Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Istilah disritmia dan aritmia pada dasarnya mempunyai maksud
yang sama, meskipun disritmia diartikan sebagai abnormalitas irama
jantung sedangkan aritmia berate tidak adanya irama. Sekarang lebih
banyak digunakan istilah disritmia. Dalam keadaan fisiologis,
pembentukan irama jantung bermula pada nodus sinoatrial (nodus SA)
yang terletak pada dinding atrium kanan dekat muara vena kava superior.
Rangsang yang terbentuk keluar dari nodus SA ini kemudian menyebar ke
seluruh dinding atrium dan sampai ke nodus atrioventrikular (nodus AV)
yang terletak di dasar atrium kanan di atas katup tricuspid, tepat disebelah
kanan septum interatrial (dalam dinding atrium terdapat 3 buah jaras
penghantar preferensial antara nodus SA dan nodus AV)

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini meliputi :
1. Apakah pengertian dari aneurisma cerebrovaskuler ?
2. Apa saja ethiologi dari aneurisma cerebrovaskuler ?
3. Apa klasifikasi dari aneurisma cerebrovaskuler ?
4. Bagaimana WOC dari aneurisma cerebrovaskuler ?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari aneurisma cerebrovaskuler ?
6. Apa saja pemeriksaan diagnostic yang dilakukan untuk penyakit
aneurisma cerebrovaskuler ?
7. Bagaimana penatalaksanaan untuk penyakit aneurisma
cerebrovaskuler ?
8. Bagaimana asuhan keperawatan teori dari aneurisma
cerebrovaskuler ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari aneurisma cerebrovaskuler

1
2. Untuk mengetahui ethiologi dari aneurisma cerebrovaskuler
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari aneurisma cerebrovaskuler
4. Untuk mengetahui WOC dari aneurisma cerebrovaskuler
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari aneurisma cerebrovaskuler
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostic yang dilakukan untuk
penyakit aneurisma cerebrovaskuler
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan untuk penyakit aneurisma
cerebrovaskuler
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan teori dari aneurisma
cerebrovaskuler

BAB II
PEMBAHASAN

2
I. KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada infark miocardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan
pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi
elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999). Aritmia timbul akibat
perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi
ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman
grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Aritmia adalah kelainan
elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan sistem konduksi jantung.
Aritmia adalah gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls.
Disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang
disebabkan oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis. Disritmia
merupakan gangguan system penghantaran jantung dan bukan struktur
jantung.

B. ETIOLOGI
Etiologi disritmia dalam garis besarnya dapat disebabkan
oleh:
1. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik,
peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
2. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner
atau spasme arteri koroner, misalnya iskemia miokard,
infark miokard
C. KLASIFIKASI

D. WOC

3
E. MANIFESTASI KLINIS

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

G. PENATALAKSANAAN

H. KOMPLIKASI

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

4
A. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
yaitu: mencakup nama, umur, agama, alamat, jenis kelamin,
pendidikan, perkerjaan, suku, tanggal masuk, no. MR, identitas
keluarga, dll.
b. Keluhan Utama
Biasanya klien mengalami sakit kepala yang mendadak
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien mengeluh sakit kepala berdenyut yang mendadak dan
berat, mual dan muntah, gangguan penglihatan (pandangan
kabur/ganda, kelopak mata tidak membuka), kaku leher, nyeri daerah
wajah, kelumpuhan sebelah anggota gerak kaki dan tangan, denyut
jantung dan laju pernapasan naik turun, hilang kesadaran (kejang,
koma, kematian).
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Kemungkinan klien sering mengkonsumsi makanan yangberlemak
tinggi, kolesterol tinggi, klien mempunyai riwayat hipertensi, penyakit
DM, klien suka mengkonsumsi garam meja berlebihan, klien
mempunyai kebiasaan merokok, pengguna kokain, klien pernah
mengalami trauma kepala.
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya keluarga memiliki penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi, stroke, atau penyakit lainnya.
f. Riwayat Psiko-Sosial
Pada klien dengan aneurisma intracranial biasanya klien akan camas
dengan prognosis penyakitnya, klien akan tidak bisa atau sulit untuk
beraktifitas, maka klien akan merasa tidak berharga, Produktifitas klien
akan menurun.
g. Pemeriksaan Fisik
 B1 ( Breathing )
Biasanya klien mengalami sesak napas, bentuk dada simetris,
ekspansi dada meningkat

5
 B2 ( Blood )
Biasanya klien mengalami peningkatan pada tekanan darah
 B3(Brain)
Biasanya klien mengalami kejang, nyeri kepala, kesadaran
menurun
 B4 (Bladder)
Biasanya klien pada penyakit ini tidak mengalami gangguan pada
sistem perkemihan
 B5(Bowel)
Biasanya mengalami mual muntah, penurunan nutrisi, anoreksia,
penurunan BB
 B6 (Bone)
Biasanya terjadi kelemahan otot, gangguan mobilitas fisik,
melemahnya otot-otot bicara

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

BAB III
PE N UTU P

A. KESIMPULAN
B. SARAN

6
7

Anda mungkin juga menyukai