1
Pasien mengatakan dulu sebenarnya saya pengen kuliah di Jogja, karena
saya dikuliahkan oleh pimpinan saya, jadinya saya menurutinya, dulu
sempat saya merasa kesal karena berbeda dengan keinginan saya kuliah di
Bandung, tapi semua itu sudah terjadi dan sekarang saya tidak pernah
menyesalinya lagi.
Masalah Keperawatan : --
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 120/70 mmHg N : 90 x/menit S : 370C P : 20 x/menit
2. Ukur : TB : 170 cm BB : 60 kg
3. Keluhan Fisik : Tidak ada
Jelaskan :
Pasien tidak ada keluhan fisik
35
Jelaskan : pasien anak ketiga dari 6 bersaudara, orang tua masih ada, kakek
nenek dari mama dan bapaknya sudah meninggal, saudara pertamanya sudah
meninggal. pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak laki-laki, pasien
tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Pasien tidak mengingat saudara orang
tuannya.
Masalah Keperawatan : --
2
2. Konsep Diri
A. Gambaran Diri :
Pasien mengatakan saya menyukai semua anggota tubuh saya, bersyukur
dengan tubuh ini
B. Identitas :
Pasien mengatakan saya seorang laki-laki, anak ketiga dari 6 bersaudara,
sekarang saya sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak laki-laki
C. Peran :
Pasien mengatakan saya senang dengan tugas saya menjadi seorang
suami untuk istri saya dan seorang ayah bagi anak-anak saya, saya juga
puas dengan peran saya sebagai ketua PAMUGAR (Panguyuban Mitra
Usaha Gapura Amanah Rakyat) ditempat saya tinggal
D. Ideal diri :
Pasien mengatakan saya berharap bisa sukses dan menjadi panutan buat
orang yang saya pimpin baik itu keluarga saya maupun orang lain
E. Harga diri
Pasien mengatakan saya percaya diri dengan kemampuan saya saat ini
yaitu berwirausaha sepatu di Cibaduyut.
Masalah Keperawatan : --
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidup saya adalah
orang tua dan anak saya karena menurut saya orang tua dan anak tidak
ada bekas (bekas orang tua/ bekas anak) tapi kalau istrikan bisa saja jadi
bekas, tapi bukan berarti istri saya tidak berarti tapi orang yang berarti
kedua setelah orang tua dan anak saya.
Masalah Keperawatan :
3
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
4. Alam perasaaan
Jelaskan : pasien mengatakan saat ini saya merasa lumayan tenang disi, ada
rasa sedih soalnya keluarga saya belum pernah mengunjungi saya sampai
sekarang ini
Masalah Keperawatan : --
5. Afek
4
6. Interaksi selama wawancara
( ) Pengecapan ( ) Penghidu
8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
9. Isi Pikir
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
Jelaskan : pasien tidak ada gangguan isi pikir seperti waham, apa yang di
ungkapkan pasien sesuai dengan realitanya
Disorientasi
( ) waktu ( ) tempat ( ) orang
5
menjawab pertanyaan yang disampaikan, pasien dapat menyebutkan hari,
tanggal dan waktu yang ditanyakan oleh perawat
Masalah Keperawatan :
11. Memori
Jelaskan : pasien dapat mengingat tanggal, bulan dan tahun lahirnya yaitu 16
Juni 1982, dapat mengingat pengalaman masalalunya
Masalah Keperawatan : --
Jelaskan : pasien dapat menerima dirinya berada dirumah sakit jiwa ini
karena kesalahan dia marah-marah berlebihan.
Masalah Keperawatan :
2. BAB/BAK
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : --
6
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
Tidur siang lama : pasien mengatakan tidak bisa tidur siang, disini ribut
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
( √ )Adaptif ( )Maladaptif
7
( )Mampu menyelesaikan masalah ( )reaksi lambat/berlebih
Lainnya :
Masalah Keperawatan :
8
ANALISA DATA
Objek :
nada suara agak tinggi, pasien
tampak kurang tenang saat
wawancara, kadang kadang
berdiri, kadang-kadang duduk,
tampak mudah tersinggung saat
perawat menanyakan tentang
marah pasien langsung pasien
menanyakan hal yang
ditanyakan kepadanya ditanya
balik keperawatnya
b. Indikasi
Beberapa kelainan saraf yang menjadi indikasi pemberian depakote
antara lain: epilepsi (kejang berulang tanpa disertai demam), mania
9
(kelainan psikiatri dimana penderita merasakan rasa senang, bahagia,
dan seolah memiliki energi besar dan tidak pernah capai yang telah
menganggu aktivitas sehari-harinya), migrain atau sakit
kepala sebelah. Sejumlah penelitian menunjukkan depakote dapat
diberikan untuk mencegah serangan migrain.
d. Kontraindikasi
Penyakit hati atau gangguan fungsi hati yang signifikan. Diketahui
mengalami gangguan siklus urea
2. Abilify 1 tab
a. Pengertian
Abilify mengandung aripiprazole yang termasuk dalam golongan
antipsikotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi kondisi saraf, mental
dan emosional. Obat ini juga bisa dikombinasikan dengan obat lainnya
untuk kondisi penyakit yang lebih parah.
Aripiprazole adalah golongan obat antipsikotik yang digunakan untuk
mengurangi gejala skizofrenia serta menangani berbagai gangguan
lainnya seperti depresi berat, bipolar, dan autistik. Aripiprazole bekerja
dengan cara menyeimbangkan kerja zat kimia di dalam otak yang
menjadi pemicu gangguan suasana hati pada penderitanya.
Aripiprazole juga tersedia di pasaran dengan nama abilify.
b. Indikasi :
Terapi akut pemeliharaan skizofrenia untuk dewasa dan remaja
Terapi bipolar akut mania, episode campuran dan terapi pemeliharaan
bipolar 1 untuk dewasa, anak dan remaja
Terapi pelengkap untuk mayor depressive disorder iritabilitas yang
berkaiatan dengan gangguan austiktik
c. Efek Samping :
Sama seperti obat-obat lain, aripiprazole juga berpotensi menyebabkan
efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah
mengonsumsi antipsikotik ini adalah:
10
- Kulit menjadi lebih sensitif.
- Tekanan gula dalam darah yang terpengaruh
- Gelisah, Mual.
- Gangguan pencernaan.
- Pusing, kelelahan, pandangan menjadi samar, konstipasi.
IX. Daftar masalah keperawatan
Mahasiswa,
(Hosea Jori)
11
DIAGNOSA
NO. KEPERAW DESKRIPSI DATA MAYOR DATA MINOR
ATAN
1 Resiko Adanya kemungkinan Subyektif: Subyektif:
Perilaku mencederai orang lain dan Menyatakan pernah Mendengar suara-
Kekerasan merusak lingkungan akibat melakukan tindak suara
ketidakmampuan kekerasan Merasa orang lain
mengendalikan marah secara Informasi dari mengancam
konstruktif. keluarga tentang Menggap orang lain
tindak kekerasan jahat
yang dilakukan
oleh pasien Obyektif:
Tampak tegang saat
Obyektif: bercerita
Ada tanda/jejas Pembicaraan kasar
perilaku kekerasan jika menceritakan
pada anggota tubuh marahnya
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA
PASIEN KELUARGA
SP I P SP I K
1 Resiko 1. Mengidentifikasi penyebab PK 1. Mendiskusikan masalah
Perilaku 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala yang dirasakan keluarga
Kekerasan PK dalam merawat pasien.
3. Mengidentifikasi PK yang 2. Menjelaskan pengertian
dilakukan PK, tanda dan gejala
4. Mengidentifikasi akibat PK serta proses terjadinya
5. Menyebutkan cara mengontrol PK PK.
6. Membantu pasien mempraktekkan 3. Menjelaskan cara
latihan cara mengontrol fisik I merawat pasien dengan
7. Menganjurkan pasien memasukkan PK.
dalam kegiatan harian SP II K
SP II P 1. Melatih keluarga
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan memperaktekkan cara
harian pasien merawat pasien dengan
2. Melatih pasien mengontrol PK PK.
dengan cara fisik II 2. Melatih keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan melakukan cara merawat
dalam jadual kegiatan harian langsung kepada pasien
PK.
12
SP III P SP III K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga
harian pasien membuat jadual aktivitas
2. Melatih pasien mengontrol PK di rumah termasuk
dengan cara verbal minum obat (discharge
3. Menganjurkan pasien memasukkan planning).
dalam jadula kegiatan harian 2. Menjelaskan follow up
SP IV P pasien setelah pulang.
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK
dengan cara spiritual
SP V P
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK
dengan minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadual kegiatan harian
Intervensi Keperawatan
N Perencanaan
o Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1. Pasien mampu: Setelah 2 x SP 1 (Tgl 08 Mei 2017)
Mengidentifik pertemuan pasien Identifikasi penyebab, Sebagai data dasar
asi penyebab, mampu: tanda dan gejala serta untuk menentukan
dan tanda Menyebutkan akibat perilaku kekerasan intervensi yang
perilaku penyebab, tanda, akan diberikan
kekerasan gejala dan akibat kepada pasien.
Menyebutkan perilaku
jenis perilaku kekerasan Latihan cara fisik 1: Dengan menarik
kekerasan Memperagakan 1. Tarik napas dalam nafas dalam di
yang pernah cara fisik 1 untuk 2. Masukkan dalam harapkan pasien
dilakukan mengontrol jadwal harian pasien menjadi lebih
Menyebutkan perilaku tenang
akibat dari kekerasan
perilaku
kekerasan
13
yang
dilakukan
Menyebutkan
cara
mengontrol
perilaku
kekerasan
Mengontrol
perilaku
kekerasan
secara:
1. Fisik
2. Sosial
atau
verbal
3. Spiritual
4. Terapi
psikofarm
aka
Setelah 2 x SP 2 (Tgl 09 Mei 2017)
pertemuan pasien Evaluasi kegiatan yang Dengan
mampu: lalu (SP 1) mengevalusi
Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
Memperagakan pasien telah
cara fisik untuk menerapkan
mengontrol teknik tarik nafas
perilaku dalam
kekerasan
Latih cara fisik 2: Dengan memukul
1. Pukul kasur/bantal kasur / bantal
2. Masukkan dalam diharapkan dapat
jadwal harian pasien mengalihkan
14
emosi pasien
Setelah 2 x SP 3 (Tgl 09 Mei 2017)
pertemuan pasien Evaluasi kegiatan yang Dengan
mampu: lalu (SP 1 & 2) mengevaluasi
Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
Memperagakan pasien telah dapat
cara sosial/verbal mengendalikan
untuk mengontrol emosi dan
perilaku mengalihkan
kekerasan emosi pasien
15
kekerasan
Setelah 2 x SP 4 (tgl 2017)
pertemuan pasien Evaluasi kegiatan yang Dengan
mampu: lalu (SP 1, 2, & 3) mengevaluasi
Menyebutkan perawat dapat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
Memperagakan pasien dapat
cara spiritual Latih secara spiritual: mengerti dan
1. Berdoa menerapkan
2. Shalat latihan yang
pertama – ketiga
Dengan beribadah
di harapkan
pasien menjadi
lebih tenang.
Masukkan dalam jadwal Memfasilitasi
harian pasien pasien untuk
memenuhi
kebutuhan
spiritualnya dan
menjadi lebih
dekat dengan
Tuhan.
16
5B latihan pertama –
keempat
17
pasien
Setelah 2 x SP 3 (Tgl ......................)
pertemuan keluarga Evaluasi SP 1 & 2 Dengan
mampu: mengevaluasi
Menyebutkan perawat
kegiatan yang mengetahui
sudah dilakukan sejauh mana
dan mampu Latih langsung ke pasien keluarga mengerti
merawat serta kondisi pasien
dapat membuat perilaku
RTL kekerasan
Dengan melatih
langsung kepada
pasien diharapkan
keluarga dapat
mengaplikasikann
ya secara baik
Setelah 2 x SP 4 (Tgl ......................)
pertemuan keluarga
mampu: Evaluasi SP 1, 2 & 3 Dengan
Melaksanakan mengevaluasi
follow up dan diharapkan
rujukan serta perawat
mampu mengetahui
menyebutkan Latih langsung ke pasien sejauh mana
kegiatan yang keluarga mengerti
sudah dilakukan latihan pertama –
ketiga
RTL keluarga: Dengan melatih
1. Follow up langsung kepada
2. Rujukan pasien diharapkan
keluarga
mengaplikasikan
secara baik
18
Dengan
mengevaluasi
diharapkan
perawat
mengetahui
sejauh mana
keluarga mengerti
dan
mengaplikasikan
secara baik
19
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN
KEPERAWATAN JIWA
20
SP 2 S : pasien mengatakan Hosea Jori
Mengevaluasi jadwal kalau saya ada
kegiatan harian perasaan mau marah
pasien atau perasaan kesal
Melatih pasien muncul saya lakukan
mengontrol PK tarik nafas dalam,
dengan cara fisik II kalau rasa kesal itu
Menganjurkan pasien masih ada, saya juga
untuk memasukan bisa meluapkan rasa
latihan fisik II kesal saya dengan
kedalam jadwal memukul bantal
kegiatan harian
pasien O : pasien tampak
tenang, tidak gelisah,
nada bicara baik,
kontak mata baik,
tampak
mempraktekkan cara
pukul bantal untuk
mengatasi rasa kesal
atau marahnya,
kooperatif saat
melakukan latihan
A : pasien dapat
mengatakan jika
masih ada rasa kesal
dapat melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam, jika masih ada
rasa kesal dapat juga
melampiaskan rasa
kesalnya dengan
memukul bantal
21
SP III S : pasien mengatakan Hosea Jori
Mengevaluasi jadwal kalau saya ada
kegiatan harian pasien perasaan mau marah
atau perasaan kesal
SP I, SP II
muncul saya lakukan
Melatih pasien tarik nafas dalam,
mengontrol PK kalau rasa kesal itu
dengan cara verbal masih ada, saya juga
Menganjurkan pasien bisa meluapkan rasa
memasukkan latihan kesal saya dengan
memukul bantal, atau
nebgontrol PK dengan
bisa juga dengan
cara verbal dalam berkata baik-baik
jadwal kegiatan harian misalnya maaf saya
tidak mau marah, atau
bilang sabar
O : pasien tampak
tenang, tidak gelisah,
nada bicara baik,
kontak mata baik,
tampak
mempraktekkan cara
verbal untuk
mengatasi rasa kesal
atau marahnya,
kooperatif saat
melakukan latihan
A : pasien dapat
mengatakan jika
masih ada rasa kesal
dapat melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam, jika masih ada
rasa kesal dapat juga
melampiaskan rasa
kesalnya dengan
memukul bantal, bisa
juga dengan berkata
baik-baik bahwa saya
tidak boleh marah,
harus sabar
P : intervensi dilanjutkan
di rumah oleh
keluarga karena
pasien pulang
22