Percobaan Hershey Dan Chase
Percobaan Hershey Dan Chase
PERCOBAAN HERSHEY-CHASE
RESUME
oleh :
Daftar Pustaka
Gardner, E.J., Snustad, D.P., Simmons, M.J. 1991. Principles of Genetics 8th Edition. New York
: John Wiley & Sons, Inc.
Snustad, D.P. dan Simmons, M.J. 2012. Principles of Genetics Sixth Edition. United States of
America: John Wiley and Sons, Inc.
32 35
1. Mengapa Hershey dan Chase menggunakan Isotop P dan Isotop S dalam
percobaannya?
Jawaban: Pemilihan isotop dari kedua unsur ini didasarkan pada penelitian-penelitian
sebelumnya yang menjelaskan bahwa tidak ada asam amino yang memiliki gugus fosfat
atau unsur P di dalam rantai molekulnya, sebaliknya tidak ada senyawa asam nukleat
(DNA/RNA) yang memiliki gugus sulfur atau pun unsur S dalam rantai molekulnya.
Akibatnya asam nukleat tidak dapat berikatan dengan isotop 35S, sedangkan asam amino
protein tidak dapat berikatan dengan isotop 32P.
2. Bagaimana kesimpulan akhir percobaan dari Hershey Chase?
Jawaban: percobaan yang dilakukan oleh Hershey dan Chase membuktikan bahwa DNA
virus masuk dalam sel E. Coli, mayoritas protein virus tetap berada di luar sel. Materi
genetik yang masuk ke dalam sel bakteri mengakibatkan terjadinya gangguan program
genetik bakteri. Hal ini karena diambil alih oleh DNA virus dan virus tersebut dapat
dengan mudah bereplikasi di dalam sel bakteri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
percobaan Hershey dan Chase memberikan bukti bahwa DNA merupakan materi genetik.