Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FOGRAMETRI DIGITAL

“Kalibrasi Kamera”

Disusun Oleh:
Enjelius Silaban
03311740000028
KELAS:
Fotogrameri Digital B

Dosen Pengampu : Agung Budi Cahyono, ST, M.Sc, DEA

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
KALIBRASI KAMERA

Kalibrasi adalah kegiatan untuk memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan oleh suatu
alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Proses kalibrasi terjadi ketika suatu
obyek yang telah diketahui sebelumnya diambil oleh kamera, kemudian terjadi perbedaan didalam
pengambilan obyek berikutnya. Setelah itu dilakukan pembetulan citra yang telah diperoleh dengan
membuat perbandingan obyek yang telah didapatkan dalam pengambilan yang pertama.

Hal ini dikarenakan kamera tidak mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses perekaman yang
dilakukan akan memiliki kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkalibrasian kamera untuk dapat
menentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Kalibrasi kamera dilakukan untuk
menentukan parameter panjang focus, distorsi, meliputi distorsi radial dan distorsi tangensial, lokasi titik
utama foto, jarak antara dua fidusial yang berhadapan, sudut perpotongan garis-garis fidusial dan kerataan
bidang local.

Distorsi lensa dapat menyebabkan bergesernya titik pada foto dari posisi yang sebenarnya, sehingga
memberikan ketelitian pengukuran yang tidak baik, namun tidak mempengaruhi kualitas ketajaman citra
yang dihasilkan.

1. Manfaat dan Tujuan Kalibrasi

Tujuan Kalibrasi
 Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke
standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian
perbandingan yang tak terputus.
 Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument
ukur.
 Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
 Untuk meyakini hasil pengetesan terhadap output produksi.
 Untuk kepentingan pengendalian produksi yang baik.
Manfaat Kalibrasi
 Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

2. Klasifikasi Kasalahan Pada Kamera

Parameter kalibrasi kamera memegang peranan penting kunci untuk mendapatkan tingkat keakurasian
yang tinggi untuk titik-titik koordinat obyek yang terekam / diukur melalui foto digital. Indikasi ketelitian
adalah jarak dan bentuk yang benar antara hasil pengukuran di foto dibanding dengan data lapangan.
Dengan demikian parameter kalibrasi beserta ketelitiannya yang harus didapatkan (A. Gruenand Fraser)
antara lain Parameter xo, yo, dan Fokus (c), Parameter Distorsi Radial (K1, K2, K3), Parameter Distorsi

1
Decentring (P1, P2), dan Parameter Distorsi Affinity(b1 , b2) Untuk keperluan fotogrametri teliti, posisi
tanda tepi, bersama-sama dengan titik tengah foto, panjang fokus, dan distorsi lensa harus ditentukan
dengan cara kalibrasi kamera.

1. Panjang fokus, panjang fokus terkalibrasi (konstanta kamera) yaitu panjang fokus yang dapat
menghasilkan distribusi radial lensa rata-rata secara menyeluruh.
2. Distorsi lensa Distorsi lensa dapat menyebabkan bergesernya titik citra pada foto dari posisi yang
sebenarnya dan menyebabkan ketelitian pengukuran kurang baik namun distorsi lensa tidak akan
mempengaruhi ketajaman foto yang dihasilkan (Ferdian, 2011). Distorsi lensa diklasifikasikan
menjadi dua macam yaitu:

 Distorsi radial

Distorsi radial merupakan aberasi lensa yang menyebabkan sinar datang yang masuk melaui lensa
kamera mengalami deviasi setelah melewati titik pusat proyeksi lensa. Penyebab terjadinya deviasi adalah
ketidaksempurnaan komposisi pada lensa. Distorsi radial mennyebabkan posisi gamabar posisi gambar
mengalami kesalahan pada sepanjang garis radialnya dari arah utama. Distorsi kearah luar dianggap positif
(pincushion distortion) sedangkan distorsi kea rah dalam dianggap negatif (barrel distortion).

 Distorsi tangensial

Distorsi tangensial merupakan pergeseran vertikal maupun rotasi pada elemen lensa yang
mengakibatkan adanya pergeseran geometrik foto. Distorsi ini terjadi karena kesalahan dalm mengatur titik
pusat lensa pada gabungan lensa (sentering). Kesalahan ini biasanya sangat kecil sehingga sering diabaikan
(tidak di koreksi)

2
3. Posisi titik utama, posisi titik yaitu titik hasil proyeksi tegak lurus titik pusat perspektif pada
bidang foto yang dinyatakan dengan x dan y dalam sistem koordinat fidusial(Wolf,1993).

Keterangan gambar:

c = center of collimation

p = principal point

a = titik a dalam sistem koordinat foto

x, y = sumbu koordinat dalam sistem koordinat foto

Dari gambar diatas diperoleh persamaan

xa’ = xa - xp

ya’ = ya - yp

r2 = xa’2 + ya’2

dr = k1.r3 + k2.r5 + k3.r7

xa” = x + x.dr/r + p1(r2 + 2x2) + 2p2 xy

ya” = y + y.dr/r + p2(r2 + 2x2) + 2p1 xy

dengan:

xa , ya = koordinat titik a dalam sistem koordinat foto

xp , yp = offset titik utama

r = jarak dari titik a ke titik p

3
dr = distorsi xa” , ya” = koordinat titik a terkoreksi kalibrasi kamera

k1, k2, k3 = parameter koreksi distorsi radial

p1, p2 = koefisien distorsi decentering

3. Metode Kalibrasi

Kalibrasi kamera dapat dilakukan dengan berbagai metode. Secara umum kalibrasi kamera biasa
dilakukan dengan tiga metode, (Atkinson, 1987).

1. Laboratory calibration

Laboratory calibration dilakukan di laboratorium, terpisah dengan proses pemotretan objek.


Metode yang termasuk di dalamnya antara lain optical laboratory dan test range calibration. Secara
umum metode ini sesuai untuk kamera jenis metrik.

2. On-the-job calibration

On-thejob calibration merupakan teknik penentuan parameter kalibrasi lensa dan kamera dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan pemotretan objek.

3. Self-calibration

Pada self-calibration pengukuran titik-titik target pada objek pengamatan digunakan sebagai data
untuk penentuan titik objek sekaligus untuk menentukan parameter kalibrasi kamera.

Metode lain yang dapat digunakan antara lain analytical plumb-line calibration dan stellar
calibration (Fryer, 1989).

4
Maksud dan KALIBRASI
defenisi
tujuan KAMERA

Memastikan hubungan antara harga- Kegiatan untuk memastikan


harga yang ditunjukkan oleh suatu hubungan antara harga-harga yang
alat ukur sama dengan harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur
sebenarnya dari objek yang di potret/ dengan harga yang sebenarnya dari
diukur. besaran yang diukur

Kesalahan
Metode
pada
kalibrasi
kamera

Letak kesalahan Letak kalibrasinya

Kesalahan Distorsi Kesalahan Laboratory On-the-job Self-


fokus lensa titik pusat calibration calibration
calibration

Distorsi Distorsi
radial tangensial

5
Daftar Pustaka

Gularso, Herjuno. 2013. Tinjauan Pemotretan Udara Format Kecil Menggunakan Pesawat Model
Skywalker 1680 (Studi Kasus :Area Sekitar Kampus UNDIP). Tugas Akhir Program Studi
Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro.

Septifa, Irene. 2013. Pengaruh Jarak Pemotretan Terhadap Ketelitian Koordinat Titik Cek Pada Teknik
Fotogrametri Jarak Dekat.. Makalah. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Wolf, P.R. 1974. Elemen Fotogrametri Dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan Jauh. Madison :
McGraw-Hill.

Amrizal. 2016. Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Teknik Geomatika. Medan: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

6
LAMPIRAN

7
8
9

Anda mungkin juga menyukai