Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA PASIEN


DENGAN HEG

Nama : Anninah
NIM : P05120419 006

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lapangan

( ) ( )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien. Data-data yang
dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1. Identitas Pasien
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status perkawinan,
perkawinan ke-, lamanya perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah
sakit, nomor register, dan diagnosa keperawatan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Mual muntah yang hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri epigastrik,
tidak nafsu makan, merasa haus
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Meliputi awal kejadian dan lamanya mual dan muntah, kaji warna volume,
frekuensi dan kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat dan memperingan
keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.
c. Riwayat Kehamilan
Ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan komplikasi
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit obstetric dan ginekologi, kolelithiasis, gangguan tiroid, dan
gangguan abdomen lainnya
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga yang mungkin penyakit tersebut
diturunkan kepada klien (Sujiyatini, 2009)
f. Riwayat Sosial
Seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan
lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan,
dan lain-lain
3. Pola Fungsi Kesehatan
a. Aktifitas istirahat: Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat
(>100 kali per menit)
b. Integritas ego: Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi,
perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
c. Eliminasi: Perubahan pada konsistensi, defekasi, peningkatan frekuensi
berkemih, peningkatan konsistensi urine.
d. Makanan/cairan: Mual dan muntah yang berlebihan (4-8 minggu), nyeri
epigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membrane mukosa mulut
iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit
berkurang, mata cekung dan lidah kering.
e. Pernafasan: Frekuensi pernapasan meningkat.
f. Keamanan: Suhu kadang naik, badan lemah, ikterus, dan dapat jatuh
dalam koma
g. Seksualitas: Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan
maka dilakukan abortus terapeutik.
h. Interaksi sosial: Perubahan status kesehatan/stressor kehamilan, perubahan
peran, respon anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospotalisasi
dan sakit, system pendukung yang kurang.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, dan apakah ada benjolan
b. Leher
Kadang-kadang ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid
c. Mata
Adanya pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva, dan kadang-kadang
keadaan selaput mata pucat (anemia),
d. Telinga
Biasanya bentuk telinga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya, adakah
cairan yang keluar dari telinga.
e. Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada post partum kadang-kadang ditemukan
pernapasan cuping hidung
f. Dada
Terdapat adanya pembesaran payudara, adanya hiperpigmentasi areola mamae dan
papila mamae, status kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
g. Abdomen
Suara abdomen, adanya nyeri lepas/tekan, adanya distensi, adanya
hepatosplenomegali, tanda Murpy. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan
perkembangan janin (apakah sesuai dengan usia kehamilan)
h. Genitourinaria
Nyeri kostovertebral dan suprapubik, perubahan konsistensi feses, konstipasi dan
perubahan frekuensi berkemih
i. Ekstermitas
Pemeriksaan odema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarnya uterus,
karena preeklamsia atau karena penyakit jantung atau ginjal.
5. Psikososial, Kultural dan Spiritual
a. Psikososial
Respon dan dukungan yang diberikan suami dan keluarga kepada ibu dalam
menghadapi masalah yang terjadi dalam proses kehamilan
b. Kultural
Pantangan maupun kebiasaan ibu yang dapat merugikan dirinya maupun janin
c. Spiritual
Ketaatan ibu dalam menjalankan ibadah maupun aktivitas keagamaan

6. Sosio ekonomi
Keadaan social ekonomi rendah memungkinkan pengahasilan rendah sehingga
kebutuhan gizi ibu sewaktu hamil buruk, dan dapat menimbulkan masalah
hyperemesis gravidarum selama kehamilan
7. Pemeriksaan Penunjang
Urine : Aseton positif, protein urine positif, HCG nutrisi positif
Darah: Gula darah menurun, kadar natrium, kalium, dan chlorida menurun, Hb, Ht
meningkat (haeomokonsentrasi)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa menurut Nanda-I 2018-2020:

1. Mual berhubungan dengan distensi lambung, iritasi gastrointestinal, kehamilan


Batasan Karakteristik: Keengganan terhadap makanan, sensasi muntah, peningkatan
salivasi, peningkatan menelan, rasa asam di dalam mulut
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis, agens cedera kimiawi,
agens cedera fisik
Batasan Karakteristik: Perubahan selera makan, perubahan pada parameter
fisiologis, diaphoresis, perilaku distraksi, bukti nyeri dengan menggunakan standar
daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya, perilaku
ekspresif, ekspresi wajah nyeri, sikap tubuh melindungi, putus asa, fokus menyempit,
sikap melindungi area nyeri, perilaku protektif, laporan tentang perilaku
nyeri/perubahan aktivitas, fokus pada diri sendiri, keluhan tentang intensitas
menggunakan skala nyeri, keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan
standar instrument nyeri.
3. Defisien volume cairan b.d hambatan mengakses cairan, supan cairan kurang,
kurang pengetahuan tentang kebutuhan cairan
Batasan Karakteristik: Penurunan turgor kulit, penurunan haluaran urine, membrane
mukosa kering, kulit kering, peningkatan suhu tubuh, peningkatan frekuensi nadi,
peningkatan hematokrit, peningkatan konsentrasi urine, penurunan BB tiba-tiba, haus,
kelemahan

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Rencana Tidakan Keperawatan Rasional
Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) Keperawatan (NIC)
1 Mual b.d iritasi Setelah diberikan NIC: Manajemen
gastrointestinal, intervensi keperawatan Mual
distensi lambung, selama 3x24 jam Aktivitas
diharapkan mual Keperawatan:
kehamilan yang 1. Mengetahui sejauh
teratasi, dengan
ditandai dengan: 1. Dorong pasien mana pengalaman
NOC: Kontrol mual &
- Keengganan muntah untuk pasien terhadap
terhadap  Ditingkatkan pada 5 memantau mual
makanan 1= Tidak pernah pengalaman diri 2. Membantu
- Sensasi muntah ditunjukkan terhadap mual mengatasi mual
2= Jarang 2. Dorong pasien
- Peningkatan
ditunjukkan untuk belajar
salivasi straegi
3= Kadang-kadang
- Peningkatan ditunjukkan mengatasi mual 3. Mengetahui derajat
menelan 4= Sering sendiri keparahan mual
- Rasa asam di ditunjukkan 3. Lakukan pasien
dalam mulut 5= Secara konsisten penilaian mual
ditunjukkan termasuk
frekuensi,
Dengan kriteria hasil: durasi, tingkat
keparahan, 4. Mengetahui
 Mual & muntah
faktor pencetus dampak terhadap
1/2/3/4/(5)
4. Observasi tanda fisik
- Mengenali onset
mual (5) nonverbal dari
ketidaknyamana 5. Mengetahui
- Mendeskripsikan
n mekanisme koping
faktor penyebab
5. Evaluasi pasien terhadap
(5)
pengalaman mual
- Mengenali
masa lalu 6. Membantu
pencetus stimulus mengatasi mual
(muntah) (5) terhadap mual
6. Identifikasi dengan intervensi
- Menghindari
faktor yang yang tepat
faktor penyebab
bila mungkin (5) dapat
- Menghindari bau menyebabkan
yang tidak atau
berkontribusi 7. Faktor lingkungan
menyenangkan (5) dapat berpengaruh
- Menggubakan terhadap mual
7. Kendalikan terhadap keparahan
obat antiemetic mual pasien
(5) faktor
8. Teknik
- Melaporkan mual, lingkungan nonfarmakologi
muntah (5) membantu
8. Ajari mengurangi rasa
penggunaan ketidaknyamanan
teknik akibat mual
nonfarmakologi 9. Meningkatkan rasa
nyaman pasien

9. Tingkatkan 10. Meningkatkan


istirahat dan asupan nutrisi
tidur yang adekuat
cukup
10. Dorong pola
makan dengan 11. Mengevaluasi
porsi sedikit keberhasilan
makanan yang intervensi yang
menarik telat dilakukan
11. Timbang BB
secara teratur

2 Nyeri akut b.d Setelah diberikan NIC: Manajemen


agens cedera intervensi keperawatan nyeri
biologis, yang selama 3 x 24 jam, Aktivitas
Nyeri akut teratasi keperawatan:
ditandai dengan: 1. Untuk mengetahui
dengan: 1. Lakukan
- Perubahan NOC: Tingkat Nyeri pengkajian nyeri sejauh mana nyeri
selera makan  Ditingkatkan pada 5 komprehensif terjadi
- Diaphoresis  1= berat meliputi lokasi,
 2= cukup berat karakteristik,
- Perilaku
 3= sedang durasi,
distraksi  4= ringan frekuensi,intensit
- Bukti nyeri  5= tidak ada as nyeri dan
dengan Dengan kriteria hasil faktor pencetus
menggunakan 2. Mengetahui
 Tingkat nyeri 2. Kaji tanda-tanda
keadaan umum
standar daftar 1/2/3/4/(5) vital
pasien
periksa nyeri - Nyeri yang 3. Membantu pasien
untuk pasien dilaporkan (5) 3. Gali bersama
mengidentifikasi
yang tidak dapat - Panjangnya pasien faktor
nyeri yang dialami
episode nyeri (5) yang dapat
mengungkapkan agar dapat
- Mengerang dan menurunkan
nya meringankan dan
menangis (5) nyeri seperti
- Perilaku kompres
mengurangi nyeri
- Ekspresi nyeri sampai pada
ekspresif, wajah (5) hangat/dingin
- Ekspresi wajah kenyamanan yang
- Mengeluarkan diterima pasien
nyeri keringat (5) 4. Untuk mengetahui
- Sikap tubuh - Ketegangan otot tindakan yang
(5) 4. Evaluasi
melindungi nyaman dilakukan
- Tidak bisa efektivitas
- Fokus tindakan bila nyeri muncul
istirahat (5)
menyempit, - Kehilangan nafsu pengontrolan
- Perilaku makan (5) nyeri yang
protektif, pernah
5. Pengetahuan yang
digunakan
akan dirasakan
sebelumnya.
membantu
5. Berikan
mengurangi
informasi
nyerinya dan dapat
mengenai
membantu
penyebab nyeri
mengembangkan
dan berapa lama
6. Lingkungan tenang
nyeri akan
akan menurunkan
dirasakan
stimulus nyeri
6. Kendalikan eksternal dan
faktor membatasi
lingkungan pengunjung akan
tenang, batasi membantu
pengunjung, suhu meningkatkan
ruangan, kondisi oksigen
pencahayaan ruangan yang akan
berkurang apabila
banyak yang
berada di ruangan.
7. Memberikan rasa
nyaman

8. Untuk mengurangi
7. Ganti linen atau meringankan
tempat tidur bila rasa nyeri sampai
diperlukan pada tingkat yang
8. Berikan posisi dapat diterima
nyaman ketika pasien
nyeri muncul 9. Distraksi dapat
menurunkan
stimulus internal
10. Untuk
9. Ajarkan teknik meringankan rasa
distraksi pada nyari
saat nyeri
10.Dukung
istirahat/tidur
yang adekuat
untuk membantu
penurunan nyeri 11. Analgesik
memblok lintasan
Evidance Base nyeri sehingga
11.Berikan terapi nyeri akan
nonfarmakologi berkurang.
mendengarkan 12. Pemberian
music klasik kompres air hangat
dapat
12.Pemberian
menimbulkan efek
kompres air
rileks
hangat

3 Defisien volume Setelah dilakukan NIC : Manajemen


cairan b.d tindakan keperawatan cairan
hambatan selama 3 x 24 jam Aktivitas
mengakses cairan, defisien volume cairan keperawatan:
asupan cairan teratasi, dengan: 1. Timbang 1. Menimbang
kurang, kurang NOC: Keseimbangan berat badan setiap berat badan
pengetahuan cairan hari dan monitor penting untuk
tentang kebutuhan  Ditingkatkan status pasien mengetahui status
cairan, yang pada 5 kebutuhan cairan
ditandai dengan: 1= sangat terganggu yang akan
- Penurunan 2= banyak terganggu 2. Jaga intake diberikan.
turgor kulit 3= cukup terganggu dan asupan yang 2. Mencatat
- Penurunan 4= sedikit terganggu akurat dan catat intake dan output
5= tidak terganggu output adalah untuk
haluaran urine
- Membrane Dengan kriteria hasil: mengetahui
 Keseimbangan keseimbangan
mukosa kering 3. Masukkan
cairan 1/2/3/4/(5) cairan yang masuk
- Kulit kering kateter urine
- Tekanan darah dan keluar
- Peningkata 3. Kateter urine
n suhu tubuh (5)
berguna untuk
- Peningkata - Keseimbangan
melihat output
n frekuensi nadi intake dan output
urine secara
- Peningkata (5) berkala dan
- Turgor kulit (5)
n hematocrit - Kelembaban 4. Monitor melihat warna dan
- Peningkata membran mukosa status hidrasi konsentrasi urine
n konsentrasi (5) (membran 4. Melihat status
urine - Berat jenis mukosa, denyut hidrasi untuk
- Penurunan urine (5) nadi, dan tekanan mengetahui tingkat
- Kehausan (5) darah) kekurangan cairan
BB tiba-tiba
5. Monitor
- Haus 5. Hasil
hasil
- Kelemahan laboratorium dapat
laboratorium
yang relevan mencerminkan
(penurunan kandungan cairan
hematokrit, kadar dari dalam plasma
urine) dan tubuh
6. Monitor 6. Kekurangan
tanda-tanda vital volume cairan
dapat
mempengaruhi
keseimbangan
tanda-tanda vital
7. Berikan 7. Terapi IV line
cairan IV seperti dapat membantu
yang ditentukan memenuhi
kebutuhan cairan
secara cepat
melalui vena
8. Berikan 8. Cairan yang
cairan dengan tepat dapat
tepat mengandung
elektrolit yang
dapat menjaga
keseimbangan
cairan dalam tubuh
9. Tingkatkan 9. Meningkatkan
asupan oral asupan oral untuk
(misalnya menjaga mukosa
memberikan dan keadaan umum
sedotan, pasien
menawarkan
cairan diantara
waktu makan)
10. Konsultasika 10. Pasien
n dengan dokter mendapatkan
jika tanda-tanda terapi lanjut
kekurangan
cairan memburuk
Eviden based
11. Pengaruh 11. Air kelapa
pemberian air dapat menjaga ion
kelapa muda dan elektrolit
terhadap tingkat cairan dalam tubuh
status hidrasi
cairan tubuh
setelah
melakukan
aktivitas olahraga 12. Melihat status
12. Pemantauan derajat keparahan
status hidrasi kekurangan
pada pasien volume cairan
meliputi dalam tubuh
pemantauan
selama 24 jam
dengan
menggunakan
chart intake dan
output

D. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan bagian dari proses keperawatan. Tujuan
implementasi adalah mengatasi masalah yang terjadi pada manusia. Setelah rencana
keperawatan disusun, maka rencana tersebut diharapkan dalam tindakan nyata untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, tindakan tersebut harus terperinci sehingga dapat
diharapkan tenaga pelaksanaan keperawatan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
ditentukan Implementasi ini juga dilakukan oleh perawat dan harus menjunjung tinggi
harkat dan martabat sebagai manusia yang unik (Hidayat, 2002)

E. Evaluasi Keperawatan

1. DX Keperawatan: Mual & muntah


Dengan kriteria hasil:
- Mampu mengenali onset mual
- Mampu mendeskripsikan faktor penyebab
- Mampu mengenali pencetus stimulus (muntah)
- Menghindari faktor penyebab
- Menghindari bau yang tidak menyenangkan
- Menggunakan obat antiemetic
- Melaporkan mual, muntah
2. DX Keperawatan: Tingkat nyeri
Dengan kriteria hasil:
- Tidak ada nyeri
- Ekspresi wajah tidak menunjukkan nyeri
- Tidak ada keringat
- Tidak ada ketegangan otot
- Nafsu makan baik
3. DX Keperawatan: Keseimbangan cairan
Dengan kriteria hasil:
- Tekanan darah dalam rentang normal
- Keseimbangan inteke dan output
- Turgor kulit baik
- Membran mukosa lembab
- Berat jenis urine dalam rentang normal
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, Joanne M., Wagner, Cheryl M. 2016.
Nursing Interventions Classification (NIC), 6th edition. Yogyakarta: Mocomedia
Herlman, T. Heather.2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-
2020. Jakarta: EGC
Moorhead, sue., Johnson, Marion., Maas, Meridean L., Swanson, Elizabeth. 2016. Nursing
Outcomes Classification (NOC), 5th edition. Yogyakarta: Mocomedia

Nugroho, taufan. 2010.Obstetric Untuk Mahasiswa Kebidanan.Yogjakarta: Nuha Medika


Potter, Perry. 2010. Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol.3.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai