Keterangan: Angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada tiap perlakuan
tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, tn = tidak nyata, n = nyata
Jumlah
Diameter Diameter Jumlah Jumlah
Tinggi cabang
batang tajuk bunga buah
Lokasi tanaman primer
tanaman tanaman tanaman tanaman
(cm) tanaman
(cm) (cm) (buah) (buah)
(batang)
Batu 271,25 10,77 423,76 2,15 784,49 433,74
Poncokusumo 348,66 11,05 489,36 2,25 794,56 373,12
n tn n tn tn n
T Hitung 13,992 -1200 -9,759 -1,676 -0,235 5,688
T Tabel 1,968 1,968 1,969 1,968 1,968 1,968
Keterangan: Angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada tiap perlakuan
tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, tn = tidak nyata, n = nyata
Keterangan: Angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada tiap perlakuan
tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%, tn = tidak nyata, n = nyata
antara jumlah cabang primer tanaman Rata-rata kekerasan buah apel yang
antara tanaman apel yang ditanam di ditanam di Kecamatan Bumiaji sebesar
Kecamatan Bumiaji dan di Kecamatan 11,650 lbf dan rata-rata kekerasan buah
Poncokusumo. Rata-rata jumlah cabang apel yang ditanam di Kecamatan
primer tanaman apel yang ditanam di Poncokusumo sebesar 14,967 lbf. Dari data
Kecamatan Bumiaji adalah sebesar 2,153 terlihat bahwa secara deskriptif tidak
sedangkan rata-rata jumlah cabang primer terdapat perbedaan yang nyata pada
tanaman apel yang ditanam di Kecamatan kekerasan buah apel yang ditanam di
Poncokusumo sebesar 2,247. Rata-rata Kecamatan Bumiaji dengan Kecamatan
jumlah bunga tanaman apel yang ditanam di Poncokusumo, dengan kata lain kekerasan
Kecamatan Bumiaji sebesar 784,493 dan buah apel Kecamatan Bumiaji dengan apel
rata-rata jumlah bunga tanaman apel yang Kecamatan Poncokusumo relatif sama.
ditanam di Kecamatan Poncokusumo Rata-rata kadar gula buah apel yang
sebesar 794,567. ditanam di Kecamatan Bumiaji adalah
Perbedaan jumlah bunga antara tanaman sebesar 16,5 brix dan rata-rata kadar gula
apel yang ditanam di Kecamatan Bumiaji buah apel yang ditanam di daerah
lebih sedikit daripada jumlah bunga Kecamatan Poncokusumo adalah sebesar
tanaman apel di Kecamatan Poncokusumo. 14,167 brix. Dari tabel dapat diketahui
Berdasarkan hasil uji T, tidak terdapat bahwa kadar gula buah antara tanaman
perbedaan yang nyata pada jumlah bunga apel yang ditanam di Kecamatan Bumiaji
tanaman apel Kecamatan Bumiaji dengan lebih tinggi daripada Kecamatan
Kecamatan Poncokusumo. Dikatakan Poncokusumo hal ini menunjukkan terdapat
bahwa, jumlah bunga tanaman apel yang interaksi yang berbeda nyata pada hasil uji
ditanam di Kecamatan Bumiaji dengan kadar gula tersebut.
Kecamatan Poncokusumo relatif sama.
Pada hasil analisi dapat diketahui bahwa Analisis Korelasi
terdapat interaksi yang berbeda nyata Berdasarkan grafik di bawah, dapat
terhadap jumlah buah tanaman pada lokasi dijelaskan bahwa variabel tinggi tanaman
penelitian yang dilakukan di Kecamatan memiliki koefisien korelasi sebesar -0,417
Bumiaji dan di Kecamatan Poncokusumo. dengan signifikansi sebesar 0,022.
Rata-rata jumlah buah tanaman apel yang Signifikansi kurang dari α = 0,05
ditanam di Kecamatan Tulungrejo sebesar menjelaskan bahwa variabel suhu memiliki
433,74 dan rata-rata jumlah buah apel yang hubungan yang signifikan terhadap tinggi
ditanam di Kecamatan Poncokusumo tanaman (Gambar 1). Koefisien yang negatif
sebesar 373,12. mengindikasikan bahwa hubungan yang
terbentuk bersifat negatif.
5
290 R² = 0,1736
Gambar 1 Grafik korelasi tinggi tanaman terhadap suhu di Kec. Bumiaji Kota Batu
15
Diameter Batang (cm)
10
5
R² = 0,1525
0
21 22 23 24 25
Suhu (ᵒC)
Gambar 2 Grafik Korelasi Diameter Batang Terhadap Suhu di Kec.Bumiaji Kota Batu
(>200 g per buah). Fungsi pengklasifikasian rata 72,87%. Hal ini menyebabkan suhu di
tersebut ialah sebagai dasar dalam hal Kecamatan Bumiaji lebih tinggi yang
pemasaran, pasar luar negeri menghendaki mengakibatkan rendahnya kelembaban di
hanya terbatas pada buah dengan grade daerah tersebut. Menurut Ashari (1995)
besar (A dan B). Hasil produksi apel di tanaman apel sebaiknya tumbuh pada suhu
daerah Batu yang didominasi oleh grade C 16-27°C dengan kelembaban relatif 75-85%
dan D maka apel Batu sebagian besar sehingga kelembaban di Kecamatan
hanya dipasarkan di wilayah dalam negeri. Bumiaji tidak memenuhi kriteria syarat
Sisa produksi digunakan sebagai bahan tumbuh tanaman apel yang baik. Pada
olahan seperti brem, brosem, jenang, selai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
dan keripik. penataan arsitektur model tajuk dilakukan
Pengujian organoletik yang telah dengan tujuan untuk memperluas tajuk yang
dilakukan kepada beberapa responden dapat terpapar oleh sinar matahari
untuk menunjukkan kualitas buah apel langsung, sehingga seluruh bagian daun
terhadap kekerasan buah yang ada di dalam tajuk dapat memperoleh dan
Kecamatan Bumiaji lebih renyah mengintersepsi cahaya dengan optimal.
dibandingkan dengan buah apel yang ada di Penataan arsitektur tajuk pohon apel
Kecamatan Poncokusumo. Namun, menurut bertujuan untuk mengoptimalkan
uji kekerasan buah yang dilakukan dengan fotosintesis dengan cara memperluas
penetrometer terhadap buah apel yang ada bagian tajuk yang terpapar oleh cahaya
di Kecamatan Poncokusumo menunjukkan matahari, mengurangi cabang yang saling
angka kekerasan buah yang lebih tinggi. Hal tumpang tindih sehingga seluruh bagian
ini dapat disimpulkan bahwa buah apel yang cabang mendapatkan pasokan cahaya yang
ada di Kecamatan Poncokusumo lebih relatif sama serta mengurangi pertumbuhan
keras dibandingkan dengan buah apel yang tunas yang tidak aktif berproduksi.
ada di Kecamatan Bumiaji, serta kandungan Peningkatan laju fotosintesis dan
kadar gula yang ada pada dua buah apel pengurangan tunas tidak produktif bertujuan
yang ditanam pada dua lokasi itu untuk meningkatkan produksi pohon apel.
menunjukkan perbedaan. Buah apel Batu Pengujian analisis korelasi yang telah
lebih manis daripada apel yang ditanam di dilakukan pada variabel suhu dan
daerah Poncokusumo, terlihat pada hasil kelembaban terhadap karakteristik tanaman
rata-rata ialah apel Batu memiliki kadar gula dan kualitas tanaman menunjukkan
16,50 brix, sedangkan kadar gula di hubungan yang signifikan maupun tidak
Poncokusumo hanya 14,17 brix. signifikan. Pada analisis korelasi suhu
Warna kulit serta tekstur kulit buah terhadap karakterisik tanaman di
pada apel varietas manalagi yang ditanam Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan
di dua lokasi yang berbeda juga Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
menunjukkan perbedaan yang sangat Malang menunjukkan hasil yang signifikan
signifikan, yaitu buah apel Batu memiliki pada parameter tinggi tanaman dan
warna dan tekstur kulit buah yang lebih diameter batang menunjukkan hubungan
menarik. Buah apel di Kecamatan Bumiaji korelasi sempurna bersifat negatif, hal ini
memiliki kualitas yang lebih baik, namun dapat dilihat dari arah grafik yang mengarah
secara fisik apel di Kecamatan Bumiaji, kebawah. Sedangkan pada diameter tajuk,
Kota Batu memiliki ukuran yang lebih kecil jumlah cabang primer, jumlah bunga, jumlah
daripada apel di Kecamatan Poncokusumo, buah menunjukkan hubungan yang tidak
Kabupaten Malang. Hal ini karena tanaman signifikan.
apel yang ada di Kecamatan Bumiaji dan Analisis korelasi yang telah dilakukan
Kecamatan Poncokusumo memiliki terhadap kelembaban dan karakterisitik
agroklimat dan teknik budidaya yang tanaman di Kecamatan Bumiaji dan
berbeda. Kecamatan Bumiaji memiliki Kecamatan Poncokusmo menunjukkan
ketinggian tempat yang lebih rendah hubungan korelasi sempurna yang bersifat
daripada Kecamatan Poncokusumo yaitu positif yang terlihat pada vaiabel tinggi
680-1700 mdpl dengan kelembaban rata- tanaman, diameter batang, dan jumlah buah
7