Anda di halaman 1dari 25

Keseimbangan Asam

Basa
dr. Hadi Sarosa, M. Kes
Bag. Ilmu Faal
F.K. Unissula
Semarang
Sistem Pernafasan
Transportasi
Transpor Oksigen

 97 % dengan Hb
 1 gram Hb berikatan
1,34 ml O2
 3 % terlarut dalam
cairan plasma dan sel
Transpor Oksigen

 Efek Bohr
 100 cc : 15 gr%
(19,4 ml O2/100 cc)

 Di Jaringan : 40
mmHg
(75 % saturasi, 14,4 cc : 5
cc/100cc darah)
Pergeseran Kurve disosiasi

 Geser Ke kanan
 Peningkatan ion
hidrogen
 Peningkatan CO2
 Peningkatan
temperatur
 Peningkatan DPG
Transpor CO2

 CO2 dalam bentuk terlarut (7 %)


 Ion Bikarbonat (70 %)
 Karbamino hemoglobin (23 %)
Transpor CO2

 Efek Haldene
Semakin tinggi Hb berikatan dengan
O2 semakin cenderung untuk
melepaskan CO2 Hb menjadi asam
lebih kuat
Pengaturan Penafasan
 Pusat pernafasan
 tersebar bilateral di
Medula oblongata dan
pons
1. Kel. pernafasan dorsal
2. Kel. pernafasan ventral
3. Pusat pneumotaksik
Pengaturan Pernafasan

 Kel. Pernafasan
Dorsalktus
 Nukl. Tract Solitarius :
N X & IX
 Inspirasi : ramp sinyal
Pengaturan Pernafasan

 Pusat Pneumotaksik
 Membatasi masa
inspirasi dan
meningkatkan
kecepatan
pernafasan

Refleks Inflasi Hering-Breuer


Inflasi paru

NX

Ramp Inspirasi (-)


Pengaturan Pernafasan

 Kel. Pernafasan Ventral


 Inaktif pada saat pernafasan normal
 Untuk meningkatkan ventilasi
 Menyokong inspirasi dan ekspirasi
Pengaturan Pernafasan

Pengaturan Aktivitas
pusat pernafasan
1. Perubahan
komposisi kimia
darah : CO2, Ion H,
O2
2. Rangsangan dari
bagian lain
Pengaturan Pusat Pernafasan
Keseimbangan Asam-
Asam-Basa
 pH = - log (H+) = 7
 (H+) meningkat, pH menurun, asam
 (H+) menurun, pH meningkat, basa
 Basa : akseptor proton ( menangkap ion
hidrogen)
 Asam : donator proton
 Volatile : CO2
 Nonvolatile : fixed acids
 pH darah arteri : 7,4
 pH darah vena : 7,35
 pH cairan intertitial : 7,35
Keseimbangan Asam Basa
 Mempertahankan pH ekstraselular
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
 Sistem dapar/penyangga
 Usaha sementara untuk memulihkan pH
 Respon segera : beberapa detik

 Sistem pernafasan
 Pengendalian kadar CO2 dalam cairan badan
 Respon : beberapa menit

 Sistem urinaria
 Pengaturan kadar bikarbonat cairan tubuh
 Respon : lambat, membutuhkan beberapa hari untuk
mencapai koreksi sepenuhnya
Keseimbangan Asam Basa
 Sistem penyangga/dapar
1. Sistem dapar Bikarbonat (NaHCO3 & H2CO3)
 Paling >>
 Bekerja pada ektraselular
2. Sistem dapar fosfat (Na2HPO4 & NaH2PO4)
 Jumlah 1/12 dapar bikarbonat
 Sangat penting di tubuli ginjal
 Berguna di Intrasel, konsentrasi phosphat >>
3. Sistem penyangga sel darah merah
hemoglobin/oksihemoglobin (HbO2- & HHbO2)
4. Sistem penyangga protein (Pr- & HPr)
Keseimbangan Asam Basa

Persamaan Henderson-
Henderson-Hasselbach
pH = - log (H+)
pH = 6,1 + log HCO3- = 6,1 + log 24 mEq/L
CO2 0,03x40 mmHg
7,4 = 6,1 + log 20 = 6,1 +1,3
1
20 : Komponen metabolik yang dikendalikan ginjal
1 : Komponen pernafasan yang dikendalikan paru-
paru-paru
Keseimbangan Asam Basa
 Asidosis Metabolik
 Perbandingan HCO3- : CO2 = < 20 :1, retensi asam,
kehilangan bikarbonat >>
 Etiologi
 Kehilangan bikarbonat
 Melalui saluran cerna
 Diare

 Ileostomi, fistula pankreas

 Melalui ginjal
 Inhibitor karbonik anhidrase

 hipoaldosteronisme

 Peningkatan beban asam


 Amonium klorida
 Cairan--cairan hiperalimentasi
Cairan
 Lain--lain
Lain
 Pemberian IV larutan garam secara cepat
Keseimbangan Asam Basa

 Asidosis Metabolik
 Kompensasi
 Penyangga
 Ektrasel : bikarbonat
 H+ masuk ke intrasel disangga protein dan fosfat,
keluarnya K+
 Paru
 Hiperventilasi : P CO2 menurun
 Ginjal
 Sekresi H+ sebagai NH4, diikuti reabsorbsi HCO3-
 Ekskresi H3PO4 mengakibatkan pembentukan bikarbonat
baru
Keseimbangan Asam Basa
 Alkalosis Metabolik
 HCO3- : CO2 = > 20 : 1
 Etiologi
 Kehilangan H+
 Saluran cerna : muntah, penyedotan nasogastrik, diare dengan kehilangan
klorida
 Ginjal : diuretik tiazid, kelebihan mineralokortikoid (hiperaldosteronisme,
sindroma Cushing, terapi kortikosteroid)
 Retensi HCO3-
 Pemberian NaH2CO3 >>
 Sindroma susu alkali
 Darah simpan (sitrat)
 Alkalosis metabolik hiperkapnia, setelah koreksi asidosis respiratori yang
kronis.
 Asidosis metabolik yang responsif terhadap Cl-
 Biasanya disertai penurunan volume ektraselular
 Muntah, diuretika, pasca hiperkapnia
 Asidosis metabolik yang resisten terhadap Cl-
 Tidak disertai penurunan volume ektraselular
 Kelebihan mineralokortikoid, edema (gagal jantung kongestif, sirosis, sindr
nefrotik)
Keseimbangan Asam Basa

 Alkalosis Metabolik
 Kompensasi
 Paru : hipoventilasi
 Ginjal : ekskresi HCO3-, retensi garam-
garam-
garam asam, menurunkan
pembentukan amonia
Keseimbangan Asam Basa

 Asidosis Respiratori
 HCO3- : CO2 = < 20 : 1
 Etiologi : dasar hipoventilasi
1. Hambatan pusat pernafasan di medula oblongata : obat
(opiat, sedatif, anastetik), terapi O2 pada hiperkapnia
kronik
2. Gangguan otot pernafasan dan dinding dada : penyakit
neuromuskular(sind Guillain-
Guillain-Barre, poliomielitis, sklerosis
lateral amiotropik), deformitas, obesitas.
3. Gangguan pertukaran gas : PPOM, pneumonia, edema
paru, pneumotorak
4. Obstruksi saluran nafas atas yang akut : aspirasi benda
asing/muntah, laringospasme, bronkospasme.
Keseimbangan Asam Basa

 Asidosis Respiratori
 Kompensasi
 Ginjal : meningkatkan HCO3-
 Paru : hiperventilasi
Keseimbangan Asam Basa

 Alkalosis Respiratori
 HCO3- : CO2 = > 20 : 1
 Etiologi : hiperventilasi
1. Perangsangan sentral : hiperventilasi psikogenik,
hipermetabolisme, cedera kepala
2. Hipoksia : pneumonia, fibrosis paru, gagal
jantung kongestif
3. Ventilasi mekanik yang berlebihan
4. ? : sepsis, sirosis hepatis, latihan fisik.

Anda mungkin juga menyukai