Anda di halaman 1dari 8

Karya Ilmiah I

Kelompok VI
Zatalini
Umi Anisah
Restu Adimas Khoirudin
Imawan Feri Santoso
Andreas Ardi N.P

Dosen Pembimbing
Mulyadi ..
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya karangan dipandang sebagai suatu pembuatan atau kegiatan
komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan.
Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang yang mengungkapkan
gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah ( karya non ilmiah ),
semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai
karangan ilmiah. Karangan ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang
sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Didalam makalah ini akan dijelaskan tentang
pengertian karangan ilmiah, apa saja yang termasuk cirri-ciri karangan ilmiah dan
contoh dari karangan ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas, ada
beberapa permasalahan yang bisa diangkat.
1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah cirri-ciri khusus dari karangan ilmiah?
3. Bagaimana contoh karangan ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang
disampaikan diatas ada beberapa tujuan yang ingin dicapai.
1. Pengertian dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui cici-ciri karangan ilmiah.
3. Contoh karangan ilmiah.
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Karangan Ilmiah


Sebelum membahas tentang pengertian karangan ilmiah terlebih dahulu kita
uraikan apa pengertian karangan. Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan
secara resmi dan teratur tentang suatu topic atau pokok bahasan. Setiap karangan yang
ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
Sedangkan karangan ilmiah merupakan sebuah karya yang baik bisa kita ambil
kesimpulan untuk mendapatkan inspirasi dari sebauh karya ilmiah tersebut. Pengertian
karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya
didasarkan pada kajian dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau
kedalaman uraian , karyatulis ilmiah dibedakan atas ,akalah dan laporan penelitian.
Dalam penulisan baik makalah maupuan laporan penelitian, didasarkan pada kajian
ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului
oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111) dalam buku yang ditulis Drs
Totok Djuroto dan Dr Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan
serangkain kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian , yang sistematis berdasar
pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan
yang muncul sebelumya. Menurut Hery Firman karya ilmiah adalah laporan tertulis
dan dipublikasikan, dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan
oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
2.2. Ciri-Ciri Khusus Dari Karangan Ilmiah
Ada tiga ciri karangan ilmiah. Pertama, karangan ilmiah harus merupakan
pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Factual objektif berarti faktanya
sesuai dengan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan
atau empiri. Objektif juga mengandung pengertian adanya sikap jujur dan tidak
memikat, serta memakai ukuran umum dalam menilai sesuatu, bukan ukuran yang
subjektif (selera perseorangan). Objektivitas tersebutlah yang menjadikan kebenaran
ilmiah berlaku umum dan universal. Dengan kata lain, kebenaran ilmiah harus dapat
dibuktikan melalui eksperimen bahwa dengan kondisi dan metode yang sama dapat di
peroleh hasil yang sama pula.
Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan digunakan metode atau cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur
(sistematis) dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan
strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Laras
ilmiah harus baku dan formal. Selain itu, laras ilmiah bersifat lugas agar tidak
menimbulkan penafsiran dan makna ganda (ambigu). Ciri lain laras ilmiah adalah
menggunakan istilah spesifik yang berlaku khusus dalam disiplin ilmu tertentu.
3.1.Contoh Karya Ilmiah

Dampak Negatif Internet Bagi Anak


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Internet dapat dibilang adalah salah satu penemuan terbaik dalam sejarah
perkembangan teknologi. Seluruh manusia di belahan bumi mana pun dapat
saling bersentuhan. Kecanggihan yang ia tawarkan membuatnya dapat diakses
segala usia. Sehingga, internet juga sering bahkan selalu digunakan anak.
Dengan kondisi emosi anak yang masih “labil”, internet memiliki pengaruh
yang besar.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak negatif internet bagi anak?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menjelaskan dampak negatif internet bagi anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Dampak Negatif Internet Bagi Anak
Internet kini sudah menjadi kebutuhan primer bagi anak. Namun, tidak semua
anak dapat memanfaatkan internet sesuai kaidahnya. Oleh karena itu, dampak
negatif internet diantaranya, yaitu:
• Menimbulkan keinginan anak untuk berbuat kekerasan
• Membuat anak keasikan berselancar di internet hingga lupa waktu
• Kasus bullying
• Kecanduan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hadirnya internet memang sangat membantu kehidupan bermasyarakat.
Internet juga membantu anak dalam melakukan aktivitasnya. Tetapi, banyak
dampak negatif yang ditimbulkan internet. Dampak negatif yang ditimbulkan
bukanlah masalah yang sepele. Oleh karena itu, peran orang tua sangat
diperlukan dalam keadaan ini. Orang tua harus selalu mengawasi putra-
putrinya dalam menggunakan internet.
AZAZ-AZAS KARANGAN ILMIAH
3.1 Asas menulis karangan

1. Kejelasan (Clarity), Karangan ilmah harus konkret dan jelas, mudah dipahami,
mudah dibaca serta tidak memberi ruang untuk disalahtafsirkan, tidak boleh
bersifat samar-samar. Tidak boleh kabur, tidak boleh ada wilayah abu-abu
(tidak jelas) alias gamblang.
2. Ketepatan (accuracy), Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan atau
ketepatan. Hasil penelitian ilmiah dan cara penyajian hasil penelitian itu harus
tepat dan akurat. Maka penulis dan atau peneliti harus sangat cermat, sangat
teliti, tidak boleh sembrono atau ‘main-main dengan ilmu’.
3. Keringkasan (brevity), Karangan ilmiah harus ringkas. Ringkas tidak sama
dengan pendek. Karangan setebal 500 halaman dapat dikatakan
ringkas sejauh isinya tidak terdapat bentuk-bentuk kebahasaan yang bertele-
tele, kalimat yang bertumpukan, sarat dengan kemubaziran dan kerancuan.

3.2 Perencanaan karangan


Proses Kreatif :

1. Tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi, merumuskan masalah,


menentukan arah dan fokus penulisan, mengamati objek yang akan ditulis dan
memperkaya pengalaman kognitif untuk proses selanjutnya.
2. Tahap inkubasi atau pendadaran yaitu proses logis dengan memanfaatkan
seluruh informasi yang dikumpulkan dari sebab ke akibat atau dari tesis-
antitesis sampai dengan sintesis yang merupakan pemikiran sinergis-kreatif.
3. Tahap iluminasi atau kejelasan yang ditandai dengan adanya inspirasi
pemecahan masalah .
4. Tahap verifikasi yaitu mengevaluasi, memeriksa kembali, atau menyeleksi
seluruh tahapan, dan menyusunnya kembali sesuai dengan fokus tujuan
penulisan.
TEMA KARANGAN
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan.
Berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau
sesuatu yang telah ditempatkan.

Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun.

Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.
Akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan
tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
oleh penulis.
Syarat dan cara menentukan tema karangan yang baik
Menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus
mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan
didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

Dikenal/diketahui dengan baik. Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-


prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya,
penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi,
wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu
bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan
teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup
menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

Bahan-bahannya dapat diperoleh. Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan
apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini
memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan
menguasai sepenuhnya.

Dibatasi ruang lingkupnya. Supaya lebih mudah dalam membuat karangan atau
tlisan dan pembahasan nya tidak meluas.
JUDUL KARANGAN
Judul karangan adalah kepala karangan atau sesuatu yang digunakan untuk menandai
karangan. Judul karangan merupakan unsur yang memiliki peran penting, tetapi
bukan merupakan masalah pokok atau ide karangan. Judul tidak harus ditetapkan
sebelum menulis, tetapi dapat ditentukan setelah karangan selesai.
Judul merupakan nama karangan atau kepala karangan. Hal yang perlu diingat adalah
bahwa judul sebaiknya berhubungan dengna tema.
Judul dalam karangan juga dapat ditentukan lebih dahulu sebelum karangan
dijabarkan menjadi sebuah kerangka karangan. Dapat pula ditentukan setelah
kerangka karangan dijaberkan menjadi karangan.
Judul karangan yang baik harus sesuai dengan syarat-syarat berikut:
1. Harus sesuai dengan tema.
2. Menarik perhatian dan menimbulkan rasa ingin tahu pembaca aka nisi bacaan.
3. Singkat tetapi jelas.

KALIMAT KARANGAN ILMIAH


----------------- ///

KERANGKA KARANGAN
 Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
 Berfungsi untuk mengarahkan
 Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu
 Macam kerangka karangan:
 Kerangka topic
Terdiri atas kata, frasa, dan klausa
Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat
lengkap
 Kerangka kalimat
Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
Bersifat resmi
Memerlukan tanda akhir titik
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas dapat di simpulkan bahwa,
karangan ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut
karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulis
yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak aspek yang mesti diketahui
oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat berperan dalam hasil karya ilmiah
yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya ilmiah paling tidak harus mengetahui
etika dan kode etik dalam penulisan karya ilmiah, teknik penyusunan karya ilmiah yang
baik dan benar dan sikap-sikap dalam penulisan karya ilmiah serta harus menjalani dan
menerima berbagai kendala dan masalah dalam proses penulisan karya ilmiah. Karya
ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi,
artikel, esai, opini dan fiksi. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk
meningkatkan wawasan serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari
segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan masukan yang
bersifat membangun.

Anda mungkin juga menyukai