Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Dalam menulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan
dari banyaknya kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus
dihubungkan kembali membentuk sebuah paragraf.
Paragraf merupakan karanagan yang terdiri dari sejumlah kaliamt dengan
pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran penjelas sebagai
pendukungnya. Atau paragaraf juga daapat diartikan sebagai seperangkat kalimat
yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas.
Menyusun suatu pragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek

1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian paragraf ?
2. Bagaimanakah pola pengembangan paragraf ?
3. Bagaimana implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan ?

1.3.TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui pengertian paragraf.
2. Mengetahui bagaimana pola pengembangan paragraf .
3. Mengetahui implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan.

1.4.MANFAAT DAN KEGUNAAN PEMBAHASAN


Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa manfaat dan kegunaan yang
dapat diambil, yakni kita dapat mengetahui pengertian paragraf dan metode-
metode yang digunakan dalam pengembangan paragraf sehingga kita dapat
mengaplikasikannya dalam pembuatan artikel, makalah, dan karangan, serta yang
lainnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.PENGEMBANGAN PARAGRAF

Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai


sebuah topik atau tema.setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada
satu pokok pembicaraan.paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian
dari tuturan (pokok pembicaraan) yang terdiri dari satu kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas.

Kalimat utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan
utama dalam sebuah paragaf.sedangkan, kalimat penjelas merupakan
pernyataan yang menjelaskan gagasan utama atau pernyataan-pernyataan yang
mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama dalam sebuah
paragraf.dalam sebuah paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya
kalimat utama diletakkan diawal kalimat (deduktif), atau kalimat utama
terletak diakhir paragraf ( induktif ), serta kalimat utama tercakup dalam
keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).

Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang


berwujud kalimat utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat
penjelas.kalimat-kalimat penjelas haruslah menunjang kejelasan kalimat
utama.paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak lengkap jika tidak
dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula
disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat
akhadiah m.k. Dkk, 1991/1992; soeparno, haryadi, dan suhardi, 2001; keraf,
1981).

2
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan
penting dalam proses menulis ( mengarang ). Karena mengarang adalah
proses dari mengembangkan kalimat topik.

2.2.METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF


Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya
pengembangan atau perluasan yang berintikan kalimat utama.metode
pengembangan paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan
suatu paragraf.
Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan
mengubah topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat
umum.dimana kalimat ini masih menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang
disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat utama tersebut dijadikan
permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan kalimat-
kalimat yang sesuai dengan kalimat utama.kalimat inilah yang disebut kalimat
penjelas. Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu ;

1. Cara definisi
Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan
penjelasan atau pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan, serta
diungkapkan dari berbagai sudut pandang. Kata-kata yang digunakan
dalam mengembangkan paragraf secara definisi, antara lain adalah, ialah,
yaitu.
Contoh :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi
satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam

3
paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari
paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

2. Cara analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan
dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya
dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang digunakan
yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan
ilmiah.bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang
diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca
dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan itu sampai ketangan
pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang
digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun
dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan
kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan
ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan
pada unsur-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat
memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik.
Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk
mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang yang
akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi
kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban,
bensin dan sebagainya.kalau perlu orang itu harus membawa
kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat
sampai ketempat tujuan.

4
3. Cara contoh-contoh
Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung
atau memperjelas gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-
ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan
contoh.
Contoh :
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki
yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan
halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil
korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : bapak
g memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi
superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen,
tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak
perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami
keterbelakangan mental.

4. Cara sebab akibat


Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan
paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai
gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akibat sebagai gagasan pokok
utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas. Kata yang
digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia
masuk kuliah, ia mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat
tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-
mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport
sering dipakai beli ganja, kuliah sering bolos, akibatnya hasil ujian jelek,

5
badan kurus dan sekarang mulai berani menjual barang-barang rumah
untuk membeli si daun haram itu.

5. Cara perbandingan
Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang
dilakukan dengan membandingkan guna memperjelas suatu paparan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya,
demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan
sementara itu.
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern.
Masyarakat primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-
bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang
diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat
memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling
menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya
juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun
dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern
memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar
jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga
harus dibeli untuk memeperolehnya

6. Cara pertentangan
Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan
sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh :
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.perbedaan itu
dapat dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta

6
kualitas pengejarannya.untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai
bagi semua kalangan masyarakat. Akan tetapi, fasilitas yang ditawarkan
kurang memadai bagi kelangsungan sistem belajar mengajar. Sedangkan,
sekolah swasta biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas
keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu.
Hal ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah sertakualitas pengajarnya.
Sehingga sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah
unggulan.

7. Cara klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang
lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi
menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan
sejak dahulu kala. Hippo crate dan galenus mengemukakan bahwa
manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat
cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golong tersebut yaitu sanguinis
(banyak darah) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas
berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyak empedu kuning) adalah
manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif.
Selanjutnya, flegmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya
tenang, tidak mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak
empedu hitam ) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

7
2.3.JENIS-JENIS PARAGRAF PADA JENIS TULISAN

1. Deskripsi
Deskripsi adalah karangan yang sifatnya melukiskan, menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci.tujuannya ialah memberikan pelukisan
atau gambaran terhadapsesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca
seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal yang dideskripsikan.
Ciri-ciri paragraf deskripsi :
1. Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat,
keindahan alam dll)
2. Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek.

Macam /pola pengembangan paragraf deskripsi

1. Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam


penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis.
2. Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam
penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis.
3. Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara
detail khususnya ruangan, benda,atau tempat.
4. Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan
waktu peristiwa cerita tersebut.

Contoh :
Malam itu, indah sekali.dilangit, bintang-bintang berkelip-kelip
memancarkan cahaya.hawa dingin menusuk kulit.sesekali terdengar suara
jangkrik.binatang malam dan kalelawar mengusik sepinya malam. Angin
berembus pelan dan tenang.

8
2. Argumentasi
Argumentasi adalah karanan yang mengutarakan gagasan, pendapat,
dan ide dengan menyertakan alasan-alasan dengan tujuan untuk
meyakinkan orang lain ( pembaca ) terhadap gagasan, pendapat, dan ide
yang diungkapkan penulis.
Ciri-ciri paragraf argumentasi :
1. Bersifat nonfiksi /ilmiah
2. Bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan
merupakan kebenaran.
3. Dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
4. Ditutup dengan kesimpulan

Macam/pola pengembangan paragraf argumentasi :

1. Pola pengembangan sebab


Akibat adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu
peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak
maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.ditandai
dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dll.
2. Pola pengembangan akibat
Sebab adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu
peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian
bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan
akibat tadi.

Contoh :
Pantai parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat
wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban.yang
disayangkan, sebagian masyarakat indonesia masih saja menganggap
peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan ratu

9
pantai selatan meminta tumbal.padahal, ada penjelasan ilmiah di balik
musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa
penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di pantai parangtritis,
bantul, adalah akibat terseret rip current.
Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak
hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam
tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali
susanto, komandan sar pantai parangtritis, juga menambahkan bahwa
disepanjang pantai parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air)
yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi
inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

3. Eksposisi
Eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan, menerangkan,
dan memberitahukan suatu peristiwa atau objek dengan tujuan agar orang
lain mengetahuinya (menambah wawasan).
Ciri-ciri paragraf eksposisi :
1. Bersifat nonfiksi/ilmia.
2. Bertujuan menjelaskan/memaparkan.
3. Berdasarkan fakta.
4. Tidak bermaksud mempengaruhi

Macam/pola pengembangan paragraf eksposisi :

1. Pola umum-khusus (deduksi)


Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum
kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang
khusus.

10
2. Pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus
kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum.

3. Pola perbandingan
Adalah paragrap yang membandingkan dengan hal yang lain,
berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan
keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika
dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama
dengan,selaras dengan,sesuai dengan).

4. Pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain.
Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan
tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu).

5. Pola analogi
Adalah paragraph yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara
dua hal yang berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan
segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi.

6. Pola pengembangan proses


Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya
disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu.
7. Pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara
mengelompokkan barang-barang yang dianggap mempunyai
kesamaan-kesamaan tertentu.

11
8. Pola Pengembangan Contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian,
khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya,
umpamanya,misalnya).

9. Pola Pengembangan Definisi


Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang
terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar
agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca.

10. Pola Sebab Akibat


Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai
gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama,
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu
dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Contoh :
Tim peneliti yang dipimpin graham hutchings, seorang kimiawan dari
cardiff university inggris telah menemukan cara agar reaksi kimia menjadi
ramah lingkungan. Mereka menggunkan partikel emas yang masing-
masing berukuran 25 nanometer ntuk mengaktifkan oksign dari udara.
Oksigen sangat diperlukan dalam proses oksidai. Oksidasi adalah proses
penmbahan atom-atom oksigen dalam senyawa karbon untuk
menghasilkan produk organic yang bermanfaat. Pada prinsipnya, proses
ini akan ramah lingkunan jika menggunakan oksigen murni (o2) dari
udara. Dalam reaksi oksidasi, ikatan kimia diantara kedua atom oksigen
harus dilepaskan sehingga masing-masing atomnya bebas digunakan
dalam reaksi.

12
Hal inilah yang sulit dilakukan.hampir seluruh reaksi oksidasi yang
dilakukan dalam industry menggunakan oksidasi yang berbahaya seperti
asam parasetik yang menghasilkan limbah beracun.oksigen yang telah
diaktifkan mudah ditambahkan pada molekul karbon.dalam berbagai
reaksi kimia, cairan digunakan untuk membantu melarutkan reaktan (zat
yang direaksikan) dan mendorong atom untuk mengaktifkan oksigen tanpa
harus menggunakan bahan-bahan pelarut seperti itu.

4. Narasi
Narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang
disusun secara kronologis ( sistematika waktu ). Wacana narasi disebut
juga karangan kisahan karena isinya menceritakan suatu peristiwa atau
kisah seseorang.
Ciri-ciri paragraf narasi :
1. Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan.
2. Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa.
3. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi
juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat
kabar,sejarah,riwayat perjalanan)

Macam / pola pengembangan paragraf narasi :

1. Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar


terjadi (cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata
dalam surat kabar).
2. Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan
sehingga pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan
terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut( cerpen, novel dll)

13
Contoh :
Tepat ketika tanggal 25 oktober, sekolahku libur selama tiga hari dan
akan berakhir pada tanggal 27 oktober. Aku dan seluruh keluargaku tidak
menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga.ketika itu
aku memilih berlibur ke pantai kute.pagi-pagi aku telah berbenah dan
menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan.sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang.betapa senangnya aku
ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut pantaik
kute dengan senyumku. Pantai kute, pantai nan elok yang menjadi
favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk
bermain air.kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda
tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan
karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling
berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa
waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore
menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya
kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

5. Persuasif
Persuasfi adalah karangan yang sifatnya memengaruhi, mengajak, dan
menganjurkan sesuatu pada orang lain ( pembaca ) untuk berbuat atau
bertindak sesuai dengan harapan penulis. Dalam wacana persuasi, terdapat
kata ajakan seperti ayo atau mari.
Ciri-ciri paragraf persuasif :
1. Ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca.
2. Bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca.
3. Menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti
(kesan) kepada pembaca.

14
Contoh :
Setiap orang normal akan senang pada kebersihan, baik kebersihan
lingkungan maupun kebersihan dirinya sendiri. Bahkan bagi umat islam
upaya menciptakan kebersihan itu merupakan sebagian dari iman,
sehingga orang yang menciptaan kebersihan berarti memperkokoh imanya
untuk itulah sebaiknya setiap saat kita harus menjaga dan menciptakan
kebersihan agar iman kita semakin tebal.
Setiap saat diri kita harus bersih, baik bersih lahir maupun batin.
Demikian pula lingkungan kita.tempat tinggal kita harus bersih, karena
selain enak dipandang mata juga dapat menjaukan diri kita dari bibit
penyakit. Oleh karena itu, marilah sama-sama kita ciptakan budaya hidup
bersih pada diri kita sendiri dan lingkungan kita.

2.4.JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT


UTAMANYA

1. Paragraf Deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. pengertian
awal paragraf tidak harus pada kalimat pertama sebab banyak paragraf
yang kalimat pertamanya berupa kalimat transisi.

2. Paragraf Induktif
Paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian akhir. Biasanya kalimat
utama pada paragraf induktif menggunakan konjungsi penyimpul antar
kalimat, seperti: jadi, akhirnya, dan oleh karena itu.

15
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal sekaligus berada di akhir
paragraf. Kalimat utama di akhir paragraf merupakan pengulangan atau
penegasan kalimat utama pada kalimat awal paragraf.

16
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.KESIMPULAN
Paragraf atau alinea merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling
berkaitan dan membentuk sebuah gagasan. Gagasan itu lebih jelas kalau
dilengkapi dengan uraian-uraian tambahan. Setiap kalimat dalam paragraf akan
selalu berkaitan satu dengan lainnya untuk membentuk suatu bagian paragraf.
Pembentukkan paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan,
kepaduan, dan kelengkapan.untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang
baik.
Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa metode
atau cara pengembangan, antara lain :cara deskripsi,cara analogi,cara contoh-
contoh,cara sebab-akibat,cara perbandingan,cara pertentangan,cara
klasifikasi.kita juga dapat mengetahui jenis-jenis paragraf.

3.2.SARAN

17

Anda mungkin juga menyukai