLP syndrome + severe sepsis


P:
o IVFD RL 500 CC : Nacl 0,9% (1 : 1) 20 tetes/menit
o Inj. Ranitidin 1amp/8jam/iv
o Inj. Dexamethasone 10 mg /12 jam IV
o Inj Meropenem 1 gr/8 jam IV
o Drips metronidazole 500 mg/ 8 jam IV
o Nifedipin 3 x 10 mg
o Metildopa 2 x 250 mg
o Cek albumin serum, cek darah rutin, SGOT, SGPT, cek ureum dan kreatinin

FOLLOW UP (05 Desember 2015)


S: Pandangan kabur (-), Nyeri ulu hati (+), mual (-), muntah (-), pusing (+), sakit
kepala (-), keluar darah dari jalan lahir (+), BAK (+), BAB (+).

O:
Konjungtiva anemis -/- TFU 3 jari dibawah umbilikus
Sklera ikterik (+/+) Kontraksi uterus baik

6
Lokia rubra (+) Wbc : 25 x 103/L
Edema tungkai (+/+) Hgb : 8,7 gr/dl
Tensi : 130/90mmHg ` PLT : 115 x 103/L
Nadi : 82x/m SGOT : 55 U/L
Suhu : 36.5 SGPT : 34 U/L
Pernapasan: 20x/menit Albumin 2,4 mg/dl
Takar urin : 350 cc/24 jam Ureum 213 mg/dl
Creatinin 8,6 mg/dl

A: PIIAII post partum H4 + Post eklampsia + HELLP syndrome + severe sepsis


acute kidney injury
P:
o IVFD RL 500 CC : Nacl 0,9% (1 : 1) 20 tetes/menit
o Inj. Ranitidin 1amp/8jam/iv
o Inj. Dexamethasone 5 mg /12 jam IV
o Inj anbacim 1 gr/12 jam IV
o Nifedipin 3 x 10 mg
o Vip albumin 1 x 1
o Cek albumin serum, cek darah rutin, SGOT, SGPT
o Anjurkan makanan tinggi protein
o Konsultasi ke penyakit dalam

FOLLOW UP (06 Desember 2015)


S: Pandangan kabur (-), Nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati (-)
pusing (-), sakit kepala (-), , keluar darah dari jalan lahir bercampur lendir (+),
BAK (+), BAB (+).

O:
Konjungtiva anemis -/- Pernapasan: 20x/menit
Sklera ikterik (-/-) Takar urin : 500 cc/24 jam
TFU 4 jari dibawah umbilikus WBC : 17 x 103/L
Kontraksi uterus baik HB : 9,23 gr/dl
Lokia Sanguinolenta (+) PLT : 120 x 103/L
SGOT : 39 U/L
Edema tungkai (↓/↓)
SGPT : 34 U/L
Tensi : 110/80mmHg Albumin : 3,0 mg/dl
Nadi : 82x/m
Suhu : 36.5

A: PIIAII post partum H5 + Post eklampsia + HELLP syndrome + severe sepsis


acute kidney injury

7
P:
o IVFD RL 500 CC : Nacl 0,9% (1 : 1) 20 tetes/menit
o Inj anbacim 1 gr/12 jam IV
o Vip albumin 1 x 1
o Aminefron 1 x 1
o cek darah rutin
o Anjuran diet ginjal
o Indikasi Hemodialisa

FOLLOW UP (06 Desember 2015)


S: Pandangan kabur (-), Nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), pusing (-), sakit
kepala (-), keluar darah dari jalan lahir bercampur lendir (+), BAK (+), BAB
(+).

O:
Konjungtiva anemis -/- Nadi : 82x/m
Sklera ikterik (-/-) Suhu : 36.5
TFU 4 jari dibawah umbilikus Pernapasan: 20x/menit
Kontraksi uterus baik Takar urin : 600 cc/24 jam
Lokia Sanguinolenta (+) WBC : 11 x 103/L
Edema tungkai (↓/↓) HB: 9,4 gr/dl
Tensi : 120/80mmHg PLT : 134 x 103/L

A: PIIAII post partum H6 + Post eklampsia + HELLP syndrome + severe sepsis


acute kidney injury
P:
o IVFD RL 500 CC : Nacl 0,9% (1 : 1) 20 tetes/menit
o Cefadroxil 500 mg 2 x 1
o Aminefron 1 x 1
o Anjuran diet ginjal
o Indikasi Hemodialisa
o Pasien alih rawat bersama SMF Penyakit Dalam

Anda mungkin juga menyukai