HQS SENIOR

TECHNICIAN COURSE

PERLENGKAPAN TAMBAHAN

1) AIR COMPRESSOR
2) TURBOCHARGER
1. AIR COMPRESSOR
DISCHARGE FROM
1. GARIS BESAR VALVE PRESSURE
& STRUKTUR (DELIVERY) REGULATOR

COMPRESSOR FOR
J08C-T ENGINE INLET VALVE (SUCTION)
FROM MANIFOLD

PISTON RING
UNLOADER VALVE
SNAP RING
PISTON PIN
PISTON
CONNECTING ROD

O-RING
TIMING GEAR INJECTION PUMP
SIDE COUPLING

BEARING CRANKSHAFT
 DISCHARGE VALVE HOLDER
PISTON RING
PISTON PIN
DISCHARGE VALVE
UNLOADER
PISTON
VALVE
CONNECTING ROD
SNAP RING

CYLINDER HEAD BEARING

INLET
VALVE

BEARING HOLDER

CYLINDER LINER CRANKSHAFT

BALL BEARING

CYLINDER BLOCK
 FROM PRESSURE REGURATOR

UNLOADER VALVE TO AIR TANK

FROM INLET MANIFOLD
INLET VALVE DISCHARGE VALVE
SNAP RING
PISTON

PISTON RING

PISTON PIN

CONNECTING ROD

OIL INLET
OIL OUTLET
CRANKSHAFT
BEARING
2) POIN PENTING : AIR COMPRESSOR

TOP RING
SECOND RING

(1) INSTALL RING-RING PISTON PADA

PISTON DENGAN TANDA MENGHADAP
ATAS SEPERTI DITAMPILKAN DALAM
GAMBAR DAN DENGAN ARAH OPENINGS
90 º.

THIRD
RING OIL RING
PENGATURAN RING PISTON

TOP RING
SECOND
RING

OIL RING
(AT THE
LOWER PISTON
FACE OF PIN
SIDE RAIL

OIL RING (AT THE

THIRD
UPPER FASE OF
RING
SIDE RAIL
(2) Untuk memasang air compressor pada mesin, set cylinder 1 pada posisi top 1,
dan atur garis atas yang menonjol pada bagian dari compressor case dan match
mark pada gear seperti ditampilkan dalam gambar di bawah.

A PROTRUDING PART PROTRUDING

B PART

MATCH MARK

DETAIL A
MATCH MARK
(HINO GENUINE MARK)
3) PERTANYAAN YANG PERLU DIPERHATIKAN

(1) JIKA AIR COMPRESSOR SUDAH TERPASANG PADA MESIN

DENGAN TANDA MATCH TIDAK SEJAJAR, MASALAH APA YANG AKAN
TERJADI?

JAWABAN :

LUBANG BAUT POMPA INJEKSI COUPLING TIDAK SEJAJAR/LURUS

(2) JIKA ADA SEJUMLAH BESAR DARI MINYAK MESIN PADA TANGKI
UDARA, APA YANG ANDA PIKIRKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB INI?

JAWABAN :

KEBOCORAN OLI, RING AUS, MATCHINGOPENING TIDAK LURUS.

B. TURBOCHARGER
1. GARIS BESAR & STRUKTUR
POROS TURBIN RUMAH BLOWER
BLOWER IMPELLER
TURBIN
RUMAH BLOWER

SALURAN BUANG
SALURAN MASUK

UDARA BERTEKANAN GAS BUANG

 2. PRINSIP KERJA BLOWER

SILINDER GAS BEKAS

UDARA
PEKAT
PISTON

1. LK. PEMBAKARAN
3. LK. HISAP
TURBIN

GAS BEKAS

4. LK. KOMPRESI
2. LK. BUANG
PERBANDINGAN MESIN NON TURBO & MESIN DNG TURBO

NON TURBO TURBO

ISI SILINDER
SAMA

UDARA LEBIH
BANYAK

BB. YG DIBAKAR
LEBIH BANYAK

TORSI LEBIH
BESAR
3. TURBO INTERCOOLER
WASTE GATE
CONTROL UNIT

WASTE GATE
VALVE

50 ºC 150ºC
ENGINE
CYLINDER
INTERCOOLER
EXHAUST
GAS
DISCHARGE
OUTLET

TURBINE
ENGINE EXHAUST GAS
25 ºC
COMPRESSED AIR FLOATING
AIR INLET FROM AIR BEARING
CLEANER
BLOWER IMPELLER
 UDARA
UDARA 1200
1200
UDARA UDARA
500 500

TEMPERATUR BEDA, TEMPERATUR BEDA,

VOLUME BEDA, MASSA VOLUME SAMA, MASSA
SAMA BEDA
 [MESIN TURBOCHARGE ENGINE INTERCOOLER ]
EXHAUST
EXHAUST PIPE
120 ~ 150ºC MANIFOLD INTAKE
MANIFOLD
TURBOCHARGER

DARI AIR CLEANER

RADIATOR
INTERCOOLER
UDARA LUAR RADIATOR
20 ~ 30 ºC UDARA DIDINGINKAN ± 50ºC
MESIN TURBO BIASA KERJA INTERCOOLER
a. WASTE GATE

TURBIN
BLOWER IMPELLER

UDARA GAS
MASUK BEKAS

ACTUATOR

KATUP PENGAMAN
WASTE GATE
 [WASTE GATE]
TEKANAN GAS
KELUAR DIKONTROL
DNG WASTE GATE WASTE GATE
TANPA WASTE GATE

TITIK AWAL
KERJA WASTE
GATE

LOW & MEDIUM-

SPEED RANGES

ENGINE SPEED (rpm) ENGINE SPEED (rpm)

 OVERBOOST SAFETY VALVE OPENING
& PRESSURE:
SAFETY VALVE 183+9KPa(1.86kgf/cm²)
 INERTIA CHARGING

EXH. INT.

TIMBUL VACUUM
VACUUM

A B C D E

A Piston turun, timbul vacuum.

B Katup Intake buka, udara masuk.
C Vacuum diteruskan ke Intake, timbul tekanan positif.
D Ada kelembaman, tekanan dalam silinder mulai naik.
E Tekanan maksimum, katup tertutup.
 TANDA INERTIA CHARGING
ALIRAN
UDARA

PISTON TURUN PISTON NAIK

DENGAN INERTIA CHARGING

ALIRAN
UDARA

PISTON TURUN PISTON NAIK

 INTAKE MANIFOLD
INERTIA SEPERCHARGING PIPE
(Intake Pipe)

INTAKE CONTROL VALVE NO. 1

INTAKE AIR INTAKE CONTROL VALVE NO. 2
HEATER

EFFEKTIVITAS INERTIA CHARGING

TURBOCHARGER + INERTIA CHARGING
TORSI MESIN (kg-m)

TURBOCHARGER TANPA INERTIA CHARGING

PUTARAN MESIN (rpm)

3. PELUMASAN & PENDINGINAN
TURBOCHARGER

ENGINE MAIN HOLE

CHECK VALVE
(STEEL BALL)
COOLING
WATER

OIL PUMP

FULL FLOW FILTER

OIL PAN (WITH BYPASS FILTER)
4. POINT PEMERIKSAAN TURBOCHARGER
a. PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN TURBO
1) PANASKAN MESIN HINGGA TEMPERATUR 80 ºC

KIRA-KIRA 80ºC
2) PERIKSA CELAH STOPPER PEDAL GAS

2~5 mm
3) LEPASKAN FILTER UDARA
4) PASANG ALAT UKUR,PASTIKAN SELANG TIDAK TERTEKUK
5) BACA HASIL PENGUKURAN PADA PUTARAN MESIN MAKSIMUM
TANPA BEBAN
c. PUTAR POROS TURBIN DENGAN TANGAN DAN PASTIKAN
PUTARAN NORMAL TANPA ADA SUARA YANG ABNORMAL.
d. UKUR THRUST PLAY & RADIAL PLAY.

THRUST PLAY RADIAL PLAY

PERIKSA JUGA HAL-HAL BERIKUT :
(1) KEBOCORAN UDARA ATAU KONDISI GAS BUANG
(2) PASTIKAN SNAP RING PADA UJUNG DEPAN DAN
BELAKANG BEARING SESUAI WORKSHOP MANUAL

PRESS DROOP

TO
BEARING
SIDE

SNAP RING SECTION

 OIL INLET OIL INLET
NOZZLE RING

BEARING CASE

TO METAL SIDEVIEWED
FROM TURBINE SIDE
TO METAL SIDE

APPLIES ONLY TO ALL RINGS OTHER

CLOSEST RING THAN THAT
TURBINE SIDE MENTIONED AT LEFT

POSISI SNAP RING SAAT MEMBUKA

4) PERTANYAAN YANG HARUS DIPERHATIKAN

(1) APA PENYEBAB KEMUNGKINAN BOOST PRESSURE RENDAH?

JAWABAN :

AIR CLEANER TERSUMBAT,

BOCORNYA GAS DARI TURBO ATAU MANIFOLD

KEBOCORAN UDARA DARI SELANG SEKUNDER ATAU MANIFOLD

TURBIN GAGAL BERPUTAR,

KETAHANAN PUTAR TINGGI, BEARING AUS

(2) APA KEMUNGKINAN PENYEBAB NOISE DARI TURBO?

JAWABAN :

HOUSING BERSINGGUNGAN DENGAN TURBIN ATAU

IMPELLER BLOWER KARENA BEARING AUS.
(3) APA KEMUNGKINAN YANG MENYEBABKAN BEARING
AUS?

JAWABAN :

KURANGNYA ASUPAN OLI, KOTORAN MASUK,

BERHENTI SETELAH PANAS YANG BERLEBIHAN TANPA
MELAKUKAN IDDLING.
(4) MENGAPA SANGAT PENTING UNTUK SNAP RING MEMBUKA,
SEHINGGA PERPUTARAN DEPAN DAN BELAKANG MENJADI BENAR ?

JAWABAN :

SEBAGAI TEMPAT KEMBALI OLI LANGSUNG KE PANCI OLI DAN

MELAPISI PERMUKAAN ATAS BEARING DAN TIDAK RUSAK.
(5) OLI YANG DISARANKAN UNTUK MESIN TURBO ADALAH RATA-RATA
ADALAH API DENGAN TINGKAT CD . MENGAPA GRADE CC TIDAK
DAPAT DIGUNAKAN?

JAWABAN :

KARENA OIL FILM RENTAN SEKALI UNTUK PECAH PADA BEBAN

TINGGI.
(6) HAL APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT MENGHIDUPKAN
DAN MEMATIKAN MESIN YANG MENGGUNAKAN TURBO DAN ALASAN APA
YANG PERLU DIPERHATIKAN?

JAWABAN :

MESIN DISTASIONERKAN DAHULU DALAM WAKTU YANG CUKUP UNTUK

MELUMASI POROS TURBIN. PADA SAAT BERHENTI, STASIONERKAN KEMBALI
MESIN DALAM WAKTU YANG CUKUP UNTUK MENDINGINKAN TURBOCHARGER.