Anda di halaman 1dari 7

I.

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. S

Umur : 2 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Babakan jengkol RT/RW 18/05 desa Ponggang, Kel.

Serang panjang, Subang, Jawa Barat

Pekerjaan :-

Agama : Islam

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan :-

Tanggal Pemeriksaan : 27 Maret 2017

No. MR : 451027

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis)

Seorang pasien anak perempuan berusia 2 tahun diantar ke poliklinik kulit &

kelamin RSUD Ciereng Subang pada tanggal 27 Maret 2017 dengan:

Keluhan Utama

Bruntus-bruntus kemerahan pada sela-sela jari tangan, leher belakang, dan badan

disertai gatal.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ciereng – Subang diantar

oleh ibunya dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan pada sela-sela jari tangan,

leher belakang, dan badan disertai gatal. Keluhan ini dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.
Awalnya bruntus kemerahan di sela-sela jari tangan sebesar ujung jarum pentul

kemudian membanyak hingga ke lengan bagian bawah lalu menjalar hingga ke siku,

leher, ke badan hingga ke kaki. Bruntus tersebut berisi cairan berwarna putih

kekuningan seperti nanah. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada

malam hari yang menyebabkan pasien menjadi menangis dan terbangun di malam hari.

Gatal yang dirasakan membuat pasien tidak berhenti untuk menggaruk sehingga

timbul luka akibat garukan berwarna kemerahan. Ibu pasien juga memberikan bedak

gatal untuk mengurangi keluhannya.

Ibu pasien menyangkal bahwa pasien pergi ke kebun, main di tanah, dan juga

mempunyai hewan peliharaan seperti kucing atau anjing.

Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya dan bersama pamannya yang baru saja

pulang dari asrama. Riwayat orang sekitar yang mengalami hal serupa dibenarkan oleh

ibunya yakni pamannya yang tinggal di asrama. Paman pasien merupakan seorang

tentara yang tinggal di asrama, 3 bulan yang lalu paman pasien pulang dari asrama

dengan keluhan serupa seperti pasien di kedua tangan dan kakinya hingga ke badan.

Paman pasien mengakui bahwa teman sekamarnya mengalami hal yang serupa juga.

Pasien biasanya mandi 2x dalam sehari, mengganti pakainannya 2x dalam sehari

beserta pakaian dalamnya. Namu sering menggunakan handuk yang sama dengan

anggota keluarga lainnya. Pasien juga sering tidur bersama pamannya di malam hari.

Ibu pasien mengganti sprei tempat tidur sekali dala seminggu. Riwayat penyakit serupa

sebelumnya disangkal oleh ibu pasien. Riwayat sesak nafas disertai bunyi dan bentol-

bentol kemerahan setelah makan disangkal.


Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga

Paman pasien mengalami keluhan serupa

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda vital : Nadi : 110x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,3oC

Kepala : Normocephale, distribusi rambut merata dan rambut tidak

mudah dicabut

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Hidung : bentuk normal, deviasi septum (-)

Tenggorokan : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1 tenang

KGB : tidak teraba membesar

Thoraks : Paru-paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-

Jantung : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdpamanen : datar, supel, nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edema -/-

Status Dermatologikus

Distribusi : lokalisata

Lokasi : sela- sela jari tangan kanan dan kiri, sela- sela jari kaki

kanan dan kiri, badan, leher

Bentuk lesi : multiple, diskret, dengan ukuran milia hingga lentikuler

yang tampak eritema, menimbul di permukaan kulit, batas

tegas, lesi kering pada beberapa tempat dan tempat lainnya

terdapat lesi yang basah

Effloresensi : primer : papul, pustule, makula eritem, makula

hiperpigmentasi

Sekunder : Erosi, Krusta pustulosa

Status Venereologikus

Tidak dilakukan

IV. RESUME

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ciereng – Subang diantar

oleh ibunya dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan pada sela-sela jari tangan,

leher belakang, dan badan disertai gatal. Keluhan ini dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.

Awalnya bruntus kemerahan di sela-sela jari tangan sebesar ujung jarum pentul

kemudian membanyak hingga ke lengan bagian bawah lalu menjalar hingga ke siku,

leher, ke badan hingga ke kaki. Bruntus tersebut berisi cairan berwarna putih
kekuningan seperti nanah. Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada

malam hari yang menyebabkan pasien menjadi menangis dan terbangun di malam hari.

3 bulan yang lalu paman pasien pulang dari asrama dengan keluhan serupa seperti

pasien di kedua tangan dan kakinya hingga ke badan. Paman pasien mengakui bahwa

teman sekamarnya mengalami hal yang serupa juga. Riwayat penyakit serupa

sebelumnya dan bentol-bentol setelah makan disangkal oleh ibu pasien. Distribusi lesi

pada kulit pasien bersifat regional dengan bentuk multiple, diskret, dengan ukuran milia

hingga lentikuler yang tampak eritema, menimbul di permukaan kulit, batas tegas, lesi

kering beberapa tempat lainnya terdapat lesi yang basah. papul, pustule, makula eritem,

makula hiperpigmentasi, disertai erosi dan krusta pustulosa.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pita selophan

VI. DIAGNOSIS BANDING

 Skabies dengan infeksi sekunder

 Dermatitis atopic

 Pediculosis coporis

 Insect bite

VII. DIAGNOSIS KERJA

Skabies dengan infeksi sekunder

VIII. PENATALAKSANAAN

Terapi umum

1. Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit dan cara penularannya

2. Menjelaskan bahwa scabies adalah penyakit menular


3. Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan

tempat tinggal

4. Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir menggunakan air

panas

5. Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin

6. Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan

luka dan resiko infeksi

7. Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga baik yang menderita

keluhan yang sama maupun yang tidak memiliki keluhan

8. Memberi penjelasan bahwa pengobatan sekarang dengan menggunakan antibiotic

terlebih dahulu untuk menghilangkan infeksi sekunder, lalu 1 minggu yang akan

datang pasien datang lagi ke poli kulit dan kelamin untuk pengobatan Sarcoptes

scabiei.

Terapi Khusus

1. Topikal : gentamycin 2% dioleskan ke luka yang basah dan bernanah

2. Sistemik : Cetirizine 1x 0,2 mg/hari

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Qua ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai