Anda di halaman 1dari 4

NAMA :ASTUTI

NIM :G011191390

TUGAS : MERANGKUM

BAB III

IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional yang memiliki pengertian harafiah ciri-cirKata Identitai, tanda-tanda,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Dalam terminology antropologi ,Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi sendiri ,golongan sendiri,kelompok sendiri, komunitas sendiri,
atau negara sendiri.

MUATAN UNSUR-UNSUR IDENTITAS NASIONAL

a)Muatan Unsur-Unsyr Identitas Nasional

Identitas nasional merupakan pandangan hidup bangsa, keperadian bangsa, filsafat


pancasila dan juga sebagai ideology Negara.

b) Unsur-Unsur Identitas Nasional

Indonesia merujuk pada suatu bangsayang majemuk.Kemajemukanitu merupakan identitas


nasional gabungan dari unsur unsur pembentukan identitas,yaitu:

1) Suku Bangsa

2)Agama Bangsa

3) Kebudayaan

4) Bahasa

KETERKAITAN GLOBAL ISASI IDENTITAS NASIONAL

a) Globalisasi
Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat.batas antar Negara hampir
tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.Di dalam pergaulan antar bangsa
yang yang semakin kental, akan terjadiproses alkultrasi, saling meniru dan saling
mempengaruhi di antarabudaya masing-masing

b) Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara


dengan Negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, kecenderungan
munculnya kejahatan yang bersifat transnasional semakin sering terjadi.

Paham Nasionalisme Atau Paham Kebangsaan

. Paham Nasionalisme Kebangsaan


Secara garis besar terdapat tiga pemikiran besar tentang nasionalisme di Indonesia
yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan, yaitu paham keislaman, Marxisme dan
Nasionalisme Indonesia. Seiring dengan naiknya pamor Soekarno ketika menjadi Presiden
pertama RI, kecurigaan di antara para tokoh pergerakan yang telah tumbuh disaat-saat
menjelang kemerdekaan berkembang menjadi pola ketegangan politik yang lebih permanen
antara Negara melalui figur nasionalis Soekarno disatu sisi, dengan para tokoh yang
mewakili pemikiran Islam (sebagai agama terbesar pemeluknya di Indonesia) dan Marxisme
di sisi yang lain.

BAA IV

KONSTITUSI NEGARA REPUBLIK INDOSESIA SEGABAGAI LANDASAN POLITIK DAN STRATEGI


NASIONAL

A. KONSTITUSIONALISME DAN KONSTITUSI


Konstitutionalisme, adalah sebuah paham mengenai pembatasan kekuasaan dan
jaminan hak-hak rakyat melalui konstitusi.
Paham ini mengantarkan perdebatan awal dalam sistem ketatanegaraan yang diatur
dalam teks hukum dasar sebuah negara, atau disebut komtotus konstitusi sebagai pengertian
sosial politik.

B. PENGERTIAN HUKUM DASAR NEGARA


Setiap negara berdaulat memiliki instrument menjelaskan eksistensi sebuah negara. Salah
satunya adalah Undang-Undang Dasar atau konstitusi negara. Ada dua macam hukum dasar, yaitu
hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan hukum dasar tidak tertulis (Konvensi).
1. Hukum Dasar Tertukis (Undang-Undang Dasar)

2. Hukum Dasar Tak Tertulis (Konvensi)

. Sifat-sifat konvensi adalah sebagai berikut:

a. Merupakan kekuasaan yang muncul berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara.
b. Tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar.
c. Dapat diterima oleh seluruh rakyat.
d. Bersifat sebagai pelengkap yang tidak terdapat di dalam undang-undang dasar.

Keempat hal tersebut secara tidak langsung merupakan realisasi UUD 1945
(merupakan pelengkap)..

 Masa Reformasi
1) Dalam proses reformasi dewasa ini, terdapat berbagai pendapat dan kajian untuk
mengamandemen UUD 1945, karena UUD 1945 harus bersifat fleksibel, yaitu mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Keinginan untuk
mengamandemen itu juga muncul karena adanya sifat “muitiinter-pretable” pada pasal-
pasal UUD 1945, sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi kekuasaan terutama Presiden
di masa Orde Lama maupun Orde Baru.
2) Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat
Kedaulatan, berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 (Pasal 1 ayat
2 Badan yang diberi kewenangan untuk melaksanakan kedaulatan ini adalah MPR, yang
merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia
3) .Sistem Konstitusional
Pemerintahan Indonesia bersifat konstitusional, bukan absolut (tidak terbatas). Per-
nyattaan itu menunjukkan bahwa pemerintahan dijalankan menurut sistem konstitusional.
Dalam sistem ini, penggunaan kekuasaan secara sah oleh aparatur negara dibatasi secara formal
berdasarkan UUD 1945.

4)Presiden adalah Penyelenggara Pemerintah Negara yang Tertinggi di bawah Majelis


Permusyawaratan Rakyat
Pasal 4 ayat (I) UUD 1945 menyebutkan bahwa Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan dan tanggung jawab dalam menjalankan pemerintahan.

5) Presiden Tidak Bertanggung Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat


UUD 1945 telah menggariskan kerjasama antara Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat, antera lain dalam membentuk undang-undang dan menetapkan anggaran serta belanja
negara, pengangkatan duta dan konsul, penganugerahan gelar dan tanda jasa, pemberian
amnesti dan abolisi dan lain-lain.

6) Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Menteri Negara Tidak Bertanggung
Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
UUD 1945 menyatakan bahwa Presiden dibantu oleh. Menteri-menteri negara dan
dapat memberhentikan menteri-menteri negara menurut ketentuan UU (lihat Pasal 17)

SISTEM KELEMBAGAAN NEGARA RI


1. Kelembagaan Negara

UUD 1945 bukan hanya mengandung semangat dan perwujudan pokok pikiran yang terkandung
di dalam Pembukaannya, tetapi juga merupakan rangkaian kesatuan pasal -pasalnya.

Anda mungkin juga menyukai