Anda di halaman 1dari 11

Berita Kreatif Untuk Membangun Kolaborasi

02 Mengasah Kreativitas di Tengah


Keberagaman Indonesia
04 Etam Kutai Kartanegara!

06 Majalengka Exotic Sundaland

09 10
Serampang Dua Belas, Ikon Seni Kota Gunung Sitoli
Pertunjukan Kab. Deli Serdang Perkuat Budaya, Unggulkan Kriya

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Solo International Performing Arts 2018

Sorotan

Mengasah Kreativitas di Tengah


Keberagaman Indonesia
Tanggal 9 Agustus ditetapkan oleh Perserikatan dengan problem masyarakat adat di dunia,
Bangsa-bangsa menjadi Hari Masyarakat Adat masyarakat adat setempat pun menemui
Sedunia. Hari Masyarakat Adat Sedunia ini kesulitan mengangkat potensi dan keunikan
pertama kali diresmikan oleh Majelis Umum masing-masing.
Perserikatan Bangsa-bangsa pada Desember
1994. Bila dikaitkan dengan berbagai bidang ekonomi
kreatif, sebetulnya problem yang dihadapi
eperti yang dikutip dari un.org, masyarakat adat di Indonesia merupakan
diperkirakan ada 370 juta masyarakat kesempatan kita mengasah kreativitas.
adat di dunia, yang tinggal di 90 negara. Keberagaman Indonesia selain masyarakat adat
Jumlah mereka memang kurang dari 5 persen masih ditambah pula dengan keberagaman
dari populasi dunia, tetapi merupakan 15 persen budaya, agama, kondisi geografi setempat
dari yang termiskin. Bagaimana halnya di seperti gunung-lembah-laut, dan lain-lain.
Indonesia? Di Indonesia sendiri lebih dari 700 Hal paling dekat dengan keseharian kita misalnya
suku dengan adat dan tradisi yang fesyen, kuliner, ritual dan tempat tinggal. Ini
berbeda-beda. Bahkan dalam satu suku ada sudah cukup bisa mengasah kreativitas di 16
ragam dialek yang berbeda-beda. Sama halnya bidang ekonomi kreatif. Contohnya pada

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Raja dan Sultan Se-Indonesia di Istana Bogor dengan baju khas daerah

pagelaran JFC 2019 (Jember Fashion Carnaval)


yang baru lalu. Artis Cinta Laura mengenakan
kostum Hudoq yang memukau. Walaupun di satu
sisi mendapat sorotan dari sisi kepantasan, tetapi
kita jadi belajar untuk memperbaiki hasil
kreativitas supaya diterima masyarakat luas. Sisi
lain, kita jadi belajar, di mana dan bagaimana
Hudoq itu?

Contoh lain, dari sisi kuliner. Beberapa negara lain


mempunyai kekhasan kuliner, misalnya ada
masakan Perancis, masakan Thailand, dan
lain-lain. Begitu beragamnya kuliner Nusantara,
bahkan dari nama saja, ada belasan nama Soto,
tetapi bumbu dan penyajiannya berbeda pada
Tenun Tradisional di Kab. Sikka
masing-masing daerah. Sehingga belum ada
jenis kuliner yang mewakili Indonesia. Sedangkan dari daerah lain. Contohnya, ulos Batak yang
dari kreativitas, banyak elemen dan bumbu khas diproduksi di Garut, tenun Lombok ditenun di
negara lain yang ditambahkan dalam kuliner kita. Pekalongan, tenun Sumba yang berasal dari
Misalnya menambahkan keju, stroberi, green tea, Jepara, dan banyak lagi.
dan lain-lain. Atau sebaliknya membuat menu
baru dari kuliner setempat, misalnya ice cream Seperti kita ketahui ada lima proses rantai nilai
tempe, cokelat rasa cabe, burger rendang, dan ekonomi kreatif, yaitu kreasi, produksi, distribusi,
lain-lain. konsumsi dan konservasi. Kelima nilai ekonomi
kreatif tersebut hanya bisa terlaksana apabila
Merdeka berkreasi merambah pula ke produk pemerintah bersama seluruh lapisan masyarakat
kerajinan yang ada di Indonesia. Hal ini menciptakan rasa aman di segala bidang.
disebabkan rasa aman dari semua lini dan (Tri Wahyu Handayani)
jejaring komunitas. Sehingga kita terbiasa dengan
keragaman produk suatu daerah yang diproduksi Foto : Fornews, Femidiah, Pesona.Travel

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Solo International Performing Arts 2018

Sorotan

Etam Kutai Kartanegara!


Di kalangan warga Kutai Kartanegara bergema Aspek Bentang Alam
slogan Etam Kutai Kartanegara yang artinya Kabupaten Kutai Kartanegara dilewati oleh
Kami Kutai Kartanegara. Slogan tersebut adalah Sungai Mahakam yang merupakan sungai
wujud kebanggaan warga daerah yang memiliki terpanjang ke 2 di Kalimantan yang telah menjadi
sejarah panjang sejak berdirinya jalur trasportasi utama sejak awal sejarah dalam
kerajaan-kerajaan Hindu pada abad V bernama membawa bahan alam keluar dari Kutai
Kutai Martadipura, dan selanjutnya Kartanegara. Mahakam adalah Ibu bagi
Mulawarman Nala Dewa di tempat yang masyarakat Kutai Kartanegara hingga saat ini dan
sekarang dikenal sebagai Kalimantan Timur. memiliki peranan penting dalam kehidupan
Sejarah melaju hingga pada abad ke XIV, Aji masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air,
Betara Agung Dewa Sakti mendirikan kerajaan potensi perikanan maupun sebagai prasarana
Kutai Kartanegara yang kemudian disusul transportasi.
dengan berdirinya kesultanan Islam bernama
Kutai Kartanegara dengan penguasa pertama Kata Mahakam berasal dari bahasa Sanksekerta
Sultan Aji Muhammad Idris pada abad XVII. dimana Maha berarti Agung/Besar dan Kama
berarti cinta atau kasih sayang. Oleh sebab itu
ebagai bagian Republik Indonesia, saat Mahakam berarti lambang atau wujud kasih
ini Kutai Kartanegara menjadi salah satu sayang Tuhan bagi tanah Kalimantan. Tradisi Erau
kabupaten di Kalimantan Timur dengan yang terkenal di Mahakam sudah dilaksanakan
ibu kota Kecamatan Tenggarong dengan luas sejak Raja Aji Betara Agung Dewa Sakti
wilayah sebesar 27.263 km² yang terdiri dari 18 melakukan upacara tijak tanah dan mandi ke
kecamatan dan memiliki jumlah penduduk tepian Mahakam. Kata Erau sendiri berasal dari
mencapai 626,286 jiwa. Bahasa Melayu Eroh yang artinya riuh rendah,
ramai, ribut, penuh sukacita sehingga
Membicarakan kekhususan Kabupaten Kutai menggambarkan suasana pesta, bersifat sakral
Kartanegara, maka tak bisa lepas dari aspek dan menghibur.
bentang alam yang melingkupi lansekap sungai,
danau dan hutan kawasan tersebut, dan aspek Aspek Sosial Kebudayaan
ragam budayanya yang mencakup kesejarahan Akulturasi kebudayaan terhimpun dari
panjang, dan kearifan lokal ragam budayanya. pengalaman kolektif yang didapat dari rentang

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


panjang kesejarahan yang dapat dilihat dari tiga Selarong di Sebulu, Festival Kota Raja VIII (FKR)
kewilayahan. Pertama Wilayah Pesisir yang di Tenggarong, Festival Kutai Adat Lawas di
mencakup muara Sungai Mahakam dengan Kedang Ipit-Kota Bangun.
keragaman suku dan budaya pendatang (Bugis,
Banjar, dan Jawa). Wilayah kedua adalah Seni Pertunjukan yang berperan sebagai
Wilayah Tengah yang memiliki situs-situs lokomotif ekonomi kreatif menjadi sangat
kerajaan Hindu, dan kerajaan Melayu, dimana penting untuk diperhitungkan dan
masyarakatnya terkenal masih memegang adat dikembangkan lebih jauh karena pada tahun
dan teratur menyelenggarakan Festival Erau 2019 ini Presiden Jokowi telah mengumumkan
sebagai bagian tradisi kebudayaannya. Yang penunjukan wilayah Kabupaten Kutai
terakhir adalah Wilayah Pedalaman yang Kartanegara sebagai Ibu Kota Indonesia.
memiliki kekuatan sumber daya alam berupa Mengingat perannya sebagai Ibu Kota
hutan, air terjun, dan danau. Indonesia, pesatnya pembangunan, modernisasi
dan gentrifikasi akan menjadi tantangan bumi
Seni Pertunjukan sebagai Lokomotif Kutai Kutai Kartanegara selain memastikan
Kartanegara keberlanjutan bentang alam, juga memastikan
Pada saat penyelenggaraan Penilaian Mandiri keberagaman sosial kebudayaan semakin
Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), menguat tanpa meninggalkan akar
subsektor seni pertunjukan dipilih oleh para kesejarahannya.
aktor Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai
lokomotif ekonomi kreatif daerahnya. Seni Akan sangat relevan jika slogan Etam Kutai
pertunjukan itu mencakup tarian seperti Tari Kartanegara digali lebih dalam kaitannya dengan
Jepen Kutai, Tari Kasultanan, Belian, Hudoq seni pertunjukan yang telah dipilih sebagai
Dayak, Mamanda (teater Melayu), selain juga lokomotif pendorong ekonomi kreatif Kabupaten
seni musik seperti orkestra musik tradisional Kutai Kertanegara dan diharapkan dapat
Kutai Kartanegara, kesenian gambus (Melayu), menjadi sumber berkelanjutan dari kebanggaan
musik Sampek (dari kawasan pedalaman), dan warga Kutai Kartanegara. (Kusumaningdyah NH
Tarsul. Kesemuanya masih menjadi perayaan dan Tri Wahyu Handayani)
yang jamak dilaksanakan dan masuk dalam
kegiatan agenda tahunan festival kabupaten.

Seni pertunjukan dan seni musik yang sering


mengadakan pertunjukan tidak terlepas dari
dinamisnya para penggerak komunitasnya.
Keberadaan komunitas yang dinamis ini, baik
dari kalangan komunitas tradisional maupun
kontemporer, mampu mengaktifkan calendar
event tahunan kabupaten Kutai Karanegara.
Calendar event seni pertunjukan berskala
internasional yang terselenggara setiap
tahunnya berupa perayaan tradisi Erau Adat
Kutai dan Tenggarong International Folk Arts
Festival (TIFAF). Sedangkan yang berskala lokal
antara lain Festival Budaya Loa Kulu, Festival

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


KaTa Kreatif

Majalengka Exotic Sundaland:


Bentuk Kolaborasi Aktor Kreatif
Majalengka Untuk Sepanjang Masa

dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf)


Sinergi pentahelix aktor ekonomi kreatif
yang berkoordinasi dengan Bappelitbangda
Kabupaten Majalengka yang terjadi pada
Kabupaten Majalengka pasca ditetapkannya
kegiatan Workshop City Branding telah
Kabupaten Majalengka sebagai KaTa Kreatif 2019
menguatkan para aktornya untuk bersepakat
pada akhir Juni 2019 lalu. Pada kegiatan
mencintai, memelihara, mencari dan
Workshop City Branding yang berlangsung
meningkatkan martabat Majalengka dengan
selama 3 hari tersebut yakni dari 20 Juli hingga
seksama dan dalam tempo sepanjang masa.
22 Juli 2019, tidak kurang dari 40-an aktor
Ikrar ini diserukan oleh puluhan aktor ekonomi
ekonomi kreatif dari berbagai komunitas, baik
kreatif Majalengka yang terdiri dari akademisi,
dari seni pertunjukan tradisional maupun
pelaku bisnis, komunitas, pemerintah daerah,
kontemporer, selain juga para pelaku bisnis,
dan media (biasa disingkat sebagai ABCGM)
akademisi, media, dan pemerintah daerah dari
yang hadir dalam paparan Membangun Brand
berbagai kecamatan di Majalengka berpartisipasi
Majalengka pada hari terakhir rangkaian
dan bekerja sama.
Workshop City Branding Kabupaten
Majalengka.
Pelaksanaan workshop kali ini ini cukup unik
karena dilaksanakan di tempat-tempat yang
egiatan Workshop City Branding
berbeda setiap harinya. Tiga tempat pelaksanaan
merupakan bentuk pendampingan
workshop tersebut menggambarkan perwakilan
Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik
wilayah Utara, Selatan, dan Tengah Majalengka,

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Kegiatan Workshop City Branding Kab. Majalengka

yakni Jatiwangi Art Factory, Balai Kecamatan Kompleks tersebut awalnya adalah milik pabrik
Argapura, dan Pendopo Kab. Majalengka. Selain genteng Jatiwangi yang selanjutnya berkembang
itu, pelaksanaan di tempat-tempat yang berbeda menjadi hub komunitas bagi para aktor ekonomi
ini ditujukan untuk membangun dan kreatif di sekitarnya. Sebagai narasumber di
mempertajam persepsi para peserta akan bidang branding, Kandi Windoe menjelaskan
keberagaman khazanah dan potensi Majalengka mengenai teori branding, city branding, hingga
yang selama ini belum tereksplorasi lebih jauh. strategi komunikasi branding. Ia membagi para
Perbedaan karakteristik tempat di Kabupaten peserta menjadi empat kelompok yang
Majalengka ini telah disebutkan di dalam masing-masing lengkap memiliki unsur ABCGM
pemaparan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dari tiga Wilayah Majalengka. Kegiatan menemu
saat membawakan paparannya di Jakarta pada kenali dan upaya mengimplementasikan teori
24 Juni 2019 yang menyebutkan kategorisasi 3 branding bagi Kabupaten Majalengka ini
(tiga) wilayah Kabupaten Majalengka tersebut. diperkuat oleh Ramalis Sobandi, Dwi Rustiono,
dan Ilma Indriasry serta Herman Jusuf yang
Bupati Majalengka menyatakan bahwa tergabung dalam Tim PMK3I (Penilaian Mandiri
Kabupaten Majalengka memiliki Wilayah Utara, Kabupaten Kota Kreatif di Indonesia) dan KaTa
Wilayah Tengah, dan Wilayah Selatan yang Kreatif (Kabupaten Kota Kreatif) dari Kedeputian
masing-masing memiliki kekhasan tema dan III Bekraf.
karakteristik topografi yaitu kaya akan bahan
terakota di wilayah Utara yang panas, banyaknya ABCGM Menyuarakan Deklarasi Argapura di
wisata alam di wilayah Selatan yang sejuk Hari Kedua Workshop
hawanya, serta dinamika budaya dan edukasi di
wilayah Tengah. Antusiasme yang terbangun pada hari pertama
menjadi semakin meningkat pada hari berikutnya,
Workshop pada hari pertama di Jatiwangi Art usai para peserta menandatangani dan
Factory menyuarakan Deklarasi Argapura yang dituliskan
di halaman Kantor Kecamatan Argapura tempat
Pada hari pertama pelaksanaan workshop, dimana workshop hari kedua dilaksanakan. Di
peserta berkegiatan di ruang auditorium hari kedua inilah terhimpun gagasan tagline
Jatiwangi Sinematek yang terdapat di dalam Majalengka Exotic Sundaland. Kata exotic diambil
kompleks Jatiwangi Art Factory yang merupakan untuk memadukan seluruh potensi yang dimiliki
sebuah hub komunitas di desa Jatisura. Majalengka seperti keindahan alam, seni budaya,

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


kreativitas, komunitas, heritage, kuliner, kriya, perwakilan DPRD Kabupaten Majalengka. Di
sejarah dan banyak potensi lainnya yang ketika dalam tanggapannya, Tarsono Mardiana, Wakil
seluruhnya dipadukan menjadi sangat eksotik, Bupati Majalengka menyatakan setuju dengan
istimewa, luar biasa. Sedangkan kata Sundaland usulan tersebut dan mengapresiasi tinggi hasil
merujuk kepada daratan biogeografis Asia sinergi dan kerja bersama para aktor pentahelix.
Tenggara pada 2,6 juta tahun lalu ketika Sebagai paparan penutup Selliane Halia Ishak,
permukaan air laut lebih rendah dari kondisi masa selaku Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik
kini karena sedang mengalami zaman es. Wilayah Bekraf, memaparkan berbagai upaya yang dapat
Sundaland terentang dari Semenanjung Malaya di dilakukan untuk mengaktivasi ekosistem ekonomi
daratan Asia, pulau-pulau besar seperti Jawa, kreatif dengan kolaborasi antar aktor ABCGM.
Kalimantan, dan Sumatra, serta pulau-pulau di
sekitarnya. Jika dimaknai secara harfiah, Pejabat dan Pimpinan Daerah Menyimak Paparan
Sundaland juga dapat diartikan sebagai tanah Peserta Workshop pada Hari Ketiga
Sunda, di mana Majalengka merupakan bagian Majalengka Exotic Sundaland sebagai brand
darinya. Setelah menyepakati brand tagline yang essence Majalengka diharapkan mampu
akan disuarakan di hari ketiga, peserta kembali mengusung seni pertunjukan sebagai subsektor
berkelompok sesuai peran aktor ekonomi kreatif unggulan ekonomi kreatif untuk menarik dan
untuk menyusun dan merencanakan komitmen mendorong subsektor ekonomi kreatif lainnya.
dan langkah ke depan bagi Majalengka. Branding ini diharapkan juga untuk dapat
mengangkat seluruh potensi wilayah Majalengka
Pendopo Kabupaten menjadi lokasi workshop sehingga mampu berperan sebagai pusat
pada hari terakhir, di mana perwakilan peserta pertumbuhan bagi daerah sekitarnya yang pada
memaparkan usulan branding dan menyepakati gilirannya akan mendorong ekosistem ekonomi
Deklarasi Majalengka di hadapan Wakil Bupati, yang kondusif untuk pengembangan inovasi.
jajaran Kepala dan perwakilan OPD terkait, serta (Resya Wulanningsih)

1: relating to activity done for 1: in its original condition; unspoiled


enjoyment when one is not working 2: clean and fresh as if fiew; spotless

POTENSI WISATA Prestine POTENSI ALAM


Recreational
BUATAN Nature Terasering Panyaweuyang
Paralayang Seribu Curug
Waterboom Gunung Ciremai
Excellent / Bantar Agung

Exotic
POTENSI SEJARAH 1: Free form
Telaga Manggung disturbance; calm
Prabu Siliwangi Educational Tranquil
Batu Kawin

Dynamic Creative &


& Vibrant Innovative

POTENSI BUDAYA
Rampak Genteng Festival
Perpaduan Jawa dan Sunda
Seni Kontemporer, Pareresan, Belentung Bamboo

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Profil Kabupaten/Kota

Serampang Duabelas
Ikon Seni Pertunjukan
Kabupaten Deli
Serdang

Serampang duabelas, pertunjukan tarian khas Sanggar Lingkaran. Sanggar yang mendapat
Deli Serdang yang mendunia. Tari serampang perhatian pemerintah melalui Disporabudpar
dua belas diciptakan oleh seorang seniman Kabupaten Deli Serdang ini beralamat di Desa
bernama Guru Sauti yang terinspirasi dari Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten
tarian tradisional Melayu Deli yang bernama tari Deli Serdang. Sanggar Lingkaran yang berdiri
Pulau Sari. Guru Sauti, sebagai seniman asal sejak tahun 2003 di pimpin oleh Irwanto, SH ini
tanah Deli pada tahun 1940-an kemudian memiliki semangat konservasi seni pertunjukan
mengaransemen ulang tarian khas Melayu yang sangat tinggi seperti halnya komunitas seni
tersebut dengan menambahkan beberapa lainnya di Kabupaten Deli Serdang. Misi
elemen, seperti kisah drama melalui regenerasi dan konservasi seni pertunjukan ini
babak-babak dan iringan musiknya. Gubahan dibangun atas kesadaran atas manfaat yang
tari yang diciptakan oleh Guru Sauti inilah yang terkandung dalam pengajaran karakter budi luhur
kemudian diberi nama tari Serampang dari esensi budaya yang terkandung dalam seni
Duabelas. pertunjukan tersebut. Menurut Irwanto, melalui
seni pertunjukan kita dapat mengajarkan tata laku
arian ini secara historis menjadi tarian dan karakter budi luhur kepada manusia. Selain
unggulan yang sangat didukung oleh itu, melalui pengajaran karakter inilah kita dapat
Presiden Soekarno menjadi pertunjukan menciptakan mental kreasi yang mandiri
unggulan Indonesia. Di awal kemunculannya, sehingga mampu mengangkat kesejahteraan
pertunjukan tari serampang duabelas hanya masyarakat. Semangat yang disambut oleh
diperankan oleh penari laki-laki. Namun seiring warga di Desa Denai Lama ini kemudian
perkembangannya, tarian yang mengisahkan diturunkan menjadi aksi-aksi kreatif yang bernilai
makna cinta muda mudi ini disajikan secara ekonomis melalui kolaborasi Akademisi, Bisnis,
berpasangan laki-laki dan perempuan. Komunitas dan Pemerintah salah satunya adalah
Inisiasi Desa Wisata Denai Lama yang
Sebagai tarian yang diciptakan oleh seniman asal diproyeksikan untuk mengangkat kesejahteraan
Deli Serdang, kini Tarian Serampang Duabelas masyarakat dan tentunya konsep monetisasi seni
menjadi ikon Kabupaten Deli Serdang yang pertunjukan juga dirintis.
aktifitas kreatifnya terus-menerus dilakukan oleh
komunitas penggiat seni pertunjukan di Selain sanggar Lingkaran, terdapat sejumlah
Kabupaten Deli Serdang. Salah satunya adalah sanggar yang juga sangat aktif dalam upaya

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


kreasi dan konservasi Seni Pertunjukan seni Pertunjukan hingga ke level internasional.
khususnya Tari Serampang Duabelas, Selain itu fasilitasi pemerintah juga dilakukan
diantaranya Sanggar Gatrasindo, Cipta Pesona, melalui pendataan potensi pelaku seni
Serampang Laut, Tirta Deli, Tamora 88 dan pertunjukan yang tersaji dalam website, dan
lain-lain. Setiap Desa di Kabupaten Deli fasilitasi festival – festival seni yang ke depannya
Serdang senantiasa memiliki penggerak seni akan diprioritaskan menjadi asset daerah yang
pertunjukan dan umumnya berwujud Sanggar. mampu mengangkat nilai ekonomis seni
Semangat “bottom up” yang diinisiasi oleh pertunjukan sehingga dapat menarik pula
banyak masyarakat salah satunya seperti potensi sub sektor lainnya seperti sub sektor
Irwanto ini disambut dan difasilitasi oleh kuliner, kriya, fashion, fotografi dan film.
pemerintah untuk mendorong aktivitas kreasi (Andreas Syah Pahlevi)

i era digitalisasi, sub sektor Film, animasi


dan video, fotografi, desain komunikasi
dan visual serta televisi dan radio
menjadi garda terdepan dalam melakukan
publikasi geliat ekonomi kreatif di Kabupaten
Kota. Sub sektor ini merupakan lokomotif yang
mampu mendorong dan menarik sub sektor
lainnya seperti Seni pertunjukan, kriya, fashion,
musik, arsitektur, design interior, design produk,
dan kuliner.

Kota Gunungsitoli juga memiliki beberapa

Kota Gunungsitoli komunitas kreatif seperti Badan Pemberdaya dan


Warisan Nias, Komunitas Ekoniha, Komunitas
Perkuat Budaya, WOW, Komunitas Try To Be Creative dan
Komunitas Fotografi Indonesia Nias yang
Unggulkan Kriya berdomisili di Kota Gunungsitoli. Sub sektor film
dan video, dan subsektor fotografi mulai aktif
pada tahun 2017 dan telah memiliki karya lokal
Kota Gunungsitoli merupakan gerbang Pulau berupa film yang sarat dengan budaya lokal
Nias. Saat ini, akses menuju Pulau Nias selalu dengan judul ; yaitu Laowomaru dan Tuo Nifaro.
melewati Kota Gunungsitoli, baik melalui jalur Kedua film tersebut memiliki gabungan genre film
laut maupun jalur udara. Jalur udara dapat action, adventure, dan epics/historical serta
diakses melalui Bandar Udara Binaka yang mengangkat beberapa sub sektor ekonomi kreatif
terletak di kilometer 19.5 kota Gunungsitoli seperti seni pertunjukan, kriya, fesyen, musik,
dengan waktu tempuh sekitar setengah jam arsitektur, desain interior, desain produk dan
menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kuliner.
Kota Gunungsitoli. Jalur laut melalui
pelabuhan Pelindo I Gunungsitoli yang Ke depan diharapkan terdapat sinergi dari kaum
melayani pelayaran dari pelabuhan Sibolga. milenial yang berada di Kota Gunungsitoli dan

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id


Pulau Nias untuk melakukan sinergi dalam rangka Pada akhirnya pemerintah kota Gunungsitoli
pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Nias menyambut baik kolaborasi antara pemerintah
dengan menjadikan sub sektor film dan video dan pusat, pemerintah kota dan komunitas kreatif
sub sektor fotografi sebagai media pemasaran yang dilakukan melalui proses uji petik ini dan
pengembangan ekonomi kreatif di era digital berharap ke depan pengembangan subsektor
dengan memasukkan sub sektor kriya, fesyen, unggulan menjadi fokus utama sehingga mampu
musik, seni pertunjukan, arsitektur, desain interior, menjadi lokomotif dalam mendorong pertumbu-
dan kuliner khas Nias sebagai objek dari sub han subsektor lainnya. Selain sebagai upaya
sektor fotografi, film dan video untuk di pasarkan meningkatkan kontribusi sektor ekonomi kreatif
secara digital. terhadap kesejahteraan masyarakat, subsektor
Kriya diharapkan mampu menjadi daya dorong
Setelah melakukan uji petik dan diskusi dengan untuk mengembalikan dan menguatkan nilai
pemerintah kota beserta stakeholder, maka budaya dari Kota Gunungsitoli. (Ari Anggara)
bersama-sama disepakati kriya ukir kayu dan
anyaman sebagai subsektor unggulan yang akan
dikembangkan karena mampu menjadi lokomotif
untuk mengangkat pertumbuhan subsektor lain
serta memiliki dampak paling siginifikan terhadap
perekonomian masyarakat.

Tim PMK3I bersama Asesor mengusulkan


beberapa langkah untuk tercapainya ekosistem
ekonomi kreatif unggulan di Kota Gunungsitoli
dalam jangka pendek dan jangka menengah
dimana kegiatan dapat dilakukan melalui
kerjasama lintas pelaku di Kota Gunungsitoli,
antar kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera
Utara, lintas provinsi maupun internasional
dengan melakukan upaya 1. Membangun
sinergitas antar pelaku subsektor ekonomi kreatif
kota Gunungsitoli untuk mempercepat
pengembangan ekonomi kreatif; 2. Menempatkan
kekayaan warisan budaya Nias sebagai acuan
pengembangan keempat subsektor ekonomi
kreatif dan dengan meningkatkan peran
pemerintah kota Gunungsitoli, khususnya Dinas
Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pariwisata Kantor:
Gedung Kementrian BUMN, Lt 15, 17, 18
dan Bappeda dalam pengembangan keempat
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13,
subsektor ekonomi kreatif. Jakarta Pusat - 10110

Email : info@kotakreatif.id

Tim Redaksi :
Ramalis Sobandi, Tri Wahyu Handayani, Elizabeth Tioria Gurning, Kusumaningdyah Nurul Handayani, Adib Toriq, Juni Soehardjo
Fariz Rizky Wijaya, Raden Zulfikar, Resya Wulanningsih, Dian Prasetya Hantoroputri

KaTa Indonesia, Volume 03, Agustus-September 2019 www.kotakreatif.id

Anda mungkin juga menyukai