Reviewer
Uji statistik deskriptif ditemukan bahwa nilai maksimum variabel integritas, objektivitas,
kompetensi dan gaya kepemimpinan adalah sebesar 5 dengan nilai minimum sebesar 1,
sedangkan variabel efektivitas memiliki nilai maksimum sebesar 5 dan nilai minimum sebesar
2. Nilai rata-rata dari variabel integritas adalah sebesar 4,37 dengan standar deviasi sebesar
0,67, nilai rata-rata untuk variabel obyektivitas adalah sebesar 4,16 dengan nilai standar
deviasi sebesar 0,76, nilai ratarata untuk variabel kompetensi adalah sebesar 4,25 dengan nilai
standar deviasi sebesar 0,69, nilai rata-rata untuk variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar
4,12 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,79, nilai rata-rata untuk variabel efektivitas adalah
sebesar 4,10 dengan nilai standar deviasi sebesar 0,68. Berdasarkan nilai ratarata tersebut
maka para responden menyatakan “setuju” dengan butir-butir pernyataan yang diajukan yang
termuat dalam variabel-variabel tersebut.
8. Hasil dan pembahasan
Dengan menggunakan SPSS dan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05,
didapatkan nilai Pvalue sebagai berikut :
• Independen
Senate,1976) dalam Sambo, E.M (2012) untuk pertama kali menyatakan bahwa rotasi
auditor bersifat mandatori adalah cara untuk memperkuat independensi auditor.
Pengukuran variabel:
Rotasi audit diukur dengan variabel dummy yaitu nilai 1 jika perusahaan melakukan
rotasi dan nilai 0 jika perusahaan tidak melakukan rotasi auditor selama tiga tahun
berturut-turut.
• Dependen
Kualitas audit adalah karakteristik atau gambaran praktik dan hasil audit berdasarkan
standar auditing dan standar pengendalian mutu yang menjadi ukuran pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab profesi seorang auditor.
Pengukuran variabel:
Rumus yang digunakan adalah ROA (earnings/total assets) sebagai tolak ukur kualitas
audit
6. Sampel
Sampel kami untuk analisis berbasis akrual terdiri dari perusahaan-perusahaan non-finansial
Italia yang terdaftar di Milan Stock Exchange. Periode sampel mencakup 20 tahun dari 1985
hingga 2004.
7. Uji hipotesis
Statistik deskriptif untuk data sampel yang digunakan untuk analisis berbasis akrual
disajikan pada Tabel 2. Raw AWCA (n = 1184) rata-rata sedikit positif. Penting untuk
dicatat bahwa sampel kami agak seimbang antara peningkatan pendapatan (n = 612) dan
penurunan pendapatan (n = 572) AWCA. Dominasi sedikit AWCA positif konsisten dengan
rata-rata positif dan median nilai AWCA mentah.
Analisis Regresi
Untuk masing-masing dari tiga estimasi akrual, kami memperkirakan Model (1). Hasilnya
disajikan pada Tabel 5, di mana masing-masing dari tiga definisi AWCA digunakan sebagai
variabel dependen. Mengingat bahwa kami memiliki panel data, kami memperkirakan
model dengan efek tetap perusahaan dan tahun. Untuk memastikan bahwa hasil kami tidak
didorong oleh pengamatan abnormal (pencilan), kami melakukan prosedur berikut. Pertama,
kami menjalankan setiap regresi pada keseluruhan sampel. Untuk masing-masing regresi
pendahuluan (tidak berkekurangan) ini, kami menghitung statistik selisih (DFIT), yang
memungkinkan identifikasi semua pengamatan yang memiliki bobot tinggi tidak normal
pada estimasi awal koefisien. Kemudian, kami menjalankan kembali setiap regresi pada
sampel yang dikurangi tanpa masing-masing pengamatan berpengaruh. Teknik ini
diterapkan regresi dengan regresi. Sebagai akibatnya, pengamatan berpengaruh mungkin
berbeda untuk setiap regresi.
9. Kesimpulan
Pengaturan kelembagaan Italia tampaknya sangat cocok untuk menguji hipotesis kami
tentang aturan MAR, tidak hanya karena aturan tersebut benar-benar ada, tetapi juga karena
kesamaannya dengan negara-negara besar Eropa (dan non-Eropa) lainnya.
10. Pengembangan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah hanya kualitas audit aktual yang diperiksa. Sementara
hasil menunjukkan bahwa kualitas audit aktual dikaitkan dengan lamanya masa audit,
persepsi kualitas audit tidak ditangani, yang dapat meningkat dengan rotasi perusahaan
audit. Untuk penelitian selanjutnya, untuk pemeriksaan sebaiknya dilakukan ke sector
lainnya agar dapat menjamin kualitas rotasi tersebut.