Anda di halaman 1dari 4

1.

ANALISIS
Pada praktikum pembelahan mitosis pada akar bawang merah (Allium cepa) ini kami
melakukan pemotongan akar pada 3 waktu yang berbeda yaitu pada pukul 21.00, 24.00,
dan 03.00. kemudian akar yang telah dipotong dimasukkan pada botol vial yang telah terisi
larutan FAA dan diamati keesokan harinya. Sebelum diamati melalui mikroskop, akar yang
telah diambil pada waktu-waktu tertentu kemudian diberi perlakuan terlebih dahulu seperti
yang telah dijelaskan pada prosedur kerja untuk membuat preparat dari potongan akar
bawang merah tersebut. Setelah itu diamati menggunakan mikroskop. Pada preparat
potongan akar bawang pukul 21.00 menunjukkan bahwa terdapat benang kromatin terlihat
tebal, terlihat benang-benang yang tidak beraturan, benang kromatin masih mengumpul di
tengah, dan benang kromatin masih terlihat pendek dan memadat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pada preparat potongan akar bawang terdapat fase pembelahan
profase.
Pada preparat potongan akar bawang pukul 24.00 menunjukkan adanya gelendong
pembelahan, kromosom menyusun diri secara acak pada suatu bidang equator/tengah-
tengah sel, dan kromosom melekat pada serabut gelendong. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pada preparat potongan akar bawang terdapat fase pembelahan metafase. Terdapat
2 preparat potongan akar pada pukul 24.00, yang pertama menunjukkan adanya fase
pembelahan metafase, kemudian pada preparat kedua menunjukkan adanya fase
pembelahan profase.
Terdapat 4 preparat potongan akar bawang pukul 03.00. Preparat yang pertama
menunjukkan adanya fase pembelahan profase dengan ciri-ciri yang sama dengan preparat
potongan akar bawang pada pukul 21.00. Preparat yang kedua menunjukkan adanya fase
pembelahan metafase dengan ciri-ciri yang sama dengan preparat potongan akar bawang
pada pukul 24.00 yang pertama. Preparat yang ketiga menunjukkan adanya sentromer yang
membelah, kromatid yang bergerak menuju pada kutub yang berlawanan, dan kromatid
mulai memisahkan diri. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada preparat ketiga terdapat
adanya fase pembelahan anafase. Preparat keempat menunjukkan adanya dinding sel baru
mulai terbentuk diantara dua nukleus dan kromosom menyelesaikan pergerakannya
menuju kutub dan di dalam. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada preparat keempat
terdapat adanya fase pembelahan telofase.

2. PEMBAHASAN
Pada praktikum pembelahan mitosis yang dilakukan dengan memotong akar pada 3 waktu
yang berbeda, yaitu 21.00, 24.00, dan 03.00. Menurut Margono (1973), hal tersebut
dilakukan karena pada ujung akar bawang merah terdapat banyak sel yang mengalami
aktivitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudan pukul 24.00,
sehingga tahap mitosis dapat diamati. Tujuan penggunaan akar pada praktikum kali ini
adalah antara lain karena akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya
adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik.
Pemotongan bagian ujung akar kemudian dilanjutkan dengan perendaman potongan akar
tersebut ke dalam larutan FAA pada botol vial. Perendaman tersebut dilakukan agar sel
tidak mengalami pembelahan lagi, karena larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang
dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis
dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali
perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama empat menit dan
rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1 N selama empat menit. Perendaman pada
alkohol bertujuan untuk mensterilkan akar dari mikroba, sementara untuk larutan HCL 1
N berfungsi memperjelas daerah tudung, sehingga dapat dibedakan dengan jelas antara
bagian tudung dengan bagian yang bukan tudung akar. Pemberian HCl ini juga dapat
melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong atau mencacah.
Perlakuan berikutnya adalah pemberian acetocarmin. Acetocarmin adalah pewarna,
sehingga jelas fungsinya adalah untuk memberi warna sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati. Selain itu, agar penyerapan warna lebih cepat maka perlu ditambahkan Fe,
yang didapatkan dengan mencacah bahan amatan menggunakan silet berkarat. Dari hasil
pengamatan pada pembelahan mitosis akar bawang merah yang dilakukan di dapatkan
empat fase, fase pertama yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan
bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Menurut
Saktiono (1999) sebenarnya pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk membelah
yang ditandai dengan berubahnya benang-benang kromatid menjadi kromosom dengan
satu sentromer, selain itu dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) menghilang,
pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub
yang berlawanan, dan serat-serat atau benang-benang spindel terbentuk diantara kedua
kutub pembelahan.
Selanjutnya ditemukan anafase, dari pengamatan fase ini memperlihatkan kromosom yang
sudah mulai memisah dan menuju kearah kedua kutub. Saktiono (1999) menjelaskan
bahwa sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing-masing
satu kromatid. Kemudian setiap kromatid berpisah dengan pasangannya dan menuju ke
kutub yang berlawanan. Kemudian, fase yang ditemukan adalah metafase. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terlihat bahwa kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan
nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada
serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama
pembelahan (Wells dan Mogen, 1991).
Dan yang terakhir ditemukan adalah telofase. Untuk dapat menemukan fase ini sangat sulit
karena pada fase ini kromosom yang diamati hampir menyerupai anafase, sehingga
membutuhkan ketelitian agar dapat ditemukan telofase yang benar. Pada fase ini
kromosom baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di
dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai
terbentuk diantara dua nukleus baru (Wells dan Mogan, 1991). Dalam pengamatan, fase
ini terlihat sel yang memiliki dua inti dengan dinding sel bagian. Jadi, hasil dari
pembelahan mitosis yaitu menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama
dengan jumlah kromosom sel induknya.
3. KESIMPULAN
Fase-fase mitosis yang ditemukan pada pengamatan akar bawang merah (Allium cepa)
adalah Profase, Metafase, Anafase, dan Telofase. Ciri-ciri yang dapat diamati pada masing-
masing fase yang ditemukan, yaitu sebagai berikut.
 Pada tahap profase, kromosom pada inti sel terlihat mengumpul tak beraturan,
kromosom terlihat jelas dan susunannya agak meregang.
 Pada tahap metafase, kromosom terlihat berjajar dan mengumpul ditengah (pada
ekuator).
 Pada anafase nampak kromosom-kromosom homolog berkumpul menuju kutub
yang berlawanan dan terdapat gelendong-gelendong pembelahan.
 Pada telofase nampak adanya dinding pemisah yang berupa sekat yang belum
sempurna dan tidak begitu jelas terlihat sehingga agak sulit dibedakan dengan
anafase.

4. DAFTAR RUJUKAN
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchisin Terhadap Pertumbuhan Memanjang Akar
Bawang Merah (Allium Cepa). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: IKIP
Mogen, Johanis.,P.,Wells, James.,R. 1991. Dasar Genetika Dan Pemuliaan Tanaman.
Jakarta: Erlangga
Saktiyono. 1999. Biologi SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga

5. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai