Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kami ingin meneliti kulit buah rambutan untuk menentukan kadar senyawa Tanin pada kulit
buah rambutan. Rambutan adalah salah satu spesies tumbuhan yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai obat herbal. Hal tersebut dikarenakan pada rambutan banyak mengandung
metabolit sekunder yang memiliki banyak aktivitas farmakologi dalam mengatasi berbagai penyakit.
Rambutan (Nephelium lappaceum L.) merupakan tanaman buah hortikultura berupa pohon dari
famili Sapindaceae. Selain enak dimakan, rambutan juga memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan.
Khasiat rambutan yang baik untuk kesehatan tidak lepas dari kandungan kimia didalamnya.

Salah satu bagian dari tanaman rambutan yang dapat berguna untuk kesehatan adalah kulit
rambutan. Kulit buah rambutan telah dilaporkan mengandung senyawa-senyawa golongan tanin,
polifenol dan saponin. Tanin adalah polifenol tanaman yang berfungsi mengikat dan mengendapkan
protein. Tanin juga dipakai untuk menyamak kulit. dunia pengobatan, tanin berfungsi untuk
mengobati diare, menghentikan pendarahan, dan mengobati ambeien serta berkhasiat sebagai
antioksidan. Tanin (atau tanin nabati, sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu senyawa polifenol
yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan dan menggumpalkan
protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid

B. Batasan Masalah
Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah penentuan kadar senyawa Tanin pada
kulit buah rambutan.

C. Rumusan Masalah

a.Apakah terdapat senyawa Tanin pada kulit buah rambutan?

b.Berapakah kadar senyawa Tanin pada buah rambutan?

D. Tujuan Penelitian

a.Untuk mengetahui apakah benar terdapat senyawa tanin pada kulit buah rambutan.

b.Untuk mengetahui kadar senyawa Tanin pada kulit buah rambutan.


E. Hipotesis

a.Terdapat senyawa Tanin pada kulit buah rambutan.

b.Kadar senyawa Tanin pada kulit buah rambutan sebesar 23,25%.

Anda mungkin juga menyukai