Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR

BIOKIMIA

Disusun oleh :
1. Ani Heriyanti (1810701066)
2. M. Abdurahman Wahid (1810701067)
3. Nafis Muslikhah (1810701069)
4. Sambodo Ilham B. (1810701070)
5. Rajif Aqif Pristiadi (1810701071)
6. M. Maulana Malik S. (1810701072)
7. Dyah Eka Saputri (1810701073)
8. Noor Alif Fitria (1810701074)
Asisten : Kurnia Islamia

PROGRAM STUDI PETENAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir Biokimia ini dengan baik dan tepat
waktu.
Laporan ini kami susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Laporan
Praktikum Biokimia. Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari akan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penyusunannya. Namun hal
tersebut dapat dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya.
Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi kita semua dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan. Kami sebagai penulis sadar
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Magelang, 29 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari
Apa saja uji yang dapat dilakukan
Apa saja tujuan dari
ACARA 1
KARBOHIDRAT

1.1 Tujuan Praktikum


1) Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gugus reduksi pada
karbohidrat
2) Uji Barfred bertujuan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida
3) Uji Molisch bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam pada
karbohidrat (identifikasi umum karbohidrat)
4) Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengetahui adanya gugus keton pada
karbohidrat (misal : fruktosa), sehingga dapat digunakan untuk
membedakan glukosa dan fruktosa
5) Uji Yod bertujuan untuk mengetahui jenis polisakarida
6) Uji Hasil Hidrolisis Amilum bertujuan untuk mengetahui jrnis hasil
hidrolisis amilum dan mengetahui tahap-tahap hidrolisis amilum

1.2 Tinjauan Pustaka


Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karea merupakan
sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang relatif harganya
murah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sderhana yaitu
glukosa. Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang dilepas diudara
(Almatsier, 2010)
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan disamping lemak dan protein. Senyawa ini dalam
jaringan merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam
sel. Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan
makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibenuk dari beberapa asam
amino, gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuhan (Sajaruddin dan Najamudin, 2011)
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang jumlahnya paling
banyak dan bervariasi dibandingkan dengan senyawa organik lainnya yang
terdapat di alam. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia
(contoh : gandum, jagung, beras, surgum), biji-bijian (contoh : kacang
merah, kacang kedelai, kacang hijau), umbi-umbin (contoh : ubi kayu, ubi
jalar, kentang) buah-buahan, sayur-sayuran, susu dan lain-lain. Karbohidrat
juga merupakan sumber energi utama dalam kehidupan manusia.
Karbohidrat menyediakan sekitar 40-75% asupan energi dan memberikan
nilai energi sebesar 4 kkal/gram (Kusnandar, 2011)
1.3 Materi dan Metode
1) Materi
A. Alat
a. Tabung reaksi d. Pipet tetes
b. Cawan porselin e. Rak tabung reaksi
c. Penangas air f. Stopwatch
B. Bahan
a. Larutan benedict j. Asam sulfat pekat
b. Glukosa k. HCl
c. Fruktosa l. Larutan resorsinol
d. Laktosa m. Larutan amilum
e. Sakarosa n. Larutan yod
f. Selulosa o. Larutan glikogen
g. Larutan pati p. Dextrin
h. Furfural q. Na2CO3
i. Naftol
2) Metode
A. Uji Benedict
3 tabung reaksi masing-masing diisi dengan larutan Benedict
sebanyak 3 ml.

Masing-masing tabung ditambahkan 1 ml 0,01 M; 0,02 M dan 0,04


M glukosa.

Air dipanaskan selama 10 menit hingga mendidih.

Perubahan diamati dan dibandingkan kecepatan perubahannya.

B. Uji Barfoed
5 buah tabung disiapkan untuk diisi dengan larutan seperti tertera
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1. Larutan Uji Barfoed
Nomor Larutan Barfoed Larutan Sakarida
Tabung ( ml )
1 5 5 ml 0,01 M glukosa
2 5 5 ml 0,01 M fruktosa
3 5 5 ml 1/30 M laktosa
4 5 5 ml 0,01 M sakarosa
5 5 5 ml 1/30 M sakarosa

Kelima tabung itu dipanaskan bersama-sama dalam penangas air

mendidih selama 30 menit.


Kecepatan reduksi satu terhadap lainnya dibandingkan.

C. Uji Molisch
4 tabung reaksi diisi larutan 1 ml 0,02 M glukosa; 1 ml 0,01 M

selulosa; 1 ml 0,7 % larutan pati; 1 ml furfural 0,01M.


Masing-masing tabung ditambahkan 2 tetes larutan 5 % naftol
dalam alkohol, dicampur baik-baik.
Dengan hati-hati 3 ml asam sulfat pekat ditambahkan melalui

dinding tabung, sehingga terjadi dua lapisan. Timbulnya warna pada


perbatasan kedua lapisan tersebut diamati.

D. Uji seliwanoff
2 tabung reaksi, yang masing-masing berisi 2 ml 0,01 M glukosa
dan 2 ml 0,01 M fruktosa, ditambahkan 2 ml asam khlorida pekat (5
N HCl).

Dicampur baik-baik dan dipanaskan dalam penangas air mendidih

selama 30 menit.
Kemudian ditambahkan 0,5 ml 0,5 % larutan resorsinol (dalam
alkohol).
Perubahan warnanya dicatat.
E. Uji Yod

Larutan amilum diteteskan pada cawan porselin kering.


Larutan yod ditambahkan dan warna yang terjadi dicatat.

Percobaan ini diulangi dengan larutan glikogen dan dextrin.

F. Uji Hasil Hidrolisis Amilum


10 ml larutan 1 % amilum dicampur dengan 3 ml 3 M larutan HCl.

Tabung yang berisi campuran ditempatkan di atas penangas air

mendidih.
Tiap 3 menit diambil setetes untuk diuji dengan yod. Pengambilan
itu dihentikan jika uji yod sudah negatif.
Waktu dan perubahan warna tetes dicatat.

Larutan di atas dinetralkan dengan Na2CO3 dan larutan ini diuji


dengan uji Benedict.
1.4 Hasil dan Pembahasan
A. Uji Benedict

Gambar 1. Hasil Uji Benedict

Tabel 2. Hasil Uji Benedict


Larutan Glukosa 0,01 M Glukosa 0,02 M Glukosa 0,04 M
Waktu 4 Menit 40 4 Menit 31 Detik 4 Menit
Detik
Kuning terang – Orange - Merah Orange – Merah
Perubahan
Pink - Biru Bata – Biru - Bata Pekat -
Warna
Biru

B. Uji Molisch

Gambar 2. Hasil Uji Molisch

Tabel 3. Hasil Uji Molisch


H2SO4 H2SO4 H2SO4 H2SO4
Naptol Naptol Naptol Naptol
Larutan
Glukosa 0,04 Glukosa 0,02 Glukosa 0,01
Furfural
M M M
Ungu Pekat Putih Keruh Putih Keruh
Perubahan Ungu Pekat
Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua
Warna Ungu muda
Bening Tak berwarna Tak berwarna

C. Uji Seliwanoff

Gambar 3. Hasil Uji Seliwanoff

Tabel 4. Hasil Uji Seliwanoff


Fruktosa 0,01 M Glukosa 0,01 M
Larutan
2 ml 5 N HCL 2 ml 5 N HCL
Perubahan Merah Tua Tetap
Warna

D. Uji Yod

Gambar 4. Hasil Uji Yod

Tabel 5. Hasil Uji Yod


Yod Yod Yod
Larutan
Dexstrin Glukosa Pati
Perubahan
Biru Tua Pekat Merah Bata Coklat Kekuningan
Warna

E. Uji Hasil Hidrolisis Amilum


Gambar 5. Uji Hasil Hidrolisis Amilum

Tabel 6. Uji Hasil Hidrolisis Amilum


Menit ke Warna
3 Biru Tua Pekat
6 Biru Tua
9 Biru Tua
12 Biru Keunguan
15 Biru Tua
18 Ungu Muda
21 Coklat Kehijauan
24 Ungu Pudar
27 Warna Yod
1.5 Pembahasan
Praktikum Uji Karbohidrat yang bertujuan untuk mengetahui
beberapa uji kualitatif karbohidrat ini dilakukan dengan beberapa uji yang
dilakukan seperti uji benedict,uji molisch , uji seliwanoft, uji yod, uji hasi;l
hidrolisis amilum.
Percobaan pertama yaitu uji bendict yang bertujuan untuk
mengetahui adanya gula pereduksi. Dimana gula pereduksi adalah gula yang
memiliki gugus karbonil bebas berupa gugus aldehid atau gugus ketonysng
bisa mereduksi ion logam yang memiliki muatan (Nur, 2015)
Dari percobaan uji benedict dengan tiga larutan glukosa (0,01 M ,
0,02 M , dan 0,04 M ) yang masing-masing dilakukan dengan larutan
benedict yang paling cepat mengalami perubahan warna yaitu larutan
benedict direaksikan dengan larutan glukosa 0.04 M kemudian larutan
benedict yang direaksikan dengan larutan glukosa 0,02 M, dan yang paling
terakhir mengalami perubahan warna yaitu benedict yang direaksikan
dengan larutan glukosa 0,01 M.
Dari uji benedcit yang kami lakukan larutan benedict yang
direaksikan dengan larutan gula 0,04M lebih cepat mengalami perubahan
warna dikarenakan semakin tinggi molaritas larutan mengakibatkan endapan
merah bata yang dihasilkan semakin banyak. Dengan molaritas yang
semakin tinggi maka tinggkat kepekatan suatu larutan akan semakin pekat,
sehingga perubahan warna yang terjadi semakin cepat (Prianka et al, 2013).
Uji yang dilakukan kedua adalah uji molist yang bertujuan untuk
mengidentifikasi karbohidrat secara umum, artinya menguji ada atau
tidaknya kandungan karbohidrat dalam suatu sampel (Nur,2015).
Dalam manfaat molisch ini mengandung alkohol. Fungsidari alkohol
dalam larutan ini ada dua yaitu (1) untukmelindungi partikel-partikel dari
kontak langsungasam sulfat pekat sehingga tidak terjadi kerusakan langsung
pada gabungan dalam sampel. Dan (2) adalah sebagai pelarut α-naftol.α-
naftol merupakan pewarna khusus yangakan memberikan warna ungu
jikadiminta dengan komposisi furfural yang akan dibahas selanjutnya. α-
naftol sebagai pengganti udara, maka dari itu, selain untuk melarutkan α-
naftol.Cara terbentuknya cincin ungu adalaholeh asam sulfat pekat yang
akan dihidrolisa menjadi monosakarida, lalu monosakarida ini mengalami
dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural. Jika senyawanyaterdiri dari
heksosa-heksosa maka komposisi yang terbentuk terdiri dari hidroksimetil
furfural. Selanjutnya dengan adanya α-naftol akan berkondensasi
membentuk komposisiberwarna ungu. Dehidrasi pentose akan menghasilkan
furfural, dehidrasi heksosa akan menghasilkan hidroksimetilfurfural ketika
dehidrasi ramnosa membuat metilfurfural (Sudarmadji, 2010).
Uji yang ketiga yaitu uji seliwanoff

1.6 Kesimpulan
Dengan praktikum yang sudah dilaksanakan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa ada beberapa uji yang dapat dilakukan pada karbohidrat.
Uji-uji tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda. Uji-uji tersebut adalah
Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Molisch, Uji seliwanoff, Uji Yod, Uji Hasil
Hidrolisis Amilum.

1.7 Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai