DISUSUN OLEH:
NAMA :DESTRI MUSTANTO, S.Pd.
NIP :19911230 2019021 001
GOL/ANGKATAN :III/ LXXIV
NO. PRESENSI :02
JABATAN :GURU KELAS
UNIT KERJA :SDN 1 LEBENGJUMUK
COACH : Dr.Ir. NUGROHO IN S,MM
MENTOR : DWIJO BASUKI,S.Pd.SD
COACH MENTOR
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI – NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Penguji
iv
DAFTAR ISI
Halaman
vi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 3.1 Struktur Organisasi..................................................... 26
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI.
ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut
antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi. Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting
demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari
pemerintah.
Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan
perannya sebagai pelayan masyarakat secara profesional yang
dilakukan didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS dilaksanakan
melalui jalur pendidikan dan pelatihan dasar. Pelatihan dasar CPNS
yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar PNS melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada unit kerja masing-
masing. Aktualisasi kelima nilai dasar profesi PNS disesuaikan
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta visi dan misi
unit kerja.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional
1
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan jaman.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional
tersebut dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional pada setiap
jenjang pendidikan.
Kenyataan yang terjadi di SDN 1 Lebengjumuk peran guru
dalam pembelajaran kurang optimal hal ini ditandai dengan guru
masih menggunakan model ceramah dalam pembelajaran sehingga
pembelajaranterkesan kurang menarik, hal ini membuat siswa
menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itukurangnya
kerjasama antara guru dan orang tua ditandai dengan banyak siswa
yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.Sehingga
berpengaruh terhadap prestasi belajar dan tingkat pemahaman
siswa.Indikator tersebut menunjukkan bahwa kurang optimalnya
peran guru dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa kelas v
SDN 1Lebengjumuk.
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses
dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak
bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal (Rauf, 2013).
Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga
minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan
kurang efektif dan efesien.
Minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan
sesuatu yang penting dalam kelancaran proses belajar mengajar.
Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dalam proses
pembelajaran dapat menunjang proses belajar mengajar untuk
semakin baik, begitupun sebaliknya minat belajar siswa yang rendah
2
maka kualitas pembelajaran akan menurun dan akan berpengaruh
pada hasil belajar.
Dengan kegiatan aktualisasi ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme , Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di
SDN 1 Lebengjumuk diharapkan nilai-nilai dasar ASN dapat
terinternalisasi dalam tindakan dan pekerjaan sehari-hari, mampu
meningkatkan minat belajar siswa pada khususnya serta dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tugas dan fungsinya
agar mampu mewujudkan visi dan misi SDN 1 Lebengjumuk
Grobogan KabupatenGrobogan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat
rancangan aktualisasi nilai dasar profesi ASN dengan judul “Upaya
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Lebengjumuk
Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan”
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai Guru (Pendidik) di instansi tempat
bekerja SDN 1 Lebengjumuk. Sumber isu yang diangkat dapat
berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole Of Government (Wog),
2. Pelayanan Publik, dan
3. Manajemen ASN
Ada beberapa isu yang menjadi sorotan di SDN 1 Lebengjumuk
antara lain:
1. Kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan minat belajar
siswa
2. Belum maksimalnya penanamandisiplin siswa di sekolah
3. Suasana pembelajaran yang pasif
4. Kurang optimalnya budaya menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah.
3
5. Kurang Optimalnya Penerapan Kurikulum 2013
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi saat ini
diharapkan
1 Kurangnya minat Pelayanan Siswa malas Siswa
belajar siswa Publik belajar, masih bersemangat
adanya siswa dalam belajar baik
yang tidak di sekolah maupun
mengerjakan PR di rumah untuk
mendapatkan
prestasi belajar
yang baik
2 Belum Pelayanan Masih adanya Siswa mematuhi
maksimalnya Publik siswa yang tata tertib dan
penanaman sering berangkat peraturan yang
disiplin siswa di terlambat berlaku di sekolah
sekolah
3 Suasana Pelayanan Masih adanya Semua siswa aktif
pembelajaran Publik siswa yang mengikuti
yang pasif kurang aktif pembelajaran
dalam proses sehingga suasana
pembelajaran kelas lebih
kondusif
4 Kurang Pelayanan Siswa belum Meningkatkan
optimalnya Publik sadar akan motivasi siswa
budaya menjaga pentingnya untuk membuat
kebersihan di menjaga sekolah menjadi
lingkungan kebersihan lebih bersih dan
sekolah lingkungan rapi serta siswa
sekolah mengetahui dan
mempraktikkan
cara hidup bersih
dalam kehidupan
sehari-hari.
5 Kurang Revisi buku
Sarana prasana
Optimalnya siswa dan buku
yang memadai,
Penerapan guru yang
Whole of kesiapan
Kurikulum 2013 berulang-ulang,
Government pemerintah dalam
pendistribusian
menjalankan
buku yang sering
kurikulum 2013
datang terlambat.
Berdasarkan identifikasi yang isu telah dipaparkan perlu
dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis.
4
Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Tabel 1.2 Parameter APKL
No Indikator Keterangan
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam
proses kejadian, sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat,
atau isu yang diperkirakan bakal terjadi
dalam waktu dekat.
2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan
standar, ketentutan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari
penyebab dan pemecahannya.
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut
hajat hidup orang banyak, masyarakat
pelanggan pada umumnya
4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas,
realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang, dan
tanggung jawab.
( Sumber: Data di elaborasi penulis,2019)
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
5
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabeldengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan Metode APKL
Mata Pelatihan Kriteria
No Identifikasi isu Ket
Terkait A P K L
1. Pelayanan Publik Kurangnya minat + + + + Meme
belajar siswa nuhi
syarat
2. Pelayanan Publik Belum maksimalnya + + + + Meme
penanamandisiplin nuhi
siswa di sekolah syarat
3. Pelayanan Publik Suasana + + - + Tidak
pembelajaran yang meme
pasif nuhi
syarat
4. Pelayanan Publik Kurang optimalnya + + + + Meme
budaya menjaga nuhi
kebersihan di syarat
lingkungan sekolah
5. Kurang Optimalnya + + - + Tidak
Whole of Penerapan meme
Government Kurikulum 2013 nuhi
syarat
( Sumber: Data di elaborasi penulis,2019)
Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3
(tiga) isu utama yang terpilih, yaitu rendahnya minat belajar siswa,
belum maksimalnya penanaman disiplin siswa dan kurangg
optimalnya budaya menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Isu
tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode
USG menggunakan skala likert dengan rentang penilaian 1-5
6
dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil,
nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti
sangat besar.Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness yaitu
seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan. Growth didefinisikan sebagai seberapa
besar memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan
segera.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di SDN 1 Lebengjumuk
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.4 Analisis Isu dengan Metode USG
N Kriteria Keteranga Peringka
Isu
o U S G n t
1. Kurangnya minat 5 5 5 15 1
belajar siswa
2. Belum 4 4 5 13 2
maksimalnya
penanaman
disiplin siswa di
sekolah
3. Kurang 4 3 4 11 3
optimalnya
budaya menjaga
kebersihan di
lingkungan
sekolah
( Sumber: Data di elaborasi penulis,2019)
7
C. Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan
Dampak jika isu tidak dipecahkan di SDN 1 Lebengjumuk
dalam hal ini kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan
minat belajar siswa akan menyebabkan penurunan prestasi belajar
siswa, siswa cenderung pasif pada pembelajaran sehingga siswa
kurang siap dalam belajar, guru menjadi sumber belajar utama,
selain itu siswa sering mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru
karena kurangnya kesadaran anak terhadap kewajiban serta
kerjasama antara guru dan orang tua belum terjalin dengan baik.
Sedangkan dampak jika rancangan ini tidak terlaksana sesuai
dengan nilai-nilai ASN maka pelaksanaan aktualisasi tidak akan
berjalan dengan sebagaimana yang diharapkan penulis.
D. Rumusan Masalah
Setelah melalui tahap analisis dengan metode APKL dan
USG, maka dapat diidentifikasi isu yang menjadi prioritas, yaitu
kurang optimalnya peran guru dalam meningkatkan minat belajar
siswa.
Maka rumusan masalah rancangan aktualisasi ini adalah
“Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa kelas V di SDN1
Lebengjumuk ?”.
E. Tujuan
Tujuan kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini adalah untuk
meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa kelas V SDN 1
Lebengjumuk
F. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Siswa
a. Mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
8
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di
sekolah.
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan
berberkualitas.
b. Semakin banyak pilihan sekolah dasar dengan kualitas yang
baik.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
kemampuan berpikir kritis.Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-
syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS
sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-
nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan
segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan,
keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis
yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik,
senantiasa memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat
disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh
sebab tiu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali
dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
11
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
12
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang
tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan
adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang
dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
13
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai
Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang
rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
14
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. Setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. Memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. Efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
b. Efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. Inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung
kebaruan;
d. Berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
15
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
demi mencapai keuntungan sesaat;
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau
pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang
melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas
apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
16
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh tuhan
kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi.
17
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
18
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
luas melalui media publik.
19
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
Joint working, atau kolaborasi sementara;
Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat
dibagi lagi menjadi:
20
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah
satu peserta kerjasama;
Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.
21
BAB III
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan
SK Pendirian Sekolah : 421.2/04/104/45/85
Tanggal SK Pendirian : 01-11-1985
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional :-
Tanggal SK Izin perasional : 01-11-1985
Luas Tanah : 1635 m2
22
“Unggul dalam prestasi, terampil dalam berkreasi,Luhur dalam
budi pekerti ,Berlandaskan Iman dan Taqwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa.”
b. Misi SDN 1 Lebengjumuk
Untuk mencapai visi tersebut, SDN 1 Lebengjumuk
menetapkan misi sebagai berikut:
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
agar siswa memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tinggi.
2) Menumbuh kembangkan bakat dan prestasi agar siswa
mempunyai ketrampilan yang optimal
3) Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman
beragama,sebagai bentuk Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa
4) Membimbing siswa agar memiliki budi pekerti dan perilaku
yang baik sejalan dengan budaya bangsa yang bermartabat
5) Menciptakan suasana kerja yang sejuk untuk memperlanjar
seluruh kegiatan
c. Nilai –nilai Organisasi di Sekolah
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di
SDN 1 Lebengjumuk adalah
1) Profesional : Setiap guru harus memiliki pengakuan
sebagai guru yang berintegritas;
2) Akuntabel : Setiap guru bekerja berdasarkan
perhitungan yang tepat dan penuh kepastian;
3) Sinergi : Setiap guru harus dapat bekerja sama
seiring sejalan membangun sekolah lebih baik;
4) Transparan : Sistem kinerja maupun anggara
bersifat terbuka dan dapat dipantau oleh masyarakat;
5) Inovatif : Guru harus dapat melakukan
terobosan yang selektif dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
23
d. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum
pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan
pendidikan ini adalah sebagai berikut ini:
1. Siswa unggul dalam prestasi dibidang akademiuk dan non
akademik
2. Siswa dibiasakan disiplin,kreatif dan bertanggung jawab
dalam bertindak
3. Siswa dibiasakan mengamalkan ajaran agama yang di anut
4. Siswa dibiasakan untuk bekerjasama dengan penuh
kekeluargaan
5. Siswa dibiasakan berperilaku santun , dengan
mengedepankan karakter bangsa yang terkenal murah
senyum,salam,sapa dan sopan baik dirumah,sekolah
maupun masyarakat.
24
4. Struktur Organisasi
a. Data Guru dan Karyawan Sekolah
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan Sekolah
No. Nama/NIP Pangkat/Gol Pendidikan Jabatan
1 Dwijo Basuki, S.Pd. SD Pembina /IVa S-1 Kepala
NIP 19610208 198304 1 002 Sekolah
2 Dwi yunianti,S.Pd.I Pembina /IVa S-1 Guru PAI
NIP 19760620 201409 2 001
3 Rori, S.Pd. SD Pembina /IVa S-1 Guru Kelas
NIP 19610208 198304 1 002 VI
4 Destri Mustanto, S.Pd Penata Muda S-1 Guru Kelas
NIP 19911230 201902 1 001 /IIIa V
5 Ristiyono, S.Pd. SD GWB S-1 Guru
NIP.- KelasIV
6 Winaryati, S.Pd. SD GWB S-1 Guru Kelas
NIP.- III
7 Sri Wahyuni, S.Pd.SD GWB S-1 Guru Kelas
NIP.- II
8 Suparti, S.Pd Penata Muda S-1 Guru Kelas
NIP 19750604 199903 2 007 /IIIa I
9 Wakidi, S.Pd Pembina SGO Guru
NIP. 19630413 198405 1 004 /IVa Penjaskes
10 Saiful Mujib, S.Pd GWB S-1 Guru B.
NIP.- Inggris
11 Ruslan GWB SMA Penjaga
NIP.- Sekolah
25
STRUKTUR ORGANISASI SDN 1 LEBENGJUMUK
KEPALA SEKOLAH
KOMITE
DWIJO BASUKI, S.Pd.SD
27
Tabel 3.2 Sarana dan Prasana
No Nama Ruang Ukuran Keadaan
1 Ruang Kelas 1 7x8 Baik
2 Ruang Kelas 2 7x8 Baik
3 Ruang Kelas 3 7x8 Rusak
4 Ruang Kelas 4 7x8 Rusak
5 Ruang Kelas 5 7x8 Rusak
6 Ruang Kelas 6 7x8 Baik
7 Ruang Guru 12 x 11,5 Baik
8 Ruang Kepala 3x3 Baik
Sekolah
9 Kamar Mandi Guru 2x2 Cukup
10 Kamar Mandi Siswa 2x2 Rusak
11 UKS 2x2 Baik
12 Perpustakaan 8x7 Baik
32
C. Role Model
Ridwan Kamil
33
prestasi yang telah diterima. Sungguh Ridwan Kamil merupakan tokoh
yang pantas untuk diteladani. Terlebih lagi sebagai ASN, banyak hal
yang bisa kita teladani diantaranya yaitu bekerja dengan berorientasi
pada kepuasan publik, selalu berinovasi, pantang menyerah, dan
amanah.
.
34
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
35
5. Membuat “KUBUS” ( Buku Penghubung Siswa ), yaitu merupakan
buku penghubung ini digunakan untuk mengontrol kegiatan belajar
siswa di rumah
36
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ KETERKAITAN NILAI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI
HASIL DASAR ASN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan Dengan Dengan
kegiatan 1) Konsultasi dengan 1. Laporan hasil 1) Etika Publik kegiatan kegiatan
“SPACER” ( Kepala konsultasi Diwujudkan dengan Sarapan Pagi sarapan pagi
Sarapan Pagi Sekolah“SPACER” ( mengenai sikap (sopan dan Cerdas Dapat cerdas terdapat
Cerdas ) dalam Sarapan Pagi Cerdas “SPACER” ( santun) ketika menanamkan nilai-nilai berupa
bentuk kotak ) dalam bentuk kotak Sarapan Pagi berkonsultasi dengan sikap tanggung jawab
soal soal. Cerdas ) Kepala Sekolah displin,kreatif dan kreatifitas
dalam bentuk dan mampu sehingga
Sumber kotak soal. memecahkan memperkuat
kegiatan : masalah maka nilai-nilai
Inovasi 2) Membuat soal 2. Menyiapkan 2) Komitmen mutu berkontribusi organisasi
“Sarapan Pagi soal-soal yang Diwujudkan dengan terhadapap visi (profesionalisme
Cerdas” dimasukan adanya soal yang di misi sekolah dan inovatif)
kedalam kotak siapkan di disajikan yang pertama
soal dalam bentuk yang
berbeda atau
(Inovasi)
37
4) Melaksanan 4. Peserta didik 4) Anti Korupsi
Kegiatan“Sarapan mengerjakan Diwujudkan dengan
Pagi Cerdas” soal-soal yang peserta didik
ada di dalam mengerjakan soal
kotak soal dengan(jujur)
38
siswa nilai-nilai
3) Membuat “Bintang 3) Adanya papan 3) Akuntabilitas berkontribusi organisasi
Kehadiran “ “ Bintang Diwujudkan dengan terhadapap visi (profesionalisme
Kehadiran “ adanya (tanggung misi sekolah danakuntabel)
yang di jawab) yang ke empat
pasang di
depan kelas.
39
Sumber pembelajaran konsultasi santun) Dapat Talking Stick”
kegiatan : “Talking Stick” mengenai menanamkan terdapatnilai –
SKP sikap nilai disiplin ,
2) Menyusun RPP 2) Adanya RPP 2) Nasionalisme displin,tanggung efektif dan
model pembelajaran model Guru bersama rekan jawab,dan jujur efisien sehingga
“Talking Stick” pembelajaran “ sejawat serta mampu memperkuat
Talking stick” (bekerjasama) menumbuhkan nilai organisasi
menyusun RPP. minat belajar (profesionalisme
(sila ke 3 Pancasila) siswa dan inovatif)
berkontribusi
3) Menyiapkan media 3) Adanya media 3) Komitmen mutu terhadapap visi
pembelajaran “ stick” dalam Diwujudkan dengan misi sekolah
berkaitan dengan pembelajaran adanya (Inovasi) yang ke empat
model pembelajaran “Talking Stick”
“Talking Stick”
40
4. “ Bintang 1) Melakukan konsultasi 1) Laporan hasil 1) Etika Publik Dengan Dengan
Prestasi “ dengan kepala konsultasi Berkonsultasi kegiatan memahami
sekolah mengenai mengenai dengan Kepala Bintang Prestasi pelaksanaan
Sumber program “Bintang kegiatan “ Sekolah dengan Dapat “Bintang
kegiatan : Prestasi” Bintang (sopan dan santun) menanamkan Prestasi” dapat
Inovasi Prestasi” sikap memperkuat
displin,tanggung nilai-nilai
2) Mendesain Papan 2) Adanya desain 2) Nasionalisme jawab, berani (profesionalisme
“Bintang Prestasi” papan “ Diwujudkan dengan dan jujur serta dan inovatif)
Bintang adanya (Kerjasama) mampu
Prestasi “ (sila ke 3 Pancasila) menumbuhkan
minat belajar
3) Membuat “Bintang 3) Adanya papan 3) Akuntabilitas siswa
Prestasi” “ Bintang Diwujudkan dengan berkontribusi
Prestasi “ yang adanya (tanggung terhadapap visi
di pasang di jawab) misi sekolah
depan kelas. yang ke dua
41
5. Membuat 1) Melakukan konsultasi 1) Laporan hasil 1) Akuntabilitas Dengan Dengan
“KUBUS” ( dengan kepala konsultasi Diwujudkan dengan kegiatan Buku pelaksanaan
Buku sekolah mengenai mengenai adanya sikap Penghubung Buku
Penghubung kegiatan membuat kegiatan “ tanggung jawab Siswa Dapat Penghubung
Siswa) “KUBUS” ( Buku KUBUS” ( menanamkan Siswa terdapat
Penghubung Siswa Buku Nasionalisme sikap nilai –nilai
Sumber Penghubung Diwujudkan dengan displin,tanggung disiplin , efektif
kegiatan : Siswa) sikap jawab, berani dan efisien
Inovasi menghormati dan jujur serta serta kerjasama
2) Membuat buku 2) Buku keputusan kepala mampu sehingga
penghubung siswa penghubung sekolah. menumbuhkan memperkuat
siswa ( sila ke 4 ) minat belajar nilai organisasi
3) Mensosialisasikan 3) Peserta didik siswa (Sinergi)
pada peserta didik paham 2) Komitmen Mutu berkontribusi
tentang kegiatan kegiatan Buku Diwujudkan dengan terhadapap visi
“KUBUS” ( Buku penghubung inovasi misi sekolah
Penghubung Siswa ) siswa 3) Etika Publik yang ke empat
Diwujudkan dengan
4) Melaksanakan 4) Peserta didik sikap sopan dan
bimbingan pada mengalami santun
peserta didik peningkatan 4) Anti Korupsi
minat belajar Diwujudkan dengan
5) Mengkonfirmasi rasa (peduli) dan
kegiatan Buku 5) Tanda tangan jujur
penghubung siswa orang tua
pada wali murid
42
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SDN 1 Lebengjumuk pada tanggal 7 Juli 2019 sampai dengan
tanggal 5 Agustus 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2.
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 4.2Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
ON CAMPUS
model pembelajaran √ √ √ √ √ √ √ √
3. Jurnal Kegiatan,
“Talking Stick” Foto, dan Video
43
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-
hal yang menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
maka diperlukan strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak
menimbulkan ketidakefisienan waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi dan
strategi menghadapi kendala dituangkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Strategi menghadapi
No Kegiatan Kendala yang dihadapi
kendala
1 Melaksanakan 1. Siswa yang tidak 1. Mengawasi siswa
kegiatan mengambil saat mengambil
“SPACER” “Sarapan Pagi” yang sarapan pagi (soal
(Sarapan Pagi disediakan. latihan)
Cerdas ) 2. Siswa berebut 2. Membuat soal
mengambil soal. dengan tingkat
kesukaran yang
seimbang.
2 Membuat kegiatan 1. siswa berdesak- 1. siswa di bariskan dan
“ Bintang desakan lebih didisplinkan
kehadiran 2. Pembuatan kegiatan
2. Papan Bintang menggunakan bahan
Kehadiran cepat yang kuat
rusak
44
4 Membuat “Bintang 1. Siswa belum 1. Memotivasi siswa
Prestasi” memiliki semangat agar semangat
berkompetisi. berkompetisi
2. Memberikan
2. Siswa berebut informasi dan aturan
bintang prestasi yang jelas untuk
mendapatkan
bintang.
5. “Membuat “ 1. Buku tidak 1. Mensyaratkan
KUBUS” Buku disampaikan siswa untuk selalu
Penghubung Siswa kepada orang tua meminta paraf orang
tua setelah
menyelesaikan tugas
45
BAB V
PENUTUP
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat beberapa nilai-
nilai dasar yang harus dikuasai ASN.Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi.Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN yang
profesional.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pendidikan.
Dalam upaya peningkatan manajemen ASN di sekolah khususnya
peningkatan implementasi nilai-nilai keagamaan di lingkungan SDN 1
Lebengjumuk Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Guru
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiir dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diimplementasikan pada 5 rancangan kegiatan aktualisasi, yang
dalam penerapannya diharapkan dapat meningkatkan implementasi nilai-
nilai keagamaan di lingkungan SDN 1 Lebengjumuk Kecamatan Grobogan
Kabupaten Grobogan.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan nyata
nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas yang diperoleh oleh penulis
selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
LXXIV.Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi, selain
mendasari pelaksanaan tugas pokok, nilai-nilai dasar ini juga senatiasa
diaktualisasikan oleh penulis dalam rangka mewujudkan visi misi SDN 1
Lebengjumuk Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan.
46
DAFTAR PUSTAKA
Rifa’i, Achmad dan Chatharina Tri Anni. 2010. Psikologi pendidikan. Samarang:
Unnes Press.
Sardiman. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
https://id.wikipedia.org/wiki/bela-negara
https://bertema.com/tugas-pokok-guru-sesuai-permendikbud-15-tahun-2018
47
Lampiran Biodata
a.Identitas Diri
7 Nomor Hp 085712390030
b. Riwayat Pendidikan
48