Anda di halaman 1dari 2

Penelitian yang dilakukan oleh Nessa, dkk (2017) bahwa bahan ajar STEM memiliki efek

potensial terhadap hasil belajar.

Nessa, Widya., Yusuf Hartono, & Cecil Hiltrimartin. 2017. Pengembangan Buku Siswa Materi
Jarak Pada Ruang Dimensi Tiga Berbasis Science, Technology, Engineering, And Mathematics
(Stem) Problem-Based Learning Di Kelas X. Jurnal Elemen Vol. 3 No. 1

LKS yang dikembangkan dengan pendekatan STEM dapat meningkatkan kemampuan


berpikir kritis siswa (Lestari dkk, 2018)
Lestari, Diyah Ayu Budi., Budi Astuti, & Teguh Darsono. 2018. Implementasi
Lks Dengan Pendekatan Stem (Science, Technology, Engineering, And Mathematics)
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Teknologi Volume 4 No.2

Hasil penelitian Jauhariyyah dkk (2017) menunjukkan bahwa pendekatan STEM yang
di integrasikan dengan PjBL dapat meningkatkan literasi sains, motivasi, pemahaman materi,
kemampuan berpikir kreatif, efektifitas, pembelajaran bermakna, dan menunjang karir di masa
depan.
Jauhariyyah, Farah Robi’atul., Hadi Suwono, & Ibrohim. 2017. Science, Technology,
Engineering and Mathematics Project Based Learning (STEM-PjBL) pada
Pembelajaran Sains. Pros. Seminar Pend. IPA Pascasarjana UM Vol. 2. ISBN: 978-602-9286-22-
9

Pengembangan Modul IPA berbasis proyek terintegrasi STEM dikembangkan pada


materi pembelajaran lain yang berkaitan dengan proyek yang dapat ditemui pada kehidupan
sehari-hari siswa. Bagi pembaca yang tertarik mengembangkan Modul IPA berbasis proyek
terintegrasi STEM perlu memperhatikan karakteristik siswa agar siswa dapat
menerima pelajaran sesuai dengan kecerdasannya.(Sugianto dkk, 2018)
Sugianto, Sandra Devi., dkk. 2018. Pengembangan Modul IPA Berbasis Proyek
Terintegrasi Stem Pada Materi Tekanan. Journal of Natural Science Education Reseach,
Vol. 1 No. 1

Pembelajaran yang dikaitkan dengan aspek-aspek STEM memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memahami konsep fisika dipadukan dengan teknologi, engineering dan matematika melalui
kegiatan diskusi, praktikum, dan pembuatan proyek. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses
pembelajaran tersebut dapat menarik minat siswa dan berimplikasi pada peningkatan hasil belajar
(Pangesti dkk, 2017). Hasil penelitian Yusuf (2015) menyatakan pembelajaran yang dilaksanakan melalui
kegiatan observasi dan praktek atau praktikum dapat menciptakan suasana menyenangkan serta dapat
me-ningkatkan hasil belajar.
Pangesti, Kurnia Ika., Dwi Yulianti, & Sugianto. 2017. Bahan Ajar Berbasis STEM
(Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep Siswa SMA. Unnes Physics Education Journal. ISSN 2252-6935
Yusuf, I. 2015. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui Pembelajaran Empece pada Siswa Kelas
XI-IPA 4 SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah
Pikir Edukatif. 19(1):
71-78.

Ritz dan Fan (2014) mengungkap bahwa penerapan STEM education telah berlangsung di
beberapa negara, dan masing-masing memiliki bentuk beragam dalam hal penerapannya. Di Indonesia
sendiri integrasi STEM sebagai pendekatan pembelajaran belum begitu populer. Walaupun demikian,
konsep integrasi antar bidang keilmuwan sudah mulai muncul disuarakan dalam kurikulum 2013.
Walaupun tidak secara eksplisit memunculkan istilah STEM, tapi konsep “tematik integratif” yang
muncul dalam kurikulum 2013 mengidikasikan perlunya integrasi berbagai bidang ilmu dalam sebuah
pembelajaran bidang studi tertentu, dan hal ini sejalan dengan konsep integrasi STEM.
Ritz, J. M., & Fan, S. 2014. STEM and technology education: International state-of-the-art.
International Journal of Technology and Design Education, 25(4), 1-23.

Anda mungkin juga menyukai