5.
6. Zetakai21@gmail.com
7. 3
8. f.
9.
10. Termination
11. Individu yang telah berada pada tahap ini memiliki kepercayaan
diri100% dan terhindar dari godaan. Sekalipun mereka depresi,
cemas, bosan, kesepian, marah, atau stress, individual pada tahapan iniyakin
bahwa mereka tidak akan kembali ke gaya hidup tidak sehatsebagai salah
satu cara
12. coping
13. . Seolah-olah, perilaku baru merekatelah menjadi suatu kebiasaan.2.
14.
15. Processes of Changes
16.
17. Processes of Changes
18. merupakan aktivitas yang dilakukan individu untukmaju di tiap
tahapnya. Hal ini penting sebagai panduan dalam programintervensi seperti
variabel yang perlu disiapkan individu dalam proses berpindah
dari satu tahap ke tahap yang lain. Ada 10 proses di dalamnya,yakni:a.
19.
20. Conciousness raising
21. merupakan peningkatan kesadaran tentang penyebab, konsekuensi,
cara penanganan suatu perilaku. b.
22.
23. Dramatic relief
24. merupakan proses dimana individu diharapkanuntuk
mengekspresikan perasaannya terhadap perilaku yangmenjadi masalah.c.
25.
26. Self re-evaluation
27. merupakan pandangan individu bagaimanadirinya dengan perilaku
yang menjadi masalahnya dan bagaimana jika tidak.d.
28.
29. Enviromental re-evaluation
30. merupakan pandangan individu melihatlingkungan sekitarnya jika ia
melakukan hal yang menjadi masalahdan bagaimana jika tidake.
31.
32. Self liberation
33. merupakan keyakinan individu bahwa dia mampu berkomitmen dan
bertindak merubah kebiasaan buruknyaf.
34.
35. Social liberation
36. merupakan kebutuhan peningkatan sosial ataualternatif khususnya
untuk orang-orang yang tertindas (minoritas).g.
37.
38. Counterconditioning
39. merupakan kebutuhan individu untukmempelajari perilaku sehat yang
bertujuan untuk mengganti perilaku tidak sehat
40.
41.
42. Zetakai21@gmail.com
43. 4
44. h.
45.
46. Stimulus control
47. menghapus petunjuk untuk perilaku/kebiasaanyang tidak sehat dan
menambah petunjuk untuk perilaku sehati.
48.
49. Contingency management
50. merupakan reward atau punishment yangdiri kita berikan saat
melakukan perilaku sehat maupun tidak sehat j.
51.
52. Helping relationship
53. merupakan dukungan yang diterima individudari orang lain ketika ia
melakukan perilaku sehat3.
54.
55. Decisional balance
56. Individu menimbang pro dan kontra dari perilakunya4.
57.
58. Self efficacy
59. Keyakinan individu untuk dapat mengatasi masalahnya dan tidak
kembali pada hal tersebut
60. III.
61.
62. Aplikasi
63. Pada kehidupan sehari-hari TTM dapat digunakan untuk
menjelaskantahapan perubahan perilaku individu yang awalnya perokok
menjadi seseorangyang tidak merokok.
64.
65.
66. Pada
67. stage
68.
69. pre-contemplation,
70. individu belum menyadari bahwa merokokmemiliki dampak merugikan
bagi dirinya maupun orang di sekitarnya. Atauia sudah menyadarinya namun
tetap tidak menghiraukan hal tersebut.Seperti sebetulnya ia sudah melihat
iklan-iklan rokok yang dibawahnyaterdapat peringatan bahaya merokok
namun ia tidak memperdulikannya.
71.
72.
73. Pada
74. stage contemplation
75. , individu akhirnya menyadari tindakannya.
Ia juga mulai memikirkan kelebihan maupun kekurangan dari kebiasaanmer
okoknya itu. Ia memikirkan dampak buruk rokok yang akan terjadi
padadirinya, dan orang-orang disekitarnya. Ia memikirkan bahwa ia akan
terkena penyakit jika ia merokok.
76.
77.
78. Pada
79. stage preparation
80. individu mulai mempersiapkan apa saja yangdibutuhkan untuk
merubah kebiasaannya merokok seperti menyusunrencana untuk merubah
kebiasaan merokok menjadi kegiatan lain yang bermanfaat dan berniat untuk
tidak membeli rokok lagi
81.
82.
83. Zetakai21@gmail.com
84. 5
85.
86.
87. Pada
88. stage Action,
89. seseorang mulai menjalankan rencananya untuk berhentimerokok
dengan tidak membeli rokok dan mengganti kebiasaanmerokoknya dengan
minum jus atau makan permen karet.
90.
91.
92. Pada stage
93. Maintenance,
94. seseorang harus menjaga kontinuitas dari perilakutidak merokok. Jika
dalam kurun waktu tertentu perilaku ini dijaga, makakebiasaan tidak
merokok akan menjadi sesuatu yang menetap. Hal ini pun juga berkaitan
dengan
95. self-efficacy
96. yang dimiliki individu bersangkutan.
97.
98.
99. Dan pada
100. stage Termination,
101. perilaku ini sudah menetap dan tidak akanhilang. Perilaku ditandai
sudah masuk ke stage ini jika tidak lagi
dibutuhkan pemotivasian dan serangkaian
102. reinforcement
103. . Perilaku menjadi suatukebutuhan yang memang harus dipenuhi oleh
orang tersebut.
104. IV.
105.
106. Kelebihan dan kekurangan
107. Kelebihan dari teori ini adalah teori ini mudah untuk diterapkan
untukmemberikan kesadaran pada perilaku individu yang tidak memerlukan
perubahandrastis dalam perilakunya dalam tempo cepat akan tetapi
perubahan secara bertahapdan memerlukan waktu dan suasana
kondusif.Kelemahan dari teori ini adalah jika tidak ada intervensi yang
direncanakan,individu akan terjebak pada tahap awal. Selain itu proses
tertentu dan prinsip-
prinsip tertentu perlu diterapkan di tiap tahap agar terjadi kemajuan di tiapta
hapnya.
108.
109. Daftar Pustaka
110. Glanz, Karen, Rimer, Barbara K., & Viswanath, K., (2008). Health
Behavior andHealth Education: Theory, Research, and Practice 4
111. th
112. Edition. San Fransisco:Jossey BassLenio, James A.
113. Analysis of the Transtheoretical Model of Behavior Change.
114. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 10.47 WIB
melaluihttp://www2.uwstout.edu/content/rs/2006/14lenio.pdf Prochaska,
James O., & Velicer, Wayne F. (1997). The Transtheoretical Model ofHealth
Behavior Change.
115. American Journal of Health Promotion
116. , 12(1), 38-48. Diakses
darihttp://luci.ics.uci.edu/websiteContent/weAreLuci/biographies/faculty/
djp3/LocalCopy/prochaska.pdf The Transtheoretical
Model(http://www.prochange.com/transtheoretical-model-of-behavior-
change).