Anda di halaman 1dari 22

FORMULIR PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : ELANG TANGGAL DIRAWAT : 25 April 2017


I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. A. F (L) Tanggal Pengkajian : 05 Mei 2017
Umur : 35 Tahun RM No. : 065508
Informan : Pasien

II. ALASAN MASUK


Pasien mengatakan saya dibawa kesini oleh orang suruhan bapak, karena
saya marah-marah berlebihan, saya kesal sama orang tua saya yang tidak mau
jujur tentang sertifikat rumah, makanya saya kesal dan marah-marah sampai
mengeluarkan kata-kata kasar, tetapi tidak sampai memukul orang tua saya.
Mereka mengira saya mau menggadaikan rumah,
Berdasarkan status, pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien sakit sejak
5 tahun lalu, sering membagi-bagikan uang tanpa alasan yang jelas, keluyuran,
marah-marah, mengamuk, merusak alat rumah tangga. Pernah dibawa ke
psikiater tetapi tidak mau minum obat karena merasa tidak sakit. Diagnosa
medik pasien adalah Schizofrenia Unspecified

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah Mengalami Gangguan Jiwa Di Masa Lalu ? Ya Tidak
2. Pengobatan Sebelumnya. A. Berhasil B. Kurang Berhasil C. Tidak
Berhasil
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Pelaku/Usia Korban/Usia
Saksi/Usia
Aniaya Fisik :…………/………… …………/……………
………/………

Aniaya Seksual :…………/………… …………/……………


………/………

Penolakan :…………/………… …………/……………


………/………

Kekerasan Dalam Keluarga : :…………/………… …………/……………


………/………

Tindakan Criminal : :…………/………… …………/……………


………/………
Jelaskan No. 1, 2, 3 : pasien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik,
seksual, penolakan dan tindakan criminal

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Adakah Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa : Tidak

5. Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan

1
Pasien mengatakan dulu sebenarnya saya pengen kuliah di Jogja, karena
saya dikuliahkan oleh pimpinan saya, jadinya saya menurutinya, dulu
sempat saya merasa kesal karena berbeda dengan keinginan saya kuliah di
Bandung, tapi semua itu sudah terjadi dan sekarang saya tidak pernah
menyesalinya lagi.

Masalah Keperawatan : --

IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg N : 90 x/menit S : 370C P : 20 x/menit
2. Ukur : TB : 170 cm BB : 60 kg
3. Keluhan Fisik : Tidak ada

Jelaskan :
Pasien tidak ada keluhan fisik

Masalah Keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan


V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

35

Jelaskan : pasien anak ketiga dari 6 bersaudara, orang tua masih ada, kakek
nenek dari mama dan bapaknya sudah meninggal, saudara pertamanya sudah
meninggal. pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak laki-laki, pasien
tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Pasien tidak mengingat saudara orang
tuannya.

Masalah Keperawatan : --

2
2. Konsep Diri
A. Gambaran Diri :
Pasien mengatakan saya menyukai semua anggota tubuh saya, bersyukur
dengan tubuh ini

B. Identitas :
Pasien mengatakan saya seorang laki-laki, anak ketiga dari 6 bersaudara,
sekarang saya sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak laki-laki

C. Peran :
Pasien mengatakan saya senang dengan tugas saya menjadi seorang
suami untuk istri saya dan seorang ayah bagi anak-anak saya, saya juga
puas dengan peran saya sebagai ketua PAMUGAR (Panguyuban Mitra
Usaha Gapura Amanah Rakyat) ditempat saya tinggal

D. Ideal diri :
Pasien mengatakan saya berharap bisa sukses dan menjadi panutan buat
orang yang saya pimpin baik itu keluarga saya maupun orang lain

E. Harga diri
Pasien mengatakan saya percaya diri dengan kemampuan saya saat ini
yaitu berwirausaha sepatu di Cibaduyut.

Masalah Keperawatan : --

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidup saya adalah
orang tua dan anak saya karena menurut saya orang tua dan anak tidak
ada bekas (bekas orang tua/ bekas anak) tapi kalau istrikan bisa saja jadi
bekas, tapi bukan berarti istri saya tidak berarti tapi orang yang berarti
kedua setelah orang tua dan anak saya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :


Pasien mengatakan saya ketua PAMUGAR dan MUGSTAR ditempat
saya tinggal

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :


Pasien mengatakan tidak ada hambatan saya saat berhubungan dengan
orang lain
Masalah keperawatan:
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan saya beragama islam, saya sangat meyakini agama
yang saat anut
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan saya shalat 5 waktu, sebelum tidur juga saya berdoa

Masalah Keperawatan :

3
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan

( ) Tidak rapi ( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai


( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Pasien tampak rapi, sesuai menggunakan pakaian, tampak bersih dan sudah
mandi
Masalah Keperawatan

2. Pembicaraan

( ) Cepat (√ ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren

( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu memulai


pembicaraan
Jelaskan : pasien mampu bercerita dengan baik, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, nyambung saat ditanya, nada suara agak tinggi
Masalah Keperawan : Resiko Perilaku Kekerasan

3. Aktivitas Motorik:

( ) Lesu ( ) Tegang (√ ) Gelisah ( ) Agitasi

( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor ( ) Kompulsif

Jelaskan : pasien tampak kurang tenang saat wawancara, kadang kadang


berdiri, kadang-kadang duduk

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

4. Alam perasaaan

(√ ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir ( ) Gembira


berlebihan

Jelaskan : pasien mengatakan saat ini saya merasa lumayan tenang disi, ada
rasa sedih soalnya keluarga saya belum pernah mengunjungi saya sampai
sekarang ini
Masalah Keperawatan : --

5. Afek

( ) Datar ( ) Tumpul (√ ) Labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan : pasien tampak emosi saat menceritakan pengalaman yang


membawa dia masuk kesini (RSJ), tampak sedih saat ditanya keluarga sudah
pernah menengok kesini belum, tampak gembira saat menceritakan tentang
usahanya
Masalah Keperawatan : --

4
6. Interaksi selama wawancara

( ) bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung

( ) Kontak mata (-) ( ) Defensif ( ) Curiga

Jelaskan : pasien tampak kooperatif saat wawancara, terbukti pasien mau


menjawab pertanyaan yang diajukan, tampak mudah tersinggung saat
perawat menanyakan tentang marah pasien langsung pasien menanyakan hal
yang ditanyakan kepadanya ditanya balik keperawatnya.
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi

( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan

( ) Pengecapan ( ) Penghidu

Jelaskan : pasien tidak ada gangguan persepsi


Masalah Keperawatan : --

8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi

( ) flight of idea ( ) blocking pengulangan ( ) pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : pembicaraan pasien mudah dipahami, nyambung saat


diwawancara
Masalah Keperawatan :

9. Isi Pikir

( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria

( ) depersonalisasi ( ) ide yang terkait ( ) pikiran magis

Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga

( ) nihilistic ( ) sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Kontrol pikir

Jelaskan : pasien tidak ada gangguan isi pikir seperti waham, apa yang di
ungkapkan pasien sesuai dengan realitanya

Masalah Keperawatan : ---


10. Tingkat kesadaran

( √ ) bingung ( ) sedasi ( ) stupor

Disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang

Jelaskan : pasien kadang-kadang tampak bingung saat ditanya agak lama

5
menjawab pertanyaan yang disampaikan, pasien dapat menyebutkan hari,
tanggal dan waktu yang ditanyakan oleh perawat
Masalah Keperawatan :

11. Memori

( ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( )Gangguan daya ingat jangka


pendek

( ) Gangguan daya ingat saat ini ( )Konfabulasi

Jelaskan : pasien dapat mengingat tanggal, bulan dan tahun lahirnya yaitu 16
Juni 1982, dapat mengingat pengalaman masalalunya
Masalah Keperawatan : --

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu konsentrasi ( ) Tidak mampu
berhitung sederhana

Jelaskan : pasien dapat berhitung saat ditanya perkalian dan penjumlahan


Masalah Keperawatan :

13. Kemampuan penilaian

( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna


Jelaskan : saat ditanya mana yang lebih baik saat bangun tidur, mandi dulu
atau makan dulu pasien dapat menjawab lebih baik mandi dulu biar segar
enak beraktivitas dan menjalankan kegiatan selanjutnya.
Masalah Keperawatan :

14. Daya tilik diri

( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal-hal


diluar dirinya

Jelaskan : pasien dapat menerima dirinya berada dirumah sakit jiwa ini
karena kesalahan dia marah-marah berlebihan.
Masalah Keperawatan :

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan

( √ )Bantuan minimal ( )Bantuan total

2. BAB/BAK

( √ )Bantuan minimal ( )Bantual total

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : --

6
3. Mandi

( √ )Bantuan minimal ( )Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

( √ )Bantuan minimal ( )Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : pasien mengatakan tidak bisa tidur siang, disini ribut

Tidur malam lama : 20.00 s/d 04.00 wib

Pasien mengatakan sebelum tidur biasanya ngobrol dulu dengan teman


sekamar, bangun jam 04.00 wib shalat subuh

6. Penggunaan obat

( )Bantuan minimal (√ )Bantual total

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan (√ )Ya ( )tidak

Perawatan pendukung (√ )Ya ( )tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan (√ )Ya ( )tidak

Menjaga kerapihan rumah ( √ )Ya ( )tidak

Mencuci pakaian ( √ )Ya ( )tidak

Pengaturan keuangan ( √ )Ya ( )tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja (√ )Ya ( )tidak


Transportasi ( √ )Ya ( )tidak
Lain-lain ( )Ya ( )tidak

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

10. Mekanisme Koping

( √ )Adaptif ( )Maladaptif

(√ )Bicara dengan orang lain ( )Minum alkohol

7
( )Mampu menyelesaikan masalah ( )reaksi lambat/berlebih

( )Teknik relaksasi ( )bekerja berlebihan

( )Aktivitas konstruktif ( ) menghindar

( )Olahraga ( )mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya :


Masalah Keperawatan

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok :

Pasien mengatakan kelompok yang saya ketuai yaitu PAMUGAR


menunggu saya kembali lagi, mereka masih mau menerima saya dan
masih mengganggap saya sebagai ketuanya

Masalah berhubungan dengan lingkungan :


Pasien mengatakan hubungan saya dengan lingkungan disekitar tempat
tinggal saya baik, tidak ada masalah.

Masalah dengan pendidikan :


Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pendidikan saya, sekarang
saya lulusan D3 Teknologi

Masalah dengan pekerjaan :


Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pekerjaannya, saya senang
dengan pekerjaan saya sekarang

Masalah dengan perumahan :


Pasien mengatakan tidak ada masalah, saya tinggal dengan istri dan kedua
anak saya,

12. Masalah ekonomi :


Pasien mengatakan pendapatan saya perbulan cukuplah untuk menghidupi
keluarga saya, walaupun kadang-kadang kurang tapi tetap disyukuri.

Masalah dengan pelayanan kesehatan : pasien mengatakan sampai saat ini


tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan, saya nyaman dengan
pelayanan kesehatan.

13. Pengetahuan Kurang Tentang:

(√ )Penyakit jiwa ( √ )system pendukung


(√ )Faktor presipitasi ( ) penyakit fisik
( )Koping (√ )obat-obatan

Lainnya :
Masalah Keperawatan :

8
ANALISA DATA

Data Masalah Nama/ Paraf


Subjek : Resiko Perilaku Hosea Jori
Pasien mengatakan saya dibawa Kekerasan
oleh keluarga saya kesini karena
saya marah marah berlebihan,
karena saya kesal sama orang
tua saya yang tidak mau jujur
tentang sertifikat rumah,
makanya saya kesal dan marah-
marah, sampai mengeluarkan
kata-kata kasar, tapi tidak
sampai memukul orang tua saya

Objek :
nada suara agak tinggi, pasien
tampak kurang tenang saat
wawancara, kadang kadang
berdiri, kadang-kadang duduk,
tampak mudah tersinggung saat
perawat menanyakan tentang
marah pasien langsung pasien
menanyakan hal yang
ditanyakan kepadanya ditanya
balik keperawatnya

VIII. Aspek Medik

Diagnosa Medik : Schizophrenia Unspecified F20.9


Terapi Medik :
1. Depakote
a. Pengertian
Depakote adalah merek dagang atau merek paten dari obat sodium
(natrium) divalproat. Obat ini merupakan obat antikejang. Depakote
biasa dikonsumsi untuk mencegah kemunculan kejang. Depakote dapat
diberikan hingga jangka waktu satu tahun. Depakote bekerja dengan
cara menghambat neurotransmiter di otak. Neurotransmiter ialah
partikel kimiawi yang menjadi perantara komunikasi antar sel-sel
saraf. Depakote akan menghambat neurotransmiter yang dapat memicu
timbulnya kejang. Di dalam tubuh, depakote dimetabolisme di dalam
organ hati dan dibuang melalui ginjal. Kadar depakote tertinggi di
dalam darah dicapai dalam waktu 4 jam setelah konsumsi obat.
Depakote termasuk obat yang bekerja sentral, yakni bekerja langsung
di dalam sistem saraf pusat.

b. Indikasi
Beberapa kelainan saraf yang menjadi indikasi pemberian depakote
antara lain: epilepsi (kejang berulang tanpa disertai demam), mania

9
(kelainan psikiatri dimana penderita merasakan rasa senang, bahagia,
dan seolah memiliki energi besar dan tidak pernah capai yang telah
menganggu aktivitas sehari-harinya), migrain atau sakit
kepala sebelah. Sejumlah penelitian menunjukkan depakote dapat
diberikan untuk mencegah serangan migrain.

c. Efek samping obat :


Depakote memiliki efek samping yang cukup sering dijumpai. Efek
samping tersebut antara lain:
1. Mual;
2. Muntah;
3. Sakit kepala;
4. Lemas;
5. Tangan bergetar (tremor);
6. Nyeri perut;
7. Diare;
8. Pandangan kabur;
9. Gejala seperti flu;
10. Demam;
11. Penurunan berat badan, dan sebagainya.
12. Depakote juga memiliki risiko menyebabkan gangguan fungsi hati
dan pankreas

d. Kontraindikasi
Penyakit hati atau gangguan fungsi hati yang signifikan. Diketahui
mengalami gangguan siklus urea

2. Abilify 1 tab
a. Pengertian
Abilify mengandung aripiprazole yang termasuk dalam golongan
antipsikotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi kondisi saraf, mental
dan emosional. Obat ini juga bisa dikombinasikan dengan obat lainnya
untuk kondisi penyakit yang lebih parah.
Aripiprazole adalah golongan obat antipsikotik yang digunakan untuk
mengurangi gejala skizofrenia serta menangani berbagai gangguan
lainnya seperti depresi berat, bipolar, dan autistik. Aripiprazole bekerja
dengan cara menyeimbangkan kerja zat kimia di dalam otak yang
menjadi pemicu gangguan suasana hati pada penderitanya.
Aripiprazole juga tersedia di pasaran dengan nama abilify.

b. Indikasi :
Terapi akut pemeliharaan skizofrenia untuk dewasa dan remaja
Terapi bipolar akut mania, episode campuran dan terapi pemeliharaan
bipolar 1 untuk dewasa, anak dan remaja
Terapi pelengkap untuk mayor depressive disorder iritabilitas yang
berkaiatan dengan gangguan austiktik

c. Efek Samping :
Sama seperti obat-obat lain, aripiprazole juga berpotensi menyebabkan
efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah
mengonsumsi antipsikotik ini adalah:

10
- Kulit menjadi lebih sensitif.
- Tekanan gula dalam darah yang terpengaruh
- Gelisah, Mual.
- Gangguan pencernaan.
- Pusing, kelelahan, pandangan menjadi samar, konstipasi.
IX. Daftar masalah keperawatan

Resiko Perilaku Kekerasan

Cisarua, 05 Mei 2017

Mahasiswa,

(Hosea Jori)

11
DIAGNOSA
NO. KEPERAW DESKRIPSI DATA MAYOR DATA MINOR
ATAN
1 Resiko Adanya kemungkinan Subyektif: Subyektif:
Perilaku mencederai orang lain dan  Menyatakan pernah  Mendengar suara-
Kekerasan merusak lingkungan akibat melakukan tindak suara
ketidakmampuan kekerasan  Merasa orang lain
mengendalikan marah secara  Informasi dari mengancam
konstruktif. keluarga tentang  Menggap orang lain
tindak kekerasan jahat
yang dilakukan
oleh pasien Obyektif:
 Tampak tegang saat
Obyektif: bercerita
 Ada tanda/jejas  Pembicaraan kasar
perilaku kekerasan jika menceritakan
pada anggota tubuh marahnya

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA
PASIEN KELUARGA
SP I P SP I K
1 Resiko 1. Mengidentifikasi penyebab PK 1. Mendiskusikan masalah
Perilaku 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala yang dirasakan keluarga
Kekerasan PK dalam merawat pasien.
3. Mengidentifikasi PK yang 2. Menjelaskan pengertian
dilakukan PK, tanda dan gejala
4. Mengidentifikasi akibat PK serta proses terjadinya
5. Menyebutkan cara mengontrol PK PK.
6. Membantu pasien mempraktekkan 3. Menjelaskan cara
latihan cara mengontrol fisik I merawat pasien dengan
7. Menganjurkan pasien memasukkan PK.
dalam kegiatan harian SP II K
SP II P 1. Melatih keluarga
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan memperaktekkan cara
harian pasien merawat pasien dengan
2. Melatih pasien mengontrol PK PK.
dengan cara fisik II 2. Melatih keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan melakukan cara merawat
dalam jadual kegiatan harian langsung kepada pasien
PK.

12
SP III P SP III K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga
harian pasien membuat jadual aktivitas
2. Melatih pasien mengontrol PK di rumah termasuk
dengan cara verbal minum obat (discharge
3. Menganjurkan pasien memasukkan planning).
dalam jadula kegiatan harian 2. Menjelaskan follow up
SP IV P pasien setelah pulang.
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK
dengan cara spiritual
SP V P
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK
dengan minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadual kegiatan harian

Intervensi Keperawatan
N Perencanaan
o Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1. Pasien mampu: Setelah 2 x SP 1 (Tgl 08 Mei 2017)
 Mengidentifik pertemuan pasien  Identifikasi penyebab, Sebagai data dasar
asi penyebab, mampu: tanda dan gejala serta untuk menentukan
dan tanda  Menyebutkan akibat perilaku kekerasan intervensi yang
perilaku penyebab, tanda, akan diberikan
kekerasan gejala dan akibat kepada pasien.
 Menyebutkan perilaku
jenis perilaku kekerasan  Latihan cara fisik 1: Dengan menarik
kekerasan  Memperagakan 1. Tarik napas dalam nafas dalam di
yang pernah cara fisik 1 untuk 2. Masukkan dalam harapkan pasien
dilakukan mengontrol jadwal harian pasien menjadi lebih
 Menyebutkan perilaku tenang
akibat dari kekerasan
perilaku
kekerasan

13
yang
dilakukan
 Menyebutkan
cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
 Mengontrol
perilaku
kekerasan
secara:
1. Fisik
2. Sosial
atau
verbal
3. Spiritual
4. Terapi
psikofarm
aka
Setelah 2 x SP 2 (Tgl 09 Mei 2017)
pertemuan pasien  Evaluasi kegiatan yang  Dengan
mampu: lalu (SP 1) mengevalusi
 Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
 Memperagakan pasien telah
cara fisik untuk menerapkan
mengontrol teknik tarik nafas
perilaku dalam
kekerasan
 Latih cara fisik 2:  Dengan memukul
1. Pukul kasur/bantal kasur / bantal
2. Masukkan dalam diharapkan dapat
jadwal harian pasien mengalihkan

14
emosi pasien
Setelah 2 x SP 3 (Tgl 09 Mei 2017)
pertemuan pasien  Evaluasi kegiatan yang  Dengan
mampu: lalu (SP 1 & 2) mengevaluasi
 Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
 Memperagakan pasien telah dapat
cara sosial/verbal mengendalikan
untuk mengontrol emosi dan
perilaku mengalihkan
kekerasan emosi pasien

 Latih secara sosial/verbal:  Dengan


1. Menolak dengan baik mengajarkan
penolakan yang
baik di harapkan
pasien dapat
menolak hal yang
2. Meminta dengan baik buruk tidak terjadi
 Dengan
megajarkan cara
meminta yang
baik di harapkan
3. Mengungkapkan pasien terbiasa
dengan baik meminta dengan
cara yang baik
 Dengan
mengajarkan
 Masukkan dalam jadwal pengungkapan
harian pasien yang baik
diharapkan pasien
dapat terhindar
dari perilaku

15
kekerasan
Setelah 2 x SP 4 (tgl 2017)
pertemuan pasien  Evaluasi kegiatan yang  Dengan
mampu: lalu (SP 1, 2, & 3) mengevaluasi
 Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
 Memperagakan pasien dapat
cara spiritual  Latih secara spiritual: mengerti dan
1. Berdoa menerapkan
2. Shalat latihan yang
pertama – ketiga
 Dengan beribadah
di harapkan
pasien menjadi
lebih tenang.
 Masukkan dalam jadwal Memfasilitasi
harian pasien pasien untuk
memenuhi
kebutuhan
spiritualnya dan
menjadi lebih
dekat dengan
Tuhan.

Setelah 2 x SP 5 (Tgl 2017)


pertemuan pasien  Evaluasi kegiatan yang  Dengan
mampu: lalu (SP 1, 2, 3, & 4) mengevaluasi
 Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
 Memperagakan pasien telah
 Latih patuh obat:
cara patuh obat mengeti dan
1. Minum obat secara
menerapkan
teratur dengan prinsip

16
5B latihan pertama –
keempat

2. Susun jadwal minum  Dengan


obat secara teratur, mengajarkan
Masukkan dalam pasien patuh obat
jadwal harian pasien pasien dapat
menjalankan
terapi dengan
disiplin
Setelah 2 x SP 1 (Tgl ......................)
pertemuan keluarga  Identifikasi masalah yang  Dengan
pasien mampu: dirasakan keluarga dalam mengidentifikasi
Menjelaskan merawat pasien masalah di
penyebab, harapkan perawat
tanda/gejala, akibat dapat mengetahui
serta mampu  Jelaskan tentang PK dari: lebih lanjut
memperagakan cara 1. Penyebab perilaku
merawat 2. Akibat kekerasan pasien
3. Cara merawat  Dengan
menjelaskan
penyebab, akibat
dan cara merawat
perilaku
kekerasan
keluarga mengerti
SP 2 (Tgl ......................) kondisi perilaku
 Evaluasi SP 1 kekerasan pasien
 Latih (simulasi) 2 cara
lain untuk merawat
pasien
 Latih langsung ke pasien
 RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat

17
pasien
Setelah 2 x SP 3 (Tgl ......................)
pertemuan keluarga  Evaluasi SP 1 & 2  Dengan
mampu: mengevaluasi
 Menyebutkan perawat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
dan mampu  Latih langsung ke pasien keluarga mengerti
merawat serta kondisi pasien
dapat membuat perilaku
RTL kekerasan
 Dengan melatih
langsung kepada
pasien diharapkan
keluarga dapat
mengaplikasikann
ya secara baik
Setelah 2 x SP 4 (Tgl ......................)
pertemuan keluarga
mampu:  Evaluasi SP 1, 2 & 3  Dengan
 Melaksanakan mengevaluasi
follow up dan diharapkan
rujukan serta perawat
mampu mengetahui
menyebutkan  Latih langsung ke pasien sejauh mana
kegiatan yang keluarga mengerti
sudah dilakukan latihan pertama –
ketiga
 RTL keluarga:  Dengan melatih
1. Follow up langsung kepada
2. Rujukan pasien diharapkan
keluarga
mengaplikasikan
secara baik

18
 Dengan
mengevaluasi
diharapkan
perawat
mengetahui
sejauh mana
keluarga mengerti
dan
mengaplikasikan
secara baik

19
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN JIWA

Nama : Tn. A. F Ruangan : Elang RM No : 065508

DIAGNOSIS IMPLEMENTASI EVALUASI Nama/Paraf


TINDAKAN
KEPERAWATAN
Resiko SP 1 S : pasien mengatakan Hosea Jori
perilaku  mengidentifikasi saya marah-marah
kekerasan penyebab perilaku karena orang tua saya
kekerasan tidak mau jujur
 mengidentifikasi tanda tentang sertifikat
dan gejala perilaku rumah kami, emosi
kekerasan saya tidak terkontrol,
 mengidentifikasi perilaku akibatnya , saya
kekerasan yang dilakukan marah sampai
 mengidentifikasi akibat mengeluarkan kata-
perilaku kekerasan kata kasar yang
 membantu menyebutkan seharusnya tidak saya
cara mengontrol perilaku ucapkan
kekerasan
 membantu pasien O :pasien tampak tenang,
mempraktekkan latihan tidak gelisah, nada
cara mengontrol Pk fisik bicara baik, kontak
1 mata baik, tampak
kooperatif saat
 menganjurkan pasien
melakukan latihan
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
A : pasien dapat
mengatakan penyebab,
tanda dan gejala,
akibat dari perilaku
kekerasan yang
dialaminya, pasien
dapat
mempraktektekan cara
mengontrol marah
dengan teknik
relaksasi nafas dalam

P : latih cara mengontrol


perilaku kekerasan
dengan cara fisik 2
yaitu memukul
bantal/kasur dan
menemani pasien saat
latihan

20
SP 2 S : pasien mengatakan Hosea Jori
 Mengevaluasi jadwal kalau saya ada
kegiatan harian perasaan mau marah
pasien atau perasaan kesal
 Melatih pasien muncul saya lakukan
mengontrol PK tarik nafas dalam,
dengan cara fisik II kalau rasa kesal itu
 Menganjurkan pasien masih ada, saya juga
untuk memasukan bisa meluapkan rasa
latihan fisik II kesal saya dengan
kedalam jadwal memukul bantal
kegiatan harian
pasien O : pasien tampak
tenang, tidak gelisah,
nada bicara baik,
kontak mata baik,
tampak
mempraktekkan cara
pukul bantal untuk
mengatasi rasa kesal
atau marahnya,
kooperatif saat
melakukan latihan

A : pasien dapat
mengatakan jika
masih ada rasa kesal
dapat melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam, jika masih ada
rasa kesal dapat juga
melampiaskan rasa
kesalnya dengan
memukul bantal

P : latih cara mengontrol


perilaku kekerasan
dengan cara verbal
dan menemai pasien
saat latihan

21
SP III S : pasien mengatakan Hosea Jori
 Mengevaluasi jadwal kalau saya ada
kegiatan harian pasien perasaan mau marah
atau perasaan kesal
SP I, SP II
muncul saya lakukan
 Melatih pasien tarik nafas dalam,
mengontrol PK kalau rasa kesal itu
dengan cara verbal masih ada, saya juga
 Menganjurkan pasien bisa meluapkan rasa
memasukkan latihan kesal saya dengan
memukul bantal, atau
nebgontrol PK dengan
bisa juga dengan
cara verbal dalam berkata baik-baik
jadwal kegiatan harian misalnya maaf saya
tidak mau marah, atau
bilang sabar

O : pasien tampak
tenang, tidak gelisah,
nada bicara baik,
kontak mata baik,
tampak
mempraktekkan cara
verbal untuk
mengatasi rasa kesal
atau marahnya,
kooperatif saat
melakukan latihan

A : pasien dapat
mengatakan jika
masih ada rasa kesal
dapat melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam, jika masih ada
rasa kesal dapat juga
melampiaskan rasa
kesalnya dengan
memukul bantal, bisa
juga dengan berkata
baik-baik bahwa saya
tidak boleh marah,
harus sabar

P : intervensi dilanjutkan
di rumah oleh
keluarga karena
pasien pulang

22

Anda mungkin juga menyukai