Knowledge
Knowledge
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Defenisi
2. Tingkat Pengetahuan
mempunyai 6 tingkatan:
a. Tahu (know)
setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah tomat banyak mengandung
vitamin C,jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah
b. Memahami (comprehention)
Memehami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsif yang dikepada situasi yang lain. Misalnya
seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat
perencaan program kesehatan ia bekerja atau dimana saja orang yang paham metedologi
penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian dimana saja dan seterusnya.
d. Analisis (Analysis)
masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa penegtahuan seseorang itu adalah
suatu sampai pada tingkat analisis adalah apabila seseorang dapat membedakan, atau
objek tersebut. Misalnya, dapat membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan
nyamuk biasa.
e. Sintesis (syntesis)
yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya,dapat membuat atau
meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang elah dibaca atau
f. Evaluasi (Evaluation)
suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didsarkan pada suatu kriteria yang
a. Umur
berulang tahun.
b. Pendidikan
Merupakan seluruh proses kehidupan yang dimiliki ileh setiap individu berupa
interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal yang
c. Pekerjaan
d. Sumber Informasi
Seseorang yang memeliki sumber informasi yang lebih banyak akan memeliki
yaitu:
a) Media cetak
1. Booklet
5. Poster
6. Foto
b) Media Elektronik
1. Televisi
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film strip
c) Media papan
d) Petugas Kesehatan
1. Defenisi
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal,di sebabkan
merupakan penyakit menahun atau kronis (berlangsung lama ). Penderita yang paling
sering ialaha orang-orang yang berusia antara 15-35 tahun, terutama mereka yang
bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan berdesak-desakan
Tuberkulosisi pada kehamilan adalah penyakit infeksi pada paru yang di sebabkan
oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang di tularkan melalui
Pengaruh TBC pada kehamilan tergantung dari beberapa faktor antara lain: lokasi
penyakit (intra atau ekstrapulmonal), usia kehamilan, status gizi ibu dan ada tidaknya
meningkatnya risiko berat badan lahir rendah, kelahiran preterm, kehidupan perinatal
sampai pada kematian bayi. Jika pemberian OAT dimulai pada awal kehamilan akan
memberikan hasil yang sama seperti pasien yang tidak hamil, tetapi bila diagnosis dan
penanganan terlambat terjadi peningkatan angka morbiditas bayi 4 kali lipat dan
peningkatan kelahiran preterm sebesar 9 kali lipat. Selama kehamilan dapat terjadi
transmisi basil TBC ke janin. Transmisi biasanya terjadi secara limfatik, hematogen atau
secara langsung. Janin dapat terinfeksi melalui darah yang berasal dari infeksi plasenta
melalui vena umbilikalis atau aspirasi cairan amnion, Komplikasi seperti ini jarang
terjadi. TBC yangterjadi disebut sebagai TBC kongenital. TBC kongenital harus
dibedakan dengan TBC postnatal. Cantwell et almengemukakan tentang kriteria
diagnosis TBC pada bayi dengan salah satu kriteria berikut yaitu adanya lesi, kompleks
primer di hati, infeksi TBC pada plasenta atau endometrium pada minggu pertama
lahir tetapi biasanya pada minggu kedua dan ketiga. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
(38%). Gambaran foto toraks mungkin normal segera setelah lahir tetapiberjalan
biakan tuberkel basil pada plasenta. Uji tuberkulin tidak banyak membantu karena hasil
negatif pada awalnya dan menjadi positif dalam waktu 1-2 bulan. Pemeriksaan lain
seperti basil tahan asam (BTA) dan biakan pada jaringan atau cairan lambung.(3-5)
Deteksi TBC pada ibu merupakan hal penting untuk pemberian pengobatan adekuat
sehingga risiko serius yang terjadi pada janin dan bayi baru lahir dapat dikurangi.
(Meiyanti,2007)
3. Etiologi
identikdengan hasil TB, kalau bakteri-bakteri lain hanya memerlukan beberapa menit
terhadap sinar matahari,sehingga dalam beberapa menit saja akan mati ternyata
ecara genetic.
b. Jenis kelamin :pada akhir masa kanak –kanak dan remaja ,angka kematian dan
d. Pada masa puber dan remaja dimana masa pertumbuhan yang cepat,
e. Keadaan stres :situasi yang penuh stres(injury atau penyakit ,kurang nutrisi,stres
a. Batuk –batuk terus menerus lebih dari tiga minggu ( batuk bercampur darah )
5. Dampak
6. PenanganandanPengobatan
tanpakehamilan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemberian OAT yang bisa
penderita dengan TBCaktif dan TBC laten. Wanita hamil denganTBC aktif biasanya
melalui plasenta dalam dosisrendah dan tidak menimbulkan efek teratogenikpada janin.
kehamilan dan bayi yang barulahir. Pada kasus multidrug resistant (MDR)digunakan
positif dan secara klinis tidak adatanda-tanda terjadi tuberkulosis aktif. Terapipada TBC
laten tergantung faktor risiko danhasil konversi uji tuberkulin. Pemberian terapipada
TBC laten biasanya ditunda sampai 2-3bulan setelah kelahiran. Pada pasien
yangmempunyai risiko kontak dengan individu BTApositif dan infeksi HIV, terapi
positif dalam 2 tahunterakhir. Sedangkan pada wanita hamil denganTBC laten yang
secara tepat dan adekuat, sertamencegah timbulnya efek samping teratogenikpada janin.
dan piridoksin selama 9 bulan padapopulasi risiko TBC rendah. Pada populasidengan
Sedangkan bila pada foto toraks terlihat prosespenyakit yang telah menyembuh
tersedia.(Meiyanti,2007)
OAT yang diberikan dibagi atas 2 golonganyaitu obat lini pertama (first line) dan
obat linikedua (second line). Rifampisin merupakan obatlini pertama yang terutama
bekerja pada sel yangsedang tumbuh, tetapi juga memperlihatkan efekpada sel yang
Bekerjadi intra dan ekstra sel. Pada konsentrasi 0,005 -0,2 mg/l akan menghambat
Mycobacterium atipikal,bakteri gram negatif dan gram positif. Secarain vitro, rifampisin
menimbulkanwarna orange sampai merah bata pada urin,saliva, feses, sputum, air mata
dan keringat.Volume distribusi 1 L/kg BB, ikatan proteinplasma 60-80%, waktu paruh
1-6 jam dan akan memanjang bila terdapat gangguan fungsi hepar.Metabolisme terjadi
melalui deasetilasi danhidrolisis, sedangkan ekskresinya terutamamelalui empedu. Dapat
melewati plasenta dengan kadaryang sama dengan ibu. Pada akhir trismester ke-3 rasio
konsentrasi pada tali pusat dan ibubesarnya 0,12 - 0,33. Studi yang dilakukanpada tikus,
hewan pengerat dan kelinci denganpemberian dosis 2,5 - 10 kali dosis yang masukke
204 kehamilan. Pada kelinci telahdilaporkan terjadi spina bifida dan cleftpalates.Efek
samping ringan dapat timbul padapemberian rifampisin antara lain: sindrom kulitseperti
perut berupa nyeri perut, mual, muntahdan kadang-kadang diare. Efek samping
yangberat tetapi jarang terjadi adalah sindromrespirasi, purpura, anemia hemolitik yang
akut,syok dan gagal ginjal. Efek samping ringansering terjadi pada saat pemberian
metanol dari Mycobacterium.Hanya kuman yang peka yang menyerap obatke dalam
selnya dan proses ini merupakan prosesaktif. Bersifat bakterisid, dapat membunuh
sama dengan ibu. Padapenelitian, setelah pemberian INH dosis 100 mgjangka pendek
sebelum kelahiran didapatkanrasio konsentrasi tali pusat dan ibu sebesar 0,73.Kadar
puncak dicapai dalam waktu 1-2 jamsetelah pemberian oral. Di hati, INH
obatdalam plasma dan masa paruhnya. Waktu paruhberkisar 1-3 jam. Mudah berdifusi
ke dalam seldan semua cairan tubuh. Antara 75-95%diekskresikan melalui urin dalam
Efek samping berat berupa hepatitis dapattimbul pada kurang lebih 0,5 %
yang ringan dapatberupa: tanda keracunan pada saraf tepi,kesemutan, nyeri otot atau
5-10 mg per hari ataudengan vitamin B kompleks). Efek samping padabayi baru lahir
CAB operon. Hal ini menyebabkan metabolisme sel terhambatdan sel mati. Gangguan
sintesis arabinoglycanmengubah barier sel, lipofilik meningkatkanaktivitas obat yang
sputum basil tahan asam (BTA)negatif dalam 3 bulan, tetapi ditemukanresistensi 35%
absorpsi obat. Kadar puncakplasma dicapai dalam waktu 2-4 jam setelahpemberian.
Dosis tunggal 25 mg/kg BBmenghasilkan kadar plasma sekitar 2-5 ìg/mldalam 2-4 jam,
kurang dari 1 ìg dalam 24 jam.Masa paruh eliminasinya 3-4 jam dan dapatmemanjang
sampai 8 jam pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Etambutol secara
bebasmelewati plasenta dengan cord to maternalserum ratio adalah 0,75. Penelitian pada
penilaian pada 6janin yang mengalami abortus pada minggu 5-12 kehamilan, tidak
dorman tidak dapat dipengaruhi karenapada saat itu ambilan PZA tidak terjadi.Banyak
malformasijanin pada pasien yang telah diterapi. Penggunaan PZA pada wanita hamil
efekteratogeniknya.Efek samping utama dari penggunaan obat ini adalah hepatitis, juga
mencapai kadar kurang dari 50%dibandingkan kadar ibu. Efek samping yangdilaporkan
pendengaran, sampai 4 dari 13 anakdengan tes kalorifik tidak normal. Hal inimerupakan