NIM :G011191390
TUGAS : MERANGKUM
BAB III
IDENTITAS NASIONAL
Identitas nasional yang memiliki pengertian harafiah ciri-cirKata Identitai, tanda-tanda,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Dalam terminology antropologi ,Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi sendiri ,golongan sendiri,kelompok sendiri, komunitas sendiri,
atau negara sendiri.
1) Suku Bangsa
2)Agama Bangsa
3) Kebudayaan
4) Bahasa
a) Globalisasi
Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat.batas antar Negara hampir
tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang.Di dalam pergaulan antar bangsa
yang yang semakin kental, akan terjadiproses alkultrasi, saling meniru dan saling
mempengaruhi di antarabudaya masing-masing
BAA IV
a. Merupakan kekuasaan yang muncul berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara.
b. Tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar.
c. Dapat diterima oleh seluruh rakyat.
d. Bersifat sebagai pelengkap yang tidak terdapat di dalam undang-undang dasar.
Keempat hal tersebut secara tidak langsung merupakan realisasi UUD 1945
(merupakan pelengkap)..
Masa Reformasi
1) Dalam proses reformasi dewasa ini, terdapat berbagai pendapat dan kajian untuk
mengamandemen UUD 1945, karena UUD 1945 harus bersifat fleksibel, yaitu mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Keinginan untuk
mengamandemen itu juga muncul karena adanya sifat “muitiinter-pretable” pada pasal-
pasal UUD 1945, sehingga mengakibatkan adanya sentralisasi kekuasaan terutama Presiden
di masa Orde Lama maupun Orde Baru.
2) Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat
Kedaulatan, berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 (Pasal 1 ayat
2 Badan yang diberi kewenangan untuk melaksanakan kedaulatan ini adalah MPR, yang
merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia
3) .Sistem Konstitusional
Pemerintahan Indonesia bersifat konstitusional, bukan absolut (tidak terbatas). Per-
nyattaan itu menunjukkan bahwa pemerintahan dijalankan menurut sistem konstitusional.
Dalam sistem ini, penggunaan kekuasaan secara sah oleh aparatur negara dibatasi secara formal
berdasarkan UUD 1945.
6) Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Menteri Negara Tidak Bertanggung
Jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
UUD 1945 menyatakan bahwa Presiden dibantu oleh. Menteri-menteri negara dan
dapat memberhentikan menteri-menteri negara menurut ketentuan UU (lihat Pasal 17)
UUD 1945 bukan hanya mengandung semangat dan perwujudan pokok pikiran yang terkandung
di dalam Pembukaannya, tetapi juga merupakan rangkaian kesatuan pasal -pasalnya.