Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Teori Prestasi
a. Pengertian Prestasi
Belajar merupakan proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
Pada proses belajar perubahan yang positif ditunjukkan oleh prestasi belajar
yang baik. Prestasi belajar menurut Dimyati Mahmud (1989: 200) adalah
“tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol”.Sedangkan menurut Ngalim
Purwanto (2003: 98) “Prestasi belajar adalah suatu pembuktian yang akan
merupakan hasil dari belajar siswa yang diperoleh dari penilaian. Fungsi
dari penilaian menurut Nana Sudjana (2005: 111) adalah “untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah tujuan instruksional
khusus dan untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah
10
11
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik pada
proses pembelajaran. Hasil tersebut dapat berupa nilai tes atau angka dari evaluasi
b. Pengertian Belajar
pendewasaan, baik pendewasaan secara fisik maupun psikis manusia atau kejiwaan.
Pendewasaan pada diri seseorang tidak bisa sempurna tanpa didukung dengan
dan pembelajaran merupakan proses penting bagi seseorang untuk menjadi dewasa.
lingkungannya. Perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan
belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya
apabila tidak terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan
berhasil. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan
dimiliki oleh guru. Sadiman (2007: 2) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu
proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,
Barlow (dalam Syah, 2010: 88) belajar adalah suatu prestasi adaptasi atau
rumusan belajar adalah perolehan berubahan tingkah laku yang relatif menetap
mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
dipengaruhi tingkah laku orgasme tersebut”, pengertian terakhir dari Wittig (dalam
Syah, 2010: 89) “Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu orgasme sebagai hasil
pengalaman”.
Menurut Syah (2000: 116) belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi
perubahan dalam diri peserta didik, namun tidak semua perubahan perilaku dapat
dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri
yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini peserta didik menyadari
serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih
baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena
perubahan dalam diri peserta didik tersebut relatif menetap dan apabila
adalah perubahan tingkah laku bersifat relatif yang merupakan hasil dari
dan tingkah laku. Dalam proses belajar terdapat kegiatan internalisasi di mana
proses internalisasi ini sangat sulit dikatakan bahwa seorang individu melakukan
proses belajar dan dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
sengaja dilakukan peserta didik untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru sengaja keseluruhan, secara sadar, dan perubahan tersebut relatif
menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi peserta didik
c. Jenis-jenis belajar
a. Belajar bagian, dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar
c. Belajar diskrimnatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat
laku.
e. Belajar insidental, belajar tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan
g. Belajar intertensional belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
insidental.
h. Belajar laten yaitu perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara
segera.
i. Belajar mental dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain,
memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek
materi dan metodenya maupun aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang
Menurut Hamdani (2011:137) prestasi yaitu hasil dari suatu kegitan yang
(2011: 18) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah
laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Saifudin Azwar
sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap dan
keahlian. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang jika tidak
kegighan kerja.
16
a. Faktor-faktor intern (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar)
1) Faktor jasmaniah
cacat tubuh.
2) Faktor psikologis
3) Faktor kelelahan
Ada dua kelelahan pada seseorang yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
1) Faktor keluarga
Siswa akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua
2) Faktor sekolah
tugas rumah.
3) Faktor masyarakat
masyarakat.
dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dalam diri manusia yang belajar
yang disebut faktor internal dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia
Prestasi Belajar
kesehatan pembelajaran)
bau-bauan
mempengaruhi prestasi belajar yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan”.Pendapat lain
a) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa.
sekitar siswa.
3
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
pelajaran.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi:
b) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi:
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dengan segala sesuatu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat berinteraksi dan peka
terhadap lingkungan sekitar kita. Ilmu Pendidikan Sosial yang kita kenal sebagai
mata pelajaran di akademik ternyata sangat perlu kita kaji dan perdalam untuk bekal
kita dalam kehidupan ini. Ilmu sosial yang mencakup banyak hal seperti sosial,
ekonomi, geograpi, sejarah, antropologi, itu memuat banyak hal yang membahas
mengenai kehidupan di masyarakat. Dengan ruang lingkup yang sangat luas itulah
2
kita harus mengkaji satu persatu secara detail demi pemahaman kita tentang ilmu-
Banyak hal yang dapat kita peroleh dari mempelajari Ilmu Pendidikan IPS,
karena ini sangat erat hubungannya dalam kehidupan sosial. Kita perlu
pengetahuan/ ilmu.
dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau
siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa
dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali
ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial yang terkait,
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
2. Media Pembelajaran
berbagai media pembelajaran, untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan dalam
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
Sementara itu, menurut Sukiman (2012:29) yang dimaksud dengan media adalah:
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam
waktu dalam belajar, selain itu media juga dapat memberikan motivasi bagi
seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar,
sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini
sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap pendidik telah mempunyai pengetahuan
memiliki banyak fungsi dan manfaat. Menurut Levie & Lentz dalam Azhar
1) Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau
mata pelajaran, itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh
2) Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau
dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3) Fungsi kognitif
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
24
4) Fungsi kompensatoris
dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
materi belajar.
mengantarkan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak
diperlukan.
7) Sikap positif peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari dan
lain.
belajar.
waktu.
minat dan motivasi belajar peserta didik karena mampu membawa siswa ke dalam
3.Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi
Individu merupakan faktor yang terpenting. Anak jadi belajar atau tidak
tergantung kepada anak itu sendiri. Mungkin faktor-faktor lain telah memenuhi
persyaratan tapi kalau individu tidak mempunyai kemampuan untuk belajar maka
proses untuk belajar tidak akan terjadi sehingga dapat menghambat pencapaian
prestasi belajar. Karakteristik bahan yang dipelajari juga akan menentukan cara atau
metode belajar apa yang akan ditempuh. Jadi teknik atau metode belajar akan
dipengaruhi atau ditentukan oleh macam dari materi yang dipelajarinya. Belajar
tentang mata pelajaran eksata akan berbeda dengan cara belajar mata pelajaran yang
28
bersifat sosial misalnya. Bahan pelajaran yang memiliki standar di atas ukuran
menghambat prestasi belajarnya. Oleh sebab itu harus ada kesesuaian antara materi
Motivasi berawal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya
penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak
memiliki beberapa makna seperti motivasi dalam berbagai literature, seperti needs,
2003:82)
adalah kdaan internal organisme baik manusia ataupun hean yang mendorongnya
untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya untuk
motif adalah keadaan dam pribadi orang yang mendorong individu untuk
motivasi yakni suat perbahan tenaga didalam diri/pribadi sseorang yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Purwanto
(1998:60) mengemukakan bahwa motif ialah segala sesuatu yang mendorong sestu
yan bertindak melakukan sesuatu. Selain itu Ahmad Thonthowi (1993:68) juga
29
tindakan belajar yang dilakukan oleh anak didik yang didorong oleh kebutua yang
dirasakannya, sehingga tindakan itu tertuju kea rah suatu tujuan yang diidamkan.
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujua. Dari pengetian yang
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivas dalam hal ini
memberi semangat, arah dan keinginan perilaku. Atinya perilaku yang termotvasi
adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Mardianto
memberikan tiga kata kunci yang dapat diambil dari pegertian psikologi, yakni:
30
sumber masukan atau timangan seseorang untuk melakukan tindakan pertama atau
kedua.
kegiatan, baik yang bersumber dalam suatu individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang
baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian
tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik sendiri dikalangan pendidik,
1. Durasi kegiatan
2. Frirekuensi kegiatan
kesulitan
7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk yang dicapai dari kegiatan yang
dilakukan
Menurut Robbins (2008:15) tiga elemen utama dalam definisi ini dalah intensitas,
dilakukan oleh seorang individu. Seorang dikakatan memiliki motivasi tinggi dapat
diartikan orang tersebut memiliki alas an yang sangat kuat untuk mencapai apa yang
dengan semangat seperti dcontoh dalam percakapan “saya ingin anak saya memiliki
motvasi yang tinggi”. Statemen ini dpaat diartikan orang tua tersebut menginginkan
anaknya memiliki semangat yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada
motivasi sebagai sebuah alasan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan
semanagat. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan
suatu tindakan dengaan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Motivasi di sini merupakan suatu alat kejiwaan untuk bertindak sebagai daya gerak
siswa akan giat belajar jika ia mempunyai motivasi untuk belajar. Thorndike
stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons.
Pengertian ini senada dengan pendapat Good and Brophy dalam Uno (2011: 15)
yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses atau interaksi yang
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman belajar. Perubahan tingkah laku
hubungan sosial
belajar siswa, belajar tanpa adanya motivasi kiranya akan terasa sulituntk
akan mungkin melakukan aktivitas belaja. Hal ini merupakan pertanda bahwa
Djamarah (2011:16) segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu
menarik minat yang lain selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan
3. Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
Terdapat dua aspek dalam teori belajar yang dikemukakan oleh Santrok
penguasaan keahlian.
intrinsik, yaitu :
dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga
yang tinggi, tanpa diperintah ia telah melakukan belaar sendiri, baik dirumah,
menggambarkan inilah anak sekolah yang baik. Bagaimana itu semua dapat
sehingga anak mau belajar, akan tetapi seorang pendidik yang benar maka I
akan mendalami bagaimana dunia anak belajar tanpa beban tetapi atas
kegiatan belajar secara benar, lebih dari itu dengan motivasi seseorang akan
belajarnya.
dalam belajar.
meghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang harus dibiayai maka
akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Motivas
2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rag tujuan yang hendak dicapai.
dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukan prestasi yang baik. Demikian pula apalabila seorang anak mengetahui
bahwa rangaian dari niat belajar yang baik, dilakukan dengan baik pula makaia akan
mencapai prestasi yang gemlang. Tidak ada motivasi memberi alternative yang
tepat apabila dibalik, bahwa prestasi adalah menjadi motvasi belajar bagi aak. Bila
ini terjadi maka motivasi memberikan kepuasan sesaat dan bukan permanen